Negosiasi

Ini merupakan Restoran paling terkenal, dengan adanya ruangan VVIP yang terbaik di kota ini. Dengan tampungan pengunjung dua puluh orang, dan juga ada bermacam-macam camilan di sana yang sangat lezat tentunya.

Tapi hanya saja, di pesan khusus dua orang, dengan berpasangan loh. Pesanan itu, di terima oleh, pemilik Restoran tersebut, yang bernama Vina Langit, apalagi dia, mengajak seorang cowok tampan yang bernama Fit Leona, ikut bersamanya.

Hanya saja bukan merasa senang, setelah mendapatkan ruangan VVIP super mewah itu, justru saling benci, sehingga ada pertanyaan di hatiku. "Kenapa mereka jumpa? Kalau mereka berdua saling benci, seharusnya saling menjauh dong."

Tapi ya gitu deh, hubungan mereka ini, sangat rumit, dengan aroma yang sangat tajam, seakan ada aroma-aroma cinta.

"Mau aku obati Fit."

"Tidak usah aku bisa sendiri."

"Sombong tak ampun."

"Biarin."

Setelah ini mereka berhenti berbincang, rasanya aneh gitu. Terdiam kayak batu, seakan bukan makhluk hidup.

Ngomong-ngomong mereka ini, mau sampai kapan harus diam dan membisu? Sungguh... Ini terlalu sunyi bagiku, hingga aku berkata. "Nggak ada mau bicara ini."

Yang ternyata sedang terpesona, seakan ada cinta tumbuh, di hati mereka masing-masing. Itupun menurut ku...

...

Hingga satu menit kemudian....

Vina Langit insiatif, untuk duduk sofa mewah, dengan kaki di angkat, dengan gaya cool nya, seakan seorang pria sejati, meskipun dia anak perempuan yang sangat hebat. "Duduklah... Kita harus bicara." Sapaannya.

Sapaan itu diterima baik, hingga Fit Leona berkata. "Baik." Dengan sifat dinginnya, karena dia masih kesal. Tentang kejadian, atas cubitan, yang tidak bisa ia lupakan. "Beraninya cubit aku, dan pura-pura mengejar cinta. Sampai sekarang pun masih sakit cubitan ya." Perkataan itu, ada di dalam hatinya.

Setelah melihat Fit Leona, duduk dengan penurut, seperti anak baik, Vina Langit tersenyum. "Tampaknya aku berhasil menaklukkan hatinya." Perkataan itu, tentu di dalam hatinya.

Fit Leona merasa aneh, kenapa gadis ini tersenyum padanya, makanya ia bicara, tentu dengan gaya sopan ya. "Nona muda, atau aku panggil, Nyonya Vina Langit, ada perlu apa kamu mencari ku?" Walaupun di hatinya, tetap merasakan jengkel, tapi harus ditahan, dan dipendam hidup-hidup.

Kalau sudah bicara seperti itu, Vina Langit tidak buru-buru membalasnya, justru ia bertanya kepadanya. "Tuan Fit Leona, apakah anda tidak penasaran? Kenapa staf karyawan di sini, begitu menghormati ku."

Fit Leona, justru miliki pendapat lain. "Kenapa pula tidak menjawab pertanyaannya ku? dan malah di ahli kan topik yang lain." Tentu perkataan itu ada di hatinya.

Sehingga Fit tidak suka sikap Vina Langit saat ini, bahkan ia berniat harus pergi dari sini, karena sudah nggak tahan melihatnya, hanya saja, dia sangat yakin, pasti dicegah olehnya, apalagi dia harus temani seorang bidadari, yang membuat dia sangat jengkel. Makanya terdiam sejenak, dan tidak buru-buru menjawab pertanyaannya.

Emangnya apa yang buat dia jengkel?

Gimana nggak jengkel? Ia sudah mendapatkan tugas negara, kalau tidak nurutin, ia akan dibuang, bahkan di iming-iming, biaya kesehatan Ayahnya, akan ditanggung oleh pemerintah, bagi Fit Leona, ini sangat penting.

Tapi kan, tidak ada hubungan Vina Langit kan.

Tentu ada, dan inilah yang membuat Fit Leona semakin jengkel membara, seharusnya Fit sudah selesaikan kasus tentang perdagangan Manusia, baru-baru ini. Hanya saja cewek ini, yang bernama Vina Langit, malah mencarinya, dengan alasan ada urusan penting untuknya, tapi yang ada debat mulu, belum lagi bertemu Jugo si buat onar, dan harus berpura-pura di kejar oleh cintanya, yang tampaknya Vina Langit tidak mencintai ya. Dan berakhir di ruangan VVIP ini.

Makanya itu, Fit Leona berhela napas, agar dirinya tenang, menghadapi wanita di depannya, dengan menjawab pertanyaannya, yang begitu sopan. "Tidak perlu... Lagipula aku sudah tahu alasannya."

"Oh benarkah... Emangnya siapa aku?" Tanya Vina, dengan terhormat.

"Kamu miliki bawahan pasukan cukup banyak akhir-akhir ini, bahkan mereka sangat patuh atas perintah mu. Bisa di tebak, anda adalah orang besar, dan sekaligus tidak takut dengan hukum, karena orang berjas hitam, dikalangan wanita tangguh itu, sudah berani pukul polisi, itupun... Atas izin perintah mu. Kalau aku tidak ada di sana, mungkin sudah banyak berjatuhan korban, dan pemerintah daerah Jawa, akan turun perintah, untuk musnahkan mu, karena kamu sudah menganggu bertugas Polisi Negara. Saat melihat sorotan mata mu, anda tidak takut siapapun, seakan anda, merupakan pemimpin tertinggi di kepulauan Jawa. Dan seharusnya Pemerintah kepulauan Jawa, harus takut padamu. Sungguh aneh bukan."

Penjelasan Fit Leona, bahkan ia mengingat kejadian tiga bulan lalu, setelah di kepung Polisi, entah kenapa? Orang berseragam jas hitam, meminta polisi untuk bebaskan Vina dan Alex.

Belum lagi Dro Duke, malah cari masalah lagi, dan itupun terjadi perang besar, setelah mendapatkan perintah, oleh Vina Langit langsung, untuk menghabisi para pria, dan mereka yang berpakaian Jas hitam, lebih tepatnya para wanita tangguh, patuh padanya, itu artinya dia adalah bos besar.

"Jadi... Siapa aku?" Tanya Vina, dengan suara lembutnya yang sangat menggoda.

"Bukannya aku sudah menjawabnya." Ungkapan Fit.

"Itu cuma rangkuman, bukan intinya, masa iya aku harus melawan pemerintah, hanya orang gila yang berani melakukan itu. Kecuali... Aku siapa?" Balas Vina.

"Jujur aku tidak mau menjawabnya, masa iya, gadis seimut kamu seorang Mafia, sebab berurusan dengannya, sama saja cari mati." Ungkapan Fit, ia tidak mau mengatakan ini, sama aja mencoret nama baiknya Vina Langit.

"Ahahahaha... Apakah aku sekejam itu? Lagian kejadian itu aku sedang emosi, kalau bukan dirimu, untuk berdamai, aku sekarang menjadi musuh, seperti kamu katakan, aku pasti dimusnahkan. Aku tidak sehebat Mafia, membuat seluruh pulau Jawa, takut padanya. Dan kamu tahu sendiri... Aku seorang wanita lemah, yang dianugerahi kekuatan Aura terkuat, dengan bisnis kecil-kecilan. Dan Restoran ini merupakan aset ku salah satunya. Lain kali hati-hati kalau kamu bicara Tuan Fit Leona." Tanggapan Vina Langit, yang begitu tenang, padahal ia sedikit kagum, Fit Leona bisa menebaknya dengan benar, walaupun belum ada bukti. "Sekarang aku mengerti, kenapa dia disebut orang hebat? Analisis ya tepat sekali."

Fit Leona merasa bersalah, makanya itu, ia berkata. "Mohon maaf Nona... Aku tidak bermaksud berkata demikian, ini cuma tebakan aku saja, apalagi aku terkejut... Kamu membayar ruangan mewah, walaupun ini aset milikmu. Dan juga bisa disimpulkan, aku hanya seorang pria sok tahu. Belum lagi pak Sekuriti memanggil mu dengan sebutan. 'Ibu Bos Vina.' Dan aku sadar saat itu, kamu adalah orang besar. Kalau mafia yang aku sebutkan, hanya perumpamaan, karena zaman saat ini, Mafia yang berkuasa dari pada pemerintah itu sendiri. Bahkan pemerintah saat ini, tidak bisa berbuat apa-apa, selain patuh terhadap mereka. Sungguh lucu bukan."

Sehingga Vina, insiatif menuangkan botol jus jeruk nipis rasa lemon ke gelas Fit Leona, sambil balas berkata. "Tuan Fit Leona emang bener, seharusnya Pemerintah lah yang berkuasa, tapi malah seorang Mafia, yang mengatur, kepulauan Jawa apalagi Nusantara sudah mengakuinya, bahwa Mafia itu hebat, dan aku berharap ada pahlawan yang bisa menghapus sistem itu."

"Dunia ini begitu banyak berubah, aku sendiri pun rasa takut, kalau mafia itu menangkap ku, aku pasti sengsara Tuan Fit." Lanjutnya, sambil berikan gelas yang sudah disiapkan darinya.

Dan Fit Leona menerima gelas itu, dengan senang hati. Sehingga pembicaraan mereka berdua malah semakin asik, dan tidak ada debat lagi, seakan sudah melupakan kejadian itu.

"Oh iya Tuan, apa kamu tidak tanya siapa Jugo itu?" Tanya Vina sopan, karena ia sudah berjanji, akan cerita, setelah masuk Restoran Sayap Naga Merah ini, Itupun sambil duduk kembali di sofa super empuk.

"Maksudmu pria gemuk itu, itu bukan urusan ku, aku tidak akan ikut campur, lagipun kamu itu siapa aku? Kenapa aku repot-repot mengetahuinya, kalau kamu ingin cerita, katakan saja, tanpa ada paksaan di hatimu." Jawab Fit, dengan lembut, sambil meminum jeruk nipis rasa lemon itu, yang ternyata seger bener, di tambah lagi ada batu es di dalamnya, membuat rasa haus hilang seketika.

"Intinya adalah kenapa kamu mencari aku? Sehingga aku jengkel padamu." Lanjutnya, dan gelasnya taruh di atas meja lagi.

"Dan kamu sendiri tahukan, perkejaan ku sangatlah penting. Aku bisa saja menjarah kan mu, Karena telah mengganggu seorang petugas Kepolisian Negara, tapi aku abaikan itu." Ungkapan Fit Leona lagi, dengan wajah seriusnya.

"Kalau begitu terima kasih perhatiannya Tuan, aku katakan tujuan ku, tentang kasus penculikan yang ditimpa oleh Saudara kembar ku, aku harap Tuan membantuku, kalau anda bersedia... Aku akan bantu biaya pengobatan Ayah Anda, di kepulauan Seribu, dengan Rumah Sakit terbaik di Nusantara di sana." Itulah tujuan Vina yang sebenarnya.

Fit Leona merasa kaget, karena kepulauan Seribu sangat sulit dimasuki, oleh orang asing, Meskipun orang tersebut salah satu warga kepulauan seribu itu sendiri, karena kepulauan itu, terlahir nya dokter hebat, sebab penyakit kanker pun dapat disembuhkan, yang selama ini belum ada obatnya, tapi kepulauan itu, malah punya obatnya. Hal ini membuat Fit Leona merasa senang, kalau Ayahnya bisa dirawat di situ, dengan peralatan medis terbaik. Ayahnya pasti akan cepat sembuh dan sehat.

"Bagaimana kamu lakukan ya? Tempat itu tidak mudah dimasuki orang asing, seperti Ayahku." Ucapan Fit Leona, tidak bisa langsung percaya pada katanya.

"Aku punya akses lengkap bisa pergi ke sana? Sebagai gantinya, kamu harus berhasil menyelamatkan Saudara kembar ku." Ungkapan Vina Langit, dengan penuh percaya diri, karena ia bisa lakukan ya.

"Dengarnya cewek resek, tanpa di suruh aku tetap melakukannya, karena itu, sudah kewajiban menjadi Polisi." Tegasnya Fit, seakan ia lakukan ya demi uang, padahal tidak.

"Benarkah... Ayolah pria busuk, kamu berniat memundurkan diri menjadi Polisi, dan apa alasannya." Balas Vina.

"Kamu jangan terlalu ikut campur, itu bukan urusan mu." Tanggapan Fit, dan sudah mulai tenang, dan kembali duduk, karena dia sempat berdiri tadi, atas terkejutnya, tentang Rumah Sakit terbaik itu, ia bahkan tidak tahu namanya.

Vina Langit kembali duduk, dan berkata. "Aku sudah mulai tahu dimana penculik itu berada? Tapi aku tidak bisa lakukan sendiri, kalau aku bertindak sembrono, nyawa adikku dalam bahaya."

"Dengarnya cewek resek, Polisi itu bukan cuma aku saja, kamu bisa hubungi Polisi lain, yang bisa bantu dirimu." Saran Fit Leona.

"Itu emang bener, tapi Polisi zaman sekarang terlalu lemah, dan cuma kamu yang miliki kemampuan anugerah itu, karena aku minta Polisi yang kamu sarankan, pasti milih mundur diri." Jawab Vina, dengan santun.

"Kenapa begitu cewek resek?" Tanya Fit Leona.

"Kenapa aku mesti jawab, baiklah... Polisi biasa pastinya mati, karena yang Polisi lawan bukanlah manusia biasa, melainkan Manusia berkekuatan Aura, dari permen ajaib." Jawab Vina Langit.

"Benarkah... Dari mana kamu dapat informasi ini, apakah bisa di percaya." Tegasnya Fit Leona.

"Aku sendiri tidak tahu, apakah informasi ini bisa di percaya, makanya aku memanggil mu untuk buktikan ya, aku takut ini hanya sebuah jebakan." Katanya Vina Langit serius banget.

"Kalau begitu mana laporannya, biar kulihat langsung, atau... Kamu belum siapkan ya." Tanya Fit Leona, ia juga lagi serius.

"Aku tahu kamu pasti tanyakan hal ini."Tanggapan Vina Langit, dengan cepat ia bangkit, dan berjalan ke arah pesawat telepon, yang sudah di siapkan oleh Restoran.

Tampaknya lagi hubungi salah satu pelayan Restoran, dan sangat serius, tentu di seberang telepon di kasir.

...

Berapa menit kemudian, Pelayan Restoran yang bernama Abdan, ia seorang pria, dengan struktur tubuh biasa aja, dia kemari atas perintah Vina Langit, untuk datang ke ruangan VVIP nomor 01, sekaligus membawa dokumen penting di tangannya.

"Permisi Ibu Bos, izin masuk." Ucapannya.

"Silahkan masuk." Jawab Vina.

Mendengar jawaban itu, tanpa buang waktu, pelayan itu segera masuk.

Hanya saja ia sedikit terkejut, Ibu Bos Vina yang begitu galak padanya, tidak ku sangka ia bisa lembut terhadap Pria lain, seakan hubungan itu... Antara Suami dan istri lagi mesra.

"Seharusnya kamu harus mengobati lukamu." Kata Vina, dan berusaha mengobati luka di wajah Fit, dengan tisu basah, yang sudah sediakan di Restoran, dan asal lu tahu, wajah mereka dekat sekali, seakan bibir mereka berciuman.

"Hentikan!... Aku bisa membersihkan sendiri, jangan sok perhatian dariku, menyingkir lah..." Tolak Fit, ia tidak sudi, wajahnya di pegang-pegang, walaupun Vina super cantik.

"Kamu ini bener-bener keras kepala, menyingkir lah tanganmu, terlalu menghalangi." Tegasnya Vina, seakan marahnya seorang ibu muda, yang sangat pesona.

"Tidak usah, apakah kamu tidak malu di liatin orang?" Ungkapan Fit.

"Emangnya siapa?" Tanya Vina, dan berusaha lagi untuk bersihkan luka wajah Fit.

"Pelayanmu..." Jawab Fit.

"Biarkan saja, tidak usah pedulikan orang lain." Tanggapan Vina.

"Itu... Ibu bos..." Ucapan Pelayan Abdan yang terhormat.

"Apa!... Menganggu saja!" Jutek Vina, seakan ia akan marah.

"Ini Ibu Bos yang kamu minta." Ucapan Pelayan Abdan, dengan sopan dan terhormat, Sambil menyerahkan berkas data laporan yang di minta Ibu Bosnya.

"Dengan cepat Fit Leona mengambilnya, dan segera membaca dokumen laporan tersebut, dan itu pun sangat terinci. "Bagaimana wanita ini miliki data selengkap ini? Kecuali ia ikut terlibat." Bergumam Fit, tidak percaya, dan sambil sekilas lihat wajah Vina dengan senyum manisnya, habis itu ia tengok lagi dekome nya.

"Nggak mungkin ia terlibat." Tanggapan hati kecil Fit Leona.

Bersambung....

Episodes
1 Terpuruknya Suatu Keluarga
2 Penculikan
3 Bos Mafia
4 Cerita Rakyat
5 Fit Leona Menguarkan Kemampuannya
6 Mau Curhat Atau Mau Berkelahi Sih
7 Ayahku Paling Hebat
8 Sersan Ada Di Sini
9 Fit Leona Hentikan Perang Besar
10 Rahasia Besar Apakah Itu
11 Diam-diam Jangan Sampai Ketahuan
12 Anak Indigo
13 Mistis, Apakah Bisa Dipercaya?
14 Mencari Fit Leona
15 Kok Debat Terus Sih!
16 Bertemu Bos Mafia Lainnya
17 Kayak Orang Pacaran Tapi Bukan Pacaran
18 Negosiasi
19 Gawat
20 Kacau Sudah
21 Dasar Gila
22 Pemicu Perang, astaga!!!
23 Fit Leona Ingin Berduel Ketua Organisasi Pahlawan Cahaya
24 Keberangkatan Fit Leona Ke Arena Duel
25 Pahlawan Legendaris
26 Aneh, Hantu Bisa Lempar Orang
27 Dokter Hebat Muncul
28 Polisi Kebanggaan Masyarakat
29 Konflik Antara Polisi
30 Perkataan Elsa Membuat Orang Patuh
31 Ketakutan Karyawan Don
32 Kerinduan
33 Keajaiban Jamu Herbal Stamina Dewa
34 Kebodohan Warga Desa Untuk Menantang Polisi
35 Pak Kades Malu Terhadap Warganya Sendiri
36 Tika Masih Benci
37 Penderita Sasa selama ini
38 Inilah Keadaan Keluarga Sasa
39 Amarah Sang Nenek
40 Lanjut Acara Duel Fit Leona
41 Duel Sih, Tapi....
42 Duel Sudah Dimulai
43 Jangan Remehkan Fit Leona
44 Ris Hidayat Seorang Kades
45 Kemunculan Orang Yang Tak Terduga
46 Enzo Si Pitung
47 Aura Tempur Tipe Medis
48 Ayah Dan Anak Bermusuhan
49 Ris Membenci Ayahnya
50 Samson Ingin membunuh Putranya
51 Perebutan Kamar
52 Jangan Terlalu Percaya
53 Elsa Bersila Lidah, Membuat Sanjaya Tidak Berkutik
54 Elsa Marah Karena Sahabatnya Terbunuh
55 Pengobatan Gratis
56 Tipuan Hahaha....
57 Kota Perahu
58 Pekerjaan Itu Penuh Resiko
59 Tantangan
60 Yusuf dan Elsa bermusuhan
61 Operasi Pengobatan Berhasil
62 Masa Lalu
63 Balas Dendam
64 Batu Mustika Merah
65 Keluarga Harmonis
66 Tidak Senang Tika Di Meja Makan
67 Lesti Bersedih
68 Niat Menindas Ternyata Tertindas
69 Hampir ketahuan
70 Hampir Saja Terjadi Tempuran
71 Arti Dunia Kejam
72 Kehidupan Ini Begitu Menakutkan
73 Joshua Sangat Peduli Terhadap Kakaknya
74 Barang Jaminan
75 Pohon Adam
76 Perkelahian
77 Bermasalah
78 Tempuran Yang Begitu Dahsyat
79 Bibi Hera Si Tolol
80 Rencana Menjenguk
81 Berangkat Kepulauan Seribu
82 Hanya Obrolan
83 Elsa Untuk Cari Duit Malah Pintar
84 Nenek Nelpon
85 Informasi Tentang Perang
86 Jenderal Polisi Efendi
87 Persiapan
88 Reuni
89 Jadi Ada Harapan Untuk Bisa Pergi
90 Ada Rencana Pembunuh
91 Fendi orang yang ditakuti Istana Negara
92 Mabuk Laut
93 Perang Sudah Dimulai
94 Aksi Yang Keren
95 Perjuangan
96 Inilah Di sebut Medan Perang
97 Angin Ternado
98 Mengabaikan Nasehat Kakaknya
99 Ini Namanya Perang, Yang Tadi Nggak
100 Kabar Bagus
101 Caca Handoko Sedang Hamil
102 Hal heboh
103 Waktunya Menulis Berita
104 Berangkat Sekolah
105 Tunangan
106 Reuni Orang Tua
107 Bank CGI
108 Pelaku Penyebar Isu
109 Berita Paling Hot
110 Wah... Parah cuy
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Terpuruknya Suatu Keluarga
2
Penculikan
3
Bos Mafia
4
Cerita Rakyat
5
Fit Leona Menguarkan Kemampuannya
6
Mau Curhat Atau Mau Berkelahi Sih
7
Ayahku Paling Hebat
8
Sersan Ada Di Sini
9
Fit Leona Hentikan Perang Besar
10
Rahasia Besar Apakah Itu
11
Diam-diam Jangan Sampai Ketahuan
12
Anak Indigo
13
Mistis, Apakah Bisa Dipercaya?
14
Mencari Fit Leona
15
Kok Debat Terus Sih!
16
Bertemu Bos Mafia Lainnya
17
Kayak Orang Pacaran Tapi Bukan Pacaran
18
Negosiasi
19
Gawat
20
Kacau Sudah
21
Dasar Gila
22
Pemicu Perang, astaga!!!
23
Fit Leona Ingin Berduel Ketua Organisasi Pahlawan Cahaya
24
Keberangkatan Fit Leona Ke Arena Duel
25
Pahlawan Legendaris
26
Aneh, Hantu Bisa Lempar Orang
27
Dokter Hebat Muncul
28
Polisi Kebanggaan Masyarakat
29
Konflik Antara Polisi
30
Perkataan Elsa Membuat Orang Patuh
31
Ketakutan Karyawan Don
32
Kerinduan
33
Keajaiban Jamu Herbal Stamina Dewa
34
Kebodohan Warga Desa Untuk Menantang Polisi
35
Pak Kades Malu Terhadap Warganya Sendiri
36
Tika Masih Benci
37
Penderita Sasa selama ini
38
Inilah Keadaan Keluarga Sasa
39
Amarah Sang Nenek
40
Lanjut Acara Duel Fit Leona
41
Duel Sih, Tapi....
42
Duel Sudah Dimulai
43
Jangan Remehkan Fit Leona
44
Ris Hidayat Seorang Kades
45
Kemunculan Orang Yang Tak Terduga
46
Enzo Si Pitung
47
Aura Tempur Tipe Medis
48
Ayah Dan Anak Bermusuhan
49
Ris Membenci Ayahnya
50
Samson Ingin membunuh Putranya
51
Perebutan Kamar
52
Jangan Terlalu Percaya
53
Elsa Bersila Lidah, Membuat Sanjaya Tidak Berkutik
54
Elsa Marah Karena Sahabatnya Terbunuh
55
Pengobatan Gratis
56
Tipuan Hahaha....
57
Kota Perahu
58
Pekerjaan Itu Penuh Resiko
59
Tantangan
60
Yusuf dan Elsa bermusuhan
61
Operasi Pengobatan Berhasil
62
Masa Lalu
63
Balas Dendam
64
Batu Mustika Merah
65
Keluarga Harmonis
66
Tidak Senang Tika Di Meja Makan
67
Lesti Bersedih
68
Niat Menindas Ternyata Tertindas
69
Hampir ketahuan
70
Hampir Saja Terjadi Tempuran
71
Arti Dunia Kejam
72
Kehidupan Ini Begitu Menakutkan
73
Joshua Sangat Peduli Terhadap Kakaknya
74
Barang Jaminan
75
Pohon Adam
76
Perkelahian
77
Bermasalah
78
Tempuran Yang Begitu Dahsyat
79
Bibi Hera Si Tolol
80
Rencana Menjenguk
81
Berangkat Kepulauan Seribu
82
Hanya Obrolan
83
Elsa Untuk Cari Duit Malah Pintar
84
Nenek Nelpon
85
Informasi Tentang Perang
86
Jenderal Polisi Efendi
87
Persiapan
88
Reuni
89
Jadi Ada Harapan Untuk Bisa Pergi
90
Ada Rencana Pembunuh
91
Fendi orang yang ditakuti Istana Negara
92
Mabuk Laut
93
Perang Sudah Dimulai
94
Aksi Yang Keren
95
Perjuangan
96
Inilah Di sebut Medan Perang
97
Angin Ternado
98
Mengabaikan Nasehat Kakaknya
99
Ini Namanya Perang, Yang Tadi Nggak
100
Kabar Bagus
101
Caca Handoko Sedang Hamil
102
Hal heboh
103
Waktunya Menulis Berita
104
Berangkat Sekolah
105
Tunangan
106
Reuni Orang Tua
107
Bank CGI
108
Pelaku Penyebar Isu
109
Berita Paling Hot
110
Wah... Parah cuy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!