Fit Leona Hentikan Perang Besar

ini beneran gawat!... Apakah perang besar akan terjadi? Apapun itu, membuat Alex Perkasa senang, atas kedatangan Mafia Mawar Naga Merah, yang sudah sampai tujuan.

Kondisi saat ini, bisa dibilang... Sangat ramai, terutama para Polres Polisi Metro Kebun Jeruk, kelihatan ya, malah siaga banget.

Di tambah lagi, para pengawal pribadi Dro Duke pun, berkumpul juga, atas nama kesetiaan mereka, walaupun masih bugar, tinggal lima orang lagi, yang lainnya... Entahlah, mungkin udah K.O duluan. Sekaligus para Karyawan Kafe wanita cantik, ikut berdatangan, mana tahu, ada yang bisa di bantu.

Ris Hidayat bengong sambil bertanya. "Buset... Ramai banget dah, Dro ada acara hajatan besar ya."

Dro Duke pun hentak galak menjawab. "Sembarang lu bicara!... Sok tahu aja loh, ini sih tambah runyam urusan."

"Usah marah dah, aku kan hanya tanya aja..." Tanggapan Ris Hidayat santun lagi,... Santun lagi,... Emang begitulah orangnya.

"Tanya mu nggak berguna!..." Kesalnya Dro Duke saat ini, karena dari tadi, Ris Hidayat membuat Dro Duke naik darah tinggi mulu.

Namun... Ketua Anggota Polisi itu, ingin bertanya, tapi Dro Duke memotongnya dengan berkata. "Soal Fit Leona... Aku tidak akan biarkan dia tertangkap olehmu."

"Baiklah aku mengerti... Tapi soal senjata api, kamu harus diproses secara hukum." Ungkapan Ketua Polisi itu.

"Tidak masalah... Asalkan Fit Leona di bawa ke Rumah Sakit, kalau tidak aku tidak mau diproses secara hukum, aku akan melawan mu, kamu mengerti Pak!..." Jawab Dro Duke tegas.

"Alah... Palingan keluar dari penjara dan tidak dapat hukuman, lagian ini bukan pertama kalinya." Bergumam Ris Hidayat sambil memasang wajah ketawanya, tentu tidak pernah diperlihatkan orang-orang.

Ketua Polisi itu, sambil menahan diri, dan emosinya yang begitu bergelora di dalam hatinya, harus di pendam hidup-hidup, dengan berkata dalam hatinya. "Kurang ajar sekali..."

Kenapa Ketua Polisi berkata begitu ya? Itu karena ada Ris Hidayat dihadapannya, kemampuan sangat mengerikan, kalau menyerang secara bersamaan, belum tentu menang, dia tahu benar, kemampuan Aura terkuat, dapat menghabisi nyawa seribu orang, bahkan lebih, makanya ia tidak mau Pasukan Polisi Metro Kebun Jeruk, mati sia-sia.

Padahal dulu nggak pernah begini, dulunya itu, biasanya... Kalau ada pelaku melakukan kejahatan terjadi, Polisi mana pun akan bertindak tegas, dan menghukumnya secara Undang-undang berlaku, dan sekarang mereka jauh berhati-hati, Sebab apa? Tentu sebab kemampuan Aura terkuat yang terpilih oleh mereka, yang begitu misterius, entah siapa mereka itu?Makanya banyak petugas kepolisian sudah tidak berdaya, menghadapi para pelaku, bahkan nekad pun... Kemungkinan kehilangan nyawa saat bertugas, karena berurusan seorang penjahat, yang miliki kemampuan Aura terkuat itu.

Dan melihat tingkah laku Dro Duke saja, sudah bisa dibaca, ini bukan pertama kalinya ia bikin rusuh, mungkin sudah berulang kali, makanya jumpa Polisi ia bener-bener tidak sopan dalam bicara, dan suka ngegas ngomongnya.

Ibarat sarang semut, kalau ada orang perusak sarang semut, dia akan melawan dan menggigit, walaupun satu anggota mati, Anggota lain akan terus menggigit, sampai orang tersebut menjauh dari sarangnya, demi apa? Demi Keluarga Semut. Hebat kan.

Sikap bar-bar itu, sudah pelengkap menjadi darah daging saja, seperti itulah Dro Duke saat ini, dia terus melawan walaupun nyawanya menghilang sekalipun. Jadi jangan heran, dia sangat arogan.

Di sisi lain, Mafia Mawar Naga Merah, keluar mobil mereka masing-masing, menunjukkan siapa mereka sebenarnya? sekaligus ada tanda tanya, kenapa pula berkumpul ke mari? Seakan menangkap basah, bahwa dia selingkuh.

Yang ku lihat, Mafia Mawar Naga Merah, merupakan Mafia Wanita cantik, dengan setelah Jas hitam yang begitu elegan, menggunakan kacamata hitam, dengan gagah berani, tapi tubuh wanita itu, sudah tercium harum, membuat para lelaki di sana begitu sangat menggoda, seakan tidak mau kalah dengan Lelaki berpakaian Jas, yang sering ku lihat di TV-TV, bener-bener hebat kan.

Sang Wiwik Sagita, salah satu Mafia Mawar Naga Merah maju berkata. "Maaf Pak Polisi,... Bisakah anda melepaskan wanita dan pria itu." Sambil menunjuk Vina Langit, dan Alex Perkasa, di sana.

"Mohon maaf Nona,... Itu tidak bisa... Secara hukum dan terbukti, mereka berdua ini, telah merusak fasilitas Kota Kebun Jeruk." Balas salah satu lelaki Polisi berkumis, hingga kumis itu bergoyang-goyang, dan menari bagaikan dangdut.

"Lagipun... Kalian beramai-ramai begini untuk apa? Belum lagi,... Kalian itu wanita, tidak baik wanita keluar malam-malam." Katanya lagi.

"Terimakasih atas perhatian bapak, hanya saja aku bisa berjaga diri, sekaligus membuktikan, kami ini seorang wanita kuat." Ujar Wiwik Sagita menjelaskan.

"Untuk apa dibuktikan neng? Bukannya dari dulu, wanita itu lemah, sedangkan Lelaki itu kuat, sampai sekarang pun, nggak bisa mengubah sejarah itu neng." Ucapan Pak Polisi berkumis yang bergoyang terus.

Sangat mengejutkan... Wiwik Sagita, menghantam tinjunya kepada Pak Polisi berkumis, entah siapa namanya? Membuat Para Polisi Metro Kebun Jeruk, menembakinya, tanpa henti. Hal itu dapat dihindari oleh Wiwik sagita sendiri. "Makanya aku ke sini mengubah sejarah itu." Tanggapan Wiwik Sagita. Hingga ia tidak peduli, tembakan senjata api ke arah padanya.

Melihat kejadian ini, Ketua Polisi, mengambil tindakan tegas. "Hentikan tembakan." Atas perintah sang Ketua Polisi, Para anggota Polisi Metro Kebun Jeruk, secepatnya menghentikan ya, mereka sangat patuh pada Ketua Polisi. "Siap Pak!..."

"Kamu!... Apa yang kamu lakukan?" Tanya Ketua Polisi begitu marah, terhadap Wiwik Sagita.

Sedangkan Wiwik Sagita tersenyum, dan berdiri, ingin berkata. "Seperti aku katakan, wanita itu kuat, dan berusaha mengubah sejarah itu."

"Dengan cara menghajar salah satu anggota Polisi ku." Tegasnya Ketua Polisi David, yang begitu disegani banyak orang.

"Kalau kamu berpikir begitu, aku akan menjawab iya." Tangkasnya Wiwik Sagita, sambil merapikan pakaiannya yang begitu kotor, dari debu.

"Baiklah kalau begitu, aku pun harus buktikan, bahkan aku seorang Polwan wanita hebat." Timpal seorang Polisi wanita, terdiri dari enam orang di kelompok Polisi Metro Kebun Jeruk.

"Ajudan Viska Ria, berhati-hatilah, kamu tidak akan tahu, siapa yang kamu hadapi saat ini." Nasehat hebat, dari Seorang Ketua Polisi David, yang begitu pesona, dengan otot-otot kekarnya, beginilah lelaki seharusnya.

"Siap Pak!... Aku dengarkan perintah anda Ketua!..." Jawab tegas Ajudan Viska Ria, menunjukkan telah menerima nasehat dari Ketuanya.

"Tidak ku sangka ada Polwan Wanita di sini." Respon Wiwik Sagita, sudah ambil posisi kuda-kuda menyerang.

"Aku tidak tahu siapa kamu? Tapi kamu sudah berani memperlakukan Polisi Metro Kebun Jeruk sangat buruk. Jadi... Terima akibatnya!..." Ucapan Viska Ria, sudah ambil senjata pentungan stik Polisi, di tangannya.

Saat mereka ingin menyerang, satu sama yang lain, ada cairan lendir lengket, membuat Wiwik Sagita dan Ajudan Viska Ria nggak bisa bergerak bebas. "Hei-hei-hei... Aku tidak ingin melihat, hancurnya wajah cantik kalian, satu sama yang lain, kalau masih lanjut... Aku akan mencium kedua pipi kalian, karena bagiku, itu sangat di sayangkan... Dan menyia-nyiakan kelembutan kulit pipi kalian itu. Kalau emang nggak sayang, biarkan aku mencium sekali aja, setelah itu... Boleh deh kalian saling menghantam." Atas perkataan Ris Hidayat, malahan Wiwik Sagita dan Ajudan Viska Ria, terdiam serentak.

"Dan kau... Seharusnya beri contoh baik, sebagai Polisi, bukan main pukul aja," Ris Hidayat sambil menunjuk Ajudan Viska Ria. "Dan kau juga, boleh aja kamu buktikan bahwa kamu itu kuat, tapi nggak begini caranya bego." Lanjutnya Ris Hidayat, malah ikut campur urusan orang, sambil menunjuk Wiwik Sagita di sana, tak jauh dari mereka.

"Nggak biasanya kamu bijaknya." Tanggapan Dro Duke, sambil melihat Ris Hidayat, dari atas ke bawah, malahan merasa aneh dari sahabatnya sendiri.

"Emangnya aku biasanya gimana?" Tanya Ris Hidayat penasaran.

"Tolol..." Jawab Dro Duke, langsung the points aja.

"Kampret lu!" Ris Hidayat malah kesal mendapatkan jawaban itu.

Tiba-tiba makhluk Bunglon Raksasa muncul di tubuh Ris Hidayat, dengan Aura mematikan, sekaligus sangat dahsyat. Nama Aura terkuat itu... Ternyata seekor Bunglon ahli menyamar.

Bahkan lida Bunglon itu, telah melilit tubuh Wiwik Sagita dan Ajudan Viska Ria, jadi itu sebabnya mereka nggak bisa gerak, kasihan banget, lihatlah pakaian mereka kenakan, basah semua, di sebabkan lendir lengket itu.

"Menjijikan sekali..."

"Jauhkan aku dari lendir lengket ini!..."

Ungkapan Wiwik Sagita dan Ajudan Viska Ria, yang begitu tidak suka, di perilaku hal seperti itu.

Membuat Alex Perkasa pun, kecewa. "Sial... Jadi itu Aura terkuatnya, percuma dong aku panggil mereka."

"Bener-bener mesum!... Lepaskan aku!..."

Tidak ku sangka, perkataan itu, serentak, di antara Wiwik Sagita dan Ajudan Viska Ria, bahkan salah satu dari mereka hampir mau menangis.

"Ealah... Katanya kuat, kok malah sedih..." Pendapat Ris Hidayat, santun, seakan dirinya nggak bersalah.

"Baiklah aku lepaskan!..." Lanjutnya.

"Jangan dulu..." Timpal Dro Duke, tampaknya ia ikut campur.

"Lah emangnya kenapa?..." Bingungnya Ris Hidayat, kepada Dro Duke.

"Seperti kamu bilang, cantik-cantik dan berkulit lembut..." Ucapan Dro Duke, dengan mata mesumnya.

"Aku mengerti... Tapi dengan syarat, uang jajan ku harus nambah." Balas Ris Hidayat, dan sekaligus mengerti maksud temannya.

"Tidak masalah..." Dro Duke malahan menyanggupi permintaan temannya.

"Ris... Dro... Hentikan tindakan konyol kalian, dan jangan coba-coba menyentuh wanita itu." Timpal Fit Leona, merasakan tidak senang, dia sangat yakin, Dro Duke, ingin menyentuh wanita itu, dengan senonoh tentunya, hal itu tidak sopan, sekaligus tidak di senangi Fit Leona.

"Fit... Jangan naif... Kamu harus mengerti lelaki itu miliki hasrat tinggi, jadi jangan halangi." Tanggapan Dro Duke, ia pun sebenarnya tidak sabar menyentuh kulit wanita, yang sudah di jerat lidah Bunglon itu.

"Dro!... Jangan coba-coba, aku akan..." Perkataan Fit Leona, malahan tersedak batuk-batuk, hingga muntah darah.

Sedangkan Ketua David nggak bisa apa-apa, karena Aura Ris Hidayat, sangat dahsyat... Belum lagi, para Polisi Metro Kebun Jeruk, hanya bisa nunggu perintah, bahkan tidak tahu harus berbuat apa. Kalau maju bisa mati, sama aja mati konyol.

"Hei manis... Boleh kenalan dong..." Ucapan Dro Duke sangat senang, dan sekarang... Dia sudah dekat dengan dua wanita cantik itu, Wiwik Sagita dan Ajudan Viska Ria. Itulah namanya.

"Aku peringatkan... Jangan sentuh mereka Dro..." Teriak Fit Leona, dan melakukan tindakan tegas terhadap temannya, ini sudah keterlaluan.

Tapi sayang, ia terjatuh lagi saat hendak menghentikan tindakan senonoh Dro Duke, sama sekali tidak pantas di contohkan adik-adik.

"Setelah ini selesai... Baru akan membawa mu ke Rumah Sakit, dan aku pun di proses secara hukum. Tenang aja ini tidak lama kok." Senangnya Dro Duke saat ini.

"Hentikan Dro!..." Teriakkan Fit Leona sekali lagi, baginya wanita itu harus di hormati.

Saat Dro Duke ingin menyentuh tubuh wanita dengan muka mesumnya, membuat wanita terkesan menjijikan. "Jauhkan aku, mesum!..."

Hal itu tidak mungkin bagi Dro Duke, untuk menyentuh wanita, seperti Wiwik Sagita dan Ajudan Viska Ria apalagi untuk menciuminya, itu tidak pernah terjadi.

Kenapa? Kamu tanya kenapa? Jawaban tentu ada pada Vina Langit, ia sangat marah, marahnya itu sungguh menakutkan, sampai-sampai menyerang semburan bola api yang sangat panas, sedangkan kelopak bunga mawar merah, menguarkan serbuk-serbuk bunga begitu harum, sehingga lidah kadal itu, maksudku lidah Bunglon Raksasa menjadi loyo, dan melepaskan mereka berdua, yaitu Wiwik Sagita dan Ajudan Viska Ria itu.

Berkata lah Vina Langit sambil marah."Brengsek... Nggak ada yang beres ini orang."

"Lah... Jadi loyo, tarik kembali lidahnya, apa?! Nggak bisa! yang bener aja!..." Terkejut Ris Hidayat itu.

Sedangkan Dro Duke, malah kepanasan dan kebakar. "Tolong!... Tolong!..."

"Tunggu sebentar!... Aku akan menyelamatkan mu." Ucapan Ris Hidayat, kalau tidak uang jajannya akan hangus, seperti di alami Dro Duke saat ini.

Dengan sigap, Bunglon itu memakan Dro Duke dengan lahap. Tapi Ris Hidayat terkejut atas kedatangan Vina Langit dengan tinjunya, Vina Langit marah berkata. "Lelaki brengsek! Mati aja kau!"

Lah... Dia masih hidup rupanya..." Tanggapan Ris Hidayat, tetap aja santun, dan membiarkan tinju Vina Langit, kena tetap di wajahnya, membuat Ris Hidayat terbang entah kemana? Dan berakhir menabrak gedung pencakar langit, hingga rusak, tentu bagian pucuk harum, eh... Salah maksudku puncak gedung itu.

"Brengsek-brengsek... Lelaki itu emang brengsek!" Kesalnya Vina Langit, sekaligus marah banget.

"Bunuh mereka semuanya! Semua para Lelaki!" Perintah Vina Langit, telah terbawa emosi yang begitu hebat.

Mendengar perintah itu, Anggota Mafia Mawar Naga Merah, melakukan aksinya, dan menghajar Para Polisi Metro Kebun Jeruk, sebenarnya nggak tahu apa-apa, hingga salah satu anggota Polisi Metro Kebun Jeruk berkata. "Kok berani banget melawan Polisi Metro Kebun Jeruk."

Sedangkan Alex Perkasa, harus mundur, kalau tidak dia akan kena hajar Mafia Mawar Naga Merah, yang rata-rata hampir perempuan semua. Karena perintah itu sangat jelas, membunuh para lelaki, berarti tidak kecuali, semuanya harus kena. Bahkan termasuk kelompok Lelaki di anggota Mafia Mawar Naga Merah, makanya ada yang lolos ada yang nggak.

Anggota Lelaki Mafia Mawar Naga Merah, mau bantu bercuma, karena akan di hajar tanpa ampun.

Dan perang besar pun terjadi, saling menembaki, dan saling melawan, tidak ada satupun mengalah, hal itu sudah banyak korban berjatuhan.

Fit Leona masih luka parah, berdiri tegap, dengan kekuatan Aura dahsyat ya. Area Perang besar pun terhenti, tidak ada lagi saling menyerang. "Apakah kamu nggak sadar?! Lelaki dan perempuan itu, sama aja!..." Teriakkan Fit Leona, ia sungguh tidak senang Perang besar ini.

"Kalau emang sama apa buktinya?" Tanya Vina Langit, tidak mau kalah terhadap Fit Leona.

"Lihat sekitar mu ini buktinya, sama kuat, sama kalah, sama terluka, dan butuh kerja sama tim, agar bisa menang perang." Ungkapan Fit Leona.

Vina Langit sambil melihat sekitarnya, dan itu bener adanya.

"Jadi hentikan saja, ini sama sekali tidak berguna,... Aku... Fit Leona... Menyatakan selesai." Tanggapan Fit Leona.

"Mana bisa gitu!" Tolak Vina Langit.

"Apa yang mana? Lihatlah orang brengsek sudah terbakar habis olehmu sekaligus di makan kadal." tegasnya Fit.

"Itu Bunglon!" Teriakkan semua orang tidak setuju.

"Terserah!... Mentang dia salah harus kena semua gitu, ini ibarat Pribahasa. Seekor kerbau berkubang, semua kena lulutnya, ini sama sekali tidak adil." Lanjut Fit.

"Baiklah... Gimana menyelesaikan masalah kita."Ungkapan Vina, ia mengerti Pribahasa itu. Lagi pun, Dro Duke mendapatkan ganjarannya, apalagi Ris Hidayat pasti ia terluka, atas tinjunya Vina Langit.

"Lupakan masalah ini, seakan tidak saling mengenal, bagaimana menurutmu..." Tanya Fit dengan tegas.

"Baik aku setuju, tapi anggota Polisi tidak akan setuju." Balas Vina.

"Jangan khawatir, mereka harus setuju, karena aku Sersan di sini." Ucapan Fit, sambil menunjukkan Lencana identitasnya, sekaligus semua Pak Polisi terkejut. "Fit Leona, seorang Sersan hilang itu."

Bersambung....

Episodes
1 Terpuruknya Suatu Keluarga
2 Penculikan
3 Bos Mafia
4 Cerita Rakyat
5 Fit Leona Menguarkan Kemampuannya
6 Mau Curhat Atau Mau Berkelahi Sih
7 Ayahku Paling Hebat
8 Sersan Ada Di Sini
9 Fit Leona Hentikan Perang Besar
10 Rahasia Besar Apakah Itu
11 Diam-diam Jangan Sampai Ketahuan
12 Anak Indigo
13 Mistis, Apakah Bisa Dipercaya?
14 Mencari Fit Leona
15 Kok Debat Terus Sih!
16 Bertemu Bos Mafia Lainnya
17 Kayak Orang Pacaran Tapi Bukan Pacaran
18 Negosiasi
19 Gawat
20 Kacau Sudah
21 Dasar Gila
22 Pemicu Perang, astaga!!!
23 Fit Leona Ingin Berduel Ketua Organisasi Pahlawan Cahaya
24 Keberangkatan Fit Leona Ke Arena Duel
25 Pahlawan Legendaris
26 Aneh, Hantu Bisa Lempar Orang
27 Dokter Hebat Muncul
28 Polisi Kebanggaan Masyarakat
29 Konflik Antara Polisi
30 Perkataan Elsa Membuat Orang Patuh
31 Ketakutan Karyawan Don
32 Kerinduan
33 Keajaiban Jamu Herbal Stamina Dewa
34 Kebodohan Warga Desa Untuk Menantang Polisi
35 Pak Kades Malu Terhadap Warganya Sendiri
36 Tika Masih Benci
37 Penderita Sasa selama ini
38 Inilah Keadaan Keluarga Sasa
39 Amarah Sang Nenek
40 Lanjut Acara Duel Fit Leona
41 Duel Sih, Tapi....
42 Duel Sudah Dimulai
43 Jangan Remehkan Fit Leona
44 Ris Hidayat Seorang Kades
45 Kemunculan Orang Yang Tak Terduga
46 Enzo Si Pitung
47 Aura Tempur Tipe Medis
48 Ayah Dan Anak Bermusuhan
49 Ris Membenci Ayahnya
50 Samson Ingin membunuh Putranya
51 Perebutan Kamar
52 Jangan Terlalu Percaya
53 Elsa Bersila Lidah, Membuat Sanjaya Tidak Berkutik
54 Elsa Marah Karena Sahabatnya Terbunuh
55 Pengobatan Gratis
56 Tipuan Hahaha....
57 Kota Perahu
58 Pekerjaan Itu Penuh Resiko
59 Tantangan
60 Yusuf dan Elsa bermusuhan
61 Operasi Pengobatan Berhasil
62 Masa Lalu
63 Balas Dendam
64 Batu Mustika Merah
65 Keluarga Harmonis
66 Tidak Senang Tika Di Meja Makan
67 Lesti Bersedih
68 Niat Menindas Ternyata Tertindas
69 Hampir ketahuan
70 Hampir Saja Terjadi Tempuran
71 Arti Dunia Kejam
72 Kehidupan Ini Begitu Menakutkan
73 Joshua Sangat Peduli Terhadap Kakaknya
74 Barang Jaminan
75 Pohon Adam
76 Perkelahian
77 Bermasalah
78 Tempuran Yang Begitu Dahsyat
79 Bibi Hera Si Tolol
80 Rencana Menjenguk
81 Berangkat Kepulauan Seribu
82 Hanya Obrolan
83 Elsa Untuk Cari Duit Malah Pintar
84 Nenek Nelpon
85 Informasi Tentang Perang
86 Jenderal Polisi Efendi
87 Persiapan
88 Reuni
89 Jadi Ada Harapan Untuk Bisa Pergi
90 Ada Rencana Pembunuh
91 Fendi orang yang ditakuti Istana Negara
92 Mabuk Laut
93 Perang Sudah Dimulai
94 Aksi Yang Keren
95 Perjuangan
96 Inilah Di sebut Medan Perang
97 Angin Ternado
98 Mengabaikan Nasehat Kakaknya
99 Ini Namanya Perang, Yang Tadi Nggak
100 Kabar Bagus
101 Caca Handoko Sedang Hamil
102 Hal heboh
103 Waktunya Menulis Berita
104 Berangkat Sekolah
105 Tunangan
106 Reuni Orang Tua
107 Bank CGI
108 Pelaku Penyebar Isu
109 Berita Paling Hot
110 Wah... Parah cuy
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Terpuruknya Suatu Keluarga
2
Penculikan
3
Bos Mafia
4
Cerita Rakyat
5
Fit Leona Menguarkan Kemampuannya
6
Mau Curhat Atau Mau Berkelahi Sih
7
Ayahku Paling Hebat
8
Sersan Ada Di Sini
9
Fit Leona Hentikan Perang Besar
10
Rahasia Besar Apakah Itu
11
Diam-diam Jangan Sampai Ketahuan
12
Anak Indigo
13
Mistis, Apakah Bisa Dipercaya?
14
Mencari Fit Leona
15
Kok Debat Terus Sih!
16
Bertemu Bos Mafia Lainnya
17
Kayak Orang Pacaran Tapi Bukan Pacaran
18
Negosiasi
19
Gawat
20
Kacau Sudah
21
Dasar Gila
22
Pemicu Perang, astaga!!!
23
Fit Leona Ingin Berduel Ketua Organisasi Pahlawan Cahaya
24
Keberangkatan Fit Leona Ke Arena Duel
25
Pahlawan Legendaris
26
Aneh, Hantu Bisa Lempar Orang
27
Dokter Hebat Muncul
28
Polisi Kebanggaan Masyarakat
29
Konflik Antara Polisi
30
Perkataan Elsa Membuat Orang Patuh
31
Ketakutan Karyawan Don
32
Kerinduan
33
Keajaiban Jamu Herbal Stamina Dewa
34
Kebodohan Warga Desa Untuk Menantang Polisi
35
Pak Kades Malu Terhadap Warganya Sendiri
36
Tika Masih Benci
37
Penderita Sasa selama ini
38
Inilah Keadaan Keluarga Sasa
39
Amarah Sang Nenek
40
Lanjut Acara Duel Fit Leona
41
Duel Sih, Tapi....
42
Duel Sudah Dimulai
43
Jangan Remehkan Fit Leona
44
Ris Hidayat Seorang Kades
45
Kemunculan Orang Yang Tak Terduga
46
Enzo Si Pitung
47
Aura Tempur Tipe Medis
48
Ayah Dan Anak Bermusuhan
49
Ris Membenci Ayahnya
50
Samson Ingin membunuh Putranya
51
Perebutan Kamar
52
Jangan Terlalu Percaya
53
Elsa Bersila Lidah, Membuat Sanjaya Tidak Berkutik
54
Elsa Marah Karena Sahabatnya Terbunuh
55
Pengobatan Gratis
56
Tipuan Hahaha....
57
Kota Perahu
58
Pekerjaan Itu Penuh Resiko
59
Tantangan
60
Yusuf dan Elsa bermusuhan
61
Operasi Pengobatan Berhasil
62
Masa Lalu
63
Balas Dendam
64
Batu Mustika Merah
65
Keluarga Harmonis
66
Tidak Senang Tika Di Meja Makan
67
Lesti Bersedih
68
Niat Menindas Ternyata Tertindas
69
Hampir ketahuan
70
Hampir Saja Terjadi Tempuran
71
Arti Dunia Kejam
72
Kehidupan Ini Begitu Menakutkan
73
Joshua Sangat Peduli Terhadap Kakaknya
74
Barang Jaminan
75
Pohon Adam
76
Perkelahian
77
Bermasalah
78
Tempuran Yang Begitu Dahsyat
79
Bibi Hera Si Tolol
80
Rencana Menjenguk
81
Berangkat Kepulauan Seribu
82
Hanya Obrolan
83
Elsa Untuk Cari Duit Malah Pintar
84
Nenek Nelpon
85
Informasi Tentang Perang
86
Jenderal Polisi Efendi
87
Persiapan
88
Reuni
89
Jadi Ada Harapan Untuk Bisa Pergi
90
Ada Rencana Pembunuh
91
Fendi orang yang ditakuti Istana Negara
92
Mabuk Laut
93
Perang Sudah Dimulai
94
Aksi Yang Keren
95
Perjuangan
96
Inilah Di sebut Medan Perang
97
Angin Ternado
98
Mengabaikan Nasehat Kakaknya
99
Ini Namanya Perang, Yang Tadi Nggak
100
Kabar Bagus
101
Caca Handoko Sedang Hamil
102
Hal heboh
103
Waktunya Menulis Berita
104
Berangkat Sekolah
105
Tunangan
106
Reuni Orang Tua
107
Bank CGI
108
Pelaku Penyebar Isu
109
Berita Paling Hot
110
Wah... Parah cuy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!