Aku mulai dari mananya??? Sebagai Hantu kebanyakan mikir, padahal aku seharusnya bersenang-senang, dan bermain sepuasnya, tapi aku rindu seorang, yang selalu menemani ku. Dia itu nggak mau jauh-jauh dari aku.
Aku rasa... Aku sangat beruntung memilikinya... Bahkan satu-persatu musibah muncul hingga aku tidak tahu lagi apa yang terjadi? Sedih rasanya mengingat hal itu.
Eh... Ingatan aku hilang lagi... Ahahahaha... Sungguh konyol. Lagipula siapa sih orang itu... Ahahahaha.
Hingga aku pun berhenti ketawa setelah melihat kejadian selanjutnya....
Yang dimana Bos Mafia Mawar Naga Merah, minta bantuan Alex Perkasa, sebagai seorang manager Kafe, yang begitu gagah berani, dengan pakaian adat Cina modern, dia semakin tampan dengan rambut keriting merahnya. Dan siap mengorbankan segalanya demi Ibu Bos Elsa, atau aku sebut... Vina Langit, yang begitu anggun dengan rambut halus pendek seleher bagaikan pria cantik, dengan gambar ranting pohon salju di gaungnya, sangat cantik, ditambah lagi ada gambar burung Pipit, lagi tengger di sana. lengkap deh... Dia... Sungguh sangat cantik.
"Bisa kita lanjutkan... Tanganku sudah mulai gatel pengen mukulin wanita dungu seperti mu... Iya kan manis... Hei pria busuk, menyingkir lah di hadapan ku, aku tidak ingin berurusan denganmu."
Ris Hidayat semakin bersemangat, untuk berkelahi, walaupun suasana hari ini semakin malam, yang begitu hebat.
"Ah... pelanggan ku... Apa kabar? Mohon maaf atas kekacauan ini... Aku bisa bayar ganti rugi atas kekacauan ini." Balas Sapaan Alex Perkasa, begitu polos, seolah-olah kejadian ini, menyalahkan Ibu Bos Mafianya.
"Alex!!!" Bentakan Vina Langit, ia sungguh tidak terima.
"Tenang lah Ibu bos... Aku lagi bantuin ini." Ungkapan Alex semakin lugu.
"Alex dengarnya... Ini sama sekali tidak membantu ku!" Timpal Ibu Bos Vina.
"Oh benarkah... Emangnya aku harus gimana Ibu bos..." Lagi-lagi si Alex malah pasang muka polosnya.
"Aku ingin kamu hajar dia! Pukul dia!" Saran Ibu Bos Vina, sangat marah.
"Aduh... Ibu bos... Kekerasan dilarang di sini... Nanti langganan aku pada lari..." Tanggapan Alex, yang begitu santun.
"Kamu bisa pilih Alex... Langganan mu hilang... Atau anu mu yang hilang duluan." Ibu bos Vina, tampaknya semakin kesal, dan ingin membunuh Alex yang berada di sampingnya.
"Itu... Ibu bos, bisa kah, aku mendapatkan hukuman lain, selain anu ku hilang."
"Tidak ada!"
"Kejamnya...."
"Cukup! Aku disini melawan Wanita dungu... Bukan untuk melihat kalian ngobrol!" Ris Hidayat, kepanasan sendiri, karena dia diabaikan bagaikan nyamuk lagi lewat.
"Maafkan aku pelanggan... Tadi sampai mana kita ngobrolnya..." Tanya Pak manager Kafe yang bernama Alex.
"Jangan banyak basa-basi dengannya, habisin dia!" Teriakkan si Dito, ini anak ada masalah apa dari tadi, yang aku lihat emosi aja, dan terlalu banyak omong.
"Dito hentikan!" Timpal Fit.
"Diam kamu Fit!" Balas Dito lebih keras suaranya, daripada sahabat yang bernama Fit.
"Benar juga... Kenapa nggak pakai ide itu...." Ris Hidayat semakin sependapat dengan Dito katakan.
"Dasar... Teman ku pada gila semua..." Bergumam lah si Fit.
Secara tiba-tiba ada suara tembakan peluru, ke arah Ibu Bos Vina, hal itu ditahan dengan tangan kosong, seolah-olah ingin menangkap peluru itu.
"Kata Ibu bos emang bener... Mereka emang minta dihajar, daripada bicara baik-baik, beraninya ada orang niat bunuh atasan ku, itupun di depan mataku pula!"
Sang Alex yang telah menahan laju peluru itu, membuat tangannya terluka, bahkan darah pun menetes demi menetes.
"Alex... Aku tidak mau tahu, kamu segera selesaikan masalah ini, sedangkan aku harus menelpon seorang. Karena Hpku dari tadi berdering terus tanpa henti."
Setelah berkata demikian, Ibu Bos Vina, yang begitu misterius, mengangkat panggilan hpnya.
"Baiklah Ibu Bos, aku akan lakukan dengan cepat..." Ungkapan Alex itu. Dengan Sifat santainya, karena ia seorang Pemuda sok gaya, dengan senyum jahatnya.
Ris Hidayat pun juga dapat merasakan, ada yang aneh Pak Manager Kafe tersebut, bahkan miliki aura terkuat di dalam dirinya.
Justru sebaliknya Ris Hidayat semakin senang, tampaknya ada lawan tangguh dihadapannya. Dia tidak sungkan menguarkan kemampuan Aura terkuatnya juga.
"Tampaknya nih orang suka berkelahi deh." Itu lah yang aku pikirkan.
Dro Duke, atau disebut sebagai sang pelaku penembak, sangat terkejut... Kenapa peluru secepat kilat itu, mampu di tahan olehnya, siapa lagi kalau bukan seorang Manager Kafe yang tampan itu.
Belum lagi... Dia pun memerintahkan pengawalnya. "Habisin Wanita dungu itu! Cepat! mumpung perhatiannya sudah dialihkan."
Para pengawal pribadi Dro Duke pun berkata. "Siap!" Sekaligus lancarkan aksinya....
Aksinya ini, ternyata malah dihadang oleh Sekuriti wanita gemuk, yang siap untuk memukul mereka.
Pukulan Sekuriti wanita itu, sangatlah besar, membuat dua pengawal pribadi terpental jauh, hingga sangkut di tiang PLN Lampu hias. Bener-bener tenaga monster, kok ada wanita sekuat ini.
"Bisa kah kalian tenang dikit, aku lagi nelpon ini!" Protes sang Ibu bos Vina Langit, ia terasah terganggu, atas kericuhan dimana-mana.
Tapi anehnya, saat mereka di suruh tenang, semua orang yang terlibat perkelahian malah pada tenang, dan gerakan pun menjadi slowly banget kayak hewan siput berjalan. apakah Vina seorang wanita paling terkuat di sini, kok jadi ngeri iya....
"Halo... Ada apa?" Ucapan Ibu Bos Vina, yang sedang telepon.
Manager Kafe berusaha tidak ribut, dengan lawannya saat ini, jangan sampai Ibu Bos Vina terganggu.
"Iya... Bentar lagi aku pulang kok."
Begitulah dengan para Sekuriti wanita gemuk, pukulan dan tendangan harus slow, jangan sampai Ibu Bos Vina marah. Walaupun lawannya pun mengganas.
"Hah... Masa... Nggak mungkin lah, aku kan nggak orangnya begitu."
Sehingga para musuhnya pun malah ikutan slow, seakan mengikuti alurnya, pada sebenarnya tidak, mereka ingin cepat selesaikan tugasnya.
"Jangan paksa aku deh, aku sudah besar."
"Tenang... Aku akan hati-hati kok."
"Apa? Pria mesum... Jangan khawatir, kalau ada macam-macam sama aku, aku akan hancur masa depannya, biar mampus gitu."
"Iya... Kamu juga dong jaga dirimu baik-baik."
"Sampai jumpa lagi... Assalamualaikum...."
Setelah itu Vina Langit, dan segera akhiri panggilan hpnya, dan melihat semua orang yang terlibat perkelahian, malah melambat gerakan mereka.
"Apa-apaan itu?! Kalian mau berkelahi atau gimana?! Seriusan dikit napa?!"
"Lah... Bukannya kamu menyuruh kami tenang, Ibu Bos." Spontan Alex Perkasa, tentu seorang manager Kafe tersebut, karena terheran-heran oleh Ibu Bosnya sendiri.
Eh buset... Mereka kompak amat... Setelah itu baru mereka semua baru serius, dan melanjutkan perkelahian lebih keras lagi, dan makin ribut dah. Itupun ada persetujuan dari Ibu Bos Vina.
Tapi syukurlah sekarang agak normal, tapi ya gitu, Vina Langit, santai amat dah, bahkan masih sempat-sempatnya dandan, menurut baginya masih luntur di wajahnya.
Walaupun ada teriakkan kesakitan, sekaligus suara pukul dan tendangan yang begitu keras, itu tidak akan pernah bisa mengganggu aktifitas rutin dandanan Vina Langit, seakan wanita itu, yang akan diributkan, oleh perkelahian tersebut.
Sekali lagi Dro Duke, menembak ke arah Ibu Bos Vina, tapi dua pelayanan Kafe wanita, berusaha menghentikan langkahnya. "Hentikan! Tindakan Tuan muda terlalu berlebihan."
Membuat Dro Duke tersungkur, dan ditahan kuat, agar dia tidak dapat meloloskan diri. Dro Duke tidak akan menyerah, dan terus bentrok, hanya saja tidak bisa, untuk melawan Pelayan Kafe wanita yang begitu hebat, sebab di kekang kunci tubuh Dro Duke begitu kuat padanya.
Tidak ada cara lain, Dro Duke berteriak. "Fit Leona! Kalau mau Ayahmu sembuh dari penyakitnya, Bantu aku! Dan bunuh Wanita dungu itu Fit!!!"
Dito pun terheran-heran pada akhirnya dia bertanya. "Fit... Sehebat apa dirimu? Sehingga Dro berteriak begitu... Fit!!! Kalau kamu hebat... Habisin Wanita dungu itu, demi temanmu ini! Fit! Cepat lakukan! Cepat!!! Jangan diam aja!!!"
Sangat mengejutkan... Fit Leona,... Meninju wajah Dito, dengan penuh amarah, hingga mamar keramik lantai pecah, bisa di pastikan, Dito sudah sekarat, apalagi Fit Leona sudah habis kesabarannya. "Diam lah... Jangan berteriak di telinga ku... Apalagi ada orang mengancam nyawa Ayahku... Tapi gimana lagi, aku harus menuruti kemauannya... Demi Ayahku."
Fit Leona melangkah maju, tapi dicegah oleh lima pelayan Kafe wanita. "Jangan coba-coba untuk maju, atau kamu bernasib sama seperti Tuan muda Dro Duke." Ucapnya.
"Coba aja kalian bisa, jangan kalian pikir aku tidak mampu melawan wanita seperti kalian, meskipun wanita cantik dan miliki body bagus dihadapanku." Balas si Fit Leona.
Aura kekuatan Fit Leona, lebih dahsyat, dan lebih keras, daripada sahabatnya yang bernama Ris Hidayat ataupun manager Kafe itu. Yang saat ini lebih fokus berkelahi dengan Alex Perkasa itu. dengan seni bela diri indahnya, Hingga Ris Hidayat berkata, walaupun dia tidak memalingkan wajahnya dari Manager Kafe. "Dito... Dito... Kamu sungguh konyol, dan bernasib sial. Seorang pria terdiam seperti Fit Leona, belum tentu ia paling terlemah, dia adalah mantan anggota polisi baik, tapi harus mundurkan diri demi Ayahnya, makanya dia ada disini, bukan sebagai sahabat melainkan pelayan setia bagi Dro Duke."
"Boleh aku tahu... Penyakit apa yang dialami oleh Ayahnya Fit Leona..." Tanya Alex Perkasa, karena dia penasaran.
"Aku akan menjawab pertanyaan mu,... Setelah berhasil kalahkan aku." Respon Ris Hidayat, atas pertanyaan Alex Perkasa yang lagi berkelahi padanya, yang begitu dahsyat.
Dengan seni silat Wushu yang begitu hebat oleh Ris Hidayat gunakan, seperti tendangan... Tendangan... Tendangan... Demi tendangan, yang dilancarkannya.
"Baiklah... Ayo kita lanjutkan..." Semangat Alex Perkasa itu, sangat membara, bahkan serangan pun semakin tajam.
Bahkan Alex Perkasa pun, lebih serius lagi untuk berkelahi, dengan seni bela diri hebatnya, yaitu Seorang Petinju Internasional dan sangat berbakat. Tentu pukulan... Pukulan... Pukulan... Yang ia lancarkan serangan saat ini.
Perbedaan antara seni bela diri yang mereka lakukan, menunjukkan panggung yang hebat, dan tidak ada satupun mengalah di antara mereka berdua, sekaligus... Itu sangat seru. Meskipun berdarah sekalipun yang sangat dipancarkan, oleh wajah mereka masing-masing, itu akan hiasan lingkup perkelahian antar mereka berdua, belum lagi, malah nikmati sensasi menyenangkan bagi mereka juga, untuk melukai satu sama yang lain, seakan mengatakan... "Akulah orang paling terkeren di dunia ini."
Esst... Jangan di contoh, karena perkelahian adalah hal yang tidak baik, ahahahaha... Aku bicara seperti orang bijak aja.
Sungguh aneh, bener-bener aneh... Fit Leona yang sudah dipojokkan oleh Pelayan Kafe wanita, yang terdiri lima orang, tiba-tiba terjatuh dan bersujud, di bawah kaki Fit Leona. Apa yang terjadi? Kenapa bisa begini? Padahal Fit Leona tidak menyentuh sedikit pun, apalagi nggak menyerang mereka, yang ku lihat, Fit Leona hanya terdiam ditempatnya, ia pun tidak bergerak sedikit pun, bagaikan patung terdiam berabad-abad lamanya.
Ternyata aura kekuatan yang lebih dahsyat siapapun, bahkan aura tersebut menampilkan gambaran Harimau Putih yang lagi marah.
Ia meraung sana-sini, seakan dia... Ingin memangsa siapa? Tapi siapa ia tuju? Oh tidak mungkin... Meraung-raung itu tertuju kepada Vina Langit. Yang sok centil, sok manis, dan sok cantik itu.
Karena ada aura kekuatan sedahsyat itu, Vina Langit menghentikan make up natural ya, dan melihat. "Siapa sih? Yang punya dendam sama aku,... Aku kok jadi takutnya." Ejeknya.
"Ini bukan dendam, hanya saja mengikuti perintah, maka... bersiap-siaplah." Balas sopan, oleh seorang yang bernama Fit Leona,... Dia sudah siap tempur di medan perang.
Dengan kecepatan tinggi,... Yang tidak mampu di lihat oleh mata biasa, Fit Leona menyerang dengan tinjunya, tepat bagian perut Vina Langit, membuat seorang Vina Langit terpental jauh, dan menabrak sebuah mobil sport termewah, dengan di akhiri ledakan yang kuat. Boom... Boom... Boom... Begitulah suaranya.
Bayangkan,... Sudah berapa kali ledakan di sana, yang begitu mengerikan! Tapi kalau orang biasa... Aku sangat yakin,... Nyawanya tidak akan selamat dari kejadian ledakan tersebut....
Ahahahaha... Ahahahaha... Ahahahaha... Kenapa aku ketawa? Karena Vina Langit tidak mati semudah itu. Sebab dia wanita kuat, sampai-sampai wanita yang ada di dunia ini, iri padanya... Karena kemampuan itu.
Kemampuan... Kelopak bunga mawar... Naga merah... Yang setia melindunginya. "Ayolah... Kamu itu kan seorang pria kan... Karena seorang pria tangguh seperti mu... Seharusnya melindungi wanita terlemah seperti aku, jadi perilaku wanita baik-baik... Okeh..." Kata Vina Langit, sambil berjalan santai, seakan ledakan terjadi itu, "Biasa saja kali."
"Tapi sayangnya, wanita dihadapan ku bukanlah yang terlemah, melainkan seorang monster yang ingin membunuh siapapun." Respon Fit Leona, karena Fit Leona sangat terkejut apa yang barusan saja dia lihat.
Apa yang dia lihat? Apa yang membuatnya terkejut? Sebab Kelopak Bunga Mawar,... Naga Merah,... Adalah aura kekuatan dari seorang Vina Langit yang paling hebat.
Sekaligus Naga itu menatap tajam, ke arah Fit Leona, yang tidak jauh dari sana.
"Hebat... Hebat... Hebat... Setelah mengalahkan mu, aku akan menghabisi atasan mu." Ucapan Ris Hidayat, yang sudah mundur berapa langkah, dan melihat kejadian hebat di matanya, Naga merah itu melindungi gadis itu.
"Hal itu tidak akan terjadi... Karena aku lah yang akan mengalahkan mu." Tanggapan Alex Perkasa, sambil menguarkan terpal tinjunya, seakan mencoba yakin... Dia pasti menang.
Sedangkan sisi lain, Vina Langit tidak suka disebut Monster. Apalagi kalau peralatan Make up nya hancur, oleh Fit Leona. "Ya ampun bedakan ku... lipstik ku juga... Jangan kaca favorite ku juga." Rengekan Vina Langit, sambil bertingkat seperti anak kecil, yang hilang permennya.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments