Bos Mafia

"Hei... Wanita dungu! Setelah banting aku! Lu pikir kamu bisa lolos!"

Padahal Elsa Sangkuriang, ingin mau pergi loh, ini kenapa balik lagi dah, sebaiknya pulang Elsa... Pulang!

"Siapa kamu sebut, wanita dungu hah! Kalau berani maju sini! Udah hebat di sini hah! Tunjukkan!"

Ya ampun... Malah emosi si Elsa Sangkuriang, udah... Balik lu, usah ladeni pria brengsek itu.

"Buset... Galak amat nih... Udah Dito... Ayo pulang... Mungkin bukan jodohmu kali."

Aku sependapat pemikiran Temannya Dito, wanita itu banyak... Udah... Pulang aja... Cari yang lain,... Bahkan seharusnya, carilah yang jauh lebih baik.

"Minggir kamu Fit! Usah pegang-pegang! Aku ingin sekali mukulin wanita sombong ini!"

Fit... Salah satu Sahabat Dito, malah menurutinya, sambil berkata.

"Mas bro mohon maaf... Itu cewek..."

"Sama aja!"

"Dro... Tolongin... Dito malah emosi..."

Fit malah minta tolong, salah satu sahabatnya, yaitu Dro Duke, merupakan Anak Saudagar Kaya, dan sekaligus ternama daerah tersebut. Dengan nama perusahaannya, Emas Permata Yang Indah, sebab... Berhasil membuat hiasan kalung dan cincin bagaikan malaikat, siapa pun wanita yang telah memakainya, kelihatan cantik dan mewah. Tidak disangka orang terkenal seperti dia, ada di sini.

"Santai Fit... Biar aku bantuin... Justru aku lebih mendukung Dito, sebab... Cewek dungu ini, emang pantes untuk dipukuli."

Ungkapnya Saudagar kaya tersebut. Sambil berjalan santai... Sekaligus menunjukkan bahwa dia yang berkuasa.

"Dro! Panggil bawahan mu! Dan habisin dia! Aku tidak peduli, dia itu wanita!"

Perintah Dito, yang begitu tegas, menunjukkan dialah bosnya. Tapi ya gitu, kenyataannya... Dro Duke, salah satu sahabatnya, gimana ya bisa dikatakan? Nggak ada angin, gak ada hujan, tiba-tiba mencekik leher Dito, tanpa ampun, membuat Dito hampir nggak bernafas.

Melihat hal itu, Fit malah berkata. "Mas bro... Ini teman kita... Jangan gitu. Dia bisa terbunuh loh."

"Biarin... Berani sekali ngatur gua, lu pikir enteh siapa?''

"Aduh... Kok begini sahabat gua... Tolonglah Dro, lepaskan dia, Dito... Sebaiknya kamu minta maaf deh... Ris... Jangan diam aja dong."

Ternyata masih ada satu lagi sahabatnya, yang bernama Ris Hidayat, hingga terjadi percakapan tersebut, pada akhirnya berujung rusuh. Tampaknya cuma satu orang yang normal disini, yaitu Fit.

Sedangkan yang bernama Ris Hidayat berkata. "Mohon maaf, aku tidak ingin ikut campur, atas perkelahian yang tidak jelas seperti ini. Sebaiknya kita pulang aja deh, aku nggak serela makan nih." Ia pun berjalan, dan menghampiri pintu masuk Kafe, yang dimana sahabat berada saat ini.

"Ahhhhhhh! Terserah lu pada dah!"

Fit semakin pusing, makanya berkata demikian, bahkan nggak mau tahu deh, entah apa yang terjadi berikutnya, bisa dibilang begitu.

"Sungguh lucu, perkelahian sahabat sendiri, sebaiknya pulang aja deh."

Elsa pun tersenyum, itu sudah cukup membuktikan, bahwa dia sangat terhibur, atas perilaku empat sahabat di depan pintu Kafe. Dan sekaligus, memutuskan untuk pulang saja.

"Hei!!! Wanita dungu! Emang sudah izinkan lu pergi! Urusan kita belum selesai! Gara-gara lu... Aku hampir saja, mau bunuh temanku sendiri!"

Ucapan Dro Duke, setelah melihat Gadis manis, yang berambut pendek, mau pergi, seakan masalahnya udah selesai, padahal belum loh....

Membuat Dito bernafas lega, karena Dro sudah melepaskan dia.

"Dito... Kamu baik-baik saja kan, mending kita pulang aja deh... Iya." Bujukan Fit, karena sangat khawatir.

"Tidak akan pernah! Sebelum wanita dungu itu, mampus!" Emosi Dito sangat memuncak, kalau nggak di salurkan, akan menjadi sakit hati, makanya ia berkata begitu.

"Brengsek! Padahal aku sudah ampuni hari ini... Ternyata nggak bisa. Nih..., malah anak ini cari lubang kubur sendiri." Bergumam hati kecilnya Elsa Sangkuriang, sekaligus kesal.

"Putriku... Kenapa nggak ada takutnya? Eh... lagi-lagi aku bicara nggak jelas. Emang dia Putriku ya, ahahahaha... Mungkin sudah kelamaan jomblo, hingga menjadi hantu. Dan sekarang... Malah berkhayal, kalau aku sudah punya anak perempuan sepertimu. " Tampaknya aku bicara sendiri lagi. Itu membuat diriku lucu, tapi lucu darimana? Ahahahaha.

Baiklah... Aku ingin melihat, seperti apa pertunjukannya? Pasti sangat menarik, sehingga aku nggak sabar lagi, untuk melihatnya.

"Hei Nona manis, tampaknya aku punya ide yang sangat bagus, itu pun kalau kamu setuju." Ujarnya Dro Duke saat ini, dengan senyum mesumnya.

"Ehm... Menarik... Emang punya ide apaan?" Balas Elsa, yang begitu cantik dan menawan, hingga dia bersilang kan tangannya.

"Aku berharap Nona manis, tidak boleh menolak..."

Dro Duke semakin mendekati Elsa Sangkuriang, sedangkan Elsa sendiri, tidak ada takut-takutnya.

"Kelamaan... Langsung katakan saja."

Respon Elsa, bahkan semakin jijik, sejak Dro Duke, malah mendekati dirinya. Tentu langkah... Demi langkah. Dengan respon tangan manis Dro Duke, menyentuh dagu Elsa Sangkuriang, sedangkan Elsa, tidak ada niat untuk melawan apalagi untuk menangkisnya, setelah di gitu ih sih.

"Gini saja, bagaimana kamu itu, tidur satu malam sama aku, sedangkan saat ini, sebaiknya lupakan saja."

"Eh... Buset... Gampang banget... Sayang sekali aku harus menolaknya, karena aku sudah merasa rugi disini."

"Hei Nona! Aku bicara baik-baik disini! Jangan coba cari gali kuburan mu sendiri."

"Ah... Gak mungkin lah... Justru akulah yang harus berkata begitu."

Mendengar perkataan Elsa, membuat Dro Duke, semakin jengkel, terhadap wanita dungu di di depannya.

"Sialan! Berani sekali menolak tidur dengan ku!"

"Iya-iya lah menolak, kamu itu bukan Suamiku, kenapa mesti patuh pada mu."

Mantap... Kali ini aku mendukung mu Elsa, ahhhhhhh... Andai kamu itu putriku, aku pasti merasakan senang dong.

"Oh... Begitu... Bagaimana kamu itu, jadi istriku, jangan khawatir aku akan membuat dirimu bahagia, sekaligus tidak kekurangan uang tentunya."

Dro Duke berpikir, ia hanya ingin menjadi permaisurinya, hingga memberikan tanda seperti itu.

"Aku... Jadi istrimu,... Ogah lah, lagian kamu itu bukan tipeku. Jadi pergi jauh-jauh sana, bau kencur tahu...."

Elsa ini, malah peragakan tutup hidung, itu sudah cukup buktikan, ada bau sampah kencur sekitar sini.

Sedangkan Dro Duke semakin emosi, dan berusaha memukul wanita di hadapannya, setelah diperlakukan seperti itu.

Membuat wanita tersebut tersungkur di mamar keramik yang begitu cantik, setelah Dro Duke menamparnya.

"Brengsek! Aku sudah berusaha bersikap lembut padamu... Dan begini kah perilaku padaku... Dasar wanita tidak tahu diri."

"Sialan... Dia berani menamparku!"

Emosi marahnya Elsa Sangkuriang... Itupun semakin memuncak, dan memanas, membuat para pelayan Kafe, dan para langganan, terkejut secara serentak, setelah melihat kejadian tersebut.

Bahkan salah satu pelayan Kafe, segera melaporkan kejadian ini, kepada manager Kafe, sebelum terjadi rusuh, itupun para pos penjaga Kafe, segera menghampiri tempat kejadian, karena mereka, sebagai sekuriti di sana. Sudah sewajarnya melaksanakan tugasnya. Tapi lebih mengejutkan lagi, sekuriti itu merupakan seorang wanita ter gagah, dan paling jelek. Sekaligus berwatak lembut dan juga berbadan gemuk, walaupun begitu, jangan salah, mereka hebat dalam memukul orang.

"Ada apa ini??? Kenapa pula kamu memukulnya???"

"Iya nih Bu... Aku dipukul, tolong berikan keadilan untukku, kalau tidak aku akan melaporkan kejadian ini ke pihak wajib."

Memohon Elsa Sangkuriang, seakan dirinya yang paling disakiti, agar wanita sekuriti di depannya, mau membantunya.

"Wajah sedih mu, tidak berarti bagiku, karena aku paling berkuasa di sini, jadi... Jangan main-main kamu!" Tegasnya Dro Duke. Aku yakin sekali... Dro Duke sudah mulai sombong. Bahkan wanita sekuriti di depannya hanya sebuah benda tidak berguna, sekaligus ia mampu membuat semua orang yang ada di sini, untuk menghormatinya.

Hal itu sama sekali, tidak menggapai ocehan Dro Duke, malahan sekuriti itu, membantu wanita manis di sana, hanya untuk berdiri, siapakah dia... Tentu aja Elsa lah.

"Nona baik-baik saja...."

Sekuriti wanita satu lagi, malah berkata, dan memberikan saran padanya. "Tuan... Sebaiknya kamu harus menghormati dia, kalau tidak, kamu akan mampus, sekaligus perusahaan bapakmu yang kamu miliki, bisa aja di buat bangkrut olehnya, aku saranin... Cepat-cepat minta maaf deh."

"Aku harus minta maaf! Emangnya seberapa hebatnya dia!" Balas Dro Duke, nggak terima.

Duk... Suara itu sungguh menyakitkan, karena si ayam kecilnya kena tendang cukup keras, membuat pria perkasa, seperti Dro Duke ini... Harus berlutut dihadapan Elsa, sebab... Elsa lah yang menendangnya, bagian itu. Bagian mananya... Eeh.... Itu....

Apa namanya... Aduh... Susah sebutannya, tapi ya gitu deh, aku ikutan ngilu walaupun sudah jadi hantu, bahkan seluruh Kafe malah ikutan ngilu semuanya, kok ada aliran listrik gitu ya, yang kena tendang bukan kita, yang ngilu malah kita, sungguh aneh hidup ini.

Bisa nggak... Usah tendang bagian itu, nyesek rasanya, walaupun bukan aku yang kena.

"Keparat... Berani kau... Menendang barang Pamungkas ku!" Teriakkan Dro Duke, semakin tidak senang.

"Bahkan lebih bagus... Barang Pamungkas mu tidak bisa memberikan keturunan." Sombongnya Elsa.

"Sudah cukup! Bawahanku paling hebat serang dia, siapa yang berani membunuhnya aku kasih gaji tinggi, sekaligus perlindungan kalian akan aku jamin!" Teriakkan Dro Duke, yang begitu membara.

Seluruh pengawal pribadi Dro Duke, muncul dimana-mana, ada bersembunyi tong sampah juga, bahkan di tempat terduga, misalnya di bawah mobil.

Aku berpikir. "Bisa nggak sembunyi ya normal dikit, seakan tidak ada tempat lain saja."

"Siap Tuan muda! Serang....!!!" Teriakkan semangat mereka. Mereka siapa? Pengawalnya.

"Ya ampun... Kalian berdua mundur deh, aku tidak ingin kalian celaka." perilaku Elsa tenang-tenang aja, malahan menyuruh para wanita sekuriti itu, untuk mundur.

"Nggak bisa Nona muda, ini sudah menjadi tanggung jawab kami, belum lagi, anda adalah Bos Mafia, yang sangat kami hormati." Menolaknya Wanita sekuriti itu, dan siap mengambil posisi kuda-kuda, yang begitu kuat.

"Itu betul Nona muda..." Timpal Wanita sekuriti, yang satunya lagi.

"Sial... Identitas ku sudah terbongkar, apa aku seterkenal itu? Hingga di ketahui oleh sekuriti biasa, seperti mereka." Elsa bergumam sendiri, seakan bersifat tidak terlalu waspada, dan menanggapi pengawal pribadi Dro Duke, biasa aja, walaupun pasukan legendaris sekali pun, yang datang.

Bos Mafia, dia bos Mafia... Sial... Apa aku nggak salah dengar ini, kurasakan tidak... Itu artinya... Salah satu bos Mafia, Empat gerbang, penjaga pelindung Utara, Mafia Mawar Naga Merah, di wilayah tersebut, daerah manakah itu? Daerah Kebun Jeruk lah, ini adalah hari sial, bagi Dro Duke.

Aku yang sekarang, menjadi hantu, sangat terkejut, mendapatkan informasi ini, Dro Duke... Berhenti....

"Habisin dia! Habisin...!!!"

Lupakan saja, dia telah termakan emosi.

"Ayolah... Maju sini... Tanganku terasa gatal. Karena sudah lama nggak mukul orang, seperti sekencur dan sebau sampah kalian." Ucapan Elsa.

"Wanita dungu,... Kamu akan menyesali ini!" Balas salah satu pengawal pribadi Dro Duke, yang ingin menyerang, dengan tinju andalannya, bahkan salah satu dari mereka, ada menggunakan pisau, cukup untuk membunuh wanita dungu, di depannya.

Hal itu, tidak membuat khawatir dimata Elsa, seperti yang aku katakan, Elsa biasa saja tuh.

"Esst... Bukan aku yang sesali ini, melainkan kalian." Tanggapan Elsa. Untuk membalas menyerang, itu artinya... Perkelahian tidak bisa di hindari lagi, membuat semua pengunjung... Segera lari, karena mereka tidak ingin terlibat, atas perkelahian terjadi saat ini.

Bahkan manager Kafe, langsung keluar, sekaligus mengenali Elsa, karena dia adalah, salah satu bawahan Ibu Bos Elsa di sini, sebab..., merupakan daerah Kebon jeruk miliknya, jadi... Jangan main-main di sini.

"Pak gimana nih?" Tanya Pelayan Kafe, kepada manager Kafe.

"Biarkan saja... Ibu bos tidak selemah itu." Jawab Manager Kafe tersebut, yang bernama... Alex Perkasa. Dia tahu betul, sifat Ibu Bosnya.

Jumlah pengawalnya banyak, kira-kira 50 orang lah, tebakan aku. tapi entahlah... Jumlah mereka semakin berkurang, awalnya 50 orang, sekarang 30, itu pun dikurangi lagi, menjadi 25 orang.

Ternyata Elsa Sangkuriang ini, beneran hebatnya, sehingga pengawal pribadi Dro Duke, yang ingin maju, malah sekarang ragu-ragu, dan semakin takut, karena wanita selembut Elsa ini, ternyata dapat melukai kaki orang, hingga tidak dapat bisa berdiri dan juga... Untuk jalan pun susah.

Sebab... Serangannya, selalu mentargetkan kakinya.

Serang demi serangan pun, tetap dilancarkan dengan tendangan keras sekaligus hebat, seakan menampilkan pertunjukan tarian balet yang indah, Elsa begitu lihai mengunakan kakinya, bahkan serangan tusuk pisau pun, dapat dijepit dengan mudah, membuat sang pelaku pegang pisau, teriakkan kesakitan, hingga bergetar dimana-mana. Setelah itu, meninju wajahnya biar mampus. Dan akhirnya sang pelaku pingsan.

Dan itupun, terulang lagi dan lagi. bahkan orang yang tidak ada niat untuk menyerangnya malah diemban juga, pada akhirnya terkapar. Sungguh kasihan.

Ris Hidayat malah takjub melihat pertunjukan keren di depannya, hingga ia bersiul dan berkata. "Keren...."

"Apanya keren? Sebaiknya kita kabur..." Fit... Merasa ketakutan di dalam hatinya, dikarenakan anak perempuan, yang bernama Elsa itu, berkelahi hingga berdarah-darah, ia sangat khawatir, setelah berhasil kalahkan Pengawal pribadi Dro Duke, selanjutnya mereka, aku yakin, Elsa tidak akan beri ampun pada mereka.

Justru sebaliknya, si Dito, semakin geram, melihat pengawal pribadi Dro Duke, tidak mampu menghabisi wanita dungu.

"Dasar orang-orang tidak berguna, bercuma... Dro Duke membayar kalian."

"Hebatnya...." Timpalnya Ris Hidayat, sekaligus maju, dan menyerang wanita dungu, yang lagi asik bermain para pengawal, menyadari hal itu, Elsa menahan serangan Ris Hidayat, sebab melakukan tendangan padanya.

Elsa berhasil menahan serangan, membuat Ris berlangkah mundur. "Keren... Keren... Keren sekali."

Tanpanya pria yang bernama Ris Hidayat, merupakan ahli seni bela diri.

"Alex... Bantuin!" Teriakkan Elsa Sangkuriang, karena mendapatkan lawan yang tangguh.

"Ibu bos... Gua lagi bantu kok..." Balas santun dari Alex.

"Bantu apa lu?"

"Bantu doa... Ibu bos!"

"Kampret lu Alex! Besok-besok ku potong anu mu nya!"

"Jangan Ibu Bos... Iya deh aku bantuin..."

Alex pun melangkah, dan sudah berdiri sebelah kiri Elsa, sedangkan Wanita sekuriti pun, dari tadi tidak bisa bantu apa-apa, karena lincahnya Elsa tapi syukurlah, mereka tidak diincar para pengawal.

Bersambung....

Episodes
1 Terpuruknya Suatu Keluarga
2 Penculikan
3 Bos Mafia
4 Cerita Rakyat
5 Fit Leona Menguarkan Kemampuannya
6 Mau Curhat Atau Mau Berkelahi Sih
7 Ayahku Paling Hebat
8 Sersan Ada Di Sini
9 Fit Leona Hentikan Perang Besar
10 Rahasia Besar Apakah Itu
11 Diam-diam Jangan Sampai Ketahuan
12 Anak Indigo
13 Mistis, Apakah Bisa Dipercaya?
14 Mencari Fit Leona
15 Kok Debat Terus Sih!
16 Bertemu Bos Mafia Lainnya
17 Kayak Orang Pacaran Tapi Bukan Pacaran
18 Negosiasi
19 Gawat
20 Kacau Sudah
21 Dasar Gila
22 Pemicu Perang, astaga!!!
23 Fit Leona Ingin Berduel Ketua Organisasi Pahlawan Cahaya
24 Keberangkatan Fit Leona Ke Arena Duel
25 Pahlawan Legendaris
26 Aneh, Hantu Bisa Lempar Orang
27 Dokter Hebat Muncul
28 Polisi Kebanggaan Masyarakat
29 Konflik Antara Polisi
30 Perkataan Elsa Membuat Orang Patuh
31 Ketakutan Karyawan Don
32 Kerinduan
33 Keajaiban Jamu Herbal Stamina Dewa
34 Kebodohan Warga Desa Untuk Menantang Polisi
35 Pak Kades Malu Terhadap Warganya Sendiri
36 Tika Masih Benci
37 Penderita Sasa selama ini
38 Inilah Keadaan Keluarga Sasa
39 Amarah Sang Nenek
40 Lanjut Acara Duel Fit Leona
41 Duel Sih, Tapi....
42 Duel Sudah Dimulai
43 Jangan Remehkan Fit Leona
44 Ris Hidayat Seorang Kades
45 Kemunculan Orang Yang Tak Terduga
46 Enzo Si Pitung
47 Aura Tempur Tipe Medis
48 Ayah Dan Anak Bermusuhan
49 Ris Membenci Ayahnya
50 Samson Ingin membunuh Putranya
51 Perebutan Kamar
52 Jangan Terlalu Percaya
53 Elsa Bersila Lidah, Membuat Sanjaya Tidak Berkutik
54 Elsa Marah Karena Sahabatnya Terbunuh
55 Pengobatan Gratis
56 Tipuan Hahaha....
57 Kota Perahu
58 Pekerjaan Itu Penuh Resiko
59 Tantangan
60 Yusuf dan Elsa bermusuhan
61 Operasi Pengobatan Berhasil
62 Masa Lalu
63 Balas Dendam
64 Batu Mustika Merah
65 Keluarga Harmonis
66 Tidak Senang Tika Di Meja Makan
67 Lesti Bersedih
68 Niat Menindas Ternyata Tertindas
69 Hampir ketahuan
70 Hampir Saja Terjadi Tempuran
71 Arti Dunia Kejam
72 Kehidupan Ini Begitu Menakutkan
73 Joshua Sangat Peduli Terhadap Kakaknya
74 Barang Jaminan
75 Pohon Adam
76 Perkelahian
77 Bermasalah
78 Tempuran Yang Begitu Dahsyat
79 Bibi Hera Si Tolol
80 Rencana Menjenguk
81 Berangkat Kepulauan Seribu
82 Hanya Obrolan
83 Elsa Untuk Cari Duit Malah Pintar
84 Nenek Nelpon
85 Informasi Tentang Perang
86 Jenderal Polisi Efendi
87 Persiapan
88 Reuni
89 Jadi Ada Harapan Untuk Bisa Pergi
90 Ada Rencana Pembunuh
91 Fendi orang yang ditakuti Istana Negara
92 Mabuk Laut
93 Perang Sudah Dimulai
94 Aksi Yang Keren
95 Perjuangan
96 Inilah Di sebut Medan Perang
97 Angin Ternado
98 Mengabaikan Nasehat Kakaknya
99 Ini Namanya Perang, Yang Tadi Nggak
100 Kabar Bagus
101 Caca Handoko Sedang Hamil
102 Hal heboh
103 Waktunya Menulis Berita
104 Berangkat Sekolah
105 Tunangan
106 Reuni Orang Tua
107 Bank CGI
108 Pelaku Penyebar Isu
109 Berita Paling Hot
110 Wah... Parah cuy
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Terpuruknya Suatu Keluarga
2
Penculikan
3
Bos Mafia
4
Cerita Rakyat
5
Fit Leona Menguarkan Kemampuannya
6
Mau Curhat Atau Mau Berkelahi Sih
7
Ayahku Paling Hebat
8
Sersan Ada Di Sini
9
Fit Leona Hentikan Perang Besar
10
Rahasia Besar Apakah Itu
11
Diam-diam Jangan Sampai Ketahuan
12
Anak Indigo
13
Mistis, Apakah Bisa Dipercaya?
14
Mencari Fit Leona
15
Kok Debat Terus Sih!
16
Bertemu Bos Mafia Lainnya
17
Kayak Orang Pacaran Tapi Bukan Pacaran
18
Negosiasi
19
Gawat
20
Kacau Sudah
21
Dasar Gila
22
Pemicu Perang, astaga!!!
23
Fit Leona Ingin Berduel Ketua Organisasi Pahlawan Cahaya
24
Keberangkatan Fit Leona Ke Arena Duel
25
Pahlawan Legendaris
26
Aneh, Hantu Bisa Lempar Orang
27
Dokter Hebat Muncul
28
Polisi Kebanggaan Masyarakat
29
Konflik Antara Polisi
30
Perkataan Elsa Membuat Orang Patuh
31
Ketakutan Karyawan Don
32
Kerinduan
33
Keajaiban Jamu Herbal Stamina Dewa
34
Kebodohan Warga Desa Untuk Menantang Polisi
35
Pak Kades Malu Terhadap Warganya Sendiri
36
Tika Masih Benci
37
Penderita Sasa selama ini
38
Inilah Keadaan Keluarga Sasa
39
Amarah Sang Nenek
40
Lanjut Acara Duel Fit Leona
41
Duel Sih, Tapi....
42
Duel Sudah Dimulai
43
Jangan Remehkan Fit Leona
44
Ris Hidayat Seorang Kades
45
Kemunculan Orang Yang Tak Terduga
46
Enzo Si Pitung
47
Aura Tempur Tipe Medis
48
Ayah Dan Anak Bermusuhan
49
Ris Membenci Ayahnya
50
Samson Ingin membunuh Putranya
51
Perebutan Kamar
52
Jangan Terlalu Percaya
53
Elsa Bersila Lidah, Membuat Sanjaya Tidak Berkutik
54
Elsa Marah Karena Sahabatnya Terbunuh
55
Pengobatan Gratis
56
Tipuan Hahaha....
57
Kota Perahu
58
Pekerjaan Itu Penuh Resiko
59
Tantangan
60
Yusuf dan Elsa bermusuhan
61
Operasi Pengobatan Berhasil
62
Masa Lalu
63
Balas Dendam
64
Batu Mustika Merah
65
Keluarga Harmonis
66
Tidak Senang Tika Di Meja Makan
67
Lesti Bersedih
68
Niat Menindas Ternyata Tertindas
69
Hampir ketahuan
70
Hampir Saja Terjadi Tempuran
71
Arti Dunia Kejam
72
Kehidupan Ini Begitu Menakutkan
73
Joshua Sangat Peduli Terhadap Kakaknya
74
Barang Jaminan
75
Pohon Adam
76
Perkelahian
77
Bermasalah
78
Tempuran Yang Begitu Dahsyat
79
Bibi Hera Si Tolol
80
Rencana Menjenguk
81
Berangkat Kepulauan Seribu
82
Hanya Obrolan
83
Elsa Untuk Cari Duit Malah Pintar
84
Nenek Nelpon
85
Informasi Tentang Perang
86
Jenderal Polisi Efendi
87
Persiapan
88
Reuni
89
Jadi Ada Harapan Untuk Bisa Pergi
90
Ada Rencana Pembunuh
91
Fendi orang yang ditakuti Istana Negara
92
Mabuk Laut
93
Perang Sudah Dimulai
94
Aksi Yang Keren
95
Perjuangan
96
Inilah Di sebut Medan Perang
97
Angin Ternado
98
Mengabaikan Nasehat Kakaknya
99
Ini Namanya Perang, Yang Tadi Nggak
100
Kabar Bagus
101
Caca Handoko Sedang Hamil
102
Hal heboh
103
Waktunya Menulis Berita
104
Berangkat Sekolah
105
Tunangan
106
Reuni Orang Tua
107
Bank CGI
108
Pelaku Penyebar Isu
109
Berita Paling Hot
110
Wah... Parah cuy

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!