"Ahh!!! Kenapa bisa begini... Hei kamu! Ganti rugi sekarang juga!" Marahnya Vina Langit, karena dia tidak senang, kalau peralatan Make up nya udah hancur semuanya, kecuali hp, dompet, tas, termaksud... Gaun yang dia gunakan, bahkan sepatu, kalung, hiasan lainnya nggak rusak kok, baik-baik saja tuh. Eh... Kenapa aku sebutkan semuanya?
"Bayar ganti rugi katamu... Ahahahaha... Dasar wanita dungu, dia tidak akan pernah bayar ganti rugi kapadamu." Senangnya Dro Duke, meskipun sudah di kekang Pelayan Kafe wanita, terdiri dari dua orang tersebut.
"Aku gak mau tahu! Kamu harus bayar ganti rugi sekarang juga! Bayar!" Keras kepala Vina Langit, hingga dia berteriak sekencangnya.
"Bercuma... Dia tidak akan pernah bayar apapun." Timpal Dro Duke.
"Diam! Aku tidak lagi bicara padamu!" Tegasnya Vina Langit. walaupun situasinya sangat ricuh.
Fit Leona... Atau seorang mantan anggota polisi, melangkah mendekati Vina Langit berada, membuat Dro Duke senang. Dia sangat yakin, Fit Leona akan menghabisinya.
Kenyataannya gak begitu..."Berapa yang harus aku bayar, semua make up yang telah aku hancurkan." Tawaran Fit Leona, dan masih sempat-sempat ya menyebarkan pesonanya, padahal Fit Leona, tidak ada niat seperti itu, tapi setelah dengar kata itu, Vina Langit tersentuh hatinya, Seolah-olah Fit Leona ini adalah, seorang pangeran tampan yang sedang tunggangan kuda putih yang begitu menawan, membuat hati Vina Langit meleleh.
Sangat mengejutkan, apa yang di harapkan Dro Duke salah, bahkan semua orang pun kaget dibuatnya, seketika perkelahiannya terhenti.
"Apa-apaan itu?!"
"Sebenarnya apa yang terjadi?!"
"Kok aku nyesek melihat beginian!"
"Tidak mungkin! Dia mau membayarnya!" Ucapan itu, hampir serentak, di pihak semua orang, termasuk orang yang sudah terkapar, saat mendengar kata itu, sebab terasah aneh gitu, baru kali ini ada seorang lelaki mau bayar ganti rugi, di depan musuhnya. Musuhnya loh! Yang ingin dia habisin.
Justru Vina Langit, memiliki keraguan di hatinya. Terkadang... Pria bertanggung jawab itu, hanya sebuah kepura-puraan... dan berniat menipunya, biar semakin yakin, makanya ia bertanya. "Kamu... Mau membayarnya..."
"Iya... Jadi aku tanya berapa?" Balas si Fit Leona, dengan sopan, sebisa mungkin, bicara dengan lembut, agar perkataannya tidak menyakiti hatinya.
"Fit!!! Apa yang kamu lakukan?" Teriakkan si Dro Duke, tidak terima.
"Bayar ganti rugi... Apa kamu nggak bisa lihat?" Balas si Fit Leona, dengan wajah tampannya.
"Bukan itu yang aku maksud sialan! Aku mau hajar dia!" Marahnya Dro Duke.
"Iya-iya... Sesuai perintah mu... Setelah aku bayar ganti rugi." Jawaban si Fit Leona.
Jawaban itu... Tidak membuat Dro Duke senang, dia justru makin kesal dan emosi. "Kampret!!! Lepaskan aku! Fit Leona... Jangan pedulikan hal-hal seperti itu!!!"
"Tuan muda... Kami tidak akan pernah, lepaskan anda." Timpal Pelayan Kafe wanita, yang kekang Dro Duke.
"Satu juta... Kamu sanggup bayarnya." Ucapan itu berasal dari Vina Langit, dengan suara agak dikeraskan, dan sekaligus melupakan pangeran tampan, di depan matanya saat ini.
"Ternyata pikiran mu sedikit picik juga ya, setahuku tidak segitu seharusnya." Balas Fit Leona, karena dirinya merasa, di bohongi, itupun setiap ucapan Vina Langit saat ini.
"Hm... Emangnya berapa seharusnya." Tanya Vina Langit lagi ngambek.
"Setidaknya lima belas juta." Jawab Fit Leona, sambil bertingkat bijak, di hadapannya.
Dua pelayan Kafe wanita, terdiri dari dua orang lagi mengunci gerakan tubuh Dro Duke, terkejut."Hah... Lima belas juta, peralatan Make up macam apa itu, yang harganya segitu?"
Sedangkan Dro Duke pun, berpikir keras, pada akhirnya nggak tahu jawabannya, karena peralatan Make up saat ini, tidak ada pasang harga lima belas juta, itu terlalu mahal, dan lagipun, siapa yang mau beli make up seharga segitu? "Fit... Tidak ada harga make up lima belas juta."
"Masa... Berarti aku salah dengar dong." Tanggapan Fit Leona, merasa ikut bingung.
Dro Duke begitu penasaran, makanya dia ingin bertanya. "Emangnya kamu dengar dari mana?"
"Dari kamu."
"Lah... Kok aku."
"Saat itu, aku ingin pinjam uang dari kamu, tapi malahan bayarnya harus jadi pelayan. Gapapa deh yang penting Ayahku sehat."
"Berarti tidak ada hubungannya dengan ku."
"Tunggu sebentar... Aku belum selesai ngomong, saat itu kan, kebelet buang air kecil, makanya aku tanya pelayan mu, dimana kamar mandinya? Setelah tahu, aku justru berlari, jangan sampai ke kencing celana, setelah selesai buang air kecil, aku pun mendengar satu hal di kamarmu, itupun saat aku lewat, jadi aku mendengar. 'Ahahahaha habis lima belas juta hanya gara-gara makeup, gapapa deh, untung mereka cantik semua, apalagi body... Gak bisa berkata apa-apa aku.' Jadi aku berpikir. 'Ternyata bedakan wanita mahal."
"Ehh..."
"Ahahahaha... Sekarang aku mengerti." Vina Langit menyadari satu hal, makanya dia ketawa.
"Yang satu temanmu, yang udah terkapar itu, terlalu banyak omong, dan mudah emosi." Vina Langit menunjuk si Dito, yang sudah tidak bisa bangun lagi. Bahkan saat ini, dia merasa senang.
"Yang kedua... Temanmu, yang sedang menghadapi bawahan ku itu, kelihatannya senang sekali saat berkelahi." Vina Langit juga, menunjuk Ris Hidayat, setelah ditujunya, Ris Hidayat pun nggak marah justru ia berkata. "Aku akui aku senang berkelahi, Nona." Tentu dengan wajah Sombongnya.
"Sedangkan Tuan muda sok tampan itu... Ternyata seorang playboy."Ucapan itu,... Adalah ucapan yang terakhir... Sambil menunjuk-nunjuk ke arah Dro Duke, dengan suara ditekan oleh Vina Langit, agar semua orang tahu, siapa dia?
"Ya ampun dia playboy!" Semua orang berkata begitu, itupun di pihak wanita di sana. Bahkan ada niat menjauhi Dro Duke, sebab apa? Karena Seorang Playboy itu, muda selingkuh, dan selalu menyebarkan pesonanya, hingga wanita cantik harus terikat olehnya. Meskipun sudah punya istri nanti di masa depan, dia tetap mencari wanita lain, khayalan itu dibayangkan pikiran di pihak wanita di sana. "Sungguh kasihan istrinya Tuan muda kela, dia pasti terus merasakan cemburu, dihatinya."
Sedangkan hati Pelayan Kafe wanita, yang sedang berusaha mengunci gerakan tubuh Dro Duke, rasanya Ingin menjauhinya. Tapi kalau dilepaskan, bisa membahayakan siapapun.
"Berhenti menjauhi ku... Aku bukan Playboy... Aku bukan Playboy..." Teriakkan Dro Duke, ia sungguh tidak terima hal ini.
"Kenapa kamu sangat yakin... Temanku yang bernama Dro Duke, seorang playboy." Tanya Fit Leona, dengan tegas.
"Ya ampun, namanya Dro Duke... Hei kalian semua, ingat namanya, jangan sampai lupa, sekaligus... Mulai sekarang, jangan ada lagi deketin dia." Ungkapan Vina Langit mengejek.
"Fit!!!" Bencinya Dro Duke terhadap Fit Leona.
"Ada apa sih." Respon Fit Leona, dia sama sekali tidak tahu, apa yang salah darinya.
"Brengsek lu Fit... Brengsek." Marahnya Dro Duke, tertuju pada Fit Leona.
"Teman satu ini, marahnya sungguh tidak jelas, oh iya jawab pertanyaan ku." Respon Fit Leona, hingga ia teringat, ada satu pertanyaan yang belum dijawab oleh Vina Langit.
"Ahahahaha... Emang kamu tanya apa?" Vina Langit malah pura-pura lupa.
"Aku tanya... Gimana kamu tahu, Dro Duke seorang Playboy?" Tanya Fit Leona yang begitu penasaran.
"Kamu sungguh polos dan lugu, tapi tak apa, aku akan kasih tahu, make up zaman sekarang ini, harganya paling murah tiga ratus, kalau pilih mahal dikit, palingan cuma enam ratus." Penjelasan Vina Langit, sambil menahan senangnya, agar penjelasannya... Mudah di pahami.
"Ternyata benar... Kamu itu tukang bohong." Pendapat Fit Leona, karena ia teringat, Vina Langit ini, minta ganti rugi, satu juta padanya.
"Dengarkan penjelasan aku!!! Aku belum selesai ngomong!!!" Teriak Vina Langit, sekaligus sadar... Apa arti kata bohong itu.
"Baiklah..." Balas si Fit Leona, dengan santunnya, anggap dirinya mengalah.
Sedangkan aura kekuatan, masing-masing mereka berdua, hilang seketika. sehingga aku berpikir "Ini bahas apa sih mereka, menurut aku kurang menarik sih... Tapi... Ikuti aja deh."
"Dengan harga make up tiga ratus, ia bisa kencani wanita yang begitu banyak, hanya modal make up doang. Dengan demikian dia seorang playboy yang harus dijauhi, karena dia mampu menghabiskan uang, lima belas juta demi mempermainkan hati para wanita, tanpa di dasari cinta sejati, jadi seorang wanita seperti diriku, tentu merasakan tidak nyaman, dan segera meninggalkan ya." Ringkasan Vina Langit.
"Begitu juga sebaliknya, wanita tidak merasa puas, dengan satu kekasih saja, dan sering-sering gonta-ganti pasangan, apalagi hebat didalam hubungan satu malam, bahkan dia tidak peduli sama tunangannya, kami sebagai pria menyebutnya Wanita gampangan, mungkin juga Playground, untuk bahasa gaulnya. Bagiku sama saja, emangnya apa bedanya coba?" Timpal Fit Leona, dengan muka seriusnya.
Membuat Vina Langit merasakan terpojok, dari ucapan Fit Leona, hal itu tidak membuat dirinya kalah, dengan lantang Vina Langit berkata.
"Tapi kejahatan terjadi, selalu saja pria yang melakukannya, sebab banyak wanita hamil diluar nikah, dan tidak ada tanggung jawabnya."
"Kalau pria emang salah, kenapa wanita mau aja dihamili."
"Itu karena sudah termakan gombalan maut para lelaki."
"Jangan sembarang tuduhannya, asal kamu tahunya, wanitanya aja mudah di gombali, tanpa cari tahu bibit dan bobotnya. Siapa dia? Udah kerja belum? Punya rumah sendiri nggak? Jangan sampai udah nikah, malah harus tinggal di mertuanya! Lelaki macam apa itu? Pikir!!!"
Secara mengejutkan, aura kekuatan Fit Leona bangkit lagi, dan menganggap wanita itu terlalu muda dikibuli.
"Wanita pun sudah cari tahu, bibit dan bobotnya, hanya saja kebohongan itu terbongkar, setelah sudah punya anak darinya, sakit sekali! Sakit rasanya!!! Pikir!!! Kok bisa ada lelaki macam itu?!"
Vina Langit pun tidak mau kalah, aura kekuatan Vina Langit bangkit lagi, bahkan jauh lebih dahsyat siapapun.
"Brengsek lu!!!"
Lu lebih brengsek!!!"
Adu mulut ini, sungguh dahsyat, sehingga malam ini, menjadi malam neraka.
Sumpah apa yang mereka debat kan, benar semua, tidak ada yang salah dari mereka.
Secara pribadi membuat aku sedikit pusing, beda diriku di masa lalu.
Aku emang jatuh cinta padanya, tapi aku tidak mulai pacaran dengannya, langsung melamarnya, dan ku jadikan dia istriku, karena aku yakin mampu bahagia kan ya.
Terima atau tidak itu belakangan, makanya aku modal berani, untuk mempersuntingnya.
Kalau diterima. Alhamdulillah dia jodohku, kalau tidak, berarti belum waktunya untuk aku menikahinya.
Setidaknya dia udah tahu bagaimana perasaan ku, daripada dipendam rasanya sakit tak ampun, kalau aku tahu, dia jatuh cinta bukan untukku, melainkan orang lain, sehingga menyalahkan diriku sendiri, kenapa nggak dari dulu aku ungkapkan rasa cinta ku ini?
Tapi yang jelas hari ini, Vina Langit dan Fit Leona, akan berkelahi lagi, bahkan lebih hebat lagi.
Sebab... Kekuatan auranya, membuat tanah menjadi retak, belum lagi ada gempa bumi dahsyat, membuat Fit Leona melakukan tendangan keras, sedangkan Vina Langit, melakukan tinjunya.
Sehingga tendangan dan tinjunya, saling bertemu dan saling menghantam. Dengan aksi itu, membuat angin sepoi-sepoi, menjadi angin tornado, yang mampu mengupas terbang orang di sana tanpa ampun.
"Dahsyat sekali... Sekuat ini kah wanita itu." Ujar Ris Hidayat, pada akhirnya terbang juga,
Termaksud Alex Perkasa juga. "Tidak ku sangka... Ada orang sebanding dengan Ibu Bos." Tanggapannya.
Dro Duke pun juga terbang dengan pelayan Kafe wanita cantik, yang telah menahannya. "Siapa wanita itu? Kenapa dia begitu hebat? Fit... Kalahkan dia!" Bergumam ya.
Sedangkan Dito, masih terkapar, dan belum sadar juga, malahan dia ikut terbang, ini namanya udah jatuh ketimpa tangga pula.
"Hubungan lelaki dan perempuan itu, kesetiaan bukan kebohongan." Tegas Fit Leona, sambil melakukan serangkaian serangan cakar harimau putih, ke arah Vina Langit.
"Aku tahu arti kesetiaan, tapi hal itu, sulit ditemukan." Marahnya Vina Langit, membuat sayap naga merah, menangkis cakar harimau putih, membalas serangan bola api raksasa, hal itu tidak bisa hindari Fit Leona.
Tapi jangan khawatir, dia baik-baik saja. Malahan dia berpindah tempat di posisi belakang kuda-kuda Vina Langit.
Untuk melancarkan sirkulasi udara amukan harimau putih, membuat tekanan ini, mampu jantung merasa terhenti. "Kamu ingin temukan kesetiaan, makanya... Rajin ibadah dong! Dan meminta padanya! Agar menemukan lelaki setia, yang kamu harapan itu."
"Sialan! Lu pikir aku tidak pernah ibadah apa?!" Marahnya Vina Langit, sambil melakukan serangkaian tarian balet yang indah, membuat ujung kaki, bercahaya, berakhirnya berapi-api, seakan api itu api neraka.
Sehingga membuat mereka mundur berapa langkah. "Lu harus tahu... Aku punya adik yang sangat tampan, dan punya keinginan dia menjadi suamiku." Harapan besar Vina Langit.
"Gila lu ya! Adik sendiri ingin kamu kawin nih!" Tanggapan marah besar, dari seorang Fit Leona.
Entah kenapa? Fit Leona, sudah berada di atas kepalanya, dan melakukan serangan tinju hebatnya. Dan lagi-lagi, Naga Merah menakis ya. "Tidak masalah aku gila! Yang penting hepi bersamanya." Balas Vina Langit.
Benturan keras itu semakin dahsyat, sehingga gedung pencakar langit, tumbang seketika.
"Tunggu sebentar! Mereka berdua lagi berkelahi atau lagi curhat!" Ucapan Pemuda pengawal, pribadi Dro Duke.
"Kalau aku sih, mereka berkelahi, sambil kencan tanpa sadar." Timpal Pengawal pribadi Dro Duke, satunya lagi.
"Apapun itu! Mereka berdua sudah menghancurkan sepuluh gedung, aku yakin besoknya akan menjadi berita utama."
"Iya... Kamu benar juga."
"Itu salah satu tandanya hari kiamat, kalau sudah begini... Aku akan membunuh mu!" Sepintas Fit Leona, dan melanjutkan serangan berikutnya.
"Coba aja kalau bisa! Sini maju! Lu pikir aku takut!" Bentakan Vina Langit, dengan kecepatan tinggi, untuk hindari serangan Fit Leona, melakukan serangan kecepatan tinggi juga, dan sudah begitu banyak gedung di hancurkan, semoga aja tidak ada penghuninya.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments