''Kamu serius mau nyingkirin Milan?'' tanya Caviar, sesaat setelah dia melepaskan tautan bibirnya.
''Kenapa? kamu masih cinta sama dia? atau jangan-jangan, selama ini kamu cuma manfaatin aku doang, dan gak bakalan ngelepasin istrimu, begitu?'' tanya Lydia menatap dengan tatapan tajam menusuk membuat Caviar salah tingkah dan langsung mengeluarkan rayuan mautnya.
''Ha ... ha ... ha ...! Kamu ini, mana mungkin aku kayak gitu? kamu itu wanita yang paling berharga, meskipun kamu bukan artis kayak si Milan itu, tapi, aura kamu melebihi seorang Artis, aura kamu itu bagai matahari pagi yang menyinari alam semesta, hangat, sejuk, indah dan tentu saja terang benderang begitu menyilaukan mata,'' gombal Caviar membuat Lydia seketika tersenyum merasa tersanjung.
''Hmm ... Kamu gak bohong?''
''Nggak dong, sayang. Gimana kalau malam ini kita ke Vila, aku bakalan kasih kejutan buat kamu,'' Caviar memeluk tubuh langsing Lydia mesra.
''Vila ...?''
Caviar mengangguk.
''Tapi hari ini istrimu jadwalnya padat banget, dari pagi sampai malam jadwal dia penuh. Sekarang aja dia ngedadak mundurin jadwal, gak tau tuh mau kemana? palingan mau jalan sama bodyguard gantengnya itu,'' jawab Lydia membuat Caviar seketika langsung melepaskan pelukannya.
''Apa maksud kamu?'' tanya Caviar mengerutkan keningnya.
Baru saja Lydia hendak menjawab, tiba-tiba saja ponselnya berdering tanda sebuah pesan teks masuk. Lydia pun meraih ponsel dari dalam tas yang masih melingkar di bahu kirinya, menatap layar ponsel lalu membaca pesan.
'Nyalakan Televisi, ada berita yang menggemparkan.'
Seperti itulah pesan yang dia baca dari salah satu staf management dimana Milannita bernaung. Saat itu juga, Lydia pun langsung meraih remote Televisi yang terletak sembarang di atas meja kerja Caviar lalu menyalakan Televisi berukuran besar yang di tempel di tembok.
''ARTIS TERNAMA MILANNITA, YANG SEMPAT MENGHILANG BEBERAPA WAKTU LALU, MENDADAK MUNCUL DI MALL DITEMANI OLEH LAKI-LAKI TAMPAN YANG DIA AKUI SEBAGAI BODYGUARD YANG AKAN SELALU MENEMANI DIRINYA KEMANAN-MANA. PAGI INI, WARTAWAN MENANGKAP KEBERSAMAAN MEREKA BERDUA DI SALAH SATU PUSAT PERBELANJAAN TERBESAR DI KOTA INI."
Itulah yang diucapkan oleh presenter infotainment di Televisi, dengan berlatarkan pemandangan Milan, Artis yang disebutkan berjalan dengan laki-laki bernama Zergo. Wajah Milan di dalam Televisi tersebut bahkan tersenyum ramah kepada wartawan yang saat ini sedang mengejar dirinya dengan tangan yang ditautkan kuat di pergelangan tangan Zergo.
Seketika, wajah Caviar Klan terlihat memerah merasakan sesuatu yang panas di dalam hatinya, terasa membara bagaikan api yang tiba-tiba berkobar membakar seisi ruangan di dalam hati kecil seorang Caviar.
Merasa kesal, Caviar pun menekan tombol off pada remote Televisi dan Televisi raksasa itu berhenti menyala, setelah itu ....
Prank ....
Caviar melempar remote tersebut ke tembok hingga hancur berkeping-keping dan tidak utuh lagi kini, membuat Lydia tercengang merasa heran.
''Kurang ajar, siapa laki-laki itu? berani-beraninya dia menggandeng tangan istriku, hah ...?'' teriak Caviar kesal.
Lydia diam membisu, matanya menatap wajah Caviar masih dengan tatapan heran, karena baru kali ini dia melihat laki-laki yang sudah selama dua tahun ini menjalin cinta terlarang dengan dirinya itu terlihat Cemburu.
Padalah selama ini, Caviar tidak pernah menunjukkan sikap apapun saat Milan istrinya beradegan mesra dengan aktor yang menjadi lawan mainnya, bahkan adegan panas di film layar lebar yang dibintangi Milan pun, Caviar tidak pernah terlihat cemburu apalagi sampai murka seperti ini.
''CAVIAR ...!'' teriak Lydia menggelegar.
''Apa kamu tau dimana laki-laki itu tinggal, hah?'' tanya Caviar dengan bola mata memerah.
''CUKUUUUP ...''
Laki-laki itu pun terdiam lalu mengusap wajahnya kasar.
''Ada apa dengan kamu, hah? apa kamu cemburu sama laki-laki itu?'' tanya Lydia tegas dan penuh penekanan.
''A-apa ... Ha ... ha ... ha ...! kata siapa?'' Caviar menjawab dengan suara yang terbata-bata merasa gugup karena sama sekali tidak bisa lagi menahan emosinya.
''Bohong. Jelas-jelas kamu cemburu, kamu gak pernah seperti ini sebelumnya.''
''Hmm ... Maaf, aku kelepasan tadi.''
''Apa kamu cemburu? jawab Caviar.''
''Bukannya wajar kalau aku cemburu? dia masih istriku yang sah, dan kami sudah menikah lebih dari lima tahun,'' jelas Caviar jujur juga pada akhirnya.
''Oh, jadi begitu. Oke, sekarang kamu pilih. Kamu pilih aku atau istri kamu, JAWAB ...!''
''Hmm ... Sayang, jangan gitu dong, aku gak bisa milih salah satu di antara kalian saat ini, aku masih butuh dia, apa yang aku inginkan dari dia belum tercapai, dan kamu? Aku masih butuh kamu juga, Lydia sayang.''
''BUTUH ...? ha ... ha ... ha ... Jadi maksud kamu, kalau kamu udah gak butuh aku, kamu juga bakalan ninggalin aku, dan cari wanita lain, begitu?'' Lydia penuh penekanan.
''Eu ... Nggak, bukan gitu, sayang. Aku cinta sama kamu, hanya kamu bidadari di dalam hati aku, tadi aku 'kan udah bilang, kamu itu memiliki aura yang menyilaukan, mana mungkin aku berani ninggalin kamu, sayang.'' Rayuan gombal yang keluar dari mulut Caviar terasa begitu manis di telinga Lydia, membuat wanita itu luluh juga pada akhirnya.
''Beneran kamu gak bohong?'' tanya Lydia lembut dan mulai bisa mengendalikan emosinya.
''Tentu saja, mana mungkin aku berbohong sama kamu, cintaku.''
''Hmm ... Oke, tapi awas aja kalau kamu sampai bohong ya, aku bakalan bongkar perselingkuhan kita ke media, dan kamu tau sendiri apa akibatnya jika aku melakukan hal itu?''
''Iya, sayang. Aku tau, untuk mendinginkan hati kamu dan hati aku juga, gimana kalau kita--'' Caviar tidak meneruskan ucapannya, menggantinya dengan kedipan mata, membuat Lydia tersenyum mengerti maksud dari kedipan mata tersebut.
''Hmm ... Masa di sini sih?'' rengek Lydia manja.
''Gak apa-apa, aku tinggal minta sekertaris aku buat jagain pintu, dan kalau ada tamu datang, bisa langsung di halau sama dia,'' rayu Caviar mulai membenamkan kepalanya di leher Lydia lembut.
''Kalau istri kamu yang ke sini gimana?''
''Gak bakalan, dia 'kan lagi jalan-jalan di mall. Ayo sayang, sebentar aja.''
''Hmm ... Baiklah, kamu kasih tau dulu sama sekertaris kamu, jangan ada satupun orang yang masuk ke sini, sekalian pintunya juga di kunci,'' Lydia mengurai kepala Caviar yang masih menyisir setiap jengkal lehernya dengan deruan napas yang terdengar memburu.
''Oke, sayang. Kamu tunggu sebentar ya.'' Jawab Caviar berjalan ke arah pun dan membukanya menghampiri sekertaris-nya yang ada di luar sana, setelah itu pintu pun kembali di tutup rapat.
Ceklek ....
Kunci pun di putar dan pintu ruangan yang terletak di lantai paling atas itu pun benar-benar terkunci rapat.
Perlahan, Caviar pun berjalan mendekat dengan tersenyum dan tatapan me*um menggoda lalu seketika itu juga.
Breeet ....
Caviar menarik dress yang dikenakan oleh Lydia memutar tubuh wanita tersebut dan menuntunnya untuk berjongkok tepat di depan meja kerja dirinya.
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Promosi Novel, jangan lupa mampir dan tinggalkan jejak kalian ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Shinta Dewiana
cemburu juga lo...😅😅😅😅
2024-01-31
0
Sulati Cus
baru pegang tangan dah kebakaran ekor gmn klu tau si milan udah ena2 sm zergo bisa langsung stroke 😂
2023-09-16
0
Enok Wahyu.S GM Surabaya
mulut lelaki buaya gimanis2in, entar juga Lydia pasti ditinggalin.cari yg LBH muda lagi 🤭
2023-03-03
0