Kebun Buah

'Aku gak mau pulang,' ( Batin Milanita )

Dia melingkarkan kedua tangannya di leher pemuda bernama Zergo itu, pemuda yang baru sehari dia kenal, pemuda yang bahkan tidak dia ketahuan asal-usulnya.

Entah mengapa hatinya terasa tenang, jiwanya pun terasa damai, sesuatu yang selama ini ingin dia rasakan sebenarnya. Apakah ini adalah takdir? takdir yang telah digariskan oleh Tuhan untuknya.

Selama ini, Milan menjalani kehidupannya yang sempurna. Cantik, populer, di puja banyak orang dan tentu saja bergelimang harta. Dia bisa mendapatkan ataupun membeli apapun yang dia inginkan, akan tetapi semua itu sama sekali tidak membuat hidupnya bahagia, bahkan di saat dia memiliki suami sempurna dengan kekayaan yang melimpah pun, kehidupan seorang Milannita masih saja terasa hampa.

Anehnya, di saat dirinya tidak memiliki apa-apa, mobil dan semua barang berharganya raib begitu saja, bahkan pakaian yang dia kenakan pun hanya berupa daster rumahan biasa, hatinya merasakan bahagia kini, bersama dia, laki-laki yang sama sekali jauh dari kriteria idamannya, bahkan cenderung biasa saja.

Prinsip yang selama ini dia pegang kuat, harta kekayaan yang selama ini dia banggakan, dan kepopuleran yang selama ini melekat dalam jiwa seorang Milannita seakan tidak artinya, bersama dia, pria bernama Zergo yang kini mampu meruntuhkan semua itu dan membuat jiwanya benar-benar terasa tenang.

''Nah, kita sudah sampai,'' ucap Zergo berdiri di sebuah tanah yang tidak terlalu luas dan terdapat tanaman buah-buahan

''Lho, ko cepet banget,'' jawab Milan, merasa enggan untuk turun dari punggung lebar Zergo.

''Tadi 'kan saya sudah bilang sebentar lagi nyampe.''

''Hmm ... Aku kira masih jauh.''

''Ya udah turun.''

''Terus sepatu aku gimana? masa nyeker?''

''Ya, mau gimana lagi, sepatu kamu kotor ini, masa mau dipake lagi?''

''Ikh ... Kaki aku bisa kotor.''

''Gak apa-apa, kalau kotor bisa di cuci 'kan?''

''Ikh ...'' rengek Milan enggan turun.

Perlahan, Zergo pun mulai menurunkan tubuh langsing Milan, pelan dan hati-hati sampai wanita itu berdiri tegak kini dengan mengangkat satu kakinya membuat Zergo terkekeh.

''Kaki kamu turunin aja.''

''Gak mau.''

''Masa mau gitu terus? lama-lama pegel lho.''

''Gak mau, Zergo.''

''Dasar ngeyel.''

Tuk ....

Tiba-tiba Zergo menjentikkan dua jarinya di dahi putih Milan membuat wanita itu seketika meringis kesakitan.

''Argh ... sakit.'' Ringis Milan mengusap dahinya.

''Makannya, turunin kaki kamu, gak apa-apa kotor sedikit, daripada kaki kamu terus di angkat kayak gitu.''

''Suka-suka aku dong, kaki-kaki aku 'kan?''

''Dasar ngeyel,'' Zergo terkekeh merasa lucu.

''Nih, liat. Saya juga nyeker, gak apa-apa, gak kotor-kotor banget ko,'' ucap Zergo seraya membuka alas kaki yang dikenakannya.

Milan pun menatap sepasang kaki lebar yang kini menginjakan tanah tanpa alas kaki apapun.

'Sepertinya nyaman juga gak pake alas kaki kayak gitu' ( Batin Milan)

Akhirnya, dengan ragu-ragu, Milan pun mulai menurunkan satu kakinya dan menghentakkan'nya kuat di tanah, lalu tertawa seketika.

''Ha ... ha ... ha ... Aneh rasanya menginjakan kaki di tanah kayak gini,'' tawa Milan renyah.

''Emang di kota gak ada tanah?''

Milan menggelengkan kepalanya.

''Astaga ... Di sana adanya apa aja?''

''Aspal ....''

''Serius?''

Milan kembali menganggukkan kepalanya.

''Ya udah, buka sepatu kamu yang satunya.''

''Hmm ... sebentar,'' jawab Milan membuka high heels yang masih dikenakannya lalu melemparkannya ke sembarang arah.

''Gak usah di buang juga kali.''

''Gak apa-apa, aku punya banyak sepatu kayak gitu di rumah, di sini aku gak butuh sepatu itu lagi,'' jawab Milan dengan entengnya.

''Apa orang kaya selalu seperti itu?''

Milan menganggukkan kepalanya seraya tersenyum, senyum yang begitu manisnya membuat Zergo benar-benar terpesona menatap senyum manis yang terlihat begitu menggoda.

''Waaaah ..., ini semua punya kamu?'' tanya Milan menatap sekeliling, tanah lapang yang penuh dengan pohon buah-buahan yang tidak berlalu tinggi.

''Iya, sebenarnya ini punya orang tua saya, tapi karena mereka sudah tiada, jadi saya yang kelola sekarang.''

''Apa kamu gak punya saudara?''

Zergo menggelengkan kepalanya.

''Hmm ... Begitu.''

Milan berjalan menyusuri area perkebunan, menatap pohon buah jeruk dengan buahnya yang mulai menguning. Dia pun menatap ke area lain yang agak sedikit jauh dan menatap area pohon dengan buah yang berbeda.

''Hmm ... Di sini ada berapa jenis buah?'' tanya Milan, memegangi buah jeruk yang berada tepat di depan wajahnya.

''Sejauh ini gak terlalu banyak, hanya ada, buah jeruk, jambu biji, jeruk nipis, apa lagi ya, jambu merah, iya jambu merah,'' jawab Zergo menatap sekeliling perkebunan.

''Hmm ... Begitu.''

''Kamu mau coba makan buah jeruk fresh yang baru di petik? rasanya segar lho.''

''Apa ini sudah bisa di makan?''

''Tentu saja, petik aja.''

Milan pun memetik buah jeruk berukuran besar berwarna oranye yang berada tepat di depan wajahnya.

''Hmm ... Ini cara bukanya gimana? gede banget,'' tanya Milan menatap buah jeruk ditangannya.

''Astaga, buka jeruk aja gak bisa, sini biar saya yang bukain.''

''Bukan gak bisa tapi--''

''Tapi apa? bilang aja gak bisa, Nona Milan.''

Zergo membukakan buah jeruk tersebut, lalu menyerahkan kepada wanita di hadapannya untuk dicicipi. Meski ragu pada awalnya, tangan lentik Milan pun menerima buah jeruk yang memang masih terlihat segar itu lalu memasukkan ke dalam mulutnya.

"Gimana, manis 'kan?" tanya Zergo menatap wajah gadis di hadapannya.

"Hmm ... Manis, segar lagi. Waaah ... Ini baru pertama kali lho, aku makan buah jeruk langsung dari pohonnya," jawab Milan tersenyum manis.

"Apa saya bilang, pasti manis 'lah. Semua buah di sini di rawat dengan sepenuh hati, hasilnya pun pasti gak akan mengecewakan."

"Oke, aku akui deh, kamu pengusaha buah yang hebat, aku doakan kamu sukses."

"Uhuk ... Eu ... Apa gak apa-apa kamu lama-lama di sini? Nanti suami kamu nyariin lho," tanya Zergo membaut Milan menghentikan gerakan mulutnya yang sedang mengunyah.

Selera makannya tiba-tiba hilang saat mendengar Zergo menyebut kata 'Suami'. Milan pun terdiam seraya menunduk kembali mengingat kejadian yang menyakitkan itu.

"Kamu kenapa, Nona Milan? apa perkataan saya menyakiti perasaan kamu?" tanya Zergo merasa tidak enak, karena raut wajah Milan tiba-tiba saja berubah muram.

"Nggak, bukan begitu."

"Lalu ...?"

"Suami aku selingkuh," jawab Milan menahan rasa getir dan sesak di dadanya.

"Apa? Suami kamu selingkuh? Ha ... ha ... ha ..., jangan bercanda, masa wanita sempurna seperti kamu, cantik, populer, artis pula, di selingkuhin? Astaga, sungguh gak masuk akal," ucap Zergo merasa tidak percaya.

"Benar 'kan? gak masuk akal? tapi itulah kenyataannya, aku melihat dengan mata kepala aku sendiri, mereka berdua sedang bercinta di kamar, di ranjang milikku. Lucu bukan?" ujar Milan dengan mata yang mulai berkaca-kaca, menahan rasa getir dihatinya.

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Terpopuler

Comments

Sulati Cus

Sulati Cus

pasti sakit tak berdarah

2023-09-16

0

Sulati Cus

Sulati Cus

itung2 terapi bersahabat dg alam😂

2023-09-16

0

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️

sakitnya tuh di sini, Zergo .... jangan diketawain donk ...
ciyus, tawuuuuuk ..

2023-02-21

1

lihat semua
Episodes
1 Perselingkuhan
2 Pergi ke Pasar
3 Artis Papan Atas
4 Makanan Sederhana
5 Tidur Nyenyak
6 Tiba-tiba Menghilang
7 Kebun Buah
8 Balas Dendam Istri Yang Terhina
9 Kembali
10 Api Cemburu
11 Muak
12 Jijik
13 Tertidur Lelap
14 Alat Untuk Balas Dendam
15 Cetar Membahana
16 Cemburu
17 Wartawan
18 Pernyataan Cinta
19 Kabur
20 Acara Infotainment
21 Merebut Semuanya
22 Villa
23 Memuaskan
24 Anggur Merah
25 Promosi Novel Terbaru "Hasrat Tuan Kesepian."
26 Berlian Yang Paling Berharga
27 Istri Tawanan
28 Ancaman
29 Melepaskan Diri.
30 Dibuang
31 Selamat Jalan Dunia Keartisan
32 Permohonan Maaf
33 Di Lempar Telur Busuk
34 Meminta Tolong
35 Datang Ke Villa
36 Mencari
37 Terlambat
38 Membuka Lembaran Baru
39 Berterima Kasih
40 Anu?
41 Beradaptasi
42 Sepupu
43 Artis Turun Panggung
44 Jujur
45 Kembali ke Kota.
46 Bebas
47 Berkebun
48 Wawancara Eksklusif
49 Penggemar Panatik
50 Australia
51 Hadiah Spesial
52 Buket Bunga
53 Wawancara Eksklusif part 2
54 Bukti Kongkrit
55 Dua Kali diselamatkan
56 Satu Lawan Satu
57 Pulang
58 Obsesi
59 Bukti Nyata
60 Mantan Simpanan Om-om Gila
61 Acara Live Infotainment
62 Acara Live Infotainment
63 Promosi Novel baru
64 Masalah yang Lebih Besar
65 Hilang
66 Psikopat
67 Melayani Dengan Sepenuh Hati
68 Meregang Nyawa
69 Nyaman
70 Menyerahkan diri
71 Malam Terakhir
72 Begadang Semalaman
73 Terbayar Lunas
74 Berakhir Bahagia (Last Episode)
75 Promosi Novel baru berjudul "Pernihakan Rahasia sang Presdir"
76 Promosi Novel baru berjudul "Gairah Cinta Berdarah."
77 Promosi Novel baru berjudul "Bukan Cerita Cinderella."
78 Promosi Novel baru "Hasrat Cinta Putra Sang Penguasa.''
79 Kekasih Pengganti
80 My Hot Duda
81 Istri Tangguh Milik Tuan Arogan
82 Takdir Cinta Yang Kupilih
83 Mendadak Nikah
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Perselingkuhan
2
Pergi ke Pasar
3
Artis Papan Atas
4
Makanan Sederhana
5
Tidur Nyenyak
6
Tiba-tiba Menghilang
7
Kebun Buah
8
Balas Dendam Istri Yang Terhina
9
Kembali
10
Api Cemburu
11
Muak
12
Jijik
13
Tertidur Lelap
14
Alat Untuk Balas Dendam
15
Cetar Membahana
16
Cemburu
17
Wartawan
18
Pernyataan Cinta
19
Kabur
20
Acara Infotainment
21
Merebut Semuanya
22
Villa
23
Memuaskan
24
Anggur Merah
25
Promosi Novel Terbaru "Hasrat Tuan Kesepian."
26
Berlian Yang Paling Berharga
27
Istri Tawanan
28
Ancaman
29
Melepaskan Diri.
30
Dibuang
31
Selamat Jalan Dunia Keartisan
32
Permohonan Maaf
33
Di Lempar Telur Busuk
34
Meminta Tolong
35
Datang Ke Villa
36
Mencari
37
Terlambat
38
Membuka Lembaran Baru
39
Berterima Kasih
40
Anu?
41
Beradaptasi
42
Sepupu
43
Artis Turun Panggung
44
Jujur
45
Kembali ke Kota.
46
Bebas
47
Berkebun
48
Wawancara Eksklusif
49
Penggemar Panatik
50
Australia
51
Hadiah Spesial
52
Buket Bunga
53
Wawancara Eksklusif part 2
54
Bukti Kongkrit
55
Dua Kali diselamatkan
56
Satu Lawan Satu
57
Pulang
58
Obsesi
59
Bukti Nyata
60
Mantan Simpanan Om-om Gila
61
Acara Live Infotainment
62
Acara Live Infotainment
63
Promosi Novel baru
64
Masalah yang Lebih Besar
65
Hilang
66
Psikopat
67
Melayani Dengan Sepenuh Hati
68
Meregang Nyawa
69
Nyaman
70
Menyerahkan diri
71
Malam Terakhir
72
Begadang Semalaman
73
Terbayar Lunas
74
Berakhir Bahagia (Last Episode)
75
Promosi Novel baru berjudul "Pernihakan Rahasia sang Presdir"
76
Promosi Novel baru berjudul "Gairah Cinta Berdarah."
77
Promosi Novel baru berjudul "Bukan Cerita Cinderella."
78
Promosi Novel baru "Hasrat Cinta Putra Sang Penguasa.''
79
Kekasih Pengganti
80
My Hot Duda
81
Istri Tangguh Milik Tuan Arogan
82
Takdir Cinta Yang Kupilih
83
Mendadak Nikah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!