Milan menunduk sedih seraya mengigit bibir bawahnya keras, mengingat sang suami membuat rasa sakit yang ingin dia sembunyikan pun perlahan naik kembali kepermukaan.
Rasa kecewa yang dia telan bulat-bulat membuat dadanya terasa sesak kini. Lydia, orang yang sangat dia percaya bahkan dia menyerahkan segala urusannya kepada assisten'nya itu, tega mengkhianati dirinya, tanpa perasaan dan tanpa memikirkan betapa dirinya selama ini telah begitu percaya kepada wanita tersebut.
Zergo yang melihat perubahan raut wajah Milan pun nampak merasa tidak enak, karena apa yang dia tanyakan tadi membuat luka yang terlihat begitu ketara dari wajah cantik seorang Milannita.
''Maaf, perkataan saya tadi membuat kamu sedih,'' ucap Zergo merasa tidak enak.
''Gak apa-apa, kamu gak salah ko bertanya seperti itu. Aku memang wanita yang sudah bersuami, jadi wajar kalau kamu menanyakan hal itu,'' jawab Milan, mengangkat kepalanya sedikit tersenyum dipaksakan.
''Uhuk ... Kamu gak usah sedih. Kamu itu cantik, terkenal, banyak uang dan kamu sempurna, akan ada banyak pria yang pastinya bersedia menjadi pendamping hidup kamu, carilah laki-laki lain dan bahagia'lah, Milan. Tinggalkan laki-laki yang tidak punya perasaan itu. Sebagai salah satu penggemar kamu, saya berharap kamu bisa bahagia bersama siapapun, dan saya akan bahagia jika melihat kamu bahagia.'' Ucap Zergo tulus.
''Tidak, aku gak akan meninggalkan dia, aku akan membalaskan rasa sakit hati yang aku terima itu. Terutama sama Lydia, orang yang selama ini telah aku percaya. Kamu tau gimana rasa dikhianati?'' tanya Milan dengan mata memerah.
Zergo hanya terdiam, menatap wajah Milan yang saat ini terlihat memerah penuh rasa amarah.
''Rasanya sakit, Zergo. Aku, wanita sempurna. Memiliki banyak penggemar, bahkan ada banyak pria yang mengantri untuk dicintai sama aku, aku juga dihormati dan disegani oleh banyak orang, tapi, oleh suamiku sendiri, oleh assisten aku sendiri, aku dikhianati.''
''Semua yang aku miliki seolah gak ada artinya di mata mereka berdua, kesempurnaan yang aku punya gak ada artinya di mata suami aku sendiri. Aku merasa terhina, aku yang selama ini berada di puncak popularitas merasa di sungkurkan ke dalam gumangan lumpur oleh mereka berdua.'' Jelas Milan mengeluarkan rasa kecewa yang selama ini dia pendam.
''Saya mengerti, bagiamana perasaan kamu.''
''Sebagai artis yang selama ini disegani, harga diri aku merasa di injak-injak oleh orang terdekat aku, dan sebagai seorang istri, aku merasa terhina, karena suamiku tega melakukan hubungan i*tim di rumahku sendiri, di ranjang tempatku beristirahat, di ranjang yang biasa aku gunakan untuk bercinta dengannya, rasanya sakit, Zergo ... Sakit ... hiks hiks hiks ...'' Ujar Milan berapi-api dengan tangis yang seketika pecah seolah sesuatu yang ingin dia tahan kini meledak.
Zergo hanya bisa menatap dengan perasaan iba, kesedihan yang dimuntahkan oleh wanita yang selama ini dia puja benar-benar membuat hatinya pun merasa terluka.
Awalnya, dia ingin mengabaikan tangis yang kini semakin terdengar pilu, namun, dia sama sekali tidak kuasa lagi untuk menahan betapa dia pun merasa terluka dengan apa yang menimpa Milan, hingga akhirnya, Zergo memeluk tubuh ramping Milan, membawanya ke dalam dekapannya dan mencoba untuk menenangkan wanita bernama Milannita tersebut.
''Sebagai Istri yang merasa terhina, aku gak terima, aku gak terima diperlakukan seperti ini, aku akan membalas semua yang mereka lakukan selama ini, aku berjanji, hiks hiks hiks ...'' Lirih Milan menangis di dalam dekapan Zergo.
''Saya akan bantu kamu, Nona Milan.''
''Apa maksud kamu?'' Milan mengurai pelukan.
''Balaslah rasa sakit hati kamu itu dan saya akan membantumu, Nona Milan,'' ucap Zergo penuh penekanan.
''Kamu, mau bantu aku?''
Zergo menganggukkan kepalanya.
''Caranya ...?''
''Saya akan jadi bodyguard mu, dan saya akan menemani kamu kemanapun kamu pergi. Uhuk ... Itu juga kalau kamu mau,'' ujar Zergo tersenyum.
''Mau, aku mau. Selama ini aku memang gak punya bodyguard, karena aku merasa gak nyaman jika harus diikuti kemanapun oleh orang yang gak dikenal. Tapi kalau bodyguardnya kamu, aku mau,'' jawab Milan balas tersenyum.
''Tapi saya juga orang yang baru kamu kenal, lho?''
''Tapi kamu berbeda, entah mengapa, aku merasa nyaman berada di dekat kamu, Zergo.'' Jawab Milan tulus.
Zergo tersenyum senang, bagaikan pucuk di cinta bulan pun tiba, wanita yang selama ini dia puja kini akan selalu berada di dekatnya, sungguh hati Zergo terasa melayang ke udara mendengar apa yang baru saja diucapkan oleh Milan.
Sesaat, baik Zergo maupun Milan merasakan berdebar, jantung keduanya terasa berdetak kencang saat mata mereka kini saling menatap satu sama lain, begitu lekat hingga bola mata Milan terlihat begitu indah di mata Zergo.
Sampai akhirnya, Milan tiba-tiba melepaskan lingkaran tangannya yang semula dilingkarkan kuat di pinggang Zergo dan mundurkan langkahnya seraya mengusap wajahnya yang kini basah dengan air mata.
''Uhuk ... Maaf, saya gak sengaja peluk kamu tadi,'' ucap Zergo, menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak merasa gatal sama sekali.
''Gak apa-apa ko, santai aja.''
Keduanya mendadak canggung dan salah tingkah. Wajah Milan yang semula muram pun tiba-tiba cengengesan dengan tangan yang menggoyangkan daster yang dipakainya, benar-benar salah tingkah.
'Ya Tuhan apa yang terjadi dengan aku? kenapa jantungku mendadak deg-degan kayak gini? ( Batin Milan )
'Ya Tuhan, apakah dia adalah jodoh yang dikirim oleh engkau?' (Batin Zergo )
''Eu ... Jadi kapan saya akan mulai bekerja sebagai bodyguard kamu, Milan?'' tanya Zergo mengurai kecanggungan.
''Hmm ... Sebenarnya, aku ingin tinggal beberapa hari lagi di sini, itu juga kalau kamu izinin.''
''Hah ... Tentu saja saya izinin, bahkan jika kamu ingin tinggal selamanya di sini pun saya akan izinin ko,'' jawab Zergo sedikit cengengesan.
''Ish ... Maunya itu si,'' Milan balas tersenyum.
Sungguh hati sepasang manusia itu benar-benar sedang berbunga-bunga, layaknya mawar merah yang sedang bermekaran dan mengeluarkan aroma wangi dan indah dipandang.
Rasa sakit yang semula Milan rasakan seolah sirna kini, rasa kecewa yang dia terima dari dua orang yang telah mengkhianatinya seakan hilang kini. Hanya saja, dendam yang membelenggu jiwanya masih tertanam kuat dan terasa membara.
Sebagai Istri yang merasa terhina, Milan telah bertekad akan membalaskan dendam dengan dibantu oleh pemuda bernama Zergo yang baru saja dua hari dikenalnya itu.
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Arie Chrisdiana
kok kesannya si Zergo punya sakit paru2 ya thor coz tiap kli bicara sll ada kata "uhuk"
2023-10-12
0
Arie Chrisdiana
thor tak perhatikan tiap kali Zergo bicara kok ada "uhuk" apakah itu batuk, klau spt itu kesannya si Zergo punya sakit paru2 lho thor 😁😁😁
2023-10-12
0
⚘️💙⚘️ Neng Gemoy ⚘️💙⚘️
bener Milan ... jadi wanita kuat buat menghajar suami pengkhianat dan asisten dj4l4ng pelakor itu ....
iyyeeessss ... ✊️✊️👏👏👏
2023-02-21
1