Ayu Shita menatap sedih mendengar ucapan dari lelaki yang di cintai nya. Untuk ke dua kalinya, Ia mendapatkan perlakuan yang sama meskipun oleh lelaki yaitu penghinaan dan di nomer duakan.
"Andra, aku mohon...! Aku rela, menjadi bayang-bayang asalkan bisa tetap bersamamu!" Pintanya.
Andra menggelengkan kepalanya, meskipun hatinya merasa iba melihat Ayu Shita seperti itu. Tapi ia tak ingin, rumah tangganya hancur hanya karena dirinya.
"Maaf, aku tidak bisa...! Kau bagiku hanya pelampiasan nafsu sesaat dan aku tidak pernah mencintaimu!" Jawab Andra seraya pergi.
Ayu Shita menatap kepergian Andra dengan kepedihan. Ia nampak tersenyum ketir, mendengar jawaban dari lelaki tersebut.
"Kau selama ini menganggap ku pelampiasan, aku terima. Tapi aku tidak rela melihat rumah tangga mu bahagia, aku akan menjadi duri di rumah tangga mu untuk selamanya."
Ayu Shita pun bangkit dan Ia berjalan mendekati posisi Andra dan istrinya. Bibirnya mulai tersenyum dan Ia pun menghampiri. Ia bermaksud untuk membeberkan segalanya, tapi disaat dia melihat wanita yang ada di samping Andra semua itu akhirnya di urungkan.
"Mami... benarkah itu kau?" Tanyanya dengan raut wajah tak percaya.
Iya, Ayu tak menyangka. Jika istri Andra adalah Mami yang telah merubah hidupnya. Ayu pun terlihat bahagia dan menekuk lututnya di hadapan wanita cantik itu.
"Saya sudah mencari anda selama ini!"
Rose yang menatap Ayu nampak iba, ingin rasanya Ia memeluk sang adik tapi semua itu di urungkan.
"Maaf, kau siapa? Aku tidak mengenalmu!"
Ayu Shita mengerutkan keningnya. "Aku ini Ayu, gadis yang dulu ada di depan salon. Gadis yang dulu di hina karena penampilan yang jelek dan gadis yang kau selamatkan dari dunia yang kejam!"
Ayu Shita terus mengoceh, tapi rose tetap berpura-pura tak pernah bertemu dengan nya. Bahkan, Ia mendorong tubuh Ayu hingga terjatuh.
"Jangan sentuh tanganku, aku jijik dengan wanita asing!" Jawabnya dengan nada ketus.
Ayu Shita tak menyangka, jika wanita yang pernah menolongnya bisa berkata seperti itu. Meskipun dia tak mengakuinya, tapi Ayu Shita mengenalnya dengan jelas. Dari wajah, cara berpakaian, hingga aroma parfum nya pun masih tercium di hidung nya.
"Kau bohong, aku yakin itu adalah dirimu!" Bentak Ayu Shita yang kesal.
Rose bangkit dan menggenggam tangan Andra. "Terserah...! Tapi satu hal yang pasti, aku tidak ingin bertemu dengan wanita penggoda seperti dirimu!"
Rose dan Andra pergi meninggalkan Ayu Shita yang masih terduduk di rumput. Air mata rose nampak mengalir karena telah mengatakan hal seperti itu kepada adiknya.
"Kenapa kau tak mengakuinya sendiri? Kau telah membuat adikmu sakit hati!" Ucap Andra.
"Semua itu yang terbaik untuk dia, aku hanya bisa melindunginya dari kejauhan."
"Tapi kenapa...?"
Rose terdiam dan Ia hanya melamun di dalam mobil. Andra menggenggam tangan sang istri dan menatapnya dengan lembut.
"Sebenarnya apa yang terjadi dulu! Kenapa kau menghindar darinya?"
"Masa kecil ku terlalu kejam, hingga sulit untuk di ucapkan!"
Andra yang mendengar semua itu, akhirnya diam dan Ia melajukan mobilnya. Tak ada pembicaraan diantara mereka berdua, hingga mereka pun sampai di kediaman Wijaya.
Sesampainya di rumah, mereka langsung masuk ke dalam dan terlihat keluarga besar nampak sedang berkumpul di ruang tamu.
"Andra, kemarilah ada yang ingin bertemu denganmu!" Serunya.
Andra dan Rose menghampiri sambil tersenyum.
"Ada tamu yah, Ma? Siapa gadis ini...?"
Mama Amanda nampak tak menghiraukan pertanyaan dari Rose dan justru Ia terlihat kesal dan mengajak ngobrol sang anak.
"Andra kau masih ingat dengan Grace! Itu loh teman kecil kamu saat di Jogja!" Tutur sang Mama.
Andra terdiam dan mencoba mengingat. "Oh iya, aku ingat! Grace anaknya Om Tomy yang culun dan ingusan itu." Jawabnya dengan raut wajah riang.
"Hus...!" Mama Amanda langsung menepuk tangan Andra.
Andra hanya tersenyum malu karena keceplosan. Ia menatap gadis yang duduk di samping sang Mama, wajahnya nampak cantik dan senyumnya manis dengan lesung pipi yang menghiasi.
"Jadi kau adalah Grace!"
Gadis itu menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. Andra nampak menyodorkan tangannya dan dengan malu-malu gadis itu membalas jabatan tangan.
"Lama tidak berjumpa, kamu tambah ganteng!" Tuturnya.
Andra tersenyum. "Iya terima kasih, kamu juga sangat berbeda. Aku kalau bertemu di jalan, mungkin tidak akan mengenali kamu. Sekarang kamu cantik banget, aku tak menyangka kamu bisa seperti ini."
Gadis itu nampak tersipu malu tapi Ia terlihat bahagia mendengar pujian yang keluar dari mulut Andra. Tapi tidak dengan Rose, Ia langsung menarik tangan Andra yang tidak melepaskan jabatan tangannya.
"Cukup...!" Ucapnya sambil membulatkan mata.
Andra mengakui kesalahannya dengan senyuman karena saking terkesimanya, Ia sampai lupa jika di sampingnya ada sang istri.
"Maaf...!"
Rose nampak kesal dan ia mendelikan matanya. Sedangkan Mama Amanda terlihat bahagia dan mengajak Andra untuk duduk bersama dengan Grace.
"Ayo duduk!" Ajaknya sambil menarik tangan.
Andra tak bisa berbuat apa-apa, karena Ia sudah duduk di samping Grace. Mereka berdua akhirnya mengobrol dan Rose seakan terbakar cemburu.
"Oh iya, Andra mulai sekarang Grace akan tinggal disini!"
"Apa, kenapa?" Tanya Rose yang terkejut.
"Memangnya kenapa, apakah kau keberatan? Seharusnya kau sadar, kau hanya menumpang disini!" Tutur Mama Amanda dengan sinis.
Rose yang mendengar ucapan itu seketika hanya bisa diam, karena Ia tahu bahwa sang mertua masih marah dan kecewa kepadanya.
"Ma, kak Andra dan kak Grace terlihat cocok yah!" Tutur Riri yang menatap mereka dengan bahagia.
"Iya sayang, sejujurnya Mama dari dulu Ingin menjodohkan mereka berdua. Tapi sayang, sekarang ada benalu yang menghalangi cinta mereka!" Sindirnya sambil memicingkan matanya ke arah rose.
Rose yang merasa tersindir seketika bangkit dan menatap Andra dengan kesal.
"Ayo kita masuk ke kamar! Aku membutuhkanmu...!" Ajaknya dengan tatapan dingin.
Andra pun bangkit dan mereka langsung pergi. Grace terlihat kecewa dan Ia menatap kepergian Andra dengan sedih.
"Biarlah, Tante janji kalian akan punya waktu untuk berdua!"
Grace yang mendengar ucapan itu seketika langsung tersenyum dan Riri pun menghampiri sambil mendudukkan bokongnya di samping Grace.
"Iya kak Grace...! Wanita itu tidak sopan dan tidak pantas hidup bersama Kak Andra. Dia hanya menjadikan kak Andra sebagai alat untuk meraih status dan kekayaan."
"Benarkah seperti itu?" Tanyanya dengan suara yang lembut.
"Itu benar dan Kak Grace tahu wanita itu adalah seorang pe*lacur!" Bisiknya.
Grace mengerutkan keningnya. "Masa sih, Andra mendapatkan istri yang seperti itu!"
Begitu banyak cerita yang di ceritakan oleh Riri dan Mama Amanda. Hingga Pak Wijaya terlihat kesal mendengar gunjingan mereka yang tak pernah usai.
"Sudahlah, itu kan masa lalunya!"
"Pa, kok bicara seperti itu! Rose itu aib bagi keluarga kita dan dia itu gak ada gunanya tinggal dan menjadi menantu di keluarga Wijaya yang terhormat. Saking besar dosanya, Tuhan menghukum Rose dengan kemandulan." Tutur Mama Amanda dengan penuh kekesalan.
Pak Wijaya tak bisa berkata-kata lagi. Grace yang mendengar semua itu hanya tersenyum dan terlihat bahagia.
"Sepertinya aku sudah di beri lampu hijau oleh Mama dan Papa Andra. Dan aku yakin, sebentar lagi aku pasti akan menjadi menantu di keluarga ini."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments