Raut wajah supir taksi pun berubah mendengar Jawaban dari Ayu sita. Ada rasa tidak senang di hatinya karena bibir pedasnya.
Sang supir pun melajukan mobilnya dengan kencang, tapi ayu tidak goyah. Ia duduk dengan tenang sambil menyunggingkan senyumnya.
"Dasar supir taksi tak tahu diri, sudah jelek masih saja mau menggoda. Dulu kalian perlakuan seperti itu dan sekarang aku bahagia melihat kekesalan kalian!" Batinnya bahagia.
Akhirnya setelah 15 menit berkendara, sang supir menghentikan mobilnya. Ayu membayar ongkos taksi sebesar 300 ribu. Padahal bayarannya, cuma seratus ribu.
"Tuh, ongkosnya dan sisanya bonus untukmu dan terimakasih atas pujiannya!" Tutur Ayu sambil melemparkan uangnya.
Ayu pun keluar dan sang supir terlihat bahagia. Meskipun tadinya, dia kesal tapi melihat tip yang banyak kekesalannya terbayarkan.
Ayu berjalan menjauhi taksi dan menuju kontrakannya. Di depan kosan, seperti biasa banyak pria yang nongkrong sambil bermain gitar. Ayu pun tersenyum dan mulai melangkah dengan gemulai.
Bajunya yang seksi membuat para pria menatapnya dengan terpesona, apalagi bajunya nampak memperlihatkan dua belahan gunung kembar yang membuat para pria itu menelan Saliva.
"Apakah itu benar-benar Ayu?" Tanya salah seorang pria yang ada di sana.
"Iya, tapi kenapa malam ini dia terlihat cantik sekali! Aku baru sadar, jika Ayu seseksi ini dan wajahnya seayu namanya!" Jawab temannya tanpa berkedip.
Ayu pun terlihat bahagia, Ia menghampiri sambil menggigit jari telunjuk di bibirnya sendiri.
"Maaf saya tidak bermaksud menggangu! Oh iya, bagaimana penampilan ku malam ini?" Tanyanya dengan tatapan menggoda.
"Ca...cantik, seksi dan menggairahkan!" Jawabnya mereka tanpa sadar.
"Oh terima kasih...! Jangan lupa nanti sarapan di warteg ku yah, kalau kalian sering makan di sana saya janji akan ada bonus spesial!" Tuturnya kembali.
"Bonus...! Apakah bisa di minta sekarang?" Tanyanya seorang pria sambil berdiri di hadapan Ayu.
Ayu pun tersenyum, Ia menyentuh dada pria itu dan memainkan jarinya di dadanya.
"Apakah sentuhan ini menggairahkan?" Tanya Ayu dengan tatapan menggoda.
"I..iya!"
Ayu memegang dagu pria tersebut dan menatapnya dengan tajam.
"Jika kau menginginkanku, ceraikan istrimu!" Ucapnya sambil melenggang pergi.
Pria itu terdiam sambil memegangi dagunya sendiri. Burung di balik celana pun bangkit dan meronta-ronta.
"Gila..! Baru disentuh seperti itu saja, jaguar ku sudah mengacak-acak celana d***m ku!" Tuturnya sambil berdecak.
Kedua temannya menghampiri sambil menggelengkan kepala.
"Bro, gimana rasanya sentuhan Ayu?" Tanyanya sambil menepuk pundak.
"Lu liat saja, si jaguar ngamuk dan ingin mencicipi daging segar yang terbungkus oleh baju seksinya!" Jawabnya seperti terhipnotis.
Ketiga pria itu terus memandangi tubuh Ayu sampai Ayu masuk ke kosan. Dada mereka berdebar dan ingin rasanya mereka memeluk dan merasakan sentuhan kehangatan dari tubuhnya.
...
Ayu pun masuk ke dalam dan terlihat bahagia. Ia benar-benar tak percaya dengan apa yang baru saja terjadi. Dengan beberapa jam saja, semua lelaki yang memandang rendah dirinya jadi terpesona.
"Aku masih ingat pria brengsek itu selalu menghinaku dekil dan kumel. Bahkan masakan ku lezat selalu di hina nya dan sekarang dengan sekali gerakan dia terpesona dan akan kubuat kalian membayar semuanya." Ucapnya yang tersenyum puas.
Ayu pun mengganti pakaiannya dengan pakaian santai. Dia pergi ke kamar mandi dan mencuci wajah dan tangannya. Setelah selesai, dia pergi ke dapur untuk menyiapkan bahan masakan untuk wartegnya.
"Aku harus menyiapkan segalanya, aku yakin besok warteg akan lahir karena kecantikan ini!" Ucapnya dengan penuh keyakinan.
Ayu dengan semangat memotong dan menyiapkan bumbu. Setelah selesai, dia mulai memasak karena waktu sudah menunjukkan pukul 04 pagi.
Satu persatu, masakan demi masakan telah ia selesaikan. Ia langsung menatanya dan setelah semuanya selesai ia segera pergi mandi dan menambahkan riasan di wajahnya.
Pagi pun tiba, Ayu mengenakan pakaian yang cukup seksi. Tak lupa, ia menambahkan parfum sebagai tambahan untuk kecantikannya.
"Perfect...!" Ucapnya puas dan bahagia.
Ayu sita duduk santai sambil memainkan handphonenya di kursi biasa tempatnya menunggu pelanggan. Tak lama suara orang terdengar ramai dan mendekat.
Ayu nampak heran dan pemasaran. Ia pun melihat ke arah suara dan tanpa di sangka. Beberapa pria datang menghampiri dengan pakaian rapi. Mereka memesan makanan sambil curi-curi pandang melihat tubuh Ayu yang seksi dan wajahnya yang cantik.
"Ayu...! Pagi ini wajahmu terlihat bersinar seperti mentari yang menghangatkan hariku!" Ucap salah seorang pelanggan.
Ayu pun tersenyum dan Ia memberikan pesanan sambil memegang tangannya.
"Ah...Mas Beno bisa saja! Lagi pula, saya tidak secantik dan seseksi istri mas Beno di rumah!" Godanya.
Pria dengan perut buncit itu pun terlihat bahagia merasakan tangan halus Ayu bersentuhan dengan kulitnya.
"Ayu, aku serius...! Kamu cantik sekali, si Mirna yang gemuk itu kalah dari kamu. Bagaimana, kalau kamu jadi istri keduaku?" Ajaknya.
Ayu langsung menarik tangannya dan pergi menjauh. "Maaf Mas, ayu gak bisa! Ayu gak mau nanti di cap jadi pelakor." Jawabnya dengan nada manja.
"Tidak akan, jika ada orang yang menyebut kami seperti itu panggil saja Mas Beno!" Jawabnya sambil membusungkan dada.
Ayu tersenyum dan para pria yang berada di sana nampak mencibir sambil menatap Pak Beno dengan dengan kesal.
Tak lama, suara wanita dengan lantang dari kejauhan terdengar. Pak Beni yang tadinya membusungkan dada dengan seketika menciut dan tak berani melihat ke belakang.
"Mas, tuh mbak Mirna!" Ucap Ayu sambil tersenyum.
Mbak Mirna pun datang dan langsung menjewer telinga Pak Beno dengan kencang. Mbak Marni menatap Ayu dan keningnya nampak berkerut.
"Oh, jadi gara-gara ini kau datang ke warteg kampungan!" Teriaknya kesal.
Ayu pun mendekat dan menghampiri. "Mbak Marni, maaf loh semua ini bukan gara-gara saya! Mungkin karena masakan di sini sangat enak!" Jawabnya sambil menyunggingkan senyum.
"Eh Ayu, kenapa kau jadi seperti ini? Apa karena warteg gak laku jadi kau sekalian jual diri!" Cibir mbak Marni dengan kesal.
Ayu menggelengkan kepalanya. "Hus hati-hati kalau bicara! Oh iya, barusan Mas Beno mengajak saya untuk jadi istri kedua. Bagaimana, apakah mbak Marni setuju?" Tanyanya seraya meledek.
Mbak Marni semakin kesal dan dia seakan habis kata. Dia pun pergi sambil menjewer telinga suaminya.
"Ayo pulang, aku tak Sudi di madu! Jika kau ingin memaduku, siap-siap saja kau jatuh miskin!" Teriaknya sambil terus menarik telinganya.
"Ampun mami, aku hanya bercanda!" Bujuknya Pak Beno sambil terus memegangi telinganya.
Mbak Marni menyeret Pak Beno sampai menjauh, semua pria yang ada di sana hanya tersenyum melihatnya.
"Huh, tadi Pak Beno membusungkan dada di hadapan Ayu tapi setelah istrinya datang nyalinya menciut," cibirnya.
Para pria lain saling mengangguk dan tersenyum. Dan begitupun dengan Ayu, ada rasa puas di hatinya karena Pak Beno adalah salah seorang lelaki yang selalu menghinanya.
"Mas Beno, ini baru awal! Aku akan membuat kalian bercerai, kalau tidak bercerai jangan panggil namaku Ayu!" Batinnya bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Yunia Afida
semangat terus💪💪💪
2022-08-12
3