Kediaman Wijaya

Kediaman Wijaya...

Andra nampak sudah kembali, di ruang tv terlihat semua keluarga sedang berkumpul termasuk Rose sang istri.

Andra menghampiri dan memberikan kecupan di kening.

"Hai sayang!"

Rose nampak tersenyum dan menyambutnya dengan bahagia. Semua keluarga juga ikut bahagia, melihat keduanya rukun dan selalu romantis.

"Andra, kalian semakin romantis saja! Kapan kalian akan memberikan cucu, Mama sudah tidak sabar ingin menimang dan mencubit pipinya yang chubby." Tutur seorang wanita yang usianya sekitar 40 tahun.

Rose nampak tersenyum tipis, karena Ia tahu harapan keluarga tidak akan bisa dia berikan. Rose telah dinyatakan mandul oleh pihak rumah sakit dan Ia tak berani mengatakan semuanya kepada keluarga.

Hanya Andra yang mengetahui segalanya, meskipun begitu Andra tidak pernah menyudutkan Rose. Karena pada dasarnya, Andra adalah seorang pria yang sempurna. Tampan, kaya, romantis dan setia, 4 hal itulah yang selalu kaum hawa inginkan untuk pasangannya.

"Ma, Andra belum siap menjadi seorang Ayah! Lagi pula, pernikahan kita masih seumur jagung," jawab Andra membela sang istri.

"Lah, kakak kan sudah tua! Lagipula pernikahan kalian sudah menginjak 4 tahun." Tutur seorang wanita paling muda di keluarga Wijaya.

Andra yang mendengar Jawaban itu langsung menghampiri, Ia mengacak rambut sang adik dan mencubit pipinya.

"Bocah ini masih kecil sudah jadi kompor! Ingatlah, aku punya kartu As milik mu!" Ucapnya sambil memberikan ekspresi mengancam.

Sang adik pun langsung tersenyum dan mengedipkan mata.

"Ah kakak bisa saja! Lagipula aku cuma bercanda!" Tuturnya sambil tersenyum ketir.

Andra mengangguk-anggukan kepalanya dan membalasnya dengan senyuman. Kedua orang tuanya nampak heran, kedekatan mereka terlihat aneh karena keduanya bagaikan tom and Jerry saat bertemu.

"Memangnya, rahasia apa yang di sembunyikan adikmu?" Tanya sang Ayah sambil menatap mereka.

Andra pun tersenyum dan Ia membuka mulutnya untuk bicara. Tapi dengan cepat, sang adik langsung memasukkan es krim yang di pegang nya ke mulut Andra.

"Bukan apa-apa kok Pa! Kak, Andra aja yang iseng." Tuturnya sambil mencoba tersenyum.

Kedua orang tuanya tak mau ambil pusing, akhirnya mereka memutuskan untuk pergi. Karena kebetulan mereka ada meeting penting dan tidak ingin terlambat.

Setelah kedua orangtuanya pergi. Sang adik pun mencubit tangan Andra dan dia segera berlari ke kamarnya.

"Wee!!" Ledek sang adik sambil menjulurkan lidah.

Andra ingin mengejar tapi rose melarangnya. Akhirnya Andra duduk dan membuang nafas panjang.

"Meskipun Riri nyebelin, tapi dia lucu banget saat aku isengin!" Tuturnya sambil tersenyum.

Tak ada sahutan dari rose, Andra pun menoleh dan menatap wajah sang istri yang nampak murung.

"Sayang, are you oke!"

Rose terdiam dan Andra pun menggenggam tangannya. "Sayang...!"

"Ndra, apa sebaiknya kita beritahu saja segalanya? Meskipun di tutup-tutupi semuanya pasti akan terbongkar!" Tuturnya dengan air mata yang mulai jatuh membasahi pipi.

Andra menggelengkan kepalanya. "Tidak perlu, aku yakin suatu saat nanti mereka pasti akan mengerti.

Rose pun memeluk sang suami, Ia menangis dalam dekapannya. "Ndra, aku takut kehilanganmu! Entah kenapa, semalam aku bermimpi kau tidur dengan wanita lain!" Ucapnya yang sedih.

Andra terdiam. "Bagaimana mungkin Rose bisa merasakan kejadian itu? Tapi aku tidak boleh seperti ini, rose tidak boleh tahu." Batinnya.

"Sayang, itu kan hanya mimpi!" Jawab Andra sambil membelai lembut rambut sang istri.

Rose mengangguk. "Iya aku tahu! Tapi bagaimana jika mimpi ku suatu saat nanti akan terjadi? Dan bagaimana ji..." Ucap rose terhenti oleh tangan Andra yang menutupi bibirnya.

"Sstt, jangan bicara seperti itu. Kau tahu, ada pepatah jika perkataan itu adalah doa!" Jawabnya menghentikan.

Rose pun tersenyum, ucapan dari mulut Andra selalu membuatnya tenang dan aman. Ia menatap wajah tampan sang suami dan mengelusnya.

"Aku adalah wanita paling beruntung di dunia ini, karena kamu adalah paket komplit yang Tuhan berikan kepadaku!" Ucapnya bahagia.

Andra tersenyum dan mencium lembut bibir sang istri. Sentuhan itu membuat jaguar dalam celana Andra pun terbangun.

Kecupan lembut di bibir sekarang menjadi ciuman buas dan mereka nampak saling menikmati. Akhirnya Andra mengangkat tubuh sang istri dan membawanya ke kamar yang ada di lantai atas.

Sesampainya di kamar, Andra merebahkan tubuh sang istri di atas ranjang dan Ia mulai menindihnya. Keduanya nampak sudah di selimuti nafsu, tapi saat tangan Andra menyentuh bagian sensitifnya, Rose pun segera mendorong dan terduduk di ranjang.

"Maaf aku tidak bisa!" Ucapnya.

"Kenapa, aku ini suamimu? Kita sudah 3 bulan tidak melakukan adegan ranjang!" Tanyanya tak mengerti.

Rose pun bangkit dan berdiri, Andra memeluk tubuhnya dari belakang dan mengecup lehernya.

"Ndra!" Bentak rose sambil mendorongnya.

Andra terduduk di lantai, Ia nampak kecewa dan marah.

"Kenapa, apakah ada yang salah dengan diriku?" Tanyanya dengan nada tinggi.

Rose pun menangis. "Bukan kau yang salah tapi aku! Aku benar-benar tidak bisa, setelah aku di nyatakan mandul. Hasrat untuk bercinta seakan mati dan sentuhan mu seakan mengingatkanku pada kekuranganku!" Teriaknya yang tersedu-sedu.

Andra yang sudah di selimuti birahi, langsung menarik rose dan mendorong tubuhnya ke atas ranjang. Ia memaksa Rose dan mengecup semua bagian tubuhnya hingga merobek pakaian yang di kenakan sang istri.

"Andra hentikan, tolong jangan...!" Pintanya sambil berontak.

Andra tak peduli, Ia benar-benar sudah tak bisa menahannya lagi. Disaat Andra ingin memasukkan jaguar nya ke dalam sangkar, sontak Rose bangkit dan menendangnya.

"Awhhh...!" Andra menggeliat kesakitan sambil memegangi jaguar miliknya.

Rose pun bangkit dan segera pergi ke kamar mandi. Ia mengunci dari dalam dan menangis.

"Maafkan aku Ndra, aku benar-benar tidak bisa!" lirihnya.

30 menit telah berlalu...

Akhirnya keduanya tenang dan Rose pun kembali duduk di sampingvsang suami. Ada rasa bersalah dan Ia memeluknya.

"Sayang aku...!" Ucapnya terhenti.

"Cukup aku sudah muak mendengar alasanmu itu! Aku ini seorang pria normal dan aku juga ingin mengeluarkan hasrat ku!" Jawabnya sambil menatap sang istri dengan dingin.

Rose menundukkan kepalanya. "Aku tidak bisa!"

Andra pun tersenyum. "Jadi, aku harus menahan semua ini selamanya?" Tanyanya ketus.

Rose terdiam dan Andra menyunggingkan senyumnya. "Heh, sudah ku duka kau tak mencintaiku lagi. Apakah ada pria lain atau...?"

Plakk...

Sebuah tamparan mendarat di pipi Andra dan untuk pertama kalinya rose melakukan itu.

"Aku bukan wanita seperti itu, seharusnya kau mengerti dan tidak egois seperti ini!" Teriaknya kesal.

"Apa kau bilang, aku egois? Lucu sekali, bukannya kau yang egois. Kau selalu menjadikan hasil tes itu alasan, padahal aku tidak keberatan dan menerima kau apa adanya." Tutur Andra yang sudah tak bisa menahan kekesalannya.

Rose hanya bisa menangis dan bingung harus berbuat apa.

"Andra, aku akan mengijinkan mu untuk mencari wanita lain di luar sana tapi hanya untuk menyalurkan hasrat mu tidak lebih dari itu." Ucap Rose yang sudah tidak bisa berpikir jernih.

Terpopuler

Comments

halimah abdul hayes

halimah abdul hayes

bukan Salah andra kalau curang,,,Rose kau perlu berubat

2022-11-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!