Ayu Sita Sang Penggoda

Ayu Sita Sang Penggoda

Di pandang sebelah mata

Brakkk...

Terdengar suara gebrakan tangan di meja sebuah restoran yang sedang di duduki sepasang kekasih. Keduanya nampak terkejut dan melihat kearah wanita dan memandangnya dengan penuh emosi.

"Jadi ini yang kau lakukan di belakangku! Kenapa... kenapa?" Teriak wanita tersebut dengan air mata yang tak hentinya mengalir deras dari mata indahnya.

Lelaki itu bangkit dan segera menarik tangan wanita tersebut. Dengan kasar, ia menariknya dan menghempaskan tubuh wanita itu ke luar restoran.

"Ayu, kenapa kau kemari? Lihatlah pakaian mu itu, aku benar-benar malu!" Bentaknya dengan keras.

Wanita yang baru saja di jatuhkannya, menatap dengan sendu. Ada rasa tak percaya tapi inilah kenyataan.

"Bara, sehina inikah aku di matamu! Aku seperti karena dirimu, aku bekerja keras hanya untuk mencukupi apa yang kau mau. Dan sekarang, apakah aku pantas mendapatkan perlakuan ini." Jawabnya dengan tatapan sedih.

Lelaki itu menggelengkan kepala sambil memijat pelipisnya yang terasa pusing. Tak lama, wanita yang bersama lelaki itu datang dan memeluknya dari belakang.

"Sayang, jangan hiraukan wanita itu! Ayo kita masuk, aku sudah lapar." Ajaknya dengan nada menggoda.

Lelaki itu mengangguk kepalanya dan meninggalkan Ayu yang terduduk di tanah. Ayu segera meraih kaki lelaki yang di cintai nya sambil memeluk.

"Bara, tolong jangan tinggalkan aku!" Pintanya sambil menangis.

Bara pun terdiam, tapi wanita yang ada di sampingnya langsung menginjak tangan Ayu hingga teriak keras keluar dari mulutnya.

"Aahhhh...sakit...!" Rintihnya.

Wanita itu menyunggingkan senyumnya dan Ayu pun meniup tangannya yang terlihat berdarah.

"Hey, wanita jelek! Kau harus sadar, perbedaan mu dan Bara itu bagaikan bumi dan langit. Dan satu hal yang pasti, aku ini kekasihnya mulai sekarang jauhi Bara!" Gertakan dengan nada di tekan.

Ayu tak menjawab, Ia hanya menangis. Dan menatap kekasihnya pergi dengan wanita lain.

"Semua ini mungkin salahku, aku terlalu bodoh mempercayai bujuk rayunya. Kemesraan selama 3 tahun, bisa musnah hanya dalam satu hari. Dan itupun karena wanita lain yang lebih cantik dariku!" Batinnya yang kecewa.

...

Ayusita Anastasia adalah seorang gadis berumur 22 tahun, Ia hidup sebatang kara dan mengadu nasib di kota Jakarta. Kehidupan yang tadinya ada di khayalan menjadi lebih baik, justru malah sebaliknya.

Ayu dan Bara, sepasang kekasih yang sengaja pindah dari kampung ke kota untuk mengadu nasib bersama. Selama ini Bara menjalani kuliah dan itupun di biayai oleh Ayu karena usaha warteg nya.

Sedangkan Ayu hanya lulusan SMA dan mengikhlaskan impiannya untuk kuliah demi sang kekasih. Semuanya dia lakukan demi masa depan mereka setelah menikah.

Tapi sayang, semua itu hanyalah bujukan dari Bara yang sengaja memanfaatkan rasa cintanya. Dan Bara dengan sengaja membuang wanita yang telah membuatnya menjadi lelaki yang berpendidikan dan punya pekerjaan mapan.

...

Tak terasa waktu sudah menjelang sore, cuaca yang mendung dengan gemuruh petir yang saling bersahutan seakan mewakili hati Ayu yang kacau dan berantakan. Ayu berjalan menyusuri jalanan dan akhirnya hujan pun turun dengan deras.

Ayu terduduk di jalan dan berteriak dengan keras.

"Bara, aku benci kau...!" Teriaknya dengan kencang.

Ayu menangis sejadi-jadinya, tak ada seorang pun yang menegur atau menghampirinya. Setelah sekian lama Ayu terduduk di jalanan, dengan air hujan yang terus membasahi tubuhnya. Ia akhirnya memutuskan untuk pulang ke rumah kosannya.

Dengan lemas, Ayu berjalan masuk dan menatap wajah dan tubuhnya di pantulan cermin yang berada di hadapannya.

"Ya, aku memang tidak cantik seperti wanita itu! Tapi, setidaknya kau bisa melihat kebaikan dan ketulusan cintaku!" Tuturnya sambil menangis.

"Aaaaa...! Aku benci wajah ini, aku benci nasib ini dan aku benci kalian semua. Aku berjanji, akan membalas semua perlakuan kalian tanpa rasa ampun!" Tekadnya sambil mengepalkan tangan.

Ayu pergi ke kamarnya dan mengambil celengan ayam jago yang sengaja Ia kumpulan untuk pernikahannya dengan Bara.

"Celengan ini adalah mimpiku dan sekarang dia akan menjadi saksi untuk perubahan di hidupku." Ucapnya sambil membanting celengan tersebut ke lantai.

Prang...Prang...Prang...Prang...Prang...

5 celengan di pecahkan, uang pun berserakan dengan jumlah yang cukup banyak. Dari 20 ribu sampai seratus ribu Ia ambil dengan perlahan.

"Seharusnya, aku membongkar celengan ini untuk pernikahan kita, tapi kenapa celengan ini harus di hancurkan di hari yang paling menyedihkan!" Lirihnya sedih.

Akhirnya Ayu mengambil uang dan memasukkannya ke dalam tas. Setelah selesai, Ia segera pergi dan menerobos hujan yang belum reda.

Ayu berjalan sambil memegangi tasnya, setelah cukup lama berjalan langkahnya terhenti di sebuah salon kecantikan yang cukup besar. Senyumnya merekah dan Ia pun bermaksud untuk masuk. Tapi sayang, langkahnya terhenti oleh seorang satpam.

"Maaf, salon ini tidak di peruntukan untuk pengemis!" Ucapnya dengan tatapan merendahkan.

"Pak saya bukan pengemis, saya membawa uang dan ingin merubah penampilan saya!" Jawabnya.

Satpam itu menggelengkan kepalanya, apalagi melihat penampilan Ayu yang berantakan dan kotor.

"Tidak bisa, uangmu sama kotornya dengan penampilanmu! Lebih baik kau pergi dan cari salon lain saja." Bentaknya sambil mendorong tubuh Ayu hingga terjatuh.

Ayu pun terjatuh dan mengepalkan tangannya karena kesal.

"Kenapa aku baru sadar, ternyata dunia ini begitu kejam? Sekarang kau bisa hina aku, tapi tunggulah pembalasanku!" Batinnya.

Ayu pun pergi dengan sakit di hatinya, Sudah beberapa salon ia datangi tapi semuanya sama. Hanya cacian dan hinaan yang mereka lontarkan.

Ayu pun merasa lelah, Ia pun terduduk di depan toko sambil menangis.

"Aku punya uang, tapi kenapa mereka menghinaku!" Teriaknya kesal.

Seorang wanita cantik dengan body yang seksi sedari tadi memperhatikan dari dalam toko dengan tatapan iba dan dia pun menghampiri.

"Maaf, ada yang bisa saya bantu?" Tanyanya dengan suara yang khas dan sopan.

Ayu pun menoleh dengan mata yang sembab, Ia menatap wanita yang ada di hadapannya dengan kesal.

"Kenapa, apa aku tidak boleh berteduh di tempat ini? Kau tahu, aku punya uang dan aku bukan pengemis!" Teriaknya yang kesal.

Wanita cantik itu nampak tersenyum dan menghapus air matanya.

"Saya tidak bermaksud itu, sepertinya anda sedang ada masalah. Mari masuk, di luar sangat dingin apalagi pakaian kamu basah!" Ajaknya dengan lembut.

Ayu pun terdiam, Ia tak menyangka wanita secantik itu bisa berkata sopan kepadanya. Wanita itu menarik tangan Ayu dan mengajaknya ke dalam.

Ayu melihat sekeliling toko tersebut, dari luar terlihat seperti toko pakaian. Tapi setelah masuk ke dalam, ternyata toko tersebut juga menyediakan tempat perawatan lengkap dengan spa dan sertifikasi nomer satu.

Wanita itu menyuruh ayu untuk duduk. Ia mengambilkan handuk dan secangkir teh hangat.

"Minumlah dan keringkan rambutmu!"

Terpopuler

Comments

Crystal

Crystal

Awal yg menarik👌👌

2022-09-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!