Setelah selesai mengeringkan rambut dan menghangatkan tubuh dengan segelas teh hangat, mereka mulai berbincang dan wanita cantik itu menyambutnya dengan ramah.
"Sepertinya, kau sedang ada masalah!" Tuturnya mengawali pembicaraan.
Ayu Shita terdiam dan Ia hanya menundukkan kepalanya. Wanita itu tersenyum dan duduk di sampingnya. Dia genggam tangan Ayu dan mengangkat kepalanya dengan telunjuk lentiknya.
"Lihat saya, semua masalah pasti ada jalan keluarnya!"
Ayu Shita menatapnya dan tanpa terasa air mata pun jatuh membasahi pipi chubby nya. Wanita itu pun terdiam dan menatap iba, Ia melebarkan tangannya dan memeluk Ayu.
"Menangis lah, jika itu bisa membuat mu lega! Setelah kau tenang, saya akan menjadi pendengar yang baik." Tuturnya kembali.
Ayu Shita terdiam, ia nampak heran karena wanita yang ada di hadapannya bisa selembut ini pada dirinya. Padahal mereka baru pertama kali bertemu.
"Maaf, saya pikir anda akan seperti kebanyakan orang yang menghina karena pakaian dan wajah jelek ini!" Ucapnya dengan suara serak.
Wanita cantik itu pun tersenyum sambil melepaskan pelukannya.
"Kau jangan merendah seperti ini...! Kecantikan bisa di rubah asalkan kita punya uang. Dan menurutku, wajahmu cantik hanya saja kurang polesan." Jawabnya dengan suara menenangkan.
Ayu Shita pun tersenyum dan menatap wanita yang ada di hadapannya dengan kagum.
"Terimakasih, ucapan anda membuat saya tenang! Dan bisakah anda membantu saya, saya ingin cantik dan modis. Saya ingin seperti wanita di luar sana dan mendapatkan cintanya karena kecantikan." Tutur Ayu Shita dengan tatapan penuh harapan.
Wanita cantik itu pun terdiam dan Ayu menggenggam tangannya.
"Please, saya mohon...!" Pintanya.
Wanita itu menganggukkan kepalanya. "Baiklah, tapi ingat kecantikan bukan berarti kebahagiaan!" Jawabnya sambil melenggang pergi.
Ayu Shita mengerutkan keningnya dan heran. "Kenapa dia berkata seperti itu...? Menurutku, wajah cantik akan membawa kebahagiaan dan bisa menaklukkan hati setiap lelaki!"
...
Setelah cukup lama Ayu Shita menunggu, para pegawai wanita berdatangan dengan seragam khusus. Mereka membawa Ayu ke sebuah ruangan yang di dalamnya ada bathtub yang besar yang sudah diisi oleh air susu dan bunga mawar.
"Masuklah dan kami akan segera membuat tubuhmu rileks!"
Ayu Shita menganggukkan kepalanya dan ia segera melepaskan pakaian. Ia masuk dan berendam, matanya terpejam dan dua pelayan wanita itu memberikan pijatan ringan di tangan dan pundaknya.
"Ah nyaman sekali!..."
30 menit telah berlalu, akhirnya Ayu selesai dan keluar dari bathtub sambil menggunakan bath robesh. Kulitnya yang kusam, sekarang terlihat putih dan bersih. Setelah selesai mereka mengajak Ayu untuk medicure pedicure.
Mulai dari jari tangan dan tak lupa dengan jari kaki. Mereka menambahkan kuteks berwarna merah muda untuk mempercantik hari lentiknya.
Setelah selesai, mereka mulai melakukan perawatan rambut dan tak lupa memotong rambut yang panjang itu menjadi potongan ala Wavy Bob hair dan agar terlihat menawan mereka menambahkan gelombang di rambutnya dengan catokan.
Ayu tersenyum, menatap dirinya di pantulan cermin. Ada rasa tak percaya, rambutnya yang baru menambah kecantikan di wajahnya. Setelah selesai, mereka memberikan perawatan di wajah hingga membuatnya glowing dan cantik.
4 jam telah berlalu, Ayu nampak tertidur saking lamanya menunggu dan karena pijatan tangan yang ringan membuatnya mengantuk tak tertahankan.
"Mbak, semuanya sudah beres!" Ucap salah seorang pegawai salon yang membangunkannya.
Ayu pun terbangun dan Ia menatap wajahnya di cermin. Ada rasa heran dan Ia memegangi wajahnya.
"Apakah yang di cermin itu benar-benar diriku?" Tanyanya tak percaya.
Para pegawai itu pun pergi dan wanita cantik itu kembali. Ia tersenyum dan menghampiri dan berdiri di belakangnya.
"Bagaimana, apakah ini yang kau mau?" Tanyanya.
"I..ini lebih dari ekspektasi saya! Saya benar-benar sudah cantik!" Jawabnya sambil meneteskan air mata.
"Iya kau sudah cantik, tapi ingatlah jangan jadikan kecantikan ini untuk membuat wanita lain menderita. Buatlah kecantikan mu ini, untuk menjadi wanita yang lebih baik lagi." Jawab wanita itu mengingatkan.
Ayu menganggukkan kepalanya dengan pelan. Meskipun itu tidak sesuai dengan keinginan hatinya, tapi Ia mengangguk karena tak ingin berdebat.
"Maaf, aku tidak bisa! Dendam ku harus terbalaskan, akan ku buat semua lelaki di dunia ini mencium kakiku!" Batinnya yang kesal.
Setelah selesai berbincang, Ayu di berikan pakaian yang cukup seksi dan Ia segera mengenakannya tanpa ragu.
Komplit sudah penampilannya, dari Upik abu sekarang menjadi bidadari. Itulah ibaratnya yang mewakili perubahan Ayu.
Ayu nampak bahagia dan Ia terus memandangi tubuhnya yang cantik di pantulan cermin. Setelah puas, Ayu pun keluar dan menghampiri wanita yang telah menolongnya.
"Berapa bayaran untuk semua perawatan dan pakaian bagus ini?" Tanyanya sambil mengambil tasnya.
"Tidak usah...! Saya hanya menolong, simpanlah uangmu untuk masa depan!" Jawabnya.
Ayu pun terdiam dan nampak tak percaya. Di dunia yang kejam dan penuh siksaan ternyata masih ada orang yang baik seperti wanita yang ada di hadapannya.
"Apakah anda serius? Saya bawa uang kok dan anda bisa melihatnya sendiri!" Jawabnya sambil menyerahkan tasnya.
Wanita itu pun tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Tidak usah! Saya bukannya menolak rezeki tapi kau lebih membutuhkannya!"
Ayu pun terharu dan Ia segera memeluknya dengan erat.
"Terimakasih, terimakasih...!"
"Iya...!"
Ayu pun melepaskan pelukannya dan wanita itu tersenyum sambil menghapus air mata Ayu dengan tangan lembutnya.
"Ingatlah, jangan sombong karena kecantikan!"
Ayu menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. "Iya saya janji!"
Wanita pun tersenyum dan memberikan tambahan hadiah untuk Ayu berupa tas selempang mewah dan sepatu cantik dengan hills yang cukup tinggi.
"Ini untuk saya...!" Ucap Ayu tak percaya.
"Iya, masa wajah dan pakaian sudah cantik tapi memakai sandal jepit dan menenteng tas seperti itu!"
Ayu pun tertawa bahagia dan Ia pamit untuk pergi. Saking bahagianya, Ia sampai lupa menanyakan nama wanita cantik yang sudah menolongnya.
"Namanya siapa yah? Ah, ya sudahlah...! Lagi pula, wanita itu sudah pergi." Ucapnya sambil berjalan menjauh.
Ayu berjalan dengan anggun dan tak terasa hari sudah menjelang malam. Karena ada rasa takut, Ayu melambaikan tangannya untuk memberhentikan taksi.
Akhirnya taksi pun tiba, Ia segera masuk dan memberikan alamat tujuannya. Sang supir tak bergeming, dia menatap Ayu dari kaca depan dan matanya membulat sempurna melihat kecantikan wanita yang menjadi penumpangnya.
Ayu yang melihat semua itu nampak tersenyum puas, Ia pun memperbaiki duduknya sambil tumpang kaki. Kulitnya yang putih membuat sang supir meneguk Saliva nya.
"Pak, Ayo jalan!" Ucap Ayu yang terlihat bahagia.
"I..iya non! Maaf saya tidak fokus karena melihat kecantikan Nona!" Jawabnya gugup.
Ayu pun terlihat bahagia. "Iya saya memang cantik, tapi maaf yah Pak anda tidak pantas untuk saya!" Jawab Ayu dengan nada sombong.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments