Keesokan harinya...
Ayu nampak sudah membereskan dan membersihkan barang-barang yang terlihat kotor dan berantakan. Keringat nampak bercucuran dari wajahnya dan dengan wajah cantiknya semua pria nampak mengintip dari balik kaca.
"Woyy, lihat cewek itu cakep banget!"
Pria lainnya pun berdatangan dan melihat kemolekan dan kulit putih mulus yang nampak jelas terlihat. Ayu sekarang hanya menggunakan tanktop hitam dengan celana sepaha dan membuat daya tarik tersendiri untuk para pria.
Ayu yang mendengar keramaian dari luar nampak menoleh, senyumnya merekah dan ia pun langsung menghampiri.
"Maaf ada apa yah?" Tanyanya dengan nada menggoda dan manja.
Para pria itu pun terdiam dengan tingkah yang tak beraturan. Ayu pun tersenyum dan mengambil inisiatif.
"Saya warga baru disini dan kebetulan baru pindah tadi malam!" Tuturnya dengan senyuman.
Para pria itu pun tersenyum dan nampak saling menyikut satu dengan yang lain.
"Oh pantas saja, kami baru melihat neng! Neng cantik banget dan kenapa beres-beres sendiri. Perkejaan nya cukup berat dan kemana suaminya?" Tanya salah seorang pria.
Ayu menundukkan kepalanya tersipu malu. "Saya masih singgel Pak! Dan mana mungkin ada yang mau sama saya, saya hanyalah wanita jelek dan miskin." Jawabnya.
"Ah neng jangan merendah, neng cantik! Dan jika neng mau, saya akan siap menikahi detik ini juga!" Jawab pria lainnya.
Ayu pun tersenyum. "Memangnya Abang mau sama saya? Kalau mau, tolong bantuin saya nanti saya kasih yang enak-enak!" Jawab Ayu Shita sambil mencuil dagunya.
"M..mau neng!" Ucapnya terbata-bata.
"Lah, kalau begitu kami juga mau!" Jawab beberapa pria lainnya.
Para pria itu pun langsung masuk ke dalam dan mulai beres-beres. Ada yang pel lantai, menyapu, membersihkan kaca dan begitupun juga dengan membereskan meja.
Ayu yang melihatnya nampak senang dan Ia pun pergi ke belakang. 1 jam berlalu dengan cepat, para pria itu nampak kelelahan dengan keringat yang bercucuran karena telah mengerahkan segala tenaganya untuk membersihkan ruko tersebut.
Tak lama, Ayu pun keluar sambil membawa nampan. Para pria nampak meneguk Saliva melihat kecantikan wanita yang sekarang menghampiri mereka.
"Mimpi apa kita tadi malam, sebentar lagi kita akan merasakan tubuh indahnya!" Ucapnya.
"Iya, aku juga tak menyangka! Cuma-cuma beres-beres saja bisa mendapatkan surga dunia!" Tutur yang lainnya.
Ke tiga lelaki itu nampak sedang berada dalam khayalan tingkat tinggi. Ada yang memikirkan kemolekan tubuh Ayu, ada yang memikirkan rasanya mencium bibir ranumnya yang merah dan ada juga yang memikirkan pergelutan nikmat yang mengeluarkan keringat.
Akhirnya Ayu shita pun sudah berdiri di hadapan mereka. Ayu menyimpan nampak di atas meja dan tersenyum menatap mereka yang terkapar di lantai.
"Kalian sudah selesai, minumlah aku akan menyiapkan yang enak-enak di belakang!" Tuturnya sambil melenggang pergi.
Para pria itu saling menatap dan tersenyum. Mereka segera minum dan habis dalam satu kali tegukan. Setelah selesai, Ayu pun memanggil mereka dan dengan setengah berlari mereka langsung menghampiri.
"Iya neng, Abang datang!" Teriak mereka.
Mereka akhirnya sampai di dapur dan di atas meja nampak sudah siap makanan-makanan lezat yang menggugah selera.
Para lelaki itu seketika terdiam dan menatap makanan tersebut dengan heran.
"Neng, apa ini?" Tanya salah seorang pria yang mewakili keheranannya.
"Makanan...! Saya sengaja memasak semua ini untuk kalian santap. sesuai janji saya tadi, saya akan menyiapkan yang enak-enak untuk kalian!" Jawabnya seakan tak berdosa.
Para pria itu saling menatap, tubuh mereka terasa lemas karena kecewa. Perut mereka yang lapar, seketika terasa kenyang karena khayalan mereka yang jatuh.
"Neng, saya pikir mau kasih yang enak-enak!" Tutur mereka dengan raut wajah kecewa.
"Iya, ini juga enak! Apa kalian tidak ingin mencobanya, apakah masakan saya tidak menggiurkan?" Tanya Ayu Shita sambil mengangguk.
Para pria itu pun menggelengkan kepalanya dengan serempak. Mereka nampak berselera makan dan pamit untuk pergi. Ayu Shita tersenyum, melihat langkah mereka yang terlihat berat.
"Aku tahu maksud kalian? Heh, emangnya kalian pikir bisa semudah itu mendapatkan tubuhku!" Batinnya yang bahagia.
...
Beberapa hari kemudian...
Ruko yang tadinya kosong berantakan, sekarang berubah menjadi kafe yang indah dan higienis.
Ada beberapa pelayan yang membantu Ayu untuk melayani pelanggan. Ayu bertugas sebagai koki untuk menjaga kualitas masakannya.
Disaat waktu senggang, Ia selalu keluar dan menghampiri para pelanggan dan menyapanya dengan ramah. Tak lupa, pakaian seksi selalu dia kenakan untuk menjadi daya tarik utama.
"Permisi...! Perkenalkan nama saya Ayu Shita yang bertugas sebagai koki sekaligus pemilik dari tempat ini. Apakah kalian menyukai masakannya atau ada rasa yang kurang? Kalian bisa mengatakannya!" Tuturnya dengan sopan.
Pria itu menatap Ayu sambil mengerutkan keningnya. Ada rasa tak percaya dan Ia pun bangkit.
"Ayu Shita, ini benar-benar kau?" Tanyanya dengan tatapan tajam.
"Oh tenyata Bara! Iya ini aku, kekasihmu yang dulu kau tinggalkan!" Jawabnya sambil menyunggingkan senyum.
Bara menatap Ayu Shita ujung kaki sampai ujung rambut. Dia nampak menggelengkan kepalanya dan berdecak kagum.
"Ayu Shita, kenapa bisa secantik dan semolek ini? Nyesel aku ninggalin dia, tapi aku yakin dengan mudah bisa mendapatkan hatinya kembali." Batinnya.
Bara pun merubah ekspresinya, Ia langsung memeluk Ayu Shita dan menangis.
"Ayu, aku minta maaf! Semua itu ku lakukan karena terpaksa, wanita itu mengancam jika aku tidak bersamanya dia akan mencelakai dirimu!" Tuturnya dengan sedih.
Ayu yang mendengar semua itu langsung bucin, karena cintanya teramat besar untuk Bara. Tapi semua itu di tepisnya, dengan semua penghinaan dan rasa sakit yang telah Bara berikan.
Ayu langsung mendorong tubuh pria itu dan menjauhinya. Ia menggelengkan kepala dan menyunggingkan senyum.
"Bara, sudah cukup kau terus membodohi diriku! Aku bukan Ayu yang dulu, yang bisa kau manfaatkan dan kau buang setelah mendapatkan segalanya!" Jawab Ayu dengan tatapan dingin.
"Ayu...!"
"Stop...! Jangan dekati aku, aku jijik melihat wajahmu dan aku mohon pergi dari sini. Aku tidak ingin kafe ini ikut kotor karena ada sampah di dalamnya!" Teriaknya dengan nada tegas.
Bara mencoba mendekat, tapi dua pelanggan pria langsung menarik kedua tangannya dan membawanya keluar dari kafe tersebut. Tak lupa, mereka memberikan Bogeman di wajah Bara.
"Pergi dan jangan datang kemari lagi!" Teriaknya.
Bara pun nampak ketakutan dan Ia pun pergi. Kedua pria itu langsung menghampiri Ayu Shita yang sedang duduk dan menangis.
"Tenanglah, lelaki bajingan itu sudah pergi!"
"Hiks...Hiks...! Terimakasih, saya tidak tahu nasib saya akan seperti apa jika tidak ada kalian!" Jawab Ayu Shita dengan air mata buayanya.
Salah seorang pria itu langsung menghampiri dan membenamkan kepala Ayu di pelukannya.
"Saya tidak akan membiarkan pria hidung belang seperti itu mendekati mu! Jika pria itu datang lagi, Baron yang akan mengusirnya!" Jawabnya dengan bangga sambil membusungkan dada.
Ayu mendelikan matanya, Ia nampak kesal tapi mencoba untuk sabar.
"Sama saja, kalian berdua sama belangnya! Baru kenal, sudah main peluk saja!" Batinnya yang geram.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments