"Pasti putra mahkota tidak menganggapmu ada, sehingga kau tidak diajak pergi ke kota Hua."
Kalimat itu tidak membuat langkah Yueying terhenti, ia terus melangkahkan kakinya diikuti oleh Ziyu, pelayan pribadinya. Seperti biasa, ia harus melewati kediaman selir sebelum kembali ke kediaman miliknya, malas sekali untuk bertemu dengan Xiao Wan yang memiliki mulut super menyebalkan. Bukannya Yueying takut ia hanya malas saja untuk meladeni orang satu ini, sangat membuang waktu dan menghabiskan tenaga karena pada akhirnya Xiao Wan akan mendapatkan pembelaan dari Qiu Yue, sedangkan dirinya tidak akan mungkin mendapatkannya.
Namun, kalimat Xiao Wan kali ini sedikit membuatnya senang alih-alih sedih. Ia memang tidak tahu jika Qiu Yue pergi ke kota Hua, tetapi jika memang itu benar maka akan sangat menyenangkan untuknya, ia jadi bisa sedikit bebas.
"Apakah benar jika Qiu Yue pergi keluar?" tanyanya pada Ziyu.
"Benar Putri, saya tadi mendengar jika putra mahkota pergi ke kota Hua untuk menuntaskan pemberontakan. Apakah putra mahkota tidak memberitahu putri?"
Seharusnya bukan hanya memberi tahu tetapi biasanya putra mahkota akan membawa istrinya pergi kemanapun, terlebih pernikahan mereka masih terhitung sangat baru. Kali ini berbeda, jangankan membawa serta, memberi tahu saja tidak sama sekali. Yueying sama sekali tidak sedih ataupun terluka, ia justru merasa sangat senang. Apa gunanya ikut menuntas pemberontak dirinya juga tidak bisa jika harus ikut bereperang, justru berada jauh-jauh dari Qiu Yue saja sudah membuatnya senang bukan main.
"Baguslah,"
"Kenapa bagus, Putri?"
Yueying menggeleng, "Ayo ikut aku sekarang!"
Yueying memutar langkahnya, berjalan ke arah yang tadi ia lalui. Menyambangi kembali Xiao Wan yang tadi sempat membuatnya jengkel, tentu saja pandangan bertanya Xiao Wan tampakkan.
Jika tadi Yueying merasa sangat malas untuk meladeni Xiao Wan, kali ini sudah tidak lagi. Sebenarnya yang membuatnya malas bukan hanya karena membuang waktu dan tenaga tetapi Xiao Wan pasti akan mendapatkan belaan dari putra mahkota seperti kejadian waktu itu, dan dirinya sendiri yang akan mendapat masalah karena putra mahkota tidak menyukainya. Sekarang putra mahkota tidak ada di istana, jadi bisa lebih leluasa sedikit memberi pelajaran pada Xiao Wan.
"Bagaimana rasanya berada di kediaman pengap selama tujuh hari tujuh malam, apakah kau merasa senang?" kalimat itu yang pertama Yueying lontarkan.
"Apa maksudmu?"
"Aku hanya bertanya sebagai bentuk perhatianku kepada Selir." ucapan itu sebagai bentu sindiran untuk Xiao Wan, lihatlah saja wajahnya yang kian kesal itu.
Kemarin adalah tepat tujuh hari hukuman untuk Xiao Wan, selama itu ia tidak diperbolehkan keluar kediaman dan terus berada di kediaman untuk merenungkan kesalahan. Meski saat berada di kediaman yang dilakukan bukanlah merenungkan kesalaham tetapi Xiao Wan tetap merasa hukuman itu berat, ia biasanya pergi mengadakan pertemuan dengan putri para bagsawan, bukan pertemuan besar hanya mengobrol dan meminum teh bersama, selebihnya ia menikmati banyak fasilitas di istana.
Bisa kembali menghirup udara luar tentu sangatlah membuatnya lega, ia pastikan akan langsung mengadakan pertemuan dengan putri para bangsawan untuk membicarakan banyak hal, mulai dari perhiasan model terbaru hingga gosip yang tengah hangat di ibu kota.
"Lalu bagaimana, apakah kau sudah merenungkan perbuatanmu?"
Xiao Wan mulai terpancing, "Seharusnya aku bisa melihatmu mendekam di penjara, tetapi justru aku yang harus mendapatkan hukuman seperti ini."
"Perbuatanmu itu sangatlah klasik, aku bisa menyadari trik kuno seperti itu dengan mudah. Lain kali gunakan otakmu jika ingin menjebak orang lain." balas Yueying tak kalah sengit.
Kini gurat kemarahan sudah nampak semakin jelas di wajah Xiao Wan, kedua tangannya mengepal kuat.
"Kau bukanlah apa-apa disini, kau tidak punya banyak dukungan terlebih perhatian dari putra mahkota, jadi kau jangan sombong dulu karena tidak lama lagi kau juga akan diusir dari sini?"
"Seharusnya kalimat itu harus ditujukan padamu," ucap Yueying dengan senyuman miring.
"Aku?"
"Kuberitahukan sebuah rahasia, sebenarnya Qiu Yue menikahimu bukan karena cinta tetapi ia mengangkatmu menjadi selir karena kau hanyalah sebuah bidak catur untuknya. Dia hanya ingin mendapatkan dukungan penuh dari ayahmu."
Ucapan itu nyatanya membuat Xiao Wan kesal bukan main, serasa harga dirinya sedang dijatuhkan ke dasar jurang yang terdalam. Selama ini memang benar jika Qiu Yue tidak pernah mengunjungi kamarnya barang sekalipun, lelaki itu memang beberapa kali mengirimkan hadiah melalui pengawalnya tetapi tidak pernah menemuinya secara langsung. Sedangkan Xiao Wan sendiri tidaklah memiliki keberanian untuk pergi ke kediaman Qiu Yue, melihat wajah dingin Qiu Yue membuatnya selalu mengurungkan niat untuk protes kenapa dirinya tidak pernah disentuh.
Sebenarnya Xiao Wan memang sudah mengetahui hal itu, tetapi sebisa mungkin dia menepisnya, ia ingin menganggap jika Qiu Yue memang benar-benar mencintainya.
"Malang sekali bukan nasibmu?" tanya Yueying.
"Tapi kau tetap tidak bisa tenang, karena kau tetap akan disingkirkan nantinya. Kau tidak akan mungkin menjadi ratu saat putra mahkota naik tahta"
Yueying terkekeh, "Huh? Jika bersaing denganmu tentu bukanlah hal yang sulit."
"Bukan denganku tetapi dengan selir Ban Hua."
Yueying mengeryitkan dahinya, selir Ban Hua adalah sebuah nama yang begitu asing untuknya.
"Siapa Ban Hua?"
"Selir kesayangan putra mahkota."
Di dalam novel, tidak sekalipun nama itu disebutkan, di dalam novel Qiu Yue hanya memiliki satu orang selir dan tidak ada selir lainnya apalagi selir kesayangannya. Karena sedari awal Qiu Yue hanya menginginkan tahta dan kedudukan, menjadikan orang-orang disekitarnya bidak dan menyingkirkan apapun yang menghalanginya, contohnya Yueying.
Lagi pula selama disini ia tidak pernah melihat sosok Ban Hua sama sekali, jadi rasanya sangat aneh jika tiba-tiba muncul tokoh bernama Ban Hua yang tidak pernah ada di dalam novel itu.
"Kau yakin, ada selir lagi selain dirimu?"
Xiao Wan mengangguk, tetapi selanjutnya ia melangkahkan kakinya pergi darisana, ia akan pergi ke pertemuan dengan putri para bangsawan yang dia undang untuk datang kesini.
Yueying memanggil pelayannya untuk mendekat, dengan segera pelayan pribadinya itu datang dengan tundukan kepala.
"Apakah kau sudah lama disini?"
"Saya disini dari usia 13 tahun putri, tepatnya 8 tahun yang lalu saya datang kesini."
"Berarti kau tahu sesuatu tentang selir Ban Hua itu?"
Pelayan itu mengangguk, selama menjadi pelayan di kediaman bunga ini tentu saja ia sudah mengetahui banyak hal yang terjadi.
"Ceritakan padaku tentangnya!"
Yang membuat Yueying penasaran adalah tokoh itu sama sekali tidak ada di dalam novel, sehingga ia tidak mengetahui sama sekali tentangnya. Bukankah hal yang sangat aneh jika ada tambahan tokoh seperti ini?
"Selir Ban Hua diangkat 2 tahun lalu oleh putra mahkota, jauh lebih awal daripada pengangkatan selir Xiao Wan. Selir Ban Hua hanyalah seorang rakyat biasa sehingga dari awal raja tidak begitu setuju putra mahkota mengangkatnya langsung menjadi selir tingkat 1, setelah perdebatan panjang akhirnya raja tidak bisa melarang putra mahkota."
Gambaran tokoh Qiu Yue adalah sosok yang hanya menginginkan tahta, setiap melangkah ia selalu membuat langkah itu berarti dan memiliki perhitungan yang cukup matang. Tetapi mengangkat seorang selir dan berdebat dengan raja bukanlah hal yang memiliki keuntungan untuknya. Pastilah Ban Hua ini memiliki arti yang penting untuk Qiu Yue.
"Apakah putra mahkota begitu mencintainya?"
"Mungkin begitu Putri, selama ini selir Ban Hua berada di bawah perlindungannya secara langsung. Bahkan selir Xiao Wan yang menyimpan dendam besar saja tidak bisa menyentuh selir Ban Hua karena tidak ingin mendapatkan masalah oleh putra mahkota."
Dahulu pernah Xiao Wan hendak memasuki kediaman milik Ban Hua yang berada juga di paviliun bunga yang masih satu kawasan dengan kediamannya tetapi putra mahkota langsung marah besar dan membentak Xiao Wan, putra mahkota mengacam akan membunuh Xiao Wan jika dia berani berbuat macam-macam dengan Ban Hua. Semenjak saat itu, Xiao Wan hanya bisa memendam di dalam hati kekesalannya dan tidak pernah berani pergi ke kawasan kediaman Ban Hua.
"Menarik, sekarang alur cerita benar-benar sudah berubah total!"
"Maksud Putri?" tentu saja sang pekayan tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Yueying.
"Ah tidak ada, kau bisa ceritakan lagi yang kau ketahui tentang Ban Hua?"
"Selir Ban Hua berada di kediaman terbaik kediaman bunga, tetapi selir Ban Hua sangat jarang keluar hanya selalu diam di kediaman."
"Pakaah putra mahkota sering mengunjunginya?"
"Tentu saja, Putri."
...════════ ❁ཻུ۪۪ ═══════...
...Dont forget to click the vote button!...
...════════ ❁ཻུ۪۪ ═══════...
...Jika ada pertanyaan tuliskan saja di kolom komentar, terima kasih sudah mampir di cerita ini silahkan tunggu episode selanjutnya ^_^...
...And, see you....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
Hasan
lanjot🤭🤭
2022-09-08
0
𓆩ve📴𓆪࿐
jadi penasaran siapa selir yg sangat di lindungi oleh putra mahkota🤔.. lanjut up thor jngn lama lama dan bikin pinisirin yee
2022-09-07
2