Kamar pengantin ini dihias sedemikian rupa dengan berbagai ornamen berwarna merah khas pernikahan, ada berbagai makanan khas pernikahan yang disusun menumpuk tinggi sebagai sarana dari banyak perlambangan makna pernikahan. Kamar pengantin tentu tidak boleh dimasuki oleh siapapun baik itu pelayan atau orang lainnya hanya mempelai wanita dan mempelai pria yang boleh memasuki kamar pengantin di malam pertama pernikahan.
Karena sudah paham dengan apa yang akan terjadi di malam pertama ini, Yueying langsung membuka cadar yang menutupi kepalanya. Mahkota tidak akan datang di malam pertamanya tanda kumat dia tidak ingin yang berada di dalam novel yaitu menunggu sampai pagi tetapi putra mahkota tidak datang sama sekali ke dalam kamar pengantin.
"Yueying di dalam novel menunggu sampai pagi, itu benar-benar lucu, aku tentu tidak akan melakukan hal yang sama."
Merupakan diri sejenak menjadi pilihan yang paling tepat, setelah sangat lama berada di dalam perjalanan dengan kereta kuda tentu seluruh tubuhnya pegal bukan main terlebih tidak ada waktu untuk beristirahat tadi setelah sampai langsung pergi melakukan penghormatan kepada raja dan ratu Negeri Wei.
"Mungkin aku harus berendam di kolam pemandian itu," ucapnya segera melangkah.
Dahulu saat lelah seharian bekerja Jessica selalu berendam di bak mandi kesayangannya ia bisa menghabiskan waktu selama berjam-jam dalam merendam diri menurutnya itu sangat nyaman dan bisa membuat seluruh pegalnya menguap. Untung saja di kediaman ini juga ada kolam meski berbeda dengan bak mandi kesayangannya tetapi setidaknya bisa menghilangkan rasa rindu untuk berendam di bak mandinya.
Ditanggalkannya seluruh pakaian karena ia sudah yakin tidak akan ada yang masuk ke dalam kamar bahkan seorang pelayan pun, setelahnya ia langsung masuk ke dalam kolam dan menenggelamkan seluruh badannya hingga menyisakan leher dan kepala di atas permukaan memecahkan mata dan menikmati Bagaimana rasanya saat air itu menyegarkan setiap inci kulit bersihnya.
"Nyaman sekali,"
Berbeda dengan kamar Yueying di kerajaan yang hanya ada satu ranjang dan sangat mirip dengan kamar pelayan, kamar baru ini sangatlah bagus dan memiliki besar berkali lipat. Ada sebuah kolam pemandian kecil di dalam kamar menambah nilai plus dari kamar ini.
Brakkk,
Pintu terbuka dengan kasar membuat Yueying terperanjat, kedua mata yang tadinya Tengah asik terpejam kini terbuka lebar saking terkejutnya. Menyadari ada yang masuk ke dalam kamar ia langsung merapatkan tanganya untuk menutupi dada, air itu jernih sehingga siapapun yang melihatnya pasti akan juga melihat tubuhnya yang polos tanpa sehelai kain pun.
"Apa yang-" kalimat itu mengantung di udara karena ia terpaku melihat Yueying yang tengah berendam di dalam kolam.
"Akhhhh.... Dasar mesum, Berbaliklah!"
Entah mengapa ia begitu menurut dan langsung membalikkan dirinya, tidak menyiakan kesempatan itu Yueying langsung melangkah dari kolam dan mengambil kain panjang untuk menutupi seluruh tubuh telanjangnya. Masih sambil menggerutu tidak jelas karena acara berendamnya harus dibatalkan oleh lelaki ini.
"Bagaimana bisa ada seseorang yang begitu tidak sopan memasuki kamar pengantin?"
Lelaki itu berbalik, beberapa saat Yueying terpaku melihat pahatan wajah sempurna itu. Kedua alis tebal, mata setajam elang dan juga rahang yang begitu tegas, jika di masa depan dengan wajah itu ia akan menjadi aktor terkenal. Sedangkan yang tengah di tatap justru menunjukkan ekspresi keheranannya.
"Bukankah seharusnya aku yang bertanya, mengapa seorang mempelai wanita bisa melepas seluruh pakaiannya di saat suaminya bahkan belum memasuki kamar?"
Yueying terdiam, kembali di teliti tubuh tegap lelaki itu. Di dalam novel putra mahkota di gambarkan sebagai seorang lelaki yang memiliki tubuh terlampau tegap dan juga wajah bak seorang dewa. Jika kedua hal itu di sinkronkan tentu saja orang di depan Yueying ini seharusnya adalah putra mahkota. Hanya saja pakaian yang tadinya adalah pakaian pengantin berwarna merah kini sudah tidak terpasang di tubuh putra mahkota.
"Kau-"
Putra mahkota melangkahkan kakinya semakin dekat ke arah Yueying, membuat langkah gadis itu juga semakin mundur. Tidak terasa kini di belakangnya adalah tembok sehingga mau tidak mau is harus membiarkan jarak mereka hanya tersisa beberapa senti saja.
"Bagaimana bisa kau berani melepas cadar bahkan pakaianmu, sebelum suamimu tiba?"
Sebenarnya kesalahan memang ada pada Yueying sendiri, tidak seharusnya ia menanggalkan seluruh pakaiannya seperti ini karena bagaimanapun pelepasan cadar oleh sang suami adalah rangkaian dari tradisi pernikahan.
Yueying sempat goyah dan takut dengan pindaian mata yang tajam itu, seolah itu bisa menusuk kapan saja hingga ke dalam tulang belulang. Tetapi takut tidaklah ada gunanya, dengan segera ia menatap manik tajam itu dan sebisa mungkin menyembunyikan seluruh ketakutan di hatinya. Putra mahkota terlihat sedikit terkejut saat Yueying berbalik menatapnya, selama ini di seluruh penjuru Wei siapa yang berani menatap secara langsung manik matanya, biasanya mereka akan tertunduk takut padanya.
"Sepertinya bukan hanya aku yang memiliki kesalahan tetapi bukankah seharusnya putra mahkota masih juga mengenakan pakaian pernikahan sampai esok pagi, tapi rupanya anda juga sudah berganti pakaian."
Putra mahkota mundur beberapa langkah membuat Yueying bisa kembali mengambil nafas dengan leluasa tidak seperti tadi.
Seharusnya memang memang putra mahkota tidak boleh mengganti pakaiannya terlebih dahulu, menyambut tamu hingga malam hari tiba dan menemani mereka minum arak pernikahan. Tetapi yang sedari tadi dilakukan oleh putra mahkota adalah menyingkir dari pesta pernikahan dan mengganti pakaiannya.
"Apakah kau tidak takut aku menghukumu?"
"Bagaimana bisa aku dihukum disaat kita berdua sama-sama melakukan kesalahan, jika aku mendapatkan hukuman bukankah putra mahkota juga harus mendapatkan hal yang sama?"
Putra mahkota hanya membuang muka lalu melangkahkan kakinya pergi dari ruangan itu, selama ini tidak ada yang bisa membuatnya kalah berbicara dan membalikkan keadaan seperti yang dilakukan Yueying barusan. Mereka yang berani menjawab hanya beberapa orang, sedangkan lainnya sudah tidak memiliki kalimat sama sekali untuk dilontarkan.
"Lemah? Apakah wanita sekurang ajar itu bisa dikatakan seorang wanita lemah." gerutunya dengan senyuman miring.
Menurut laporan yang Yu Shu berikan jika putri Feng Yueying adalah seorang putri yang lemah dan selalu tertindas. Tetapi setelah hari ini melihat secara langsung, mungkin kedua sebutan itu akan menguap, mana ada seseorang yang selalu tertindas malah dengan berani membalas tatapannya dan juga membalikkan kata-katanya tanpa rasa takut.
"Mungkin aku harus mendisiplinkan Yu Shu agar mencari informasi lebih teliti lagi."
...════════ ❁ཻུ۪۪ ═══════...
...Dont forget to click the vote button!...
...════════ ❁ཻུ۪۪ ═══════...
Jika ada pertanyaan tuliskan saja di kolom komentar, terima kasih sudah mampir di cerita ini silahkan tunggu episode selanjutnya ^_^
And, see you.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
Sulati Cus
yu shu kyknya tukang ghibah 😂
2022-09-01
0
Sulati Cus
berarti laporan perlu di update tu
2022-09-01
0
Sulati Cus
dr pd menunggu mending tgl tidur
2022-09-01
0