Arak-arakan kereta kuda putri Yueying dari Yong telah sampai di wilayah kerajaanWei, selama 1 hari penuh perjalanan mereka benar-benar kelelahan. Tetapi semua lelah itu terbayarkan karena begitu memasuki ibu kota kerajaan Wei rombongan kereta itu disambut dengan sangat antusias oleh penduduk ibu kota. Pernikahan resmi putra mahkota Han Qiu Yue menjadi momok yang begitu mengembirakan, karena pada kesempatan kali ini kerajaan membagikan banyak hadiah untuk penduduk ibu kota.
Di dalam kereta kuda Jessica atau yang sekarang kita panggil putri Yueying baru saja membuka mata, ia tertidur beberapa jam lalu. Terbiasa menaiki mobil dengan jalan raya yang halus sekarang harus menaiki kereta kuda yang bergoyang setiap saat. Jari lentik itu membuka sedikit gorden jendela kereta kuda, menyaksikan ramainya jalanan ibu kota, hampir semua orang menatap ke arah iringan kereta.
"Aku mendengar putri Yueying itu sangatlah lemah dan selalu ditindas, apakah dia bisa bertahan dengan putra mahkota kita?"
Itu adalah celetukan yang tidak sengaja ia dengar dari tiga orang wanita paruh baya yang tengah mengobrol, sebenarnya tidak hanya mereka masih banyak lagi yang turut menyayangkan pernikahan aliansi ini.
Yueying menghela nafas, sebenarnya saat pertama kali membaca novel ia juga merasa heran kenapa tokoh yang tertindas dan lemah dinikahkan pada seorang berwatak kejam dan tegas, itu sama sekali tidak cocok. Putra mahkota Han Qiu Yue digambarkan sebagai seseorang yang tegas dan kuat, ia tidak segan untuk membunuh siapapun yang merusak suasana hatinya. Entah sudah berapa orang yang ia bunuh dengan pedang kesayangannya, baik itu di medan perang maupun dari para penghianat kerajaan.
Han Qiu Yue mempunyai seorang selir yaitu selir Xiao Wan yang dinikahinya guna mendapatkan dukungan dari perdana menteri Wan. Selir Xiao Wan awalnya tidak terlalu di perdulikan oleh putra mahkota, tetapi di akhir novel selir itulah yang akan mengandung anak dari putra mahkota. Setidaknya itulah bekal yang sudah Yueying ketahui tentang sosok putra mahkota, jadi ia akan sebisa mungkin merubah alur dan membuat dirinya tidak mati oleh suaminya sendiri.
"Sekarang aku adalah putri Yueying yang tidak akan bisa ditindas oleh siapapun, lihat saja bagaimana aku akan berdiri dengan kakiku sendiri."
Tak begitu lama perjalanan melewati ibu kota, akhirnya iring-iringan itu telah tiba di kerajaan Wei, disambut meriah oleh kerajaan. Begitu tiba Yueying langsung diarahkan untuk pergi besama putra mahkota untuk memberi hormat pada raja Wei, meski berjalan berdampingan tetapi Yueying tidak bisa melihat wajah putra mahkota karena sebuah kain senada dengan pakaian pernikahannya harus menutupi wajahnya. Sesuai dengan tradisi, kain itu akan dibuka dikamar pengantin oleh putra mahkota.
"Semoga kalian diberkati atas pernikahan ini," ucap raja dengan senyumannya.
Hampir semua orang menampakan raut bahagiannya, bagaimana tidak, acara pernikahan kerajaan harus dihormati dan disambut dengan suka cita, tidak boleh ada kemurungan disana. Tetapi jika kita melihat ke sisi putra mahkota, wajah yang memang biasanya kaku tanpa senyum masih saja berekspresi demikian, seolah aura dingin itu sudah melekat erat di wajahnya.
Setelah acara sumpah pernikahan dibacakan, kini Yueying diantar ke kamarnya. Sedangkan putra mahkota yang seharusnya menemui tamu justru lebih memilih untuk menghilang ke ruang baca. Acara kali ini membuatnya tidak senang meski itu adalah acara penikahannya sendiri.
***
"Mengapa wajahku terasa sakit?"
Baru saja wanita itu membuka matanya sudah di sambut dengan rasa perih dan tidak nyaman di wajahnya. Mencoba menyentuhnya tetapi sakit itu semakin menjadi sehingga jeritan pun ia keluarkan. Karena jeritan itu seorang pelayan masuk ke dalam kamar, pelayan itu terlihat membolakan matanya melihat wajah nonanya.
"Mengapa kau menatapku seperti itu?" tanyanya ketus.
Pelayan itu tentu tidak berani menjawab, hanya bisa menundukkan kepalanya dan berusaha berekspresi biasa saja.
"Hei! Aku bertanya padamu!"
"Wajah putri Yueming—" kalimat itu menggantung di udara.
Putri Yueming adalah salah satu putri yang selalu menindas Yueying bersama putri Yuenting, tetapi sebenarnya otak dari penindasan itu adalah putri Yueming. Saat masih kecil ia iri dengan kecantikan Yueying dan selalu menyiksanya hingga Yueying menjadi lemah dan penakut.
"Ambilkan cermin!"
Dengan terpogoh pelayan segera mengambilkan cermin untuk Yueming.
Begitu melihat pantulan wajahnya di cermin Yueming terlihat sangat terkejut, "APA INI? Bagaimana wajahku bisa jadi seburuk ini?!"
Terdapat ruam kecil tetapi dengan jumlah banyak di seluruh wajahnya, itu nampak begitu buruk karena ruam itu memerah dan seperti akan mengeluarkan darah. Rasa yang ditimbulkan juga perih bukan main, jika tidak segera di obati akan semakin parah.
"Bagaimana bisa ini terjadi, tadi malam aku baik-baik saja!"
Pelayan semakin menundukkan kepalanya, ia juga sangat bingung akan berbuat apa untuk menenangkan nonanya.
"Hais!"
Yueming segera melangkahkan kakinya, mengambil sebuah cadar untuk menutupi wajahnya dan segera berlari ke istana ratu. Tentu ia akan mengadu pada ibunya tentang ruam parah di wajahnya ini. Tetapi baru saja sampai di pintu ia sudah mendengar tangisan dari ibunya, saat memasuki istana permaisuri ia melihat ibunya dan Yuenting tengah menangis dengan ruam yang sama dengan dirinya. Beberapa pelayan tengah mengecek alat riasan, sedangkan tabib tengah mengobati mereka berdua.
"Ibu," teriaknya sebelum ikut menangis.
Sang ratu yang melihat putrinya juga menderita ruam demikian merasa semakin sedih, "Kau juga seperti ini Yueming."
"Iya Ibu, ini sakit sekali hiks...."
"Bagaimana ini? Besok aku akan pergi menemui calon suamiku, aku harus bagaimana?" Ucapan itu berasa dari putri Yuenting, besok ia akan bertemu dengan calon suaminya, memang itu adalah pernikahan politik tetapi ia sudah lama menyukai calon suaminya itu.
"Sabarlah kalian...." ucap ratu menenagkan, "Tabib Liu, kira-kira berapa hari kita akan sembuh dengan obatmu itu."
"Mohon maaf Ratu dan kedua Putri, ruam ini sedikit dalam karena disebabkan racun bubuk, meski dengan obat dan ramuan tetap akan membutuhkan waktu paling cepat satu bulan untuk bisa kembali seperti semula."
"APA?!" ucap mereka bertiga serempak.
"Lapor Ratu saya menemukan bedak tabur ini mengandung racun yang tadi tabib Liu maksud."
Dayang kepala membiarkan tabib memeriksa bedak itu, dan tabib Liu pun mengangguk.
"Benar, bedak ini mengandung racun yang melukai wajah ratu dan kedua putri."
Gurat kemarahan sudah nampak di wajah ratu, "Siapa yang berani melakukan ini pada ratu negeri ini?! Jawab kalian semua! Kalian yang berada di kediamanku dan memeriksa semua alat riasku bukan?"
"Kemarin putri Yueying memberikan bedak itu sebagai tanda perpisahan, saya kira putri yang biasanya memiliki niat baik memang tulus jadi saya menerimanya. Ampun ratu, saya bersalah dan siap menerima hukuman." ucap dayang kepala dengan bergetar.
Plakk,
Satu tamparan mendarat disana, membuat orang-orang semakin dalam menundukkan kepala. Mereka tentu begitu takut dengan kemarahan ratu, terlebih yang menjadi korban adalah wajah mereka.
"Beri hukuman cambuk seratus kali pada dayang kepala!" ucap ratu tanps belas kasih.
Padahal dayang kepala adalah orang yang sudah mengabdi di kediamannya selama puluhan tahun, melayani dan mengatur kediaman itu. Tetapi hanya karena kesalahan seperti ini harus mendapatkan hukuman tanpa ampun sedikitpun.
"Bagaimana bisa Yueying seberani itu terhadap kita?!"
"Ibu kita harus menghukum Yueying, berani-beraninya dia melakukan ini terhadap kita?!" ucap Yueming.
"Tapi mau bagaimana kak? Yueying sudah berada di Wei, bagaimana cara kita mrnghukumnya?" sahut Yuenting.
Tidak mungkin mereka bertiga datang ke Wei untuk memarahi Yueying, sedangkan sekarang Yueying sudah menjadi menantu kerajaan Wei, tidak mungkin lagi bisa disentuh. Lagi pula jika mereka mendatangi Yueying dengan keadaan seperti itu, maka akan menjadi gosip yang sangat besar dan hanya akan merusak reputasi keluarga kerajaan.
Jadi yang bisa mereka lakukan hanya menyimpan dendam yang membara di hati, tanpa bisa membalaskannya.
"Aku berjanji akan menghancurkan hidupmu, Yueying!"
...════════ ❁ཻུ۪۪ ═══════...
...Dont forget to click the vote button!...
...════════ ❁ཻུ۪۪ ═══════...
Jika ada pertanyaan tuliskan saja di kolom komentar, terima kasih sudah mampir di cerita ini silahkan tunggu episode selanjutnya ^_^
And, see you.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
Sulati Cus
kyknya kena cacar
2022-09-01
0
Hasan
lanjot🤭🤭
2022-08-18
0