"Saya adalah dayang Yun, saya akan menjadi pelayan pribadi putri dan juga pengurus kediaman putri." ucapan itu berasal dari seorang wanita berusia 27 tahunan yang masuk untuk memperkenalkan dirinya, sebenarnya ia tidak sendiri karena di belakangnya ada juga beberapa pelayan yang bertugas di kediaman itu.
Yueying melirik sebentar ke arah pelayan sebelum menganggukkan kepalanya. Ia tidak begitu tertarik dengan pelayan Yun ini karena menurut novel pelayan itu adalah orang suruhan selir Xiao Wan. Yueying tidak akan salah jalan untuk percaya pelayan itu, tetapi langsung mengusir juga bukanlah hal yang terpuji. Biarlah nanti mencari beberapa alasan untuk mengusir pelayan Yun dari kediamannya.
"Aku mengerti, kalian bisa kembali ke tugas kalian masing-masing."
"Apakah hari ini putri memiliki kegiatan?"
Yueying mengeryitkan dahinya, pelayan Yun ini sedikit tidak sopan karena menanyakan kegiatannya. Tidak seharusnya pelayannya ini menanyakan hal itu, seharusnya ia tidak perlu ikut campur.
"Tidak, kau bisa pergi."
"Putri me—"
Prangg,
Yueying menjatuhkan sebuah sisir dari meja riasnya, baru saja ia selesai bercermin belum sempat disiapkan makanan atau pun hidangan yang bisa menganjal perut tetapi pelayannya ini sudah banyak berbicara. Melihat sikap Yueying tentu saja nyali pelayan Yun langsung menciut.
"Tidak bisakah siapkan saja makanan untukku? Aku sudah lapar."
"B-baik Putri," jawab pelayan Yun dengan bergetar.
Pandangan Yueying berpendar, menelisik ke arah satu persatu pelayan. Selanjutnya manik itu jatuh pada seorang pelayan yang usianya lebih mida darinya, pelayan itu terlihat tidak banyak tingkah dan memiliki wajah sangat polos.
"Kau ikut aku!"
Rupanya satu kalimat itu membuat sang pelayan ketakutan, dengan langkah bergetar ia mengikuti Yueying. Langkah mereka berdua sampai di halaman belakang kediaman.
"Siapa namamu?"
"S-saya Ziyu putri." jawabnya dengan nada bergetar.
"Jangan takut aku tidak akan menghukummu, aku hanya memintamu menemani berjalan-jalan disini."
Wajah Ziyu terlihat lega begitu mendengar kalimat itu, ia kira ia akan diberikan hukuman karena kesalahannya, rupanya tidak seperti apa yang ia kira. Ziyu ini hanyalah seorang pelayan cuci pakaian di kediaman ini, ia tidak memiliki banyak kemampuan karena masih muda sehingga ia masih tetap menjadi pelayan cuci pakaian.
"Banyak sekali pohon ceri di halaman ini," celetuk Yueying.
Memang sepanjang mata memandang adalah hamparan pohon ceri yang baru kuncup, masih membutuhkan beberapa hari agar bisa berbunga lebat. Terlihat ada jalan setapak yang sengaja di buat dengan indah dan sebuah paviliun kecil di tengah-tengah rindangnya pohon ceri, seakan paviliun itu memang dibuat untuk menikmati keindahan pohon ceri di musim semi.
"Saat belum menjadi ratu, yang mulia ratu sangat menyukai bunga ceri sehingga yang mulia raja secara khusus membuat halaman ini penuh dengan pohon ceri dan paviliun di tengahnya."
Yueying tersenyum miring, "betapa indahnya menikah dengan orang yang dicintai, mereka yang seperti itu sungguhlah beruntung."
Di kehidupan aslinya sebagai Jessica ia juga mengharapkan bisa bersama dengan seseorang yang bisa ia cintai dan mencintainya sepenuh hati. Menjalani kehidupan berdua di suatu tempat yang tenang dan tentunya setelah menikah ia berencana untuk vakum dari industri hiburan yang telah membesarkan namanya. Namun, semua itu hanyalah anggan semata karena sekarang ia hanyalah seorang Feng Yueying yang hidup di masa kerajaan dengan seorang suami kejam yang diakhir novel akan memenggalnya.
"Kau tidak pantas berada di kediaman ini!"
Yueying dan Ziyu dikejutkan oleh suara dengan nada tinggi itu, Yueying tetap berekspresi tenang. Membalikkan badannya lslu menatap sekilas orang yang baru datang sebelum kembali membuang wajah. Itu adalah selir Xiao Wan, putri dari perdana menteri Wan yang dianggkat sebagai selir tahun lalu.
Putra mahkota itu penuh taktik, setiap langkah yang ia ambil memiliki alasan. Seperti menjadikan Xiao Wan yang memang tergila-gila padanya sebagai selirnya adalah untuk mendapatkan dukungan perdana menteri Wan, meski bukan memiliki kekuasan banyak tetapi perdana menteri Wan penting untuk ia jadikan orang yang berada di kubunya.
"Orang lemah dan putri rendahan sepertimu tidak pantas menjadi istri sah putra mahkota. Pulanglah ke Yong dan renungkan kembali jika kau tidak pantas berada disini!"
Xiao Wan cukup terkenal dan memiliki banyak bakat, ia terlahir dari keluarga perdana menteri yang cukup kaya sehingga ia begitu dimanja. Tidak takut dengan siapapun karena ia adalah ahlinya berkata, bisa membungkam mulut siapapun. Terlebih setelah dianggkat menjadi selir putra mahkota ia semakin ditakuti oleh gadis lain. Kabar siapa putri Yueying tentu tidaklah lepas dari telinganya dan memang semua orang mengatakan putri Yueying sebagai putri lemah dan tertindas. Jadinya Xiao Wan cukup berani untuk bertindak jahat pada Yueying.
"Tapi setidaknya aku datang kesini dengan status terhormat karena aku adalah seorang putri."
"Tapi kau hanya akan menjadi beban yang tidak berguna disini!"
"Tentu saja, bagaimana bisa aku dibandingkan dengan seseorang yang hanya menjadi bidak putra mahkota saja." jawab Yueying tak kalah sengit.
Wajah Xiao Wan sudah memerah, tangannya terangkat untuk menampar Yueying tetapi langsung berhasil dicekal olehnya.
"Tangan hinamu ini tidak pantas menyentuh wajahku!"
Yueying menghempaskan tangan Xiao Wan dengan kasar, kini wajah Xiao Wan sudah benar-benar memerah saking kesalnya. Selama ini tidak pernah ada putri bangsawan manapun yang menang saat bedebat dengannya, tapi kali ini bahkan ada yang bisa menghinanya begitu dalam.
"Kau!"
"Aku hanya akan mengingatkan saja, disini kau hanyalah seorang selir dan tidak ada apa-apanya dibandingkan denganku. Tidak seharusnya kau seberani ini menginjakkan kaki di kediamanku. Aku tidak sudi kau masuk ke sini!"
"Lihat saja aku akan membuat perhitungan padamu!"
"Lakukan saja, ancamanmu itu bagaikan angin, hanya sebuah benda tidak terlihat yang tidak sengaja berlalu."
"Baik kita lihat saja kau akan sangat menderita!"
Yueying justru tertawa melihat hal itu, "Baik lakukanlah, aku akan menunggu hari itu."
Dengan amarahnya Xiao Wan melangkahkan kakinya pergi dari tempat itu, ia kesal bukan main akibat Yueying mampu menjawab perkataannya. Sedangkan Yueying tersenyum puas, jika di dalam novel dikatakan Yueying disiska habis-habisan oleh selir Xiao Wan setelah hari ia masuk ke negeri Wei tetapi sekarang Yueying berhasil menjawab semua yang Xiao Wan ucapkan.
"Lihat saja siapa yang nanti akan menangis dasar wanita gila! Tidak tahu saja ia hanya dimanfaatkan oleh Qiu Yue."
════════ ❁ཻུ۪۪ ═══════
Dont forget to click the vote button!
════════ ❁ཻུ۪۪ ═══════
Jika ada pertanyaan tuliskan saja di kolom komentar, terima kasih sudah mampir di cerita ini silahkan tunggu episode selanjutnya ^_^
And, see you.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
Nini Antéh
Wah, baru nemu lagi novel bagus yang tata bahasanya rapi. Semangat thor, saya tunggu ceritamu selanjutnya!
2022-08-20
1
Hasan
lanjot tetap semangat thor meski yg comment cmn gw saja😥
2022-08-18
0