Meski masih dilanda rasa kesal mama amira yang bernama buk Ami atmianti berusaha melupakan nya dan fokus kepada Amira.
Setelah mendapatkan kain yang sebelumnya diambil oleh Angga, mama Amira menyerahkannya kepada perawat yang berada diruangan khusus ibuk-ibuk yang baru keluar dari operasi.
Adik Amira yang saat itu sedang kuliah juga diminta untuk menemani mama Amira berjaga didepan pintu tersebut.
Sementara itu didalam ruangan...
"Dek perawat, ucap Amira kepada perawat yang lagi sibuk memperhatikan dan menulis semua hal tentang dirinya. Amira yakin kalau itu anak magang atau sejenisnya karena wajahnya yang masih terlalu muda.
"Iya buk, ada yang bisa saya bantu?" tanya perawat tersebut sambil mendongakkan kepalanya kepada Amira.
"Begini, saya pengen lihat anak saya... apa boleh dek?" tanya Amira sembari berharap bisa melihat wajah bayinya apakah sehat atau tidak karena Amira baru terbangun pengaruh anestesi sebelum operasi tadi.
"Mmm, bentar ya ibuk, untuk sementara bayinya belum boleh dibawa kesini, atau ibuk mau lihat fotonya, biar saya ambilkan.. ", tawar perawat tersebut dengan ramah.
Sementara itu sembari menunggu, Amira berusaha menggerakkan badan nya yang dirasa berat dan menegang.
Ketika Amira lagi berusaha memutarkan badan kekanan dan kekiri yang semakin digerakkan terasa sangat berat dan sakit.
"Buk, ini foto dedek bayinya. "ujar sang perawat sembari memperlihatkan foto yang tertera dilayar ponselnya.
Untuk sesaat Amira diam mengamati foto tersebut kemudian berucap.
"Dek perawat apa ngak salah foto bayinya?" soalnya itu ngak ada miripnya dan banyak rambut halusnya... "ucap Amira khawatir bayinya tertukar mengingat banyak di sinetron seperti itu.
Sambil tersenyum perawat itu berujar....
" Enggak buk, ini dia terlihat berkerut dan hitam karena beratnya yang masih kurang cuman 1,6 kg ditambah dia prematur (kurang bulan) . Tapi bayi ibuk hebat menurut prediksi dokter harusnya dihangatkan dengan alat bantu oksigen dan jantung dan ternyata lahir sehat" jelas perawat tersebut panjang lebar.
"iIya Alhamdulillah dek, saya sempat mendengar tangisannya sebelum akhirnya ngak sadarkan diri. " jawab Amira singkat.
perawat tersebut berlalu ke pasien lainnya.
Sambil istrahat Amira merasakan kehausan yang luar biasa mengingat sebelum operasi Amira diminta untuk berpuasa dan sekarang telah menunjukkan pukul 11.00 malam.
Kebetulan perawat tersebut lewat kembali.
"Dek perawat, kakak boleh minta air minum, kakak haus sekali seharian puasa dan ini sudah jam 23.00 malam? " pinta Amira dengan memelas.
"Maaf kakak untuk keamanan, pasien yang baru selesai operasi dilarang makan dan minum sampai sehari setelah operasi" jelas perawat.
Namun, Amira mencoba kembali menawar,
"Sedikit aja dek, kakak haus kali! " pinta Amira
"Maaf kak, kakak nurut ya demi kebaikan kakak..! "
" Baiklah dek' jawab Amira sambil menahan rasa hausnya.
Perawat tersebut, memperhatikan payudara Amira kemudian bertanya, "kakak *********** bisa mengeluarkan Asi? " tanya sang perawat
"Haaa, ngak tau dek kak belum coba, " jawab Amira agak sedikit malu.
"Saya coba pijit ya kak... ?", ucap perawat tersebut sembari meminta izin
"Silahkan dek," ucap Amira sembari membuka kain yang menutupi tubuhnya yang saat itu masih polos.
Perawat tersebut mengurut payudara Amira dari atas kebawah dan selang tak berapa lama dari payudara tersebut keluar cairan berwarna bening yang menurut perawat tersebut itu zat yang sangat bagus untuk kekebalan bayi.
"Alhamdulillah ada, dedek bayinya beruntung". Ucap Amira dan perawat bersamaan.
Selang beberapa saat, tiba-tiba terdengar suara tangisan bayi.
Tidak butuh waktu yang lama, perawat tadi kembali sambil membawa bayi yang masih merah dan polos tanpa pakaian kemudian menempelkan nya langsung kedada Amira dan ajaibnya bayi tersebut langsung tau putingnya dan menyusui dengan lahap, kurang lebih satu jam Amira menyusui bayinya tersebut dan setiap satu jam berikutnya bayi Amira rutin menyusui ke Amira.
Besoknya, tepat jam 11 siang setelah perawat membantu menggantikan pakaian Amira dan anaknya Amira dipindahkan ketempat tidur lain yang dilengkapi roda . Hari ini Amira keluar dari ruangan pertama ke ruangan dimana ibu-ibu yang melahirkan digabung bersama anaknya.
Amira, berada diruangan mawar yang isinya cuman 3 orang karena Kelas BPJS Amira dikelas 2.
Amira dirumah sakit selama 4 hari.
Dihari pertama, keluarga dari bako (keluarga dari ayah Amira) datang dari kampung untuk melihat cicitnya, begitu pula dengan ayah Amira. Semua terlihat senang.
Keluarga dari Anga juga datang, tapi yang tidak menyenangkan hati Amira, adik perempuan Angga yang sudah lebih dulu berkeluarga membawakan tempat tidur bayi berwarna pingki yang bahannya sangat kasar padahal suaminya Amira telah mengabarkan bahwa anaknya adalah laki laki.
Amira merasa kesal menerima hadiah tersebut, merasa tidak dihargai atau dilecehkan tapi semuanya disimpan dalam hati.
Sementara itu, Amira yang 4 hari dirumah sakit empat hari pula mama Amira mencuci pakaiannya (kaarena mama ngak mau kain nya diloundry).
Sementara untuk baju baju anaknya di mintai tolong pada adik suaminya dengan diberi upah.
"Amira, kenapa Angga harus hilir mudik kerumah orang tuanya untuk jemput makanan, padahal mama makan nasi kamu aja udah kenyang? " tutur mama Amira mengingat Amira yang makannya ngak pernah habis.
"Sudahlah ma, jangan terlalu dipikirkan sabar ya ma..".ujar Amira menenangkan.
Selama dirumah sakit perkembangan anak Amira terlihat bagus dan Amira juga rajin menggerak-gerakkan tubuhnya.
" Bang, nanti pulang dari rumah sakit pakai apa? " tanya Amira ketika Angga duduk disamping ranjangnya sambil melihat bayinya yang tertidur pulas.
"Nanti, coba abang tanya papa ya, " ujar Angga sembari mengecup kening Amira dan berjalan keluar ruangan sambil mengambil handphone dari saku celana.
Selang beberapa saat, Angga kembali dan menyampaikan kepada Amira, bahwa papanya ngak bisa karena lagi diluar kota.
"Kemudian kita pakai apa pulangnya bang? "tanya Amira sedih saat itu belum marak aplikasi GO-JEK, ataupun yang sejenisnya.
"Hammmm, coba abang telpon raka" ujar Angga mudah mudahan dia bisa bantu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments