Tragedi di Resepsi pesta

" Bang... maksudnya abang apa? bukankah Amira sudah menanyakan hal ini sama abang? dan abang ucap sudah selesai gadai SK... tapi kenapa di saat kita mau menikah abang gadai SK lagi.... terus gimana rumah tangga kita nanti?" ujar Amira dengan sedikit emosi.

Angga menenangkan Amira bahwa ia akan berusaha memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan kerja sampingan. .. dan menyebutkan bahwa itu permintaan orang tuanya yang terakhir.

"Amira, orang tua bang, minta dibeliin mobil supaya bisa kerja, jadi travel dan setelah ini orang tua abang ngak akan minta apa apa lagi.. amira percaya sama abang kan? tanya Angga sambil melihat wajah Amira yang terlihat tegang seperti orang lagi ujian.

Amira memutuskan untuk menyimpan hal yang baru dia ketahui... seminggu sebelum resepsi pernikahan keluarga Amira menjemput Angga untuk (pai batando) ke Kantor Urusan Agama. sekalian menyampaikan bahwa nanti di hari H pernikahan marapulai tidak di jemput mengingat jarak daerah yang jauh.

Setelah tercapai kesepakatan... dan hari H semakin dekat Amira sibuk membaca buku "kado pernikahan" yang dibelinya sendiri di Gramedia. hal itu dia lakukan sebagai ikhtiar awal untuk menjadi istri solehah.

Hari itu, hari jumat jam 2 di tanggal yang telah ditetapkan Amira dan Angga telah mengenakan gaun akad berwarna putih. Amira terlihat cantik dengan gaun pengantin berwarna putih. dengan jilbabnya dibiarkan menjulur menutupi dada.

Make up yang tidak tebal menghiasi wajah Amira. ditambah dengan polesan lipstik berwarna pink baby membuat aura kebahagian terpancar diwajah Amira.

"Saya Terima nikahnya Amira Ayunda binti Nadir dengan seperangkat alat sholat di bayar tunai. " ucap Angga sembari menjabat erat tangan ayah Amira.

Hari itu menjadi halal ikatan yang selama ini dijalani.

Saat sang fotografer melanjutkan sesi foto terlihat Angga dan Amira canggung. Sang fotografer meminta Angga untuk memegang pinggang Amira dan Amira diminta untuk meletakkan tangganya di dada Angga.

"Ya... sedikit lagi,, senyum nya mana? ujar sang fotografer yang merasa kesulitan karna terlihat wajah Angga dan Amira yang begitu gugup .

Hal itu, dikarenakan Angga memang tak pernah bersentuhan meski hanya sebatas berjjabat tangan. Amira memang prinsip tidak boleh bersentuhan dengan lawan jenis..

Acara puncak atau resepsi pesta di laksanakan hari sabtu.. kebetulan orang tua Amira ikut kegiatan wirid yasin sehingga ada agenda marhaban (yang berisi doa doa untuk pengantin). Pagi itu Amira khatam Quran, berkeliling kerumah bundo kanduang (adat didaerah untuk bararak meminta restu bundo kanduang di tampek tinggal).

Acara Marhaban Amira begitu meriah dengan iringan ibuk ibuk yang berpakaian serba putih.. Amira di suapin oleh ayahnya, mama, kakek sebagai tanda kasih sayang untuk mengiringi langkah anak nya.

Acara marhaban berlangsung sampai jam 12.00. Di penutupan marhaban Amira di minta untuk berbicara.

"Assalamualaikum wr. wb.......

Alhamdulillah Alhamdulillah hirabbil alamin. Wassalatu wassalamu 'ala asrafil ambiya iwal mursalin. Wa'ala a'alihi wasahbihi Ajima'in. Amma ba'du.

Alhamdulillah, saya ucapkan kepada Allah yang telah memberikan nikmatnya yang tercurah sampai hari ini dan salawat berangkaikan salam kita ucapkan kepada baginda Rasulullah SAW.

"Allahumma shalli A'la Muhammad wa'ala ali Muhammad"....

disaat menyampaikan rasa terimaksih nya kepada semua yang sudah menghadiri pestanya. Tiba tiba keluarga Angga datang dengan rombongannya. dan Amira yang saat itu masih diatas pesta serta memegang mix langsung memberikan sambutan dengan kalimat kepada kedua orangnya tuanya Angga

.

"Terimakasih kepada mama dan papa nya bang Angga, yang telah memberi izin dan restunya untuk Amira menjadi menantu di keluarga mama,

Tanpa restu dari kedua orang tua tentu hari ini kami tidak akan berdiri disini. " ujar Amira sembari menutup kata sambutannya dan menyusul mertuanya yang baru datang

Mama Amira yang saat itu duduk dikursi penanti tamu, langsung menyongsong keluarga Angga yang masih dalam mobil dan mempersilahkan makan. Namun respon sombong dan acuh malah di dapati mama Amira

Mama Angga langsung berjalan melewati tempat tamu makan. Amira dan Angga langsung menyusul dan memberi salam namun Amira di abaikan. Semua keluarga Angga hanya fokus melihat Angga.

"Wah gagahnya cucu oma," begitu salaman sama oma bang Angga.

"Anak mama gantengnya " ucap mama bang Angga.

Tak ada yang satupun merespon Amira.

Merasa dicuekin Amira langsung berbalik menuju rumah dan mengambil wudhu yang kebetulan adzan Zuhur sudah masuk..

Amira tidak tau apakah sholatnya sah atau tidak, mengingat makeupnya begitu tebal. yang dia tau dia hanya tidak ingin ketinggalan sholat.

Namun, saat selesai sholat Amira terkejut mendapati keluarga Angga sudah tidak ditempat dan berlalu tanpa makan. Sebanyak 3 buah mobil avanza langsung berbalik tanpa makan...

Hal itu membuat mama Amira malu, mengingat semua orang yang hadir di undangan kanget melihat keluarga Angga yang langsung berbalik dan anehnya mereka sudah di sambut meski hanya mama Amira saja yang menyongsong.

Mama Amira menduga, apakah mereka kesal karena tidak dijemput secara adat tapi kan, marapulai sudah disini.....

"Aneh keluaga mu mas. semoga mereka berlapang dafa dengan pernikahan kita. " ujar Amira

Episodes
Episodes

Updated 57 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!