Tambahan Uang Balas Jasa

Siang itu, mama Amira betul betul menanyakan keseriusan Angga untuk menikahi Amira dengan menggunakan jalur uang seperti yang dibahas sebelumnya.

Setelah pertemuan itu, baik orang tua Amira maupun orang tua Angga telah menghubungi niniak mamak masing masing di daerahnya terkait rencana pertunangan Amira dan Angga.

Tapi, seminggu menjelang pertunangan di adakan mama Amira menerima telpon dari orang tua Angga.

"Assalamualaikum mama Amira,, begini sebelumnya kami minta maaf rencana awal uang balas jasa itu kami rasa tidak cukup segitu mengingat anak kami sudah PNS, kami minta uang tambahan 3 juta lagi " tutur papa Angga dengan santainya.

Mama Amira, yang sedari awal keberatan dengan uang balas jasa terkejut dan langsung mengecilkan volume telponnya untuk meminta izin berbicara terlebih dahulu dengan ayah Amira.

"Ayah, orang tua Angga meminta tambahan uang balas jasa sekitar 3 juta lagi.. bagaimana ini ayah setuju atau gimana? " tanya mama Amira pada suaminya.

"Batal.. batalkan saja...! kita mau menikahkan anak bukan membeli anak atau menjual anak." pinta ayah Amira dengan suara meninggi kepada mama Amira.

Mama Amira langsung menelpon kembali ke nomor Papa Angga dengan suara maupun wajah yang masih emosi dan langsung berucap...

"Begini aja papa Angga... kita cukupkan saja hubungan anak kita sampai disini kita tidak cocok...Assalammualaikum." telpon ditutup oleh mama Amira.

Papa Angga yang mendengar hal tersebut wajahnya langsung merah padam, merasa terhina dan dilecehkan dengan pemutusan sepihak.

Amira yang asyik bercerita dikamar kosan dengan teman sekamarnya, tiba tiba mendapat telpon.

"Mama,... ? Amira langsung mengangkat telpon tersebut sembari meletakkan jari telunjuknya ke mulut untuk memberi kode kepada teman sekamarnya yang lagi asiik menonton drakor kesayangannya dengan volume yang keras.

" Assalamualaikum ma, ada sehat? "sapa Amira memulai pembicaraan.

"Begini sayang, mama baru saja selesai menelfon dengan papanya bang Angga. Mama sama ayah sepakat membatalkan rencana pernikahan mengingat orang tua Angga meminta tambahan uang balas jasa sebanyak 3 juta lagi".jelas mama Amira dengan suara yang masih meninggi dan emosi.

Amira kaget, mendengar yang di sampaikan mamanya. Namun dia masih berusaha menahan perasaan sedihnya.

"Ma, kita kan cuman nambah 3 juta...sedangkan yang 15 juta nya dari bang Angga. Amira ngak keberatan kok ma, Amira ada simpanan.. lagian kita cuma menambah sisa nya saja ma" jawab Amira sembari memilir rambutnya kebelakang.

Mama Amira yang sangat keberatan dengan uang balas jasa karena di daerahnya tidak ada masih emosi dengan permintaan orang tua Angga langsung merespon ucapan putrinya dengan sedikit menghardik.

"Amira..., pokoknya mama ngak setuju. Mama ngak suka uang kita keluar untuk beli lelaki. Mama mau menikahkan anak mama bukan menjual-belikan anak ." Mama amira langsung menutup telponnya.

Amira, merasakan sesak didadanya dan butiran bening mulai keluar dari matanya yang besar namun terlihat teduh.

"Amira, kamu kenapa... hei.. Amira.. kamu kenapa.. kenapa kamu menangis? " ucap Dina sembari memegang bahu Amira dengan tangan kanannya.

Dina, adalah teman sekamar Amira yang sebetulnya dulu juga teman satu fakultas dan satu jurusan.

"Aku batal menikah Dina" ucap Amira sambil menangis di pelukan Dina.

Setelah bercerita panjang lebar dengan Dina dan menumpahkan segala sesak didadanya, sesak karena hubungan yang dibingkai selama 4 tahun harus kandas tepat disaat hubungan tersebut mau dihalalkan, Amira pun tertidur.

Subuh itu, Amira berdoa lebih khusuk dari biasanya. Pipinya telah basah di aliri air mata yang lagi merasakan pedihnya perpisahan.

..." Ya Allah, engkau yang lebih mengetahui mana yang terbaik untuk hamba yang kecil ini.. hamba Mu yang fakir ilmu ini. Jika memang hamba tidak baik membina rumah tangga dengan bang Angga maka mudahkanlah hamba mengikhlaskan keputusan ini jika tidak maka balikkan keadaannya ya Allah agar rencana suci ini berjalan mulus. Aamiiin. '...

Setelah berdoa, Amira lanjut membaca Alqur-an. Amira rutin membaca Al-quran setiap hari selepas subuh dan selepas magrib. Amira pun rajin mengerjakan sholat dhuha semenjak kelas 3 SMA sampai sekarang.

Pagi itu, sebelum berangkat kerja Amira mengirim pesan kepada Angga.

"Assalammualaikum bang, Bang Amira minta maaf dengan keputusan mama Amira yang buru-buru apa kita bisa bertemu bg?" pesan itu Amira baca berulang kali sebelum akhirnya menyentul tombol send.

Setelah jam 4 sore, Amira kembali mengecek pesannya.

" hmmmm kenapa ngak abang balas bang.. Amira hanya ingin minta maaf dan menyerahkan kembali uang balas jasa yang sudah abang titipkan ke rekening Amira" gumam Amira dalam hatinya.

Amira pun ber-inisiatif pergi ke ATM. Sekitar 5 menit Amira telah sampai ke pertamina yang kebetulan juga difasilitasi dengan berbagai atm.

Amira cepat membuka dompet untuk melihat nomor rekening Angga. Amira dengan cekatan telah selesai memencet tombol nomor tujuan. selanjutnya Amira menekan nominal uang yang mau ditransfer.

"Rp. 15.000.000, 00 ,.. oke... ". hmmmm kenapa tidak bisa... ? . pikir Amira sembari bergeser mencoba ke atm Bank lain.

Namun, tiga buah ATM yang di coba Amira untuk mengembalikan uang balas jasa tersebut tak satupun yang berhasil dan bisa mengirim uang tersebut.

Ternyata, terlalu sedih dan cemas membuat Amira lupa kalau di ATM maksimal transfer hanya bisa 10 juta rupiah.

Malam harinya.. Amira di ajak oleh teman sekamarnya Dina ke salah satu mall dikota Padang. Dina sengaja mengajak Amira dengan maksud menghibur. Dina memilih mengajak Amira untuk ikut bermain basket dan dance mengikuti gerakan yang ada dilayar. Meski telah berusaha menghibur... Dina tak berhasil menepis kesedihan dan kegelisahan di wajah Amira yang terlalu transparan mengenai isi hatinya.

"Amira, supaya kamu tenang coba kamu WA lagi siapa tau setelah membaca dia sibuk jadi lupa untuk balas.. coba kamu WA Angga lagi dan bilang kalau kita lagi di mall minta dia untuk menemui kita! " tutur dina sembari matanya menatap lurus kearah Amira dan tangannya mengenggam tangan Amira seolah-olah merasakan apa yang dirasakan Amira.

"Baik.. " Amira dengan cepat mengirim chat kepada Angga. Namun jawaban Angga membuat rasa sesak yang dari tadi ditahan semakin sesak.

"Maaf. Aku tak bisa menemui mu.. aku lagi sibuk dengan keluargaku. bukan kah orang tua mu sudah menyudahi hubungan kita. " Rasa sesak dan lebih menyeruak di hati Amira begitu membaca balasan message dari Angga.

Setelah membaca pesan tersebut Amira dan temannya memutuskan untuk pulang. Malam harinya Amira sulit untuk tidur. setiap sebentar bangun. Amira pun memilih untuk mengambil wudhu dan melaksanakan sholat tahajud sembari mengadukan segala keresahan dihati pada sang pemilik hati.

" Ya Allah, hamba mohon berikan kesabaran dan keihklasan kepada hamba untuk melepas bang Angga. Mudahkanlah hamba untuk mengembalikan uang balas jasa ini. Hamba ngak ingin menzholimi siapapun... Amiin"

Hatinya kian mantap untuk menemui Angga sekedar meminta maaf dan mengembalikan uang tersebut. Amira kembali mengirim pesan untuk meminta bertemu dengan Angga.

"Assalamualaikum bang, Amira ingin bertemu untuk terakhir kalinya jika kita memang tidak berjodoh. Ada hal yang harus Amira sampaikan.. Amira sangat berharap abang bisa". Begitu isi pesan tersebut.

Amira tertidur diatas sajadahnya ketika lelah memikirkan jawaban dari pesannya.

...****************...

.

Episodes
Episodes

Updated 57 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!