Tepat jam 11.30 Amira telah lengkap dengan pakaian dan helem nya. Angga yang sebelumnya telah membalas pesan Amira telah berada dibawah kosan Amira. Amira turun menemui Angga setelah membaca pesan di wa-nya.
"Bang, sapa amira dengan sedikit kaku. diikuti dengan jawaban dari Angga yang datar tanpa senyuman seperti biasanya.
" Kita bicaranya dekat kampus yang dekat dari kosan mu aja ya,. ! " timpal Angga datar sembari memutar motornya dan Amira pun naik mengikuti saja.
Tak butuh waktu yang lama mereka pun sampai. Meski agak ragu untuk berbicara tapi Amira memberanikan diri untuk menyampaikan isi hatinya.
"Bang.. Amira paham abang marah sama Amira karena rencana pertunangan dibatalkan sepihak. Tapi Amira harap bang mengerti kondisi keluarga Amira. Bagi kami uang balas jasa dalam merawat anak itu ngak ada.. jadi meski menambah hanya 3 juta itu sudah dianggap tidak bijaksana bagi keluarga kami. Amira ngak meminta abang untuk melanjutkan hubungan ini.. Amira hanya ingin minta maaf dan mengembalikan uang simpanan balas jasa yang sudah abang titip di rekening Amira." Tutur Amira sembari matanya memandang kedua ujung sepatunya karena tak berani memandang Angga langsung.
Angga hanya menjawab dengan kesal dan tanpa memandang Amira dalam hatinya hanya ada rasa marah karena keputusan batal tersebut membuat orang tuanya sakit.
"Engak segampang itu minta maaf Amira, mama abang sudah cerita ke tetangga kalau anaknya mau tunangan dalam minggu ini dan untuk makanan pun sudah dipesankan, lagi pula keluarga Amira kan cuman menambah 3 juta apa susahnya? yang 15 juta nya kan dari abang? apa 3 juta itu sangat berat..? apa selama ini Amira ngak melihat ketulusan abang? bahkan hampir 4 tahun abang selalu menghormati Amira bahkan untuk menyentuh tangan pun ngak pernah. Abang ngak Terima orang tua abang diperlakukan kayak gitu. Asal dek Amira tau.. sekarang mama abang sakit karena malu sama tetangga pertunangan anaknya batal".
Amira pun merasa bersalah mendengar penjelasan Angga karena menyebabkan mama Angga sakit. Amira berinisiatif untuk meminta Angga mengantarkannya menemui mama Angga untuk meminta maaf secara langsung. Sebelum kesana Amira dan Angga memutuskan sholat di mesjid mengingat adzhan subur telah berkumandang. Dalam sholatnya Amira berdoa khusuk sekali.
" ya Allah... hamba hanya ingin minta maaf jika keputusan orang tua hamba untuk membatalkan rencana pertunangan secara sepihak membuat pihak yang lain luka. Ya Allah, hamba bahkan tidak memberi tau orang tua hamba tentang rencana ini.. jika langkah hamba benar yakinkan hati hamba ya Allah, jika bang Angga jodoh hamba makan permudahlah. Aamiin". Amira pun langsung bergegas menemui Angga dan menaiki motor yang selama 4 tahun ini sering menemaninya.
Sesampainya di rumah Angga. Amira langsung bertemu dengan papa dan mama Angga yang kebetulan memang lagi dirumah. mereka pun mempersilahkan Amira untuk duduk diruangan tamu.
"Ma, pa, Amira kesini ingin minta maaf atas nama kedua orang tua Amira. Amira harap mama maklum karena bagi keluarga kami uang balas jasa itu hal yang baru jadi tidak mudah bagi kami untuk menerimanya". Amira memberanikan diri untuk melihat kedua orang tua Angga. Sementara itu Angga duduk di kursi menghadap Amira dengan hanya menjadi pendengar.
Entah kekuatan dan ide dari mana tiba-tiba Amira melanjutkan kata katanya.
"Ma, pa, jika tidak keberatan Amira bersedia menambahkan uang balas jasa 3 juta lagi dan Amira berharap rencana pernikahan ini bisa dilanjutkan". Ucap Amira sembari menggenggam tangan kanannya yang terasa dingin.
Papa Angga pun langsung merespon terkait apa yang diucapkan oleh Amira.
"Sebelumnya maaf ya Amira, papa agak kecewa dengan sikap kedua orang tua Amira. terus terang kami malu karena harusnya hari ini jadi hari pertunangan dan semua tetangga sudah tahu. Terkait dengan keinginan nak Amira untuk melanjutkan rencana awal papa pikir agak susah.
ibaraik ma melok banang nan kusuik makin di pelok naik kusuik (memperbaiki yang sudah rusak makin diperbaiki makin susah) Kalau nak Amira serius tolong minta restu kembali orang tuanya karena papa dan mama hanya ingin yang terbaik untuk anak papa.
Pembicaraan itupun selesai menjelang waktu ashar. Amira pamit pulang. Angga kembali mengantar Amira. Ditengah perjalanan Amira meminta Angga mencari ATM karena merasa pernikahan ini sudah ngak mungkin, maka uang balas jasa yang dititipkan harus segera dikembalikan.
Tapi Angga menolak dan berkata.
"Simpan saja dulu Amira, kita masih usaha dan kalau orang tuamu merestui insyaAllah pernikahan ini akan tetap dilaksanakan." ucap Angga sambil melanjutkan perjalanannya..
Malam harinya Amira panik setelah memberitahu orang tuanya tentang kepergiannya kerumah Angga tadi siang..
"Amira, mama ngak setuju.... Sudah, sudah baik keputusannya itu putus.. orang tua apa yang anaknya mau menikah malah minta uang balas jasa.. pakai nambah lagi... emang kamu sebesar ini dan bisa kerja begini dia yang besarin...? Apa dia tidak pernah dengar lagu ...?
*kasih ibu sepanjang masa hanya memberi tak harap kembali bagai sang surya menyinari dunia*" .. , teriak mama menutup pembicaraannya.
Amira paham.. kekecewaan mamanya.. , biasanya Amira selalu izin dan minta pendapat jika melakukan sesuatu.. namun kali ini tidak setelah mendapat saran dari teman sekamarnya yang bernama Dina.
Sekuat apapun Amira menjelaskan bahwa niatnya hanya untuk minta maaf, walau diujung telpon Amira terdengar membujuk mamanya untuk memberinya izin menambah uang balas jasa tersebut dengan gajinya.
"Tidak Amira, tidak.. mama, Ayah, mamak tidak setuju... Pokoknya Amira pulang.. kita bicara.. BESOK PULANG ..!". hardik mama sembari menutup telpon.
Amira makin panik dan di satu sisi Amira tidak mempermasalahkan uang tambahan jasa yang menurutnya cukup kecil jika dibandingkan dengan uang dari Angga yang menurutnya rela uangnya yang dipakai..
"Ya Allah bagaimana ini...? Amira ngak mungkin pulkam (pulang kampung) besok ma,.. Amira lagi lembur SJP akhir tahun... ngak bertanggung jawab Amira kalau pulkam...? " gumam Amira dalam hati.
"Bagaimana ini ya Allah...."beri petunjuk mu ya Allah? lirih Amira...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments