Selang Angga kembali dari luar dan membawa kabar untuk Amira.
"Alhamdulillah Raka mau, ayok kita siap siap lagi." ujar Angga sambil melihat bayinya. Tak ada perlakuan romantis yang Angga berikan pada istrinya.
Mama Amira yang sebelumnya telah mempersiapkan barang menghampiri Amira dan bergegas mengikuti Amira sembari menggendong bayi Amira dan Angga menenteng barang barang untuk dimasukkan dalam mobil yang kebetulan sudah sampai ditempat parkiran
Ketika melihat Raka, Angga langsung menghampiri dan mengucapkan banyak terimakasih.
Angga duduk didepan sementara Amira dan ibu dibangku tengah. Mobil berwarna abu-abu silver pengeluaran Brio yang selalu terawat dan bersih membuat Amira benar benar nyaman ditambah aroma parfum mobil yang tidak menyengat.
Mengingat kebiasaan Amira yang lebih nyaman AC alami dengan membuka kaca jendela mobil.
Tak lama membelah jalanan mobil Raka dan Amira sekeluarga telah sampai dirumah kontrakan nya yang berwarna hijau pokkat yang dilengkapi dengan pagar minimalis.
sesampai disana setelah membantu mengeluarkan barang Raka langsung undur diri.
Angga yang tak enak hati mengeluarkan selembar uang Rp. 50.000,- sebagai ucapan terimakasih. Namun , Raka menolak dan memberikannya kepada bayi kecil Amira.
Mama, membantu Amira berjalan memasuki kamar yang sebelumnya telah dimintai tolong untuk dibersihkan.
Rumah kontrakan itu tak terlalu besar hanya satu ruang tamu satu kamar dan tempat masak serta Wc.
Selama dirumah kontrakan, mertua Amira cukup sering berkunjung hampir setiap hari membawa sambal atau gulai untuk Amira.
"Makasih ma, sudah membawakan Amira gulai" kata Amira sembari menyusui bayinya yang diberi nama "Muhammad zyan Al -Malik".
Sementara itu orang tua Amira sibuk setiap pagi mencari dedaunan untuk dibikinkan rebusan yang diyakini dapat membantu mengeluarkan kotoran setelah melahirkan.
" Amira, ini minum hasil rebusan dedaunan ini mumpung masih hangat,! " ucap mama Amira sembari menyodorkan minuman itu kepada Amira.
Amira langsung menerima dan meminumnya hingga habis walaupun rasanya tak enak.
Seperti biasa, Angga pagi-pagi sudah berangkat kerja dan pulang jam 18.00 mengingat dia yang bekerja dikampus dan kampusnya membuka kelas sampai sore.
Saat itu motor yang ada cuman satu dan dibawa Angga, jadi Amira dan mama hanya bisa membeli ikan kalau ada yang lewat.
Semakin hari zyan terlihat semakin sehat dan ceria.
"Anak ummi sayang, kita jemur dulu yuk sama oma... biar zyan sehat, " ucap Amira sembari menggendong zyan saat panas matahari masih terasa sejuk yang saat itu menunjukkan pukul 7.30.
Amira menikmati peran barunya menjadi ibu.
"Salatullah salamulllah, a'la yasii habibillah, salatullah salamullah, a'la yasii habibillah "
Ucap Amira sembari mengelus mengelus jemari kecil putranya zyan yang saat itu masih berusia 10 hari.
Malam harinya, Amira bertanya kepada angga suaminya
" Bang, sudah dapat mobil untuk pindahan?" Amira maunya, sebelum pulkam kita sudah pindahan, biar ketika Amira habis masa cutinya Amira tidak perlu jauh-jauh pergi kerja dan bisa cepat pulang untuk menyusui zyan." jelas Amira panjang lebar.
Amira, begitu cemas jika pindah kontrakannya ditunda, karena menurut Amira Angga suaminya bukanlah orang yang memprioritaskan kebahagiannya bahkan, rumah kontrakan tersebut pun bisa didapatkan karena kegigihan Amira yang setiap jam istrahat kerja, berusaha keliling mencari kontakan.
"Akhirnya kita pindah kontrakan juga".
Sebuah truck besar sudah datang dihalaman kontrakan Amira.
Sebelumnya, jauh hari sebelum masa melahirkan Amira sudah mempacking semua barang untuk dipindahkan jadi tinggal mengangkat barang saja.
Saat pindah kontrakan tersebut, keluarga angga datang dengan mobil avanza yang dibelinya dengan meminta Angga menggadaikan SK.
Amira, mama Amira, adik Angga dan mama Angga sudah memasuki mobil avanza yang disetir oleh riki suami Nova adik Angga. sementara Angga dimobil truck bersama barang pindahan untuk menunjukkan jalan.
Sepanjang perjalanan tak ada percakapan yang berarti, karena Amira yang masih belum ikhlas dengan mertuanya yang meminta Angga untuk. menggadaikan SK ditambah mama mertuanya juga tidak memakan makanan yang sudah susah payah di olah oleh Amira.
Tiba-tiba" Amira kontrakannya dekat mana? " tanya mama mertua Amira setelah lama terdiam.
"Di daerah Limau manis ma, timpal Amira tanpa banyak tanya.
Mama Angga pun langsung berujar" Riki, kalau gitu kita jalan pintas aja Riki, mama tau semua Padang ini ma, disini kita lewat cepat !"tutur mama Angga dengan gayanya yang sok menyakinkan.
Amira yang mendengar mama Angga meminta Riki untuk belok, padahal dia tau kalau itu bukan jalannya, terpaksa diam mengingat Riki sudah masuk gang tersebut.
"lho, kok kita jadinya mutar kompleks ma, ngak ada jalan tembus nya" ujar Ricky sembari fokus menyetir.
"Ooh, berarti kita keluar dan lewat gang satunya lagi, " ucap mama Angga tanpa merasa malu telah menunjukkan jalan yang salah.
"Maaf Riki, jalannya bukan yang itu kita lurus saja, sampai ketemu simpang sebelah kiri baru masuk! " ucap Amira dengan sedikit emosi mengingat mertuanya ngak punya malu menunjukkan jalan yang salah padahal ngaku sudah keliling Padang dengan bahasanya..
"Padang ko lah tatampuah di ama sado nyo ma, tau ama tu" ( Padang sudah terjelajah semuanya).
Setelah membelah perjalanan yang hari itu terasa lebih panas dari biasanya Amira dan mobil barang pindahan sampai didaerah kontrakan barunya yang berwarna oranye dengan bis putih yang terdiri atas 3 buah rumah petak kecil.
Semua barang digunakan dan keluarga Angga cukup membantu memindahkan barang-barang.
"Ma, Pa, ini ada sedikit uang tambahan buat mama dan papa" ucap Amira karena mereka telah menyediakan tenaga dan waktunya.
Mama Amira masih membantu membersihkan rumah dan kemudian Amira meminta Angga untuk membeli makanan karena saat itu sudah menunjukkan pukul 12.30.
"Bang beli aja nasi bungkus untuk kita ber-enam bang,! ucap Amira sembari menyodorkan uang.
" Kami ngak usah Amira," ucap adik Angga serentak dengan mertua Amira.
"Kami mau langsung balik saja, ada yang mau diurus dirumah " kata mama Angga sembari mengangkat pinggulnya dari tempat duduk sebelumnya.
Mereka pergi Amira pun masuk kekamar yang telah dibersihkan untuk menyusui Zyan.
Ma, besok Amira masih ada chekup konsul setelah operasi ni..
"Coba tanya Angga apa bisa pinjam mobilnya untuk antar? " timpal mama Amira...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments