“Kok nggak ada?“ dicari kemana-mana tetap tak ketemu. Tak semudah bayangan kalau sudah sangat sulit menuju tempat tersebut setidaknya ada jejak dari Lalan yang diseret oleh mereka dan ditemukan di seputar sini. Tapi aneh nya apa-apa tak ada. Seperti sudah tertiup angin saja apa yang menjadi petunjuk. “Sulit lagi.“
“Kan sulit,“ ujar Aqi yang bingung juga kalau petunjuk sama sekali hilang. Seperti bayangan nya juga bahwa tak bakalan semudah itu mencari orang hilang. Mestinya memang menggunakan orang pintar. Namun hilang belum lama siapa yang bakal percaya. Jangan-jangan dia dengan selingkuhan Cuma ada di semak-semak ngumpet. Atau lagi wisata ke waduk dan menikmati air kelapa hijau di bawah pohon. Juga bisa saja tengah mancing karena banyak ikan jadi tak sempat memperhatikan sekitar nya hingga akhirnya lelap di lokasi tersebut sampai ikan yang di dapat membusuk. Namun melihat banyak tanda aneh di lokasi tempat tidur Lalan semestinya sudah mengindikasikan ke arah itu. Hanya belum lama saja, yang belum tentu bisa meyakinkan semua nya.
“Disini nih, mobil kita terjepit. Bahkan ada box barang juga yang ikut ke sini,“ ujar Aqi sembari mengingat kejadian yang belum lama berselang. Kali ini tentu saja taka da bekas nya. Selain sudah cukup lama. Walau memang masih hangat. Tapi untuk memusnahkan bukti-bukti akan segera terjadi. Dan itu alam sendiri yang melakukan nya. Tanpa sengaja. Baik oleh tiupan angin. Hujan deras, bercampur berpindah nya lumpur dari satu tempat ke tempat lain, maka goresan yang semula kentara bakalan langsung lenyap dengan sendiri nya. Apalagi jika ada campur tangan orang, maka akan semakin cepat berubah situasi nya. Yang jelas segala nya bukan suatu kesengajaan, karena waktu yang membuat nya demikian untuk segera merubah lokasi. Kecuali jika tempat tersebut di huni, serta bangunan nya cenderung kokoh maka akan sedikit lama waktu merubah nya.
“Tempat ini sering ya terjadi demikian?“ tanya Lilin. Walau dia tak pernah melihat sendiri, namun kabar santer sering kali terdengar. Ada truk yang nyungsep. Ada motor yang bertubrukan. Walau dia berjalan sendiri. Itu semua sering dia dengar. Dan sama sekali tak berani melihat. Meski itu tetangga sendiri yang mengalami nya. Karena memang ikut terbawa suasana. Bahkan jika melintasi lokasi itu. Walau tak sendiri. Semisal berada dalam bus. Tetap saja ada nuansa berbeda dan langsung mengingat pada kejadian menyeramkan yang pernah terjadi.
“Kayak nya.“ Aqi tak bisa menjawab lebih jauh. Bahkan kalau mengingat kejadian lama itu dia kalau kesini masih terasa trauma. Ingat yang enggak-enggak. Bagaimana bentuk menyeramkan nya, bagaimana cakar nya yang kuat. Juga gigi nya yang seakan hendak memindahkan otak ke perut saja. Itu benar-benar sesuatu yang membuat bulu kuduk berdiri dan tengkuk yang seakan langsung menebal saja. Tapi untung nya ini siang hari. Dimana ada teman juga yang sangat cantik. Setidak nya si cantik-cantik ini yang membuat bersemangat serta keberanian langsung tumbuh walau berada di tempat yang begitu menyeramkan.
“Wah…. Bagaimana menerobosnya kalau begini.“ Mereka terus mencari dan meneliti tiap ada tempat aneh. Baik itu pohon pohon besar atau tanah berrongga yang menyerupai goa. Namun sama sekali bukan goa. Karena hanya kecil saja. Dan itu sudah menjadi bagian dari tanah akibat tertutup tumpukan daun kering yang tersapu angin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments