Bu tunggu,, Bu Alexa. Pak Deren sedang .."
"BRAAKK !!!" pintu ruang kerja Deren di buka paksa oleh Alexa.
"Sedang apa hah?! Sedang sibuk bercumbu?! Itu yang mau kamu bilang kepada saya??!!" bentak Alexa pada Diana sekertaris Deren, yang seketika membeku seraya menundukan kepala. Tatkala netranya tak sengaja melihat bossnya yang memang sedang bercumbu di dalam ruangannya dengan Fanny asistennya.
"dasar sampah" umpat Diana dalam hati tatkala melihat Fanny sedang mengambil kemeja dan branya yang tercecer di dekat meja kerja Deren.
"Pck! Kamu kenapa tiba-tiba datang ke kantor" ucap Deren sembari mengancing kemejanya. Alexa tak bergeming, saat melihat Fanny dengan terburu-buru membenahi dirinya. Kemudian buru-buru pergi karena tidak tahan dengan tatapan Alexa yang seperti akan membunuhnya saat itu juga.
"Tunggu !!" Alexa menghentikan langkah Fanny yang sudah membuka pintu.
"Diana hubungi bagian personalia. Katakan padanya jika Fanny di pecat dengan tidak hormat dan katakan juga beri tanda blacklist untuknya" nentra Fanny seketika membeliak dan berlutut bersimpuh di kaki Alexa sambil menangis.
"Jangan bu, mohon ampun kesalahan saya. Ibu boleh memecat saya, tapi tolong jangan berikan saya blacklist recod tolong bu" ucap Fanny histeris sembari memegangi tangan Alexa,
"Harusnya kamu berpikir sampai sejauh itu sebelum melakukan hal semacam tadi" ucap Alexa. Tanpa berkata-kata lagi ia merintahkan untuk segera membawa Fanny keluar hanya melalui gerak mata tajamnya sudah cukup untuk memberi isyarat pada Diana untuk menyeret Fanny keluar dari ruangan bossnya itu.
Alexa menatap dengan penuh kemarahan pada Deren, rongga dad*nya terlihat naik turun, geram melihat kelakuan Deren yang makin menjadi-jadi.
"Jadi ada apa kamu ke kantorku tiba-tiba, hm?" tanya Deren ketus.
"Kamu bertanya untuk apa?! Kamu lupa besok lusa kita akan bertunangan, Deren" teriak Alexa.
"Lalu?"
"Lalu kamu sibuk bercumbu dengan wanita lain !!"ucap Alexa penuh luapan emosi. Deren menghela nafas karena sejujurnya ia memang benar-benar lupa akan hal itu. Dan tentang pertunangan mereka, sebenarnya sama sekali tidak ada dalam rencananya. semua itu terjadi karena Alexa terlanjur hamil anak mereka.
"Aku minta maaf," ungkap Deren sembari memeluk Lexa dengan lembut dan mencium pucuk kepala gadis itu. Alexa menangis sejadi-jadinya, terbersit rasa sesal karena ia telah mengkhianati Zehan. Padahal selama mereka bersama tak sekalipun pria itu menyakiti hatinya. Apapun yang menjadi keinginannya selalu dipenuhi oleh Zehan.
"Maafkan aku hmm??" ungkap Deren, Alexa memalingkan wajahnya ke sisi kanan guna menghindari manik matanya saling beradu dengan Deren. Dengan lembut Deren menyentuh pipi Alexa yang basah oleh air mata.
"Sayang, aku minta maaf" kedua tangan Deren menggapit pipi kiri kanan Alexa. Gadis itu hanya merengut kesal ketika Deren malah berlaga sok imut seolah merasa bersalah saat ia berusaha merayu Alexa kembali. Dengan cepat ia mengecup bibir Alexa sekali, gadis itu masih diam saja. Deren tidak menyerah lalu ia mengecupnya lagi dan lagi. Sampai Alexa menutup matanya maka itu adalah jika Alexa sudah mulai luluh kembali kepada dirinya. Sejujurnya Deren juga mencintai Alexa sejak jaman masa perkuliahan dulu jauh sebelum Alexa berhubungan dengan Zehan, hanya saja nakalnya Deren baru di mulai, sedang Zehan sudah kenyang dengan segala hal kenakalan.
"Kamu masih marah sayang?" tanya Deren sembari ia menurunkan resleting rok span Alexa.
"hhhiiiiikkksss,, Aku benci karena kamu selalu melakukan hal ini pada ku, Deren hiikkkks!!" ucap Alexa masih meluapkan kemarahannya. Deren hanya tersenyum kemudian mengecup kening Alexa, lalu perlahan turun ke hidungnya dan mencium bibir Alexa dengan lembut namun penuh penekanan. Begitu lembut hingga membuat Alexa berbuai dan kemarahannya tadi seolah lenyap hilang entah kemana.
Deren memangku Alexa sambil terus ******* bibir gadis itu hingga di tepi meja kerjanya lalu perlahan ia menurunkan Alexa supaya duduk di atas meja kerjanya sambil terus saling bertukar saliva. Sesaat mereka berhenti dan saling mempertemukan kening mereka dan saling diam mengambil nafas setelah berciuman panjang. Sambil beristirahat tangan Deren dengan gesit melucuti seluruh pakaian Alexa. Saat ini Deren bisa melihat dengan leluasa, meski Alexa masih menutup bagian tubuhnya meski percuma.
...****************...
Zia, Hasya dan Bi Ani tengah berbelanja. Zia sibuk memilihkan pakaian,tas, sepatu aksesoris yang menurutnya kira-kita cocok untuk di pakai Hasya. Namun sialanya semuanya sangat cocok, pas dan cantik saat dikenakan oleh Hasya.
"Nyonya Hasya bener-bener cantik ya non." sanjung bi Ani yang mulai memanggil Hasya dengan sebutan Nyonya setelah tahu ia dan tuannya kini resmi memiliki status sepasang kekasih.
"Bibi kok manggil aku nyonya sih?" tanya Hasya yang sedikit menolak untuk disematkan kata nyonya saat menyebut namanya.
"Tidak apa-apa nyonya, lagi pula sebentar lagi nyonya akan menikah dengan tuan Zehan." jawab Bi Ani seraya tersenyum.
"Jangan panggil aku begitu bi, risih ih" Hasya tetap menolak panggilan itu dengan sopan.
"Ya sudah saya panggil Non aja ya, sama seperti Non Zia, mohon jangan merajuk non, saya cuma tidak enak sama tuan kalo masih memanggil non hanya nama saja" Hasya hanya menghela nafas mendengar alasan bi Ani.
"Ya udah lah terserah bibi, tapi bibi janji kita tetep seperti biasa ya" pinta Hasya sungguh-sungguh. Bi Ani menganggguk setuju.
Dalam hatinya bi Ani benar-benar merasa bersyukur Tuhan sudah menghadirkan Hasya di saat Zehan benar-benar dalam keadaan yang terpuruk depresi. Hampir enam bulan mereka bekerja bersama, bi Ani tidak jarang memuji Hasya cantik selain itu pembawaannya tenang, orang yang ulet, mandiri, cerdas, berdedikasi tinggi dalam hal pekerjaan, namun juga tegas disaat yang diperlukan terutama jika Zehan sedang mengalami tantrum.
"Bahagialah kalian semua, kalian adalah orang-orang yang baik dan tulus padahal kalian sangat bisa untuk sombong dengan apa yang kalian miliki, barokah sehat selalu tuan nona" ungkap bi Ani saat melihat Hasya terus berdebat saat menolak apa yang Zia tawarkan kepadanya walaupun pada akhirnya Zia tetap membelinya. Toh dia memakai black card milik kakaknya kesempetan untuknya balas dendam setelah sekian lama, Zehan memberikan kartu itu pada Alexa, terlebij perempuan itu adalah seorang Shop Kolik yang sudah pasti ia aji mumpung untuk berbelanja sesuka hatinya membeli barang-barang mahal dan branded. Dasar lintah darat.
...****************...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments