Bab 7

Hasya keluar dengan membawa koper sedang dan sebuah ransel dipunggungnya. Merekapun berpamitan kepada Pak Micky serta orang-orang yang masih membicarakan Hasya yang dianggap sangat beruntung karena mendapatkan calon majikan yang sangat baik, kaya serta royal. Mereka sudah bersiap di dalam mobil Zia, Hanna duduk di samping Zia, sedang Hasya duduk di kursi belakang.

Ceklek ! Seatbelt sudah terpasang di tubuh mereka masing-masing.

"Dddrrrrttttt Drrtttttt" ponsel Zia bergetar diatas dasbor, dari layar muncul foto seorang pria berpakaian serba hitam tengah menggenggam tangan seorang wanita yang juga berpakaian serba hitam juga, sekilas saja bisa dipastikan itu pasti suami Zia. Lantas Zia segera mengambil ponselnya dan menggeser item tombol hidup pada layarnya.

"Hallo Assaluaikum kak," Zia membuka percakapan

" Waalaikumsalam Zi. Sayang, kamu sudah di rumah atau masih di luar?" jawab Gibran.

"Aku baru selesai, kakak sudah pulang atau masih di kantor?"

"Ini baru naik mobil,"

"Oh kalau begitu bagaimana kalau kita makan malam di luar, aku mau kenalkan kakak pada teman-teman baru ku"

"Baiklah, shareloc alamatnya ke Pak Edy, biar Pak Edy langsung menuju ke sana"

"Oh baiklah, sampai ketemu di sana kalau begitu"

"Oke, kamu hati-hati nyetirnya Zi,"

" Siap komandan"

"Ya sudah aku tutup teleponnya, bye"

"Bye ganteng" terdengar suara kekeh kecil dari sebrang sana sebelum Zia menutup sambunga telponnya. Senyum di bibir Zia merekah saat ia membayangkan suaminya tadi pasti tersipu malu saat ia mengatakan bye ganteng. Hanna tersenyum melihat tingkah Zia yang seperti sedang baru jatuh cinta.

"Kita makan dulu ya, sekalian aku kenalin sama suami ku " ucap Zia sebelum menyalakan mobilnya. Hanna dan Hasya hanya mengangguk saja.

"Sya, apa kamu bisa menyetir?" tanya Zia tiba-tiba saat di lampu merah.

"Iya saya bisa menyetir, tapi saya belum punya sim"

"Bagus kalau begitu, soal SIM pak Edy bantu kamu untuk mendapatkannya supaya kamu jika dalam keadaan terdesak bisa menyetir sendiri." ucap Zia. Lalu kembali melanjutkan perjalanan mereka.

Sekitar 30 menit berlalu, kemudian Zia menghentikan mobilnya di depan hotel Sheraton Hong Kong Hotel & Towers,

"Kalian turunlah, kalian ke sana duluan, dan langsung naik ke lantai 18, aku menyusul mau parkir dulu" ujar Zia sembari menunjuk ke arah hotel di daerah Tsin Sha Tsui. Hanna cukup terkejut dengan kawasan yang Zia pilih untuk mereka malam terlebih begitu menengok hotel yang ditunjuk oleh Zia, sedang Hasya diam saja seolah sudah terbiasa dengan situasi ini. Hasya membuka tas ranselnya lantas mengambil slingbag berwarna coklat tua. Zia memperhatikan Hasya dengan seksama, saat melihat posisi Hasya yang akan turun dari mobilnya dengan mengeluarkan satu kaki luarnya terlebih dahulu lalu menutup pintu mobil dengan perlahan artinya Hasya sangat mengerti tentang manner.

Cukup hanya mengganti tasnya, aura Hasya terasa berbeda. Hanna melirik mencuri pandang pandang Hasya dan memperhatikan sosok gadia itu dengan seksama, "cantik" batin Hanna.

"Ting!" pintu lift terbuka di lantai 18 begitu samapi di pintu restoran Oyster & Wine bar, lagi-lagi Hanna di buat terperangah dengan kemewahan restoran itu.

Seorang pria berjas hitam menyambut kedatangan dengan ramah.

"Sudah reservasi atau belum nona?" tanya pria berjas hitam itu.

"Sudah, tapi kami mau menunggu teman kami dulu, sebentar lagi akan datang,"

"oh kalo begitu silahkan nona menunggu dulu di sebelah sana." ucap pria itu sembari menyilahkan Hasya dan Hanna menuju sofa panjang di lorong koridor yang biasa digunakan sebagai ruang tunggu customer restoran.

"Kalo orang kaya memang beda" ucap Hanna takjub sembari duduk, ia sekarang benar-benar mempercayai jika Zia bekerja di Museum hanya untuk hobi, Hasya hanya tersenyum sembari ikut duduk di samping Hanna saat mendengar ucapan Hanna untuk Zia. Sekitar 10 menit kemudian barulah Zia muncul dari lift yang berbeda yang tadi di pergunakan Hanna dan Hasya

"Lho kok masih di sini, kenapa ngga tunggu di dalem?" tanya Zia heran

"Kami tidak tau apa nona sudah reservasi atau belum, lagi pula semisal sudah reservasi nona juga tidak bilang pada kami berdua tadi" jawab Hasya beranjak dari tempat duduknya menuju Zia seraya menyampirkan slingbagnya.

"Oiya aku lupa. Padahal masuk aja sih, belum reservaai juga akunya"

"Ngga enak ah, nanti malah bingung kalau di sodorin menu" ujar Hanna. Zia merengut semberi tersenyum.

"Kan ada Hasya." goda Zia. Hasya hanya menipiskan sembari menggelengkan kepalanya,

"Mana boleh begitu," sanggah Hasya.

"Ya udah lah yuk, bentar lagi suami ku juga sampe." Zia kemudian berlalu lebih dulu diikuti Hasya dan Hanna juga seorang pelayan restoran yang mengantarkan mereka menuju meja yang masih kosong.

Di dalam Hanna lagi lagi di buat decak kagum sembari mengedarkan netra ke tiap sudutnya, ia terpukau interior restoran yang menurutnya mewah juga romantis. Jujur saja ia memang baru pertama kali merasakan kemewahan hingga seprivate ini, bahkan saat kencan ia belum pernah diajak ke restoran semahal ini.

Belum lagi decak kagum Hanna dengan restoran ini hilang, netranya menangkap sosok pria dengan setelan jas terlihat sedikit berantakan karena kancing kemeja bagian atasnya ia buka mungkin pria itu seorang pengusaha yang akan melakukan meeting pikir Hanna. Detak jantung Hanna makin berdetak cepet tatkala ia melihat pria itu berjalan menuju meja mereka 3, wajah Hanna terasa sedikit memanas saat melihat pria itu tersenyum

"Hai," sapanya.

"Sayang," Zia membalik badannya lantas mencium tangan pria itu, sekaligus membuat suara "krek" di relung hati Hanna, hancur seketika mimpi dan harapan yang baru saja akan di bangun Hanna.

"Han, Sya, nih kenalin. Ini Kak Gibran suami aku" ucap Zia mengenalkan Gibran pada Hanna dan Hasya.

"Twins??" tanya Gibran tiba-tiba

"No No No sayang, mereka juga ketemu hari ini kantor agency."

"Kirain Twins tapi ngga identik makanya namanya mirip"

"Eh iya ya, aku baru sadar lho" ucap Zia sembari mengulas senyum.

" Gibran" ucap Gibran seraya menyalami mereka satu persatu kemudian duduk di samping Zia. Beberapa saat kemudian seorang pelayan kemudian memberikan 4 buah buku menu pada mereka.

"Han, Sya, kaliam minum al Kohol?"

"Aku? Tentu saja" jawab Hanna. Sedang Hasya menggeleng.

"Aku orange juice aja"

"Lho kenapa? " tanya Hanna bingung.

"Aku tidak ingin mab*k saat bekerja"

"kalo makanananya aku ikut saja," ujar Hasya lantas mengalihkan pandangannya ke arah bartender.

Dan Hanna untuk kesekian kalinya dibuat tercengak, dengan mata yang terbelalak kaget begitu melihat harga-harga yang yang tertera di sana. Baru kali ini ia merasakan dirinya seperti seonggok debu ketika mengenal dan diajak makan malam oleh seseorang, alih-alih ia merasakan excited justru ia merasa sangat tertekan jauh ke dalam pusat bumi.

"Han?"

"Ya..?! "suara Zia membuyarkan pikirannya

"Kamu mau makan apa ?" tanya Zia sembari mebuka balikan buku menu.

"A..aku aku ikut saja" jawab Hanna terbata.

"Ok, " sahut Zia sembari menunjukan dan membahas beberapa menu dengan Gibran. Kemudian menyebutkan beberapa menu kepada seorang waiters yang lalu mencatat pesanan Zia. Selang beberapa menit sajian full course meal pun dihidangkan. Di mulai dengan appetizer, Main course, Dessert, dengan redwine clasicc pilihan Gibran, serta oreange juice untuk Hasya. Dengan suasana tenang dan romantis mereka sangat menikmati makan malam dadakan mereka.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Dukung karya ke dua Author ya.😉

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132 > POV Part 1
133 Bab 133 > POV Part 2
134 Bab 134 > POV Part 3
135 Bab 135 > POV part 4 SELAMAT TAHUN BARU
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132 > POV Part 1
133
Bab 133 > POV Part 2
134
Bab 134 > POV Part 3
135
Bab 135 > POV part 4 SELAMAT TAHUN BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!