Bab 5

"PRRAANG!!"

Seorang suster berwajah oriental mengomel tidak karuan dengan bahasa kantonis keluar dari kamar Zehan setelah terdengar bunyi benda keras berbenturan dengan kaca. Bibi Lynn yang mendengar dari ruang tivi hanya bisa menghela nafas.

"hahhh,, Harus ganti perawat lagi" keluhnya sembari mengambil ponsel yang tergeletak di atas meja.

"Zi, sepertinya kakakmu butuh seseorang yang tahan banting mentalnya" tulis Bibi Lynn pada aplikasi hijau itu.

Di sebuah galeri Museum, Zia tengah terduduk dengan keduatanangannya tertumpu di atas lutut menutupi wajahnya yang gusar memikirkan Zehan kakaknya. Sejak mereka datang ke Hongkong, awalnya perilaku tempramen Zehan masih biasa saja malah cenderung normal, namun entah mengapa belakangan ini Zehan makin menjadi, apapun bisa membuatnya tersinggung, belum lagi dia sering melempar barang jika amarahnya sudah kumat. Dan kejadian kali ini pasti membuat perawat panti yang menjaga pasti meminta kembali untuk ke rumah panti.

"Kenapa Zi?" tanya Ling Xie teman barunya yang ia b baru kenal sejak ia bekerja.

"Kakak ku, dia mengamuk lagi, kata mama ku hari ini ia mengusir perawatnya sampai melempar gelas ke arah perawat itu. Memang tidak kena karena maksud kakak ku hanya ingin menakut-nakuti perawat itu supaya berhenti merawatnya." jelas Zia dengan wajah murung.

"Hmm begitu ya? bagaimana kamu ambil dari agency saja. Biasanya anak-anak itu biasanya sudah tahan banting mentalnya." ujar Ling Xie mencoba memberi solusi.

"Apa boleh? Kami kan masih baru di sini?"

"Kenapa tidak selama kamu sanggup membayar mereka agency itu bisa membantu mu"

"Kalo soal itu aku tidak khawatir. Aku bisa mengajukan suami ku, meski sebenarnya aku agak ragu karena ini Hongkong."cicit Zia pasrah.

"Bisa,, aku saja mengambil seorang dari negara mu, selama penghasilanmu di atas 20.000$Hk itu bisa, kamu tinggal datang saja ke kantor agencynya, lakukan interview, tapi biasa jika mereka sudah memiliki pengalaman mereka akan memang harga." ujar Hanna yang berkewarganegaraan Singapura.

"Benar, lagipula statusmu di sini resident, pasti bia" Ling Xie menimpali.

"Hmm kalo begitu bisa kamu kenalkan aku pada Agency-agency itu dan kalo bisa hari ini juga" ungkap Zia dengan wajah memelas.

"Baiklah bagaimana jika nanti sore, aku akan atur dengan Agency kenalanku, dan aku bisa pastikan kredibilitas mereka baik, asistenku cukup baik, cekatan, pandai memasak, bahasa juga pintar, mungkin karena dia Ex, by the katanya dia berasal dari Maluku" jelas Hanna terlihat antusias. Mendengar hal demikian akhirnya Zia memutuskan hari itu juga pergi ke Agency kenalan Hanna hari itu juga selepas mereka bekerja.

_____________

Jam 5 sore, mobil Zia sudah terparkit di bahu jalan depan agency kenalan Hanna. Hanna memperkenalkan Zia kepada Pak Micky yang menurut Zia sangat ramah, beliau seorang pria yang mungkin usianya tidak terpaut jauh dengan paman Yohan, dan siapa sangka beliau ternyata fasih berbahasa Indonesia, usut punya usut ternyata Pak Micky memang memiliki seorang istri asal Indonesia yang pernah menjadi anak agencynya sendiri. Meski terbersit sedikit rasa pesimis Zia harus tetap mengutarakan spesifikasi orang yang kira-kira bisa dijadikan kakaknya itu. Tugas sederhana, hanya cukup menjaga dan mengurusi segala keperluan kakaknya saja selama 24 jam, yang artinya ia akan harus mau berbagi ruangan dengan kakaknya itu. Pak Micky terlihat serius dan mengangguk-angguk memahami permasalahan yang sedang Zia alami, juga kriteria yang diinginkan Zia.

"Kebetulan kami memiliki beberapa orang yang mungkin mbak Zia cocok, sebentar saya panggil ya" ujar Pak Micky seraya memanggil Alin, asisten istrinya untuk memanggil anak-anak yang memang tengah mencari majikakan baru juga, rata-rata karena memang sudah habis kontraknya makanya mereka tinggal sementara di sana juga di boardinghouse yang disediakan oleh Pak Micky sebagai agency penyalur mereka.

Tak berselang lama Alin pun datang dengan 4 orang wanita rata-rata berusia 30an mungkin terka Zia, hingga terhenti pada Hasya yang tersenyum padanya. Zia tercenung sesaat melihat melihat Hasya yang nampak berbeda dengan 3 wanita sebelumnya. Zia sampai memperhatikan Hasya dari atas sampai bawah hingga berulang kali.

"Yang ini benar-benar mbak yang bekerja sebagai TKW?" tunjuk Zia tanpa sadar ke arah Hasya seraya menoleh pada pak Micky yang tersenyum melihat reaksi Zia.

"Ia Nona, saya memang TKW, ada masalah?." sahut Hasya sedikit ketus.

"Hah? Orang indo? Kok mukanya mirip orang Korea? Kamu model yang lagi ikut acara varietyshow ya?" ujar Zia seakan tidak sadar dengan wajahnya sendiri yang sama sekali tidak terlihat seperti warga negara +62. Hasya mencebik seraya memutar bola matanya.

"Iya saya model, model majalan bobo! Sendirinya punya wajah oriental banget, sampe saya kira Anda seorang Dhai-dhai asli orang sini " cibir Hasya ketus. Bukannya tersinggung ketika mendengar jawaban Hasya yang ketus, Zia malah tersenyum lebar, karena ia merasa bahwa perempuan itu cocok mungkin mengcounter tempramen kakaknya yang sedang meledak-ledak akhir ini. Dengan semangat Zia langsung menarik Hasya ke meja Pak Micky, sedang yang lain kembali boardinghouse, sedang Hasya malah bingung ketika malah dirinya lah yang terpilih bahkan mereka belum memperkenalkan diri mereka. Dan mungkin sikap Hasya barusan seperti terlalu berani untuk seseorang yang akan menjadi seorang pembantu.

Zia lantas duduk berhadapan dengan Hasya yang masih terlihat bingung dengan tingkah perempuan dihadapannya seraya menggenggam tangan Hasya seolah penuh harap dirinya bisa menerima pekerjaan yang akan ia tawarkan padanya.

"Kamu bingung ya?" Zia tersenyum ramah, saat melihat raut wajah Hasya yang masih terlihat mengerutkan keningnya, Hasya pun hanya menjawab dengan anggukan kepala.

"Ya iya lah,," Hasya masih cengo.

"ekhem.. Ok, maaf. Hmm Ok. Pertama kita kenalan dulu" ujar Zia sembari menyodorkan tangannya yang nampak putih, mulus dan pastinya halus. Meski agak ragu Hasya pun menyambut uluran tangan Zia untuk berkenalan.

"Namaku Zia Anandari Hirawan, tapi kamu boleh panggil aku Zia aja." ucap Zia ramah tanpa basa basi dan tanpa jaim-jaim. Mungkin karena mereka seumuran. Namun pemandangan seperti itu merupakan kejadian yang sangat langka, dimana seorang calon majikan sangat beramah tamah berusaha membuat nyaman calon pekerjanya, tentu membuat beberapa orang yang memang sedang berada di sana sedikit dibuat heran, tapi mau heran mereka juga akhirnya mewajarkannya setelah tahu bahwa Zia orang Indonesia juga.

"Saya Jung Hasya Ophe..l"

"Waitt...Jung.. Hasya ?"

"Iya Jung Hasya Ophelia, kenapa?" kembali Hasya dibuat kekih oleh tingkah Zia.

"Kamu yakin orang Indonesia?"

"Saya lahir di Bandung bu, cuma memang kebetulan ayah saya memang orang Korea, ibu saya asli orang Bandung," jelas Hasya merengut agak kesal.

"Ahh pantas saja kalo begitu." ujar Zia sembari bersedekap dan menyilangkan kakinya namun sama sekali tidak terlihat angkuh.

"Coba-coba, kamu cerita dulu kenapa kamu bisa jadi TKW padahal ayah mu orang luar, dari segi fisik juga gesture tubuhmu, aku tebak kamu bukan dari kalangan bawah, benarkan?" Hasya sebenarnya enggan menjawab pertanyaan aneh yang diajukan oleh Zia jika bukan karena dia adalah calon majikannya, karena menurutnya terlalu pribadi untuk diceritakan pada orang yang baru saja ia kenal. Apalagi orang-orang di Agensy akan menganggapnya seperti menyombongkan masa lalunya yang memang bisa dibilang sangat berkecukupan.

"Ayah saya memang asli orang sana, menikah dengan ibu saya lalu membuka usaha garment tapi tertipu oleh temannya yang menggelapkan uang perusahaan dengan dalih investasi pengembangan usaha tapi malah di bawa kabur, lalu usaha ayah saya pailit hingg perusahaan dan seluruh aset di sita oleh pihak bank. Ibu saya kerja serabutan, untuk menutupi kebutuhan biaya keluarga termasuk biaya pengobatan ayah saya yang terkena struk setelah beberapa minggu dinyatakan bangkrut. Saya sempat kuliah tapi baru 1 semesteer akhirnya saya putuskan untuk cuti, lalu saya bekerja pabrikan tapi tetap tidak menutupi biaya kebutuhan keluarga lalu saya putuskan jadi TKW saja." jelas Hasya menghela nafas. Riak muka Zia nampak seperti seseorang yang akan menangis saat mendengarkan cerita Hasya.

********

*****

bantu up dengan mengklik logo ❤

dan tinggalkan komen yang membangun ya

🥰🥰🥰🥰🥰

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132 > POV Part 1
133 Bab 133 > POV Part 2
134 Bab 134 > POV Part 3
135 Bab 135 > POV part 4 SELAMAT TAHUN BARU
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132 > POV Part 1
133
Bab 133 > POV Part 2
134
Bab 134 > POV Part 3
135
Bab 135 > POV part 4 SELAMAT TAHUN BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!