Bab 15

"Baiklah, jadi tuan mau minum minuman apa? Mumpung kita masih di sini?" tanya Hasya dengan sorot mata yang berbinar cerah.

"Apa aja, yang penting jangan air putih" kata Zehan. Hasya lantas melihat ke sekelilingnya, kemudian ia tersenyum.

"Mbak, mbak sini..!!! "panggil Hasya kepada seorang cece yang nyambi berjualan minuman dan sedang menjajakan minumannya.

"Es campur mbak?"

"Tuan mau apa? Ini es campur, es rasa-rasa (seperti marimas, nutrisari dll), ada Naicha, eh ada bubur lembu juga, es cendol juga ada tuan..Tuan mau apa?" tanya Hasya dengan semangat.

"Mau kamu" ucap Zehan.

"Hah??!"

"Maksud saya mau apapun yang kamu pilihkan untuk saya. Yang penting bukan air putih." ucap Zehan dengan tampang datar.

"Aku ambil ini aja deh mbak, es cendolnya satu, sama bubur lembunya satu, jadi berapa?"

"40$ mbak." kemudian Hasya memberikan uang 50$ kepadanya.

"Udah yang 10$ nya uang capek mbaknya. laris manis ya mbak, ati-ati sama pakde yang patroli"

"Suwun mbak, moga berkah, dan suaminya lekas sembuh." Hasya yang mendengar ucapan itu seketika merona

"Aamiin mbak, makasih" ungkap Zehan cepat sebelum Hasya mengatakan ia bukan suaminya.

...----------------...

Hasya dan Zehan berjalan-jalan menyusuri jalan yang memang di khususkan untuk orang yang mau berjogging atau hanya berjalan santai seperti mereka.

"Tuan sepertinya rambut Tuan sudah agak panjang" ucap Hasya yang sedari tadi sudah memperhatikan rambut tuannya yang agak berantakan jika terkena angin.

"Benarkah?"

"Iya, bagian poni apa lagi," kata Hasya sembari menyentuh poni Zehan yang memang sudah agak panjang.

"Baiklah jam berapa kita pulang, kalau masih sore kita pergi ke barbershop dulu untuk cukur rambut ku"

"Hmm terserah tuan saja. Kalau saya bisa berjalan-jalan seperti ini saja sudah senang." ungkap Hasya riang.

"Sya.."

"Hmm?" Hasya menoleh pada Zehan.

"Apa kamu selalu seperti ini?"

"Ya..?"

"Ah sudahlah lupakan, ayo kita kembali, sepertinya kita sudah terlalu jauh dari yang lain." ucap Zehan mengalihkan pembicaraannya.

"Oke,, tapi tadi tuan mau bicara apa?"Hasya menjadi penasaran.

"Lupakanlah." mendengar jawaban Zehan yang seperti itu Hasya hanya bisa mengernyihkan salah sudut bibirnya.

"Dasar Mr. Winter !" dumel Hasya.

"Aku bisa pujian mu Sya" tegur Zehan.

"Iya maaf"

...----------------...

Hari berganti petang, teman-teman Hasya sudah pamit pulang untuk naik MTR. Katanya mereka masih mau belanja dulu di Sam Tsui Po, jadi merek pamit lebih awal.

"Pak Ed, kita ke barbershop dulu sebelum pulang. Bawa mobilnya santai saja, supaya Bi Ani bisa tidur saat diperjalanan nanti.

"Baik Tuan." sahut Pak Edy sembari melihat Zehan dari spion depan.

30 menit berlalu, mereka sudah sampai di barbershop langganan Zehan, mereka pun disambut hangat oleh para pegawai salon tersebut. Seperti biasa Hasya berjalan di samping Zehan hingga menuju meja dengan kaca cukup tinggi dan lebar, kemudian setelah itu ia akan duduk manis semberi melihat lihat majalah fashion yang memamg sudah diletakann di sana.

Saat tengah menunggu Zehan selasai bercukur, tiba-tiba seorang pria dengan gaya dandy namun malah terlihat agak norak duduk tepat di samping Hasya, padahal ada sofa lain yang masih kosong. Hasya berusaha tersenyum saat lelaki itu menyapanya dengan anggukan kecil.

"Hallo namanya Huang, Lee Huang," ucap lelaki itu tanpa berbasa basi langsung mengenalkan dirinya pada Hasya. Namun Hasya hanya terpaku saja menatap bingung dan berhati-hati pada pria itu.

"Hmm baiklah maaf, jika saya mengagetkan anda. Ini adalah kartu nama saya. Saya kebetulan seorang agency yang sedang mencari wajah baru. Dan saya lihat-lihat wajah anda cukup cantik untuk dijadikan model atau jika beruntung bisa langsung dapat peran yang bagus" ungkap pria itu.

"Tenang ada bayaran yang lebih tinggi jika bermain bagus." bisik pria itu. Sontak saja membuat Hasya bergidik ngeri karena baru kali ini dia mendapatkan perlakuan yang terbilang kurang ajar. Tanpa menjawab Hasya mengambil tasnya berniat untuk pindah ke sofa yang lain. Namun tangan pria itu malah menjegal Hasya saat ia berdiri tanpa ia menyadari ada sepasang mata dengan menatapnya dengan begitu tajam. Buru-buru seorang pegawai barber mendekati mereka.

"Maaf tuan, tolong jangan buat keributan di sini" lerai salah seorang pegawai barbershop tersebut.

"Sayang lihatlah, mereka jadi salah faham kalau kamu seperti ini" ucap pria itu playing victim. Hasya menatap itu lekat-lekat seolah ia terkena jebakan pria itu seraya melipat kedua tangannya di depan dad*nya, tak percaya dengan apa yang dibuat pria itu. Sedang si pegawai barbershop dengan takut-takut dan dengan susah payah menelan salivanya, menoleh pada Zehan yang memperhatikan mereka dari pantulan cermin dengan tatapan kemarahan dan kecemburuan.

"Sayang?"Hasya tersenyum seraya menunduk dan menggelengkan kepala.

"Kita pulang yuk, kita bicarakan di rumah, orang lain menjadi salah faham dengan keributan kita ini" ucap pria itu.

"Maaf tuan, saya tidak mengenal anda, jadi saya mohon maaf tidak bisa ikut pulang dengan anda." ucap Hasya dengan wajah kaku disertai tatapan tajam kepada pria itu.

"Jangan begitu sayang, aku janji setelah ini aku akan lebih baik kepada mu jadi ayo pulang" Hasya membuang nafasnya lalu melepaskan tasnya lantas mendorong pria itu hingga terduduk ke sofa. Emosi pria itu tersulut dan makin kurang ajar tatkala mendapat penolakan dari Hasya. Pria itu pun bangkit kembali dan kali ini ia menjegal tangan Hasya.

"Berhenti kau perempuan tak tahu diri" bola mata Hasya terbelalak melebar saat tangannya dicengkram dengan kuat. Terlihat dari pantulan cermin jika Hasya merasa kesakitan dan saat itu tepat di saat rambut Zehan sudah selesai dicukur. Kemudian tanpa membersihkan sisa rambutnya, Zehan menarik apronnya dan dia bangun dari kursi roda.

"Lepaskan tangan wanitaku !!" kata Zehan sembari berdiri menghadap ke arah Hasya dan pria yang sedang mencengkram pergelangan tangannya. Belum hilang kekagetannya terhadap pria yang mencekal tangannya sekarang di buat benar-benar terperangah saat melihat Zehan bisa berdiri dan berjalan ke arah mereka berdua.

"Tuan Ze.."Zehan menarik tangan Hasya sekuat-kuatnya hingga tubuh Hasya yang seolah membeku menubruk tubuhnya.

"Heh!! Dasar wanita pelac*r ! Baru saja kau menggodaku sekarang kau sudah dalam pelukan pria lain, dasar perempuan tak.." "PLAAKK!!" "itu tamparan umtuk seseorang yang sudah berani merendahkan istri ku !!" ucap Zehan menatap tajam pada pria itu. Pria itu terbelalak begitu mendengar pengakuan Zehan. Tidak berselang lama beberapa polisi Hongkong datang untuk mengamankan pria kurang ajar itu atas panggilan sang pemilik barbershop itu.

"Kamu ngga apa-apa? Ada yang sakit?" Zehan memeriksa keadaan Hasya namun roh Hasya seolah keluar dari tubuhnya, ia mengerjapkan mata beberapa kali lantas

"Tuaaaaannn. Hiiikkkkss Hiiiiikkkss tuan bisa berdiri lagi? Hiks tuan akhirnya bisa berjalan lagi.. huaaaa aaa hiikksss.." ucap Hasya seraya memeluk Zehan. Kini giliran Zehan yang terkejut saat Hasya memeluk dirinya dengan perasaan haru dan bahagia, perlahan Zehan membelai lembut rambut Hasya yang tengah menangis histeris dengan perasaan yang bercampur aduk. Rasa takut yang tadi sempat menggelayutinya hilang sirna begitu saja saat melihat Zehan berdiri lalu berjalan untuk menyelamatkannya dari pria itu.

"hhhiiikkk hiiikkss tuaaannn... syukurlah... khiikkksss" Zehan hanya menghela nafas sembari terus membelai rambut Hasya dan mengusap punggung Hasya tatkala mendengar kalimat -kalimat puji syukur kepada Tuhan karena ia bisa berjalan kembali.

...****************...

Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132 > POV Part 1
133 Bab 133 > POV Part 2
134 Bab 134 > POV Part 3
135 Bab 135 > POV part 4 SELAMAT TAHUN BARU
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132 > POV Part 1
133
Bab 133 > POV Part 2
134
Bab 134 > POV Part 3
135
Bab 135 > POV part 4 SELAMAT TAHUN BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!