Episode 3 : Ingin melihat penderitaan Wilson Benson.
***
“Wilson, kau harus melihat sendiri putrimu menderita sampai mati! sama seperti yang kau lakukan pada keluarga ku dulu!” geram Red sembari merobek dengan begitu sadis gaun berwarna putih yang amat indah itu, menampilkan pundak mulus milik Winter.
Winter yang memang sedang terpukul akan kenyataan yang tidak bisa ia percayai hanya diam dan berusaha memegangi gaun bagian depannya agar tidak melorot.
“Sangat malang nasib mu gadis kecil, karena menjadi putri dari seorang pendosa, seorang pendosa yang akan sekarat oleh kecerobohan nya dahulu!” bisik Red di telinga Winter yang masih terdiam menunduk.
Sungguh, kejadian ini sama seperti film menyeramkan yang Winter sering tonton, Winter masih merasa semuanya ini tidaklah nyata, semuanya ini hanyalah mimpi karena terlalu banyak menonton film seram.
Tetapi berapa kali pun Winter memejamkan mata dan membuka nya, dia masih saja berada di tempat yang sama, melihat hal yang sama dan merasakan hal yang sama.
Kenyataan yang begitu pahit membuat Winter ingin terbangun dari mimpi buruk ini, dia ingin semuanya ini hanyalah mimpi.
Namun, apalah daya semua kejadian hari ini nyata adanya.
Kejahatan ayahnya, perselingkuhan calon suaminya, orang-orang yang terluka sampai mengalirkan darah, dan mungkin sebentar lagi seperti yang di ucapkan oleh Red, dia juga akan kehilangan nyawanya.
Semuanya sungguh nyata dan sedang terjadi.
Red yang sudah memberikan kode kepada beberapa anak buahnya sekarang sedang berjalan menjauh dari Winter, dia ingin menonton pemandangan itu, pemandangan yang sudah ia tunggu-tunggu seumur hidup ini, pembalasan yang Red inginkan.
Dia ingin melihat penderitaan Wilson, dia ingin melihat mata keputusasaan itu ada di mata Wilson sekarang.
Winter yang sudah dikelilingi banyak pria bertubuh besar dan bidang tidak lagi mampu memberikan kejutan untuk Winter.
Semua kenyataan dan peristiwa beruntun yang ia alami saat ini sudah mengacaukan pikiran dan perasaannya, saat ini Winter tidak bisa merasakan apapun lagi, semuanya sudah menjadi semu dan abu-abu, tidak ada rasa, ingin mati saja.
Saat Red melihat ekspresi wajah kosong milik Winter sesaat menggerakkan hatinya, Red sadar jika Winter tidaklah memiliki kesalahan apapun, namun dahulu adiknya juga tidak memiliki salah apapun, saat ini Red hanya ingin membalaskan dendam, saat ini perasaan manusiawi nya harus dia hilangkan.
Wilson yang seolah sudah tahu akan kejadian yang akan menimpa putrinya itu hanya bisa memejamkan matanya.
Saat ini, dia hanya berharap mati saja, semua penyesalan yang ada di benaknya sudah tidak ada artinya lagi, semuanya sudah terlambat.
Wilson tidak sadar, jika dahulu dia telah membangkitkan monster berdarah dingin seperti Red.
Red duduk di atas kursi, dia menatap begitu puas, dia akan menuntaskan salah satu rencananya.
Selanjutnya adalah menghabisi beberapa oknum yang juga dulu merupakan pendukung pembunuh keluarganya secara sadis.
Bagi Red, sang Bos mafia, nyawa harus diganti oleh nyawa.
Dan Red tak akan meninggalkan satu pun dari mereka bisa hidup dengan tenang.
Red sudah melewati banyak hal demi bisa membalaskan dendam nya, dia merangkak dari bawah dan akhirnya bisa mencapai puncak.
Dia akan membantai siapapun yang terlibat dahulu, dan hal itu dimulai dari Wilson Benson.
"Satu pun tak akan aku sisakan! kalian semua akan menangis darah karena dahulu telah merenggut kebahagiaan ku!"
Geram Red dengan hati yang benar-benar dingin dan sudah pahit.
Dia tahu akan banyak tangisan dan penderitaan yang akan ia lihat, namun dia merasa hal itu pantas, karena dulu dia dan adiknya juga tidak tahu apa-apa namun terkena imbas.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Diana diana
mudah2an hatimu masih ad tersisa sedikit rasa kemanusiaan . .
2023-06-05
0
✍️⃞⃟𝑹𝑨🤎ᴹᴿˢ᭄мαмι.Ɱυɳιαɾ HIAT
mampir thor
2023-05-13
0
Tini Nara
sebenarnya Wilson dan keluarga Red ada masalah apa ya dulunya? sampe² dibantai gitu 🧐 dan orangtua dari Red sendiri itu siapa Thor? nama ayahnya mungkin atw mungkin ke skip gitu bacanya?
2023-01-08
1