Episode 6 : Semangat hidup yang redup.
***
“Ayah? Ibu? Ahhhhh!” teriak Winter tiba-tiba saja bangun saat ada guyuran air yang begitu dingin, seperti air es membasahi tubuhnya.
“Sepertinya mood mu masih saja bagus ya, masih bisa tidur dengan tenang di saat seperti ini!” ancam Red ke arah Winter yang baru saja terbangun.
Namun, tidak ada jawaban yang terucap dari mulut Winter, mulut membiru yang pucat itu hanya terdiam membisu.
Sekali lagi Winter ditampar oleh kenyataan yang tidak bisa ia terima.
Kenyataan yang hampir membuatnya gila.
Kenyataan yang membuatnya ingin mati saja.
Wajah pucat, lemah dan tidak berdaya itu sedang tergeletak lemah sekarang ini dihadapan Bos mafia yang memiliki kenangan dan masa lalu pahit itu.
Red tadinya tengah berdiri, menatap Winter dengan tatapannya yang dingin dan benci.
Lalu kemudian dia menunduk agar dia bisa membisik dekat sekali di telinga Winter yang kelihatan sudah tak memiliki semangat hidup lagi.
“Hei gadis manis, kau masih dibutuhkan, jika tidak ingin ayahmu mati dan dibuang ke lautan sana, kau harus mengikuti perintahku! Apakah kau mengerti?” bisik Red mencengkeram dagu Winter yang terlihat begitu lemah.
“Ayah?” balas Winter kemudian meneteskan air matanya, sesaat Winter lupa jika ia masih memiliki ayah yang masih hidup.
“Air mata ini! Aku sangat membencinya! Selalu mengingatkan ku dengan kepedihan!"
"Jangan sekali-sekali aku melihatmu meneteskan air mata ini lagi jika kau tidak ingin mendapatkan penyiksaan! Apakah kau mengerti?!" ancam Red sembari dengan begitu kasar mengusap air mata Winter.
Mendengar ucapan yang begitu mencekam, dan melihat mata yang terlihat seperti mata seorang iblis itu membuat Winter kembali ketakutan, dia langsung tertunduk dan mengangguk.
Winter terlihat begitu rapuh dan tidak berdaya.
“Bagus, jika kau cepat paham seperti ini kita berdua bisa bekerja sama dengan baik!” sahut Red sembari tersenyum sinis ke arah Winter yang sudah tertunduk.
Lalu segera Red melepaskan cengkeraman yang kuat dari Winter, dia melepaskannya begitu kuat sampai tubuh Winter tersungkur ke lantai.
Tapi hal itu sama sekali tidak dihiraukan oleh Red, rasa kemanusiaan sudah sirna dari hatinya, setelah 12 tahun lalu, perasaan itu sudah mati dari dalam dirinya.
Segera Red menyuruh pelayan perempuan yang berada di mansion nya untuk membuka borgol tangan Winter dan membersihkan dirinya serta memberikan pakaian untuknya.
Karena memang saat ini Winter sudahlah setengah telanjaang, baju nya begitu compang camping.
***
Setelah beberapa saat Winter sudah berpakaian bersih dan rapih, pelayan itu menuntun Winter menuju meja makan tempat Red menyantap sarapan paginya.
Tanpa adanya perlawanan, Winter hanya mengikuti pelayan itu.
Di meja makan, Winter bisa melihat jika di meja yang begitu luas hanya ada Red seorang sedang menyantap makanannya.
Melihat makanan yang berada di meja makan Winter hanya bisa menelan salivanya.
Bagaimana tidak, semalaman dia belum mengkonsumsi makanan apapun, dan saat ini dia begitu lapar sampai tidak bisa menutupi ekspresi kelaparan nya itu.
“Glek!”
Sedari tadi Winter hanya bisa menelan salivanya karena memang Red sama sekali tidak menyuruh Winter makan.
Jangankan makan, dirinya bahkan hanya diperbolehkan berdiri disitu.
Setelah Red selesai menyantap makan paginya, barulah Red mengkodekan ke arah Winter yang sedang melihati makanannya.
Red mengkodekan Winter hanya dengan menggunakan jari telunjuknya.
Winter yang memang tidak bisa melakukan apapun hanya bisa menurut dan mendekat ke arah Red.
Saat sudah sampai di sisi Red, Red kemudian membisikkan sesuatu pada Winter.
“Setiap pagi kau harus makan setelah aku selesai makan, jangan berani-berani nya makan jika aku belum makan, aku masih membutuhkan mu dengan ukuran tubuh yang seperti ini, karena tubuhmu masih sangat berguna untuk sesuatu!” bisik Red tersenyum tipis dan langsung berlalu meninggalkan Winter.
“Oh ya, setelah kau selesai memakan makanan mu, kau harus langsung ke ruangan ku!” seru Red langsung melanjutkan langkah kakinya menuju ruangan nya itu.
.
.
.
.
Author : Jangan lupa berikan like dan komentar membangunnya ya.. Jika ada typo di komen saja pasti aku perbaiki.
Lope you sekebon jeruk semuanya 😘🍊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Diana diana
mw d manfaatkan bagaimana ini , Red
2023-06-05
0
Nurma sari Sari
menyimak
2022-12-08
1
Lutfie Wachad
Red masih butuh Winter untuk apa ya....
2022-12-01
0