Episode 10 : Winter akhirnya bertemu dengan David.

***

Kedua tangannya ia mainkan agar bisa mengurangi rasa takut dan kegugupannya.

Reaksi ketakutan yang semakin hari semakin membuat dadanya sesak, apalagi tadi dokter menyuntikkan vitamin c ke tubuhnya, membuat nya sangat tidak nyaman dan pusing.

Segalanya bisa dilihat oleh Red, bagaimana wanita lemah dan terlihat lemah itu bergetar hebat menunduk di sisinya.

Red bisa melihat segalanya dari pantulan cermin mobil yang gelap.

Melihat reaksi Winter yang selalu ketakutan dan menyadari jika Winter memiliki tubuh yang lemah membuat Red memikirkan banyak hal.

Entah apa yang sedang ia pikirkan namun ia menepis semuanya.

Bukan waktunya memainkan hati, nyawa harus dibalas dengan nyawa.

Dahulu adik nya juga tidak bersalah seperti Winter, yang dilakukan oleh Red hanyalah memberikan imbalan mengerikan bagi setiap orang yang menghabisi keluarganya tanpa ampun.

Tetapi walau begitu, Red terus saja menatap Winter dari kaca mobil yang gelap, tak bisa mengalihkan pandangannya sedikitpun.

***

Setelah beberapa saat ...

Saat mereka sampai, sebagian pelayanan segera melayani mereka, memberikan mereka sebuah kartu masuk dan menuntun mereka ke tempat duduk yang sudah disiapkan untuk mereka.

Disana untuk pertama kalinya Winter melihat orang orang kaya yang berada dalam level yang berbeda.

Winter memang adalah orang yang kaya juga, namun entah mengapa sejak dulu ayahnya melarangnya bergaul dengan anak-anak orang kaya yang lain, lebih baik bergaul dengan orang biasa saja.

Hal itu adalah salah satu pemicu putusnya hubungan dirinya dengan David dahulu dan memiliki calon suaminya yang lalu.

Setelah mereka mendapatkan kartu masuk, Red menjauh dari Winter dan menunggu pasangannya malam ini.

Ya, skenario nya adalah Red dan Winter tidak akan saling kenal.

Tetapi demi mengawasi semua berjalan lancar, Red harus ikut ke lelang malam ini dengan membawa pasangan.

Ketika itu, Red berdiri di belakang Winter, tidak terlalu jauh namun juga tidak terlalu dekat.

Winter ketakutan sekarang ini, kepalanya juga sedikit pusing, dia mencari-cari keberadaan David.

Lelaki yang sudah sekitar 1 tahun lebih ia tak jumpai.

Ketika di dalam acara pesta lelang yang belum dimulai, seseorang yang duduk di kursi VVIP menangkap seseorang yang sangat ia kenali.

"Win ... Winter?" seru David berdiri dari kursinya dan tanpa menghiraukan keluarganya yang duduk bersama dengannya segera mengejar Winter.

"Tak ... Tak ... Tak!"

David mengejar Winter dan menggenggam bahu wanita yang memiliki tempat penting di hatinya itu.

"Winter ... kenapa kau ada disini?"

Dengan khawatir yang berlebihan, David bertanya ke arah Winter yang masih mematung melihatnya seolah tak percaya jika David berada di hadapannya.

"Aku ... aku, ummm ..." Dengan gemetaran dan ketakutan karena tahu Red mengawasi Winter hanya bisa menjawab dengan terbata-bata.

Memang kabar mengenai insiden gagalnya pernikahan antara Winter dan calon suaminya tidak ada di berita manapun, seolah lenyap begitu saja.

Tetapi kaum elit tahu mengenai hal itu, jika ada sebuah peristiwa mencekam yang sedang menimpa keluarga Benson, tetapi tak satupun orang tahu siapa yang mampu menghancurkan nya.

Termasuk David, dia sedikit tahu mengenai hal itu, karena itulah dia khawatir sekali dengan Winter.

"Sudah ... tidak apa jika tidak bisa menjawab, aku sudah sangat senang melihat kau baik-baik saja, ayo ikut aja duduk disana saja, aku tidak bisa meninggalkan lelang karena perintah Ayah ..."