Episode 5 : Keadaan Winter yang begitu menyedihkan.
***
Di mansion Red,
“Ahhhhh!” teriak Red dalam tidurnya.
Dia tiba-tiba saja terbangun dari tidurnya, tubuhnya dipenuhi oleh keringat yang membuat baju yang ia gunakan basah.
Pendingin ruangan sudah tidak mampu membendung keringat yang bercucuran di tubuhnya itu.
Ya, memang sedari tadi dia sudah sampai di mansion nya, untuk urusan yang tertinggal sudah ia serahkan kepada Sai, anggota kepercayaan nya.
Red sejenak mengusap dengan kasar rambut yang sudah agak basah karena keringat.
Jantungnya berdegup begitu cepat karena memang adrenalinnya meningkat setelah mengalami mimpi buruk yang ia alami selama kurang lebih 12 tahun ini.
Saat usianya 18 tahun, seluruh keluarganya di bunuh di depan matanya, dan saat ini usianya sudah beranjak di usia 30 tahun, namun rasa sakit dan trauma itu tetap saja melekat dalam dirinya.
Seolah menyalahkan dirinya sendiri karena hidup sendirian, karena tidak bisa melindungi keluarganya.
Red setiap malam bermimpi buruk akan kejadian itu.
Sama seperti biasa, jika Red bermimpi buruk dan dadanya sesak, dia akan meminum pil penenang yang sudah diresepkan oleh dokter pribadi untuk dirinya, agar Red kembali tenang dan bisa berpikir dengan jernih.
Saat hendak mengambil obat penenang yang berada di dekat meja kamar, ia kembali melihat Winter, putri dari Wilson Benson, orang yang mengakibatkan mala petaka dan rasa sakit dalam hidupnya.
Dilihatnya Winter yang masih mengenakan gaun pengantin putih yang sudah compang-camping, robek akibat ulahnya itu.
Sekarang keadaan Winter begitu mengenaskan, wajahnya begitu pucat, karena tubuhnya memang lemah membuat tubuhnya terlihat tak berdaya.
Juga sekarang kedua tangannya tengah di rantai kebelakang.
Saat ini keadaan Winter begitu mengkhawatirkan, Winter terduduk di sudut ruangan, terlihat begitu kedinginan.
Namun kepalanya terlihat mengangguk-angguk karena merasa begitu mengantuk namun tidak bisa tidur dengan nyaman karena tak bisa bersandar dengan nyaman karena dibelakangnya hanyalah dinding yang keras.
Sejenak hati Red seperti di tusuk jarum saat melihat keadaan Winter, saat ini dia seperti melihat cerminan dirinya saat dahulu, tidak bisa melakukan apapun dan pasrah akan takdir, pasrah akan ajal yang akan segera menjemput.
“Jangan salahkan aku, harusnya sekarang kau sudah mati, tapi sepertinya memang ajal mu belumlah dekat, aku masih membutuhkan mu!” sahut Red membiarkan Winter terduduk di ruangan itu, dengan tangan terikat dan gaun yang sudah tidak layak disebut sebagai gaun.
***
“Ayah, lihatlah, itu Ibu, dia sedang memanggil kita? Hahaha, sudah kuduga kejadian yang tadi siang hanyalah mimpi,” seru Winter begitu bahagia pada ayahnya Wilson Benson.
Saat ini Winter sedang berada di taman bunga yang begitu luas, indah dengan udara yang menyegarkan.
Winter bisa melihat jika Ibunya yang sangat ia rindukan itu sedang memanggil-manggil dirinya sembari melambaikan tangan.
Ibunya terlihat begitu cantik, menggunakan gaun yang berwarna biru terang kesukaan Ibunya.
“Ayah, ayo kita menjemput Ibu, tidak kah Ayah begitu merindukan Ibu?” sahut Winter hendak menggandeng tangan ayahnya yang memang berada di sampingnya itu.
Namun anehnya, ayahnya, Wilson Benson hanya terdiam dan termenung, tidak mengucapkan sepatah katapun.
“Ayah?” sahut Winter lagi karena merasa kebingungan dengan sikap ayahnya yang tidak biasa itu.
Lalu, setelah Winter memanggil ayahnya, semuanya berubah, taman bunga yang indah itu berubah menjadi gedung aula yang ia lihat tadi siang.
Semuanya berubah menjadi merah, ayahnya pun terlihat terjatuh tidak sadarkan diri di sampingnya.
Dan Ibunya yang tadi terlihat dari kejauhan sekarang sudah lenyap.
Yang terlihat hanyalah awan hitam dan kelam, kepedihan dan keputusasaan.
“Ayah? Ibu? Ahhhhh!” teriak Winter tiba-tiba saja bangun saat ada guyuran air yang begitu dingin, seperti air es membasahi tubuhnya.
Winter kemudian menyadari, jika baru saja dia telah bermimpi, dan kejadian kemarin adalah nyata.
Bahwa semua kebahagiaan yang ia miliki sudah hilang, termasuk calon suaminya telah berselingkuh dan kabur begitu saja meninggalkan dirinya.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 137 Episodes
Comments
Hera Imoet
hiks hiks hiks karma itu nyata... sebelum berbuat sebaiknya difikirkan akibatnya dahulu... hehehehe 😁😘
2024-04-07
0
Yulin Senewe
rasa.a khoo nyesek yhaaa😢
2023-06-06
0
Diana diana
kuatlah Win
2023-06-05
0