Takdir Ku Bukan Untukmu

Takdir Ku Bukan Untukmu

Bab 1. Bersama keluarga ku

pagi itu, aku menyiapkan sarapan nasi goreng dan telor dadar kesukaan mas Pasha. Tadi malam mas Pasha baru pulang dari Kalimantan, tugas kantor. Sementara aku dan Arya putra kami satu-satunya juga baru pulang dari Cirebon. Hari ini aku merayakan kebersamaan dengan sarapan nasi goreng bersama. Rutinisa pekerjaan ku di kantor dan mas Pasha membuat Arya jarang bertemu dengan bapaknya. Selama aku kerja ke luar kota, Arya dan pengasuhnya selalu ikut bersama ku. Semua ini aku lakukan agar, selama beraktivitas aku tetap bisa mengontrol Arya.

"Ma, Arya mau telor dadarnya yang banyak ya." Ucap Arya, sambil menunjuk telor dadar yang ada di depan nya. Arya anak yang aktif, banyak ulah dan gak bisa diam.

"Iya Arya, tapi duduk dong kalo makan!" suara ku menenangkan Arya supaya makan duduk yang baik.

Mas Pasha juga ikut menasehati. Katanya,

"Hayu Arya, duduk yang baik ya!." Ucap mas Pasha

Arya kemudian merapihkan tempat duduk nya lalu menyuap makanan yang sudah disiapkan di piring nya.

"Cit, nanti aku ke kantor sebentar ya, kamu mau ikut nggak? mau ambil dokumen di kantor, supaya besok aku bisa kerja dari rumah aja!", ucap mas Pasha. Mas Pasha terbiasa tetap memanggil nama ku Citra, tidak memanggil mama seperti pasangan tetangga sebelah ku, walau kini kita sudah memiliki anak.

"Nggak ach mas, aku mau istirahat aja!" jawab ku. Kemudian aku melanjutkan kelimatnya,

"Nanti ibu paling ke rumah, tadi malam kan aku belom ketemu ibu mas!." Ucap ku.

Sudah hampir lima hari sejak aku tugas ke Cirebon, ibu yang mengurus bersih-bersih rumah ku. Aku sengaja kontrak rumah yang dekat dengan rumah ibu biar bisa titip menjaga rumah bila aku sedang tugas keluar kota.

"Ya sudah, kamu sama Arya di rumah aja ya istirahat, mas sebentar kok ke kantor nya!."

Setelah sarapan beres, mas Pasha ke garasi. Memanaskan mesin mobil kemudian mengganti pakaian yang rapih untuk bersiap ke kantor.

Mobil dimatikan, mas Pasha bermain sebentar dengan Arya. Kemudian pamit ke kantor.

"Mas pamit ya Cit."

Aku raih tangan mas Pasha, mencium punggung tangan mas Reyhan. Begitu pula Arya mengikuti apa yang aku lakukan. Mas Pasha memeluk ku kemudian mencium keningku. Rasa kangen sudah lima hari tidak ketemu, membuat makin erat mas Pasha memeluk ku.

"Udah sana ke kantor dulu, nanti malam aja dilanjut,"ucap ku, sambil tersenyum memberi kode untuk melepas kangen nanti malam.

Mas Pasha masuk ke mobil kemudian menyalahkan mesin mobil dan memundurkan mobil keluar garasi menuju kantor. Aku melambaikan tangan ke mas Pasha hingga mobil hilang dari pandangan.

Baru saja aku menutup gerbang, dari kejauhan ibu memanggil ku.

"Cit, itu mas Pasha mau kemana?," suara ibu terengah-engah berjalan kelelahan mengandeng adik ku Diah.

"Eh, Diah lagi main ke rumah ya, Bondan sama Seno mana? Kata ku, sambil melihat segela arah mencari anak-anak Diah.

"Ada di rumah, main sama Didik." tegas Diah.

"Masuk bu," ucap ku, sambil merapihkan sofa karena banyak mainan Arya.

Aku mencium punggung tangan ibu, begitu pula Arya, kemudian bersalaman dengan Diah adik ku. Kemudian kata ku lagi,

"Diah tolong tutupin pintu teras ya, takut Arya main keluar nih. Nanti masuk rumah tetangga gak enak." Ucap ku sambil melihat Arya yang sudah keluar teras rumah.

Diah langsung menutup pintu depan, kemudian menggandeng Arya masuk ke dalam.

"Oh iya Diah tolong ambil kan itu yang di kardus ada di dapur, mba bawa oleh-oleh dari Cirebon," ucap ku.

Ibu dan Diah melangkah ke dapur. Melihat Tuti, pengasuh Arya, sedang mencuci piring. Aku masih duduk di teras bersama Arya.

"Eh ada embah sama mba Diah, apa kabar?," ucap Tuti, yang langsung mengelap tangannya kemudian menunduk sambil mencium punggung tangan ibu dan besalaman dengan Diah. Tuti pengasuh Arya, sama ibu dan keluarga ku, sudah dianggap seperti keluarga sendiri. Selain itu Tuti juga anak yang sopan dan hormat dengan seluruh keluarga ku. Itu yang membuat keluarga ku menyukai Tuti.

Ibu dan Diah melangkah ke ruang tamu membawa dua dus yang ada di dapur.

"Bu, itu aku sama mas Pasha bawa oleh-oleh, nanti tolong ibu atur aja ya bagi-bagi ke saudara-saudara semuanya. Yang untuk tetangga kemaren sore sudah Tuti bagi-bagiin." Jelas ku ke ibu dan Diah. Kemudian aku melanjutkan bicaranya,

"Diah, ambil juga itu paper bag yang di kamar. Ada tiga, aku beli souvernir, kaos dan dompet dari Cirebon, nanti dibagiin juga ya ke siapa aja yang mau!," pinta ku.

"Iya mba Citra, makasih ya." Diah langsung membongkar isi paper bag.

Ibu dan Diah kemudian mengatur dan membungkus oleh-oleh untuk semua saudara-saudaranya. Aku bersyukur melihat ibu dan Diah senang dengan oleh-oleh yang aku dan mas Pasha bawa.

Aku teringat sebulan yang lalu, ibu tidak menegur aku karena aku terpaksa harus kontrak rumah. Rasa sedih aku tahan, hampir tiga Minggu ibu tidak mau main ke kontrakan ku, dan tidak pernah mau menerima oleh-oleh yang aku kirimkan. Hanya gara-gara aku pindah dan memutuskan kontrak pisah dari rumah ibu. Aku harus mengerti perasaan mas Pasha, karena ada saat-saat urusan rumah tangga ku, biar aku yang urus. Kadang, Ibu selalu ikut campur urusan rumah tangga ku. Hal itu membuat konflik aku dengan mas Pasha.

Aku jadi bingung harus membela siapa. Mas Pasha atau ibu. Sejak konflik itu mas Pasha jadi sering pulang larut malam karena malas ketemu dengan ibu. Hal ini yang membuat aku ambil keputusan untuk pisah rumah dengan orang tua. Menurut aku itu lebih baik, karena bapak juga mendukung dan setuju dengan keputusan ku.

Di luar dugaan, ternyata keputusan ku membuat ibu kecewa. Aku dianggap gak mau serumah dengan ibu dan dianggap pemborosan. Aku berusaha memberi pengertian ke Ibu, tapi ibu tetap gak mau terima.

Tiga Minggu aku didiamkan ibu, sangat sedih rasanya. Suatu hari aku main ke rumah ibu, Arya masuk ke rumah dan langsung berlari memeluk ibu saat ibu baru pulang pengajian.

"Embah...... " Arya berlari sambil berteriak memanggil embah ketika melihat ibu masuk rumah sepulang dari pengajian.

Melihat kelucuan Arya, ibu kangen dan langsung memeluk Arya.

"Arya sehat-sehat kan?" tanya ibu ku.

"Sehat embah”, Arya langsung duduk dipangkuan ibu ku.

Aku dan bapak hanya tersenyum melihat kelucuan Arya yang akhirnya bisa mencairkan kekecewaan ibu ku. Mulai hari itu ibu berdamai dengan aku, kita pergi belanja susu bersama ibu ke supermarket. Aku bahagia banget ibu sudah bicara dan menggandeng tangan ku.

"Cit, nanti sore ada acara kemana? ibu mau ke supermarket bisa anterin nggak?," suara ibu membuyarkan lamunanku. Langsung ku jawab,

"bisa bu, aku juga mau beli susu Arya, udah mau habis nih!." Ucap ku.

"Ibu juga mau beliin susu Bondan, Seno sama Didik, mumpung lagi disini nanti Diah pulang biar sekalian bawa susu."

"Oh iya bu, nanti Diah sekalian beli aja untuk keperluan di rumah yang sudah habis, biar aku sekalian bayar," ucap ku ke Diah.

“Asyik, di traktir ya, siap mbak Citra.” Ucap Diah senang.

Aku sudah biasa membelikan kebutuhan adik-adik ku, penghasilan suami adik-adik ku yang pas-pasan membuat sulit untuk membeli susu dan kebutuhan sehari-hari.

Ibu kadang membandingkan Arya yang semua serba ada dengan cucu-cucu yang lain. Maka biasanya uang yang aku kirim untuk ibu digunakannya untuk membeli susu cucu-cucu nya. Rasa puas dan senang ibu jika melihat semua cucu-cucunya sehat. Aku ikut senang dan bahagia jika melihat ibu senang.

Terpopuler

Comments

manisnya kamu 😘❤️

manisnya kamu 😘❤️

Good semangat yaa
Btw aku udah mampir ya

2023-10-05

0

𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓

𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓

done ya..

semangat 45 semua...

2023-10-01

1

canyouseeme^^

canyouseeme^^

mampir thor

2023-09-16

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Bersama keluarga ku
2 Bab 2. Waktu bersama keluarga part 1
3 Bab 3. Waktu bersama keluarga part 2
4 Bab 4 Perjalanan ke kantor
5 Bab 5. Kecelakaan itu terjadi
6 Bab 6. Ku terima takdir ku
7 Bab 7. Harus selalu kuat
8 Bab 8. Operasi mulai dilaksanakan.
9 Bab 9 Sesuatu yang indah di balik musibah ini
10 Bab 10. Mulai sosialisasi dengan keadaan
11 Bab 11. Alhamdulillah bertemu dengan dokter yang baik hati
12 Bab 12. Sudah boleh pulang
13 Bab 13. Alhamdulillah boleh pulang
14 Bab 14. Persiapan pulang ke rumah
15 Bab 15. Kabar dari kantor
16 Bab 16. Bimbang
17 Bab 17. Kesepakatan diperoleh
18 Bab 18. Malam pertama di rumah
19 Bab 19. Persiapan menjalani yang baru
20 Bab 20. Tanah yang kupijak akan menjadi karier hidupku
21 Bab 21. Bertemu Teguh
22 Bab 22. Perumahan Wisma Bungurasih
23 Bab 23. Berkenalan dengan Bu Retno
24 Bab 24. Keluarga tetangga yang ramah
25 Bab 25. Rumah dan kantor sudah siap
26 Bab 26. Alhamdulillah sudah tiba kembali di Bandara Soekarno Hatta
27 Bab 27. Berpisah dengan empok Maimunah
28 Bab 28. Merundingkan kepindahan ku ke Surabaya
29 Bab 29. Packing barang-barang
30 Bab 30. Kaki palsu ku sudah jadi.
31 Bab 31. Selamat tinggal kenangan di jakarta
32 Bab 32. Perjalanan yang menghebohkan
33 Bab 33. Siap terbang ke Surabaya
34 Bab 34. Alhamdulillah akhirnya bisa ngumpul bareng di surabaya
35 Bab 35. Rumah baru ku terasa hangat
36 Bab 36. Semoga momen kebersaam ini akan selalu ada
37 Bab 37. Pakde Sutris dan Yuni kembali ke Malang
38 Bab 38. Belanja Furniture dan asesoris rumah
39 Bab 39. Rumah baru ku sudah cantik dan indah
40 Bab 40. Indahnya momen kumpul bersama
41 Bab 41. Keseruan di dalam gerbong kereta
42 Bab 42. Tidak ada Ibu ku, sekarang bersama Ibu mertua ku
43 Bab 43 Persiapan kunjungan bos besar ke kantor cabang
44 Bab 44. Bu Lisa telepon
45 Bab 45 Arya bahagia mendapat hadiah tempat tidur bergambar Spiderman
46 Bab 46 Arya sudah tidur di tempat tidurnya sendiri
47 Bab 47. Siapa ya yang datang?
48 Bab 48. Ada tamu dari kantor jakarta
49 Bab 49. Bu Lisa dan mas Pasha kerja lembur di ruang kerja
50 Bab 50. Menjemput bos besar Pak Slamet, di juanda
51 Bab 51. Banyak permintaan untuk Presentasi ke pabrik-pabrik
52 Bab 52. Dini dan Riki datang
53 Bab 53. Konflik antara Bu Lisa dan Bu Vita
54 Bab 54. Bu Vita ninggalin Bu Lisa ke wisma
55 Bab 55. Mas Pasha dan Riki presentasi di Sampoerna
56 Bab 56. Semoga goal Projek di Sampoerna.
57 Bab 57. Order pertama dari PT Sampoerna masuk
58 Bab 58. Pak Satri dari PT Berlian berkunjung ke rumah
59 Bab 59. Semoga Penawaran untuk Berau Coal goal
60 Bab 60. Bahagianya PO kedua terbit
61 Bab 61. Pak Bambang bangga dengan kinerja mas Pasha dan Citra
62 Bab 62. Deni dan Riki senang menerima hadiah motornya
63 Bab 63. Shopping denga Bu Retno
64 Bab 64. Persiapan Training di Berau Coal dan Sampoerna
65 Bab 65. Persiapan ke kargo bandara juanda
66 Bab 66. Semua sudah berangkat menjalankan tugasnya
67 Bab 67. Mendaftarkan Arya Sekolah
68 Bab 68. Pak Mus menjadi langganan becak Arya ke sekolah
69 Bab 69. Bahagia mendengar kabar Ibu dan Bapak baik-baik saja
70 Bab 70. PO dari Migas Cepu turun
71 Bab 71. Hari pertama Arya sekolah
72 Bab 72. Pak Bambang bangga dengan kinerja aku dan mas Pasha.
73 Bab 73. Ngobrol santai dengan Bu Retno tetangga sebelah ku
74 Bab 74. Rilex sejenak bersama Bu Retno dan Arya
75 Bab 75. Training hari ke dua
76 Bab 76. Mengantar Arya sekolah
77 Bab 77. Perkenalan dengan orang tua teman-teman Arya
78 Bab 78. Menjemput mas Pasha di bandara
79 Bab 79 Kumpul lagi bersama mas Pasha
80 Bab 80. Persiapan ke Migas Cepu
81 Bab 81. Selalu seru bersama ibu-ibu
82 Bab 82. Kerja sambil refreshing
83 Bab 83. Menikmati fasilitas di mess Cepu
84 Bab 84. Keseruan hari ke dua di migas cepu
85 Bab 85. Mengirimkan oleh-oleh untuk Ibu dan Bapak di jakarta
86 Bab 86. Perkenalan dengan keluarga Pak Adi
87 Bab 87. Indahnya bersama keluarga Pak Adi
88 Bab 88. Perjalanan ke Sarangan
89 Bab 89. Keseruan malam perpisahan di Sarangan
90 Bab 90. Mampir ke Bule Mung
91 Bab 91 Bulek Mung sangat terkejut atas kehadiran aku sekeluarga
92 Bab 92. Kangen kembali ke rumah kantor
93 Bab 93. Tiba di rukan
94 Bab 94. Ide ku membuat kursi roda
95 Bab 95. Kabar baik dari Pak Bambang
96 Bab 96. Kursi Roda ku
97 Bab 97. Kursi roda ku sedang di modif di bengkel las
98 Bab 98. Surprise untuk Deni dan Riki
99 Bab 99. Bahagianya Deni dan Riki dapat hadiah mobil baru
100 Bab 100. Menjalankan rencana ku untuk mas Pasha
101 Bab 101. Bahagianya mas Pasha untuk program adiknya Arya
102 Bab 102. Pelajaran untuk Asep
103 Bab 103. Bertambah satu keluarga kecil ku
104 Bab 104. Selalu heboh kalau bersama ibu-bu
105 Bab 105. Mas Reyhan kemana ya?
106 Bab 106. Alhamdulillah Mas Pasha pulang
107 Bab 107. Malam perkenalan
108 Bab 108. Serunya malam perkenalan
109 Bab 109. Persiapan acara tujuh belasan di kompleks ku
110 Bab 110. Remaja karang taruna
111 Bab 111. Konsentrasi ku terpecah
112 Bab 112. Kabar baik dari pak Yanto
113 Bab 113. Hari pertama Bu Retno bekerja
114 Bab 114. Ada apa dengan perasaan ku
115 Bab 115. Hati ku yang kosong ternyata itu pertanda
116 Bab 116. Merawat mas Pasha
117 Bab 117. Pertemuan dengan Pak Rusdi
118 Bab 118. Berita baik dari Pak Rusdi
119 Bab 119. Paket tour singapora untuk Pak Rusdi
120 Bab 120. Persiapan Training Tuban dan Paiton
121 Bab 121. Teleponan dengan siapa ya Mas Pasha?
122 Bab 122. Ku ingin kejujuran dari mas Pasha
123 BAB 123. Istirahat sejenak
124 Bab 124. Pertemuan tak terduga
125 Bab 125. Dunia itu sempit ya
126 Bab 126. Kenangan lama
127 Bab 127. Kembali beraktivitas
128 Bab 128. Mas Pasha kelelahan
129 Bab 129. Mas Pasha membaik
130 Bab 130. Training di Paiton dan Tuban Part 1
131 Bab 131. Training di Paiton dan Tuban Part 2
132 Bab 132. Kehadirannya mengagetkan ku
133 Bab 133. Masa lalu itu indah
134 Bab 134. Masih bersama sahabat kecil ku
135 Bab 135. Selalu bersama Sahabat ku
136 Bab 136. Waktu bersama Arya
137 Bab 137. Semua terungkap
138 Bab 138. Jalan-jalan santai bersama Revan dan Bu Retno
139 Bab 139. Masih berlanjut Jalan-jalan santai bersama Revan dan Arya
140 Bab 140. Selalu harus mengalah
141 Bab 141. Mas Pasha masih ngambek
142 Bab 142. Menenangkan hati
143 Bab 143. Berdamai dengan Mas Pasha
144 Bab 144. Asep Sakit
145 Bab 145. Kejutan untuk Asep
146 Bab 146. Kejutan untuk Asep bagian 1.
147 Bab 147. Kejutan untuk Asep Bagian 2.
148 Bab 148. Mas Pasha pulang ke rumah
149 Bab 149. Bersyukur untuk nikmat yang aku terima.
150 Bab 150. Aku tetep harus semangat
151 Bab 151. Selalu ada saja masalah yang datang
152 Bab 152. Cepet sembuh untuk Dek Ina, Putri Bu Retno.
153 Bab 153. Perkenalan Revan dengan sahabat-sahabat ku.
154 Bab 154. Bikin gak fokus selama Revan ada di rumah.
155 Bab 155. Me time.
156 Bab 156. Rahasia yang selalu ku simpan.
157 Bab 157. Indahnya, bisa melayani suami di pagi hari.
158 Bab 158. Ada apa dengan Bapak?
159 Bab 159. Aku ke Jakarta bersama Arya
160 Bab 160. Bu Retno menemaniku ke Jakarta.
161 Bab 161. Bersyukur selalu ada Bu Retno yang menemani ku
162 Bab 162. Kekhawatiran Citra, saat Mas Pasha ditinggal ke Jakarta
163 Bab 163. Laporan training di tunggu Pak Bambang
164 Bab 164. Pekerjaan selesai, siap ke Jakarta
165 Bab 165. Akhirnya Asep yang mengantar ke bandara
166 Bab 166. Senang nya ada Mas Pasha di bandara
167 Bab 167. Berjumpa di kota masa kecil ku
168 Bab 168. Bertemu Bapak
169 Bab 169. Berkumpul di rumah Bapak
170 Bab 170. Kenangan indah makan malam bersama Bapak
171 Bab 171. Perjalanan yang heboh ke puncak
172 Bab 172. Indahnya pemandangan di Gunung mas.
173 Bab 173. Selalu rukun dengan keluarga sahabat kecil ku
174 Bab 174. Akhirnya ketahuan juga
175 Bab 175. Penasaran dengan kiriman foto Candra
176 Bab 176. Kesalahan Mas Pasha.
177 Bab 177. Kesal dengan kelakuan mas Pasha
178 Bab 178. Pak Bambang ikut kumpul
179 Bab 179. Bersemangat punya perusahaan sendiri
180 Bab 180. Kebersamaan yang tak kan terlupakan
181 Bab 181. Bakar-bakar ayam dan ikan di Malam perpisahan
182 Bab 182. Pesan tiket kembali ke surabaya
183 Bab 183. Turun dari puncak guung mas
184 Bab 184. Pesan Bapak untuk ku
185 Bab 185. Pelukan hangat Bapak untukku
186 Bab 186. Kembali ke Surabaya
187 Bab 187. Pesan ku ke Revan saat di pesawat
188 Bab 188. Pertemuan tapi berasa perpisahan
189 Bab 189. Melajutkan rutinitas ku
190 Bab 190. Kegiatan kantor full
191 Bab 191. Alhamdulillah order turun
192 Bab 192. Refreshing memasak
193 Bab 193. Cita-cita ku memiliki perusahaan sendiri
194 Bab 194. Senang terima berita dari Deni
195 Bab 195. Bau bau ada pelakor
196 Bab 196. Pecah telor
197 Bab 197. Order jasa meningkat
198 Bab 198. Pembagian tugas kerja
199 Bab 199. Cobaan hidup untuk ku
200 Bab 200. Mas Pasha berbohong
201 Bab 201. Semoga badai segera berlalu
202 Bab 202. Order pertama untuk perusahaan ku
203 Bab 203. Bahagia bersama keluarga kecil ku
204 Bab 204. Selalu bersyukur dengan nikmat Nya
205 Bab 205. Kabar baik dari Pak Rusdi
206 Bab 206. Kunjungan Pak Rusdi ke rumah ku.
207 Bab 207. Semoga urusan dengan Pak Rusdi semua dilancarkan.
208 Bab 208. Bersyukur memiliki tim kerja yang bagus
209 Bab 209. Menunggu kabar baik dari KDI
210 Bab 210. Ngajak ribut dan bikin kesal
211 Bab 211. Selalu ada pelakor yang mengganggu rumah tangga ku
212 Bab 212. Berharap mas Pasha segera sadar
213 Bab 213. Rencana pembelian rumah kantor
214 Bab 214. Doa ku untuk semua karyawan ku
215 Bab 215. Management waktu yang bagus
216 Bab 216. Semoga semua pekerjaan dilancarkan
217 Bab 217. Telepon dari Bapak
218 Bab 218. Bapak ingin napak tilas.
219 Bab 219. Bapak senang dengan ide ku.
220 Bab 220. Pekerjaan balancing, cukup sukses.
221 Bab 221. Berbagi cerita saat sarapan
222 Bab 222. Selalu indah di ruang makan
223 Bab 223. Pak Mus Bahagia menerima bantuan ku.
224 Bab 224. Kenapa dengan Revan
225 Bab 225 Curhatan teman kecil ku
226 Bab 226. Menjadi pendengar setia
227 Bab 227. Menyelesaikan laporan pekerjaan
228 Bab 228. Kerja keras menyelesaikan laporan pekerjaan
229 Bab 229. Tugas terakhir di pabrik keramik
230 Bab 230. Akhirnya selesai pekerjaan di pabrik keramik
231 Bab 231. Santai bertiga yang bikin bahagia
232 Bab 232. Kecemburuan Revan
233 Bab 233. Alhamdulilah pekerjaan jasa sudah selesai
234 Bab 234. Semoga akan selalu baik-baik saja
235 Bab 235. Bu Retno puas dengan hasil kerja nya
236 Bab 236. Bahagianya Deni dan Riki
237 Bab 237. Kejutan untuk keluarga Malang
238 Bab 238. Keindahan di rumah kelurga besar mas Pasha
239 Bab 239. Piknik bersama keluarga mas Pasha
240 Bab 240. Kehebohan di kolam renang
241 Bab 241. Bahagianya punya waktu bersama
242 Bab 242. Kebahagiaan selalu ada saat bersama dengan keluarga besar mas Pasha
243 Bab 243. Arya bersama ponakan ku
244 Bab 244. Kembali Mas Pasha lembur bikin laporan
245 Bab 245. Semoga selalu kompak bersama mas Pasha
246 Bab 246. Persiapan ke Singapore
247 Bab 247. Kebahagiaan Asep walau tidak ke Singapore
248 Bab 248. Ketemu Pak Rusdi dan keluarga di Bandara Juanda
249 Bab 249. Keakraban aku dengan keluarga Pak Rusdi
250 Bab 250. Welcome Singapore
251 Bab 251. Memandangi keindahan sepanjang bandara dan hotel di Singapore
252 Bab 252. Malam yang indah di teras kamar hotel ku
253 Bab 253. Ternyata ada Bu Lisa
254 Bab 254. Kecurigaan ku
255 Bab 255. Kenangan yang tak terlupakan saat sesi foto bersama
256 Bab 256. Senang dan sedih saat ingin berpisah
257 Bab 257. Kemesraan ini janganlah cepat berlalu
258 Bab 258. Semoga selalu ada pertemuan saat ada perpisahaan
259 Bab 259. Reunian di taman depan kamar ku
260 Bab 260. Mas Pasha kemana ya?
261 Bab 261. Saling berbagi pengalaman
262 Bab 262. Perjalanan ke Merlion Park, Universal Studios dan Singapore River
263 Bab 263. Gak sabar ingin segera melayani mas Pasha
264 Bab 264. Selalu selfi dimana-mana
265 Bab 265. Selalu heboh berselfi
266 Bab 266. Doa ku untuk Hartono
267 Bab 267. Jalan-jalan ke Orchid
268 Bab 268. Belanja bersama Revan
269 Bab 269. Mas Pasha kemana ya?
270 Bab 270. Berpisah untuk bertemu kembali
271 Bab 271. Malam terakhir di Hotel Shangrila Singapora
272 Bab 272. Meninggalkan Shangri-La hotel Singapore
273 Bab 273. Semoga bisa kembali ke singapora
274 Bab 274. Kembali ke rumah Surabaya
275 Bab 275. Welcome back my sweet home.
276 Bab 276. Sudah tiba di bandara Juanda
277 Bab 277. Revan yang selalu minta perhatian Citra
278 Bab 278. Makan bareng bersama di Rukan
279 Bab 279. Kembali dengan rutinitas
280 Bab 280. Dana kerja jasa sudah cair
281 Bab 281. Kehadiran Kiki yang tidak diharapkan
282 Bab 282. Selalu harus waspada dengan Kiki
283 Bab 283. Ada pengganggu yang meresahkan
284 Bab 284. Senang melihat perubahan Asep
285 Bab 285. Kangen bertemu emak-emak
286 Bab 286. Oleh-oleh untuk jakarta
287 Bab 287. Keluarga Deni tiba dari pacitan
288 Bab 288. Kehadiran Bu Tanti di rumah ku
289 Bab 289. Rumah kantor sudah jadi milik ku
290 Bab 290. Jadwal kontrol kehamilan Neneng
291 Bab 291. Rencana syukuran empat bulanan Neneng.
292 Bab 292. Kabar sedih
293 Bab 293. Semoga bapak baik-baik saja
294 Bab 294. Kesedihan ku
295 Bab 295. Wajah bapak selalu ada untuk ku
296 Bab 296. Kepulangan ku ke jakarta, yang menyedihkan
297 Bab 297. Kesedihan ku untuk kepergian bapak
298 Bab 298. Rindu Bapak
299 Bab 299. Selamat jalan Bapak ku
300 Bab 300. Tempat terindah di sisi Allah untuk bapak
301 Bab 301. Pemakaman Bapak
302 Bab 302. Kehadiran Bu Pungki
303 Bab 303 Rencana ibu ku
304 Bab 304. Makan bersama dengan keluarga Bapak ku
305 Bab 305. Bahagia bisa kumpul bersama
306 Bab 306. Pengajian untuk Bapak
307 Bab 307. Selamat jalan Bapak, aku pulang
308 Bab 308. Selalu ada Bapak d hati ku
309 Bab 309. Keakraban Revan dan Mas Pasha
310 Bab 310. Bahagia melihat mas Pasha dan Revan berdamai
311 Bab 311. Tiba di juanda.
312 Bab 312. Kangen kamarku
313 Bab 313. Kembali sibuk kerja
314 Bab 314. Kebersamaan dengan tim kecil ku, di meja makan
315 Bab 315. Pelakor selalu bikin kesal
316 Bab 316. Syukurlah akhirnya semua selesai
317 Bab 317. Teguran untuk Bu Hendro
318 Bab 318. Semua jadi pelajaran
319 Bab 319. Usaha mas Pasha lancar
320 Bab 320. Santai sejenak
321 Bab 321. Tambahan tugas baru dari bos besar
322 Bab 322. Kunjungan Bu Gianto ke rumah mu
323 Bab 323. Kepergian keluarga Bu Hendro
324 Bab 324. Rencana ke Bali
325 Bab 325. Kesepakatan bersama dengan PKK
326 Bab 326. Revan ke rumah ku
327 Bab 327. Ledekan Asep
328 Bab 328. Revan ikut ke Bali
329 Bab 329. Rencana kunjungan ke Pak Hendro
330 Bab 330. Ke rumah Pak Hendro.
331 Bab 331. Rencana pembelian rumah Pak Hendro
332 Bab 332. Rencana pembelian rumah Pak Hendro
333 Bab 333. Periapan penyambutan Pak Hendro.
334 Bab 334. Rumah Pak Hendro sudah jadi milik ku
335 Bab 335. Bersyukur
336 Bab 336. Rencana renovasi rumah kantor yang baru.
337 Bab 337. Terulang kembali
338 Bab 338. Renovasi rukan baru
339 Bab 339. Arya semakin membaik
340 Bab 340. Revan penasaran
341 Bab 341. Pakde Sutris dan mas Gatot ke rumah
342 Bab 342. Rencana healing ke Bali
343 Bab 343. Meeting dengan PKK di rumah ku.
344 Bab 344. Kontrak sewa rukan sudah ditanda tangani
345 Bab 345. Rencana beres
346 Bab 346. Pekerjaan lagi padat.
347 Bab 347. Sibuk penyelesaian rukan baru
348 Bab 348. Bantuan Deni dan Riki.
349 Bab 349. Persiapan tahlilan untuk almarhum Bapak ku.
350 Bab 350. Mengenang Bapak
351 Bab 351. Ke yayasan
352 Bab 352. Tahlilan berjalan lancar
353 Bab 353. Semoga berkah
354 Bab 354. Persiapan ke bali
355 Bab 355. Pesan untuk Pak Gatot
356 Bab 356. Go to Bali
357 Bab 357. Keceriaan anak-anak sepanjang perjalanan
358 Bab 358. Bahagianya bisa berdamai
359 Bab 359. Sambutan dengan tarian Pendet
360 Bab 360. Indahnya di jimbaran
361 Bab 361. Keseruan saat reog dan tarian banyuwangi dipentaskan
362 Bab 362. Perkenalan Revan dengan Ibu mertua ku
363 Bab 363. Pertunjukan reoq ponorogo
364 Bab 364. Keseruan pemain Reoq
365 Bab 365. Persiapan ke pantai jimbaran
366 Bab 366. Arya pintar
367 Bab 367. Go to Jimbaran
368 Bab 368. Makan bersama dengan keluarga Malang.
369 Bab 369. Serunya makan siang di tepi pantai.
370 Bab 370. Kelakuan kakak ipar ku
371 Bab 371. Selalu bikin keributan
372 Bab 372. Berusaha tegar
373 Bab 373. Revan menyemangati ku.
374 Bab 374. Serasa sedang bulan madu
375 Bab 375. Healing bareng Bu Retno.
376 Bab 376. Keseruan di kebun binatang
377 Bab 377. Berkeliling dengan gajah
378 Bab 378. Kebahagiaan di kebun binatang
379 Bab 379. Masih berhubungan
380 Bab 380. Kesal
381 Bab 381. Curhatan ku ke Revan
382 Bab 382. Kegelisahan ku
383 Bab 383. Kecurigaan Revan
384 Bab 384. Selamat tinggal jimbaran
385 Bab 385. Kenangan indah di Jimbaran
386 Bab 386. Kembali ke surabaya
387 Bab 387. Perjalanan yang menyenangkan
388 Bab 388. Renovasi rumah
389 Bab 389. Mampir ke Bromo
390 Bab 390. Menikmati makanan di kaki gunung Bromo
391 Bab 391. Keceriaan Arya bersama kuda nya
392 Bab 392. Kasihan Revan
393 Bab 393. Semoga Revan baik baik saja
394 Bab 394. Mampir ke Lek Barno.
395 Bab 395. Kunjungan dadakan
396 Bab 396. Semoga selalu bahagia saudara ku
397 Bab 397. Perhatian mas Pasha untuk ku
398 Bab 398. Seting kantor baru
399 Bab 399. Melanjutkan seting kantor baru
400 Bab 400. Belanja meja meeting untuk kantor baru.
401 Bab 401. Makan siang bersama di meja kantor baru
402 Bab 402. Semoga Pasha tidak mengulangi lagi
403 Bab 403. Renovasi tahap pertama sudah beres
404 Bab 404. Batal untuk istirahat
405 Bab 405. Segera istirahat, untuk bangun tengah malam
406 Bab 406. Cerita Pak Bambang
407 Bab 407. Ibu tiba di Surabaya
408 Bab 408. Ngobrol dengan Ibu
409 Bab 409. Makan rujak cingur bersama Revan
410 Bab 410. Kumpul bareng di ruang TV
411 Bab 411. Bu Retno yang selalua ada untuk ku
412 Bab 412. Semoga ucapan mas Pasha itu benar
413 Bab 413. Mengatur rencana untuk esok
414 Bab 414. Malam terakhir bersama bule Sri di rumah ku.
415 Bab 415. Mengantar bule Sri ke terminal
416 Bab 416. Persiapan menyambut Pak Slamet.
417 Bab 417. Menyiapkan kejutan untuk Pak Slamet
418 Bab 418. Banyak pujian dari Pak Slamet.
419 Bab 419. Ibu terharu dengan kata-kata Pak Slamet
420 Bab 420. Ilmu bisnis baru dari Revan
421 Bab 421. Amanah baru, projek baru
422 Bab 422. Meeting kecil persiapan kantor baru
423 Bab 423. Revan pamitan dengan Ibu ku
424 Bab 424. Rencana ke Pasuruan
425 Bab 425. Ibu dan sudara-saudara ku ikut ke Pasuruan
426 Bab 426. Ke Pasuruan
427 Bab 427. Belanja kebutuhan kantor baru
428 Bab 428. Belanja beres dapat bonusan
429 Bab 429. Gotong royong setting kantor baru
430 Bab 430. Ada aja yang berusaha merusaknya
431 Bab 431. Ke kawatiran keluarga
432 Bab 432. Nasehat Ibu ku
433 Bab 433. Doa mengantar kepulangan bule Parti
434 Bab 434. Selamat jalan bule, selamat sampai di bengkulu.
435 Bab 435. Santai sambil Makan rujak cingur
436 Bab 436. Bismilah mulai jalani projek baru
437 Bab 437. Doa Ibu selalu untuk ku.
438 Bab 438. Selamat jalan semuanya.
Episodes

Updated 438 Episodes

1
Bab 1. Bersama keluarga ku
2
Bab 2. Waktu bersama keluarga part 1
3
Bab 3. Waktu bersama keluarga part 2
4
Bab 4 Perjalanan ke kantor
5
Bab 5. Kecelakaan itu terjadi
6
Bab 6. Ku terima takdir ku
7
Bab 7. Harus selalu kuat
8
Bab 8. Operasi mulai dilaksanakan.
9
Bab 9 Sesuatu yang indah di balik musibah ini
10
Bab 10. Mulai sosialisasi dengan keadaan
11
Bab 11. Alhamdulillah bertemu dengan dokter yang baik hati
12
Bab 12. Sudah boleh pulang
13
Bab 13. Alhamdulillah boleh pulang
14
Bab 14. Persiapan pulang ke rumah
15
Bab 15. Kabar dari kantor
16
Bab 16. Bimbang
17
Bab 17. Kesepakatan diperoleh
18
Bab 18. Malam pertama di rumah
19
Bab 19. Persiapan menjalani yang baru
20
Bab 20. Tanah yang kupijak akan menjadi karier hidupku
21
Bab 21. Bertemu Teguh
22
Bab 22. Perumahan Wisma Bungurasih
23
Bab 23. Berkenalan dengan Bu Retno
24
Bab 24. Keluarga tetangga yang ramah
25
Bab 25. Rumah dan kantor sudah siap
26
Bab 26. Alhamdulillah sudah tiba kembali di Bandara Soekarno Hatta
27
Bab 27. Berpisah dengan empok Maimunah
28
Bab 28. Merundingkan kepindahan ku ke Surabaya
29
Bab 29. Packing barang-barang
30
Bab 30. Kaki palsu ku sudah jadi.
31
Bab 31. Selamat tinggal kenangan di jakarta
32
Bab 32. Perjalanan yang menghebohkan
33
Bab 33. Siap terbang ke Surabaya
34
Bab 34. Alhamdulillah akhirnya bisa ngumpul bareng di surabaya
35
Bab 35. Rumah baru ku terasa hangat
36
Bab 36. Semoga momen kebersaam ini akan selalu ada
37
Bab 37. Pakde Sutris dan Yuni kembali ke Malang
38
Bab 38. Belanja Furniture dan asesoris rumah
39
Bab 39. Rumah baru ku sudah cantik dan indah
40
Bab 40. Indahnya momen kumpul bersama
41
Bab 41. Keseruan di dalam gerbong kereta
42
Bab 42. Tidak ada Ibu ku, sekarang bersama Ibu mertua ku
43
Bab 43 Persiapan kunjungan bos besar ke kantor cabang
44
Bab 44. Bu Lisa telepon
45
Bab 45 Arya bahagia mendapat hadiah tempat tidur bergambar Spiderman
46
Bab 46 Arya sudah tidur di tempat tidurnya sendiri
47
Bab 47. Siapa ya yang datang?
48
Bab 48. Ada tamu dari kantor jakarta
49
Bab 49. Bu Lisa dan mas Pasha kerja lembur di ruang kerja
50
Bab 50. Menjemput bos besar Pak Slamet, di juanda
51
Bab 51. Banyak permintaan untuk Presentasi ke pabrik-pabrik
52
Bab 52. Dini dan Riki datang
53
Bab 53. Konflik antara Bu Lisa dan Bu Vita
54
Bab 54. Bu Vita ninggalin Bu Lisa ke wisma
55
Bab 55. Mas Pasha dan Riki presentasi di Sampoerna
56
Bab 56. Semoga goal Projek di Sampoerna.
57
Bab 57. Order pertama dari PT Sampoerna masuk
58
Bab 58. Pak Satri dari PT Berlian berkunjung ke rumah
59
Bab 59. Semoga Penawaran untuk Berau Coal goal
60
Bab 60. Bahagianya PO kedua terbit
61
Bab 61. Pak Bambang bangga dengan kinerja mas Pasha dan Citra
62
Bab 62. Deni dan Riki senang menerima hadiah motornya
63
Bab 63. Shopping denga Bu Retno
64
Bab 64. Persiapan Training di Berau Coal dan Sampoerna
65
Bab 65. Persiapan ke kargo bandara juanda
66
Bab 66. Semua sudah berangkat menjalankan tugasnya
67
Bab 67. Mendaftarkan Arya Sekolah
68
Bab 68. Pak Mus menjadi langganan becak Arya ke sekolah
69
Bab 69. Bahagia mendengar kabar Ibu dan Bapak baik-baik saja
70
Bab 70. PO dari Migas Cepu turun
71
Bab 71. Hari pertama Arya sekolah
72
Bab 72. Pak Bambang bangga dengan kinerja aku dan mas Pasha.
73
Bab 73. Ngobrol santai dengan Bu Retno tetangga sebelah ku
74
Bab 74. Rilex sejenak bersama Bu Retno dan Arya
75
Bab 75. Training hari ke dua
76
Bab 76. Mengantar Arya sekolah
77
Bab 77. Perkenalan dengan orang tua teman-teman Arya
78
Bab 78. Menjemput mas Pasha di bandara
79
Bab 79 Kumpul lagi bersama mas Pasha
80
Bab 80. Persiapan ke Migas Cepu
81
Bab 81. Selalu seru bersama ibu-ibu
82
Bab 82. Kerja sambil refreshing
83
Bab 83. Menikmati fasilitas di mess Cepu
84
Bab 84. Keseruan hari ke dua di migas cepu
85
Bab 85. Mengirimkan oleh-oleh untuk Ibu dan Bapak di jakarta
86
Bab 86. Perkenalan dengan keluarga Pak Adi
87
Bab 87. Indahnya bersama keluarga Pak Adi
88
Bab 88. Perjalanan ke Sarangan
89
Bab 89. Keseruan malam perpisahan di Sarangan
90
Bab 90. Mampir ke Bule Mung
91
Bab 91 Bulek Mung sangat terkejut atas kehadiran aku sekeluarga
92
Bab 92. Kangen kembali ke rumah kantor
93
Bab 93. Tiba di rukan
94
Bab 94. Ide ku membuat kursi roda
95
Bab 95. Kabar baik dari Pak Bambang
96
Bab 96. Kursi Roda ku
97
Bab 97. Kursi roda ku sedang di modif di bengkel las
98
Bab 98. Surprise untuk Deni dan Riki
99
Bab 99. Bahagianya Deni dan Riki dapat hadiah mobil baru
100
Bab 100. Menjalankan rencana ku untuk mas Pasha
101
Bab 101. Bahagianya mas Pasha untuk program adiknya Arya
102
Bab 102. Pelajaran untuk Asep
103
Bab 103. Bertambah satu keluarga kecil ku
104
Bab 104. Selalu heboh kalau bersama ibu-bu
105
Bab 105. Mas Reyhan kemana ya?
106
Bab 106. Alhamdulillah Mas Pasha pulang
107
Bab 107. Malam perkenalan
108
Bab 108. Serunya malam perkenalan
109
Bab 109. Persiapan acara tujuh belasan di kompleks ku
110
Bab 110. Remaja karang taruna
111
Bab 111. Konsentrasi ku terpecah
112
Bab 112. Kabar baik dari pak Yanto
113
Bab 113. Hari pertama Bu Retno bekerja
114
Bab 114. Ada apa dengan perasaan ku
115
Bab 115. Hati ku yang kosong ternyata itu pertanda
116
Bab 116. Merawat mas Pasha
117
Bab 117. Pertemuan dengan Pak Rusdi
118
Bab 118. Berita baik dari Pak Rusdi
119
Bab 119. Paket tour singapora untuk Pak Rusdi
120
Bab 120. Persiapan Training Tuban dan Paiton
121
Bab 121. Teleponan dengan siapa ya Mas Pasha?
122
Bab 122. Ku ingin kejujuran dari mas Pasha
123
BAB 123. Istirahat sejenak
124
Bab 124. Pertemuan tak terduga
125
Bab 125. Dunia itu sempit ya
126
Bab 126. Kenangan lama
127
Bab 127. Kembali beraktivitas
128
Bab 128. Mas Pasha kelelahan
129
Bab 129. Mas Pasha membaik
130
Bab 130. Training di Paiton dan Tuban Part 1
131
Bab 131. Training di Paiton dan Tuban Part 2
132
Bab 132. Kehadirannya mengagetkan ku
133
Bab 133. Masa lalu itu indah
134
Bab 134. Masih bersama sahabat kecil ku
135
Bab 135. Selalu bersama Sahabat ku
136
Bab 136. Waktu bersama Arya
137
Bab 137. Semua terungkap
138
Bab 138. Jalan-jalan santai bersama Revan dan Bu Retno
139
Bab 139. Masih berlanjut Jalan-jalan santai bersama Revan dan Arya
140
Bab 140. Selalu harus mengalah
141
Bab 141. Mas Pasha masih ngambek
142
Bab 142. Menenangkan hati
143
Bab 143. Berdamai dengan Mas Pasha
144
Bab 144. Asep Sakit
145
Bab 145. Kejutan untuk Asep
146
Bab 146. Kejutan untuk Asep bagian 1.
147
Bab 147. Kejutan untuk Asep Bagian 2.
148
Bab 148. Mas Pasha pulang ke rumah
149
Bab 149. Bersyukur untuk nikmat yang aku terima.
150
Bab 150. Aku tetep harus semangat
151
Bab 151. Selalu ada saja masalah yang datang
152
Bab 152. Cepet sembuh untuk Dek Ina, Putri Bu Retno.
153
Bab 153. Perkenalan Revan dengan sahabat-sahabat ku.
154
Bab 154. Bikin gak fokus selama Revan ada di rumah.
155
Bab 155. Me time.
156
Bab 156. Rahasia yang selalu ku simpan.
157
Bab 157. Indahnya, bisa melayani suami di pagi hari.
158
Bab 158. Ada apa dengan Bapak?
159
Bab 159. Aku ke Jakarta bersama Arya
160
Bab 160. Bu Retno menemaniku ke Jakarta.
161
Bab 161. Bersyukur selalu ada Bu Retno yang menemani ku
162
Bab 162. Kekhawatiran Citra, saat Mas Pasha ditinggal ke Jakarta
163
Bab 163. Laporan training di tunggu Pak Bambang
164
Bab 164. Pekerjaan selesai, siap ke Jakarta
165
Bab 165. Akhirnya Asep yang mengantar ke bandara
166
Bab 166. Senang nya ada Mas Pasha di bandara
167
Bab 167. Berjumpa di kota masa kecil ku
168
Bab 168. Bertemu Bapak
169
Bab 169. Berkumpul di rumah Bapak
170
Bab 170. Kenangan indah makan malam bersama Bapak
171
Bab 171. Perjalanan yang heboh ke puncak
172
Bab 172. Indahnya pemandangan di Gunung mas.
173
Bab 173. Selalu rukun dengan keluarga sahabat kecil ku
174
Bab 174. Akhirnya ketahuan juga
175
Bab 175. Penasaran dengan kiriman foto Candra
176
Bab 176. Kesalahan Mas Pasha.
177
Bab 177. Kesal dengan kelakuan mas Pasha
178
Bab 178. Pak Bambang ikut kumpul
179
Bab 179. Bersemangat punya perusahaan sendiri
180
Bab 180. Kebersamaan yang tak kan terlupakan
181
Bab 181. Bakar-bakar ayam dan ikan di Malam perpisahan
182
Bab 182. Pesan tiket kembali ke surabaya
183
Bab 183. Turun dari puncak guung mas
184
Bab 184. Pesan Bapak untuk ku
185
Bab 185. Pelukan hangat Bapak untukku
186
Bab 186. Kembali ke Surabaya
187
Bab 187. Pesan ku ke Revan saat di pesawat
188
Bab 188. Pertemuan tapi berasa perpisahan
189
Bab 189. Melajutkan rutinitas ku
190
Bab 190. Kegiatan kantor full
191
Bab 191. Alhamdulillah order turun
192
Bab 192. Refreshing memasak
193
Bab 193. Cita-cita ku memiliki perusahaan sendiri
194
Bab 194. Senang terima berita dari Deni
195
Bab 195. Bau bau ada pelakor
196
Bab 196. Pecah telor
197
Bab 197. Order jasa meningkat
198
Bab 198. Pembagian tugas kerja
199
Bab 199. Cobaan hidup untuk ku
200
Bab 200. Mas Pasha berbohong
201
Bab 201. Semoga badai segera berlalu
202
Bab 202. Order pertama untuk perusahaan ku
203
Bab 203. Bahagia bersama keluarga kecil ku
204
Bab 204. Selalu bersyukur dengan nikmat Nya
205
Bab 205. Kabar baik dari Pak Rusdi
206
Bab 206. Kunjungan Pak Rusdi ke rumah ku.
207
Bab 207. Semoga urusan dengan Pak Rusdi semua dilancarkan.
208
Bab 208. Bersyukur memiliki tim kerja yang bagus
209
Bab 209. Menunggu kabar baik dari KDI
210
Bab 210. Ngajak ribut dan bikin kesal
211
Bab 211. Selalu ada pelakor yang mengganggu rumah tangga ku
212
Bab 212. Berharap mas Pasha segera sadar
213
Bab 213. Rencana pembelian rumah kantor
214
Bab 214. Doa ku untuk semua karyawan ku
215
Bab 215. Management waktu yang bagus
216
Bab 216. Semoga semua pekerjaan dilancarkan
217
Bab 217. Telepon dari Bapak
218
Bab 218. Bapak ingin napak tilas.
219
Bab 219. Bapak senang dengan ide ku.
220
Bab 220. Pekerjaan balancing, cukup sukses.
221
Bab 221. Berbagi cerita saat sarapan
222
Bab 222. Selalu indah di ruang makan
223
Bab 223. Pak Mus Bahagia menerima bantuan ku.
224
Bab 224. Kenapa dengan Revan
225
Bab 225 Curhatan teman kecil ku
226
Bab 226. Menjadi pendengar setia
227
Bab 227. Menyelesaikan laporan pekerjaan
228
Bab 228. Kerja keras menyelesaikan laporan pekerjaan
229
Bab 229. Tugas terakhir di pabrik keramik
230
Bab 230. Akhirnya selesai pekerjaan di pabrik keramik
231
Bab 231. Santai bertiga yang bikin bahagia
232
Bab 232. Kecemburuan Revan
233
Bab 233. Alhamdulilah pekerjaan jasa sudah selesai
234
Bab 234. Semoga akan selalu baik-baik saja
235
Bab 235. Bu Retno puas dengan hasil kerja nya
236
Bab 236. Bahagianya Deni dan Riki
237
Bab 237. Kejutan untuk keluarga Malang
238
Bab 238. Keindahan di rumah kelurga besar mas Pasha
239
Bab 239. Piknik bersama keluarga mas Pasha
240
Bab 240. Kehebohan di kolam renang
241
Bab 241. Bahagianya punya waktu bersama
242
Bab 242. Kebahagiaan selalu ada saat bersama dengan keluarga besar mas Pasha
243
Bab 243. Arya bersama ponakan ku
244
Bab 244. Kembali Mas Pasha lembur bikin laporan
245
Bab 245. Semoga selalu kompak bersama mas Pasha
246
Bab 246. Persiapan ke Singapore
247
Bab 247. Kebahagiaan Asep walau tidak ke Singapore
248
Bab 248. Ketemu Pak Rusdi dan keluarga di Bandara Juanda
249
Bab 249. Keakraban aku dengan keluarga Pak Rusdi
250
Bab 250. Welcome Singapore
251
Bab 251. Memandangi keindahan sepanjang bandara dan hotel di Singapore
252
Bab 252. Malam yang indah di teras kamar hotel ku
253
Bab 253. Ternyata ada Bu Lisa
254
Bab 254. Kecurigaan ku
255
Bab 255. Kenangan yang tak terlupakan saat sesi foto bersama
256
Bab 256. Senang dan sedih saat ingin berpisah
257
Bab 257. Kemesraan ini janganlah cepat berlalu
258
Bab 258. Semoga selalu ada pertemuan saat ada perpisahaan
259
Bab 259. Reunian di taman depan kamar ku
260
Bab 260. Mas Pasha kemana ya?
261
Bab 261. Saling berbagi pengalaman
262
Bab 262. Perjalanan ke Merlion Park, Universal Studios dan Singapore River
263
Bab 263. Gak sabar ingin segera melayani mas Pasha
264
Bab 264. Selalu selfi dimana-mana
265
Bab 265. Selalu heboh berselfi
266
Bab 266. Doa ku untuk Hartono
267
Bab 267. Jalan-jalan ke Orchid
268
Bab 268. Belanja bersama Revan
269
Bab 269. Mas Pasha kemana ya?
270
Bab 270. Berpisah untuk bertemu kembali
271
Bab 271. Malam terakhir di Hotel Shangrila Singapora
272
Bab 272. Meninggalkan Shangri-La hotel Singapore
273
Bab 273. Semoga bisa kembali ke singapora
274
Bab 274. Kembali ke rumah Surabaya
275
Bab 275. Welcome back my sweet home.
276
Bab 276. Sudah tiba di bandara Juanda
277
Bab 277. Revan yang selalu minta perhatian Citra
278
Bab 278. Makan bareng bersama di Rukan
279
Bab 279. Kembali dengan rutinitas
280
Bab 280. Dana kerja jasa sudah cair
281
Bab 281. Kehadiran Kiki yang tidak diharapkan
282
Bab 282. Selalu harus waspada dengan Kiki
283
Bab 283. Ada pengganggu yang meresahkan
284
Bab 284. Senang melihat perubahan Asep
285
Bab 285. Kangen bertemu emak-emak
286
Bab 286. Oleh-oleh untuk jakarta
287
Bab 287. Keluarga Deni tiba dari pacitan
288
Bab 288. Kehadiran Bu Tanti di rumah ku
289
Bab 289. Rumah kantor sudah jadi milik ku
290
Bab 290. Jadwal kontrol kehamilan Neneng
291
Bab 291. Rencana syukuran empat bulanan Neneng.
292
Bab 292. Kabar sedih
293
Bab 293. Semoga bapak baik-baik saja
294
Bab 294. Kesedihan ku
295
Bab 295. Wajah bapak selalu ada untuk ku
296
Bab 296. Kepulangan ku ke jakarta, yang menyedihkan
297
Bab 297. Kesedihan ku untuk kepergian bapak
298
Bab 298. Rindu Bapak
299
Bab 299. Selamat jalan Bapak ku
300
Bab 300. Tempat terindah di sisi Allah untuk bapak
301
Bab 301. Pemakaman Bapak
302
Bab 302. Kehadiran Bu Pungki
303
Bab 303 Rencana ibu ku
304
Bab 304. Makan bersama dengan keluarga Bapak ku
305
Bab 305. Bahagia bisa kumpul bersama
306
Bab 306. Pengajian untuk Bapak
307
Bab 307. Selamat jalan Bapak, aku pulang
308
Bab 308. Selalu ada Bapak d hati ku
309
Bab 309. Keakraban Revan dan Mas Pasha
310
Bab 310. Bahagia melihat mas Pasha dan Revan berdamai
311
Bab 311. Tiba di juanda.
312
Bab 312. Kangen kamarku
313
Bab 313. Kembali sibuk kerja
314
Bab 314. Kebersamaan dengan tim kecil ku, di meja makan
315
Bab 315. Pelakor selalu bikin kesal
316
Bab 316. Syukurlah akhirnya semua selesai
317
Bab 317. Teguran untuk Bu Hendro
318
Bab 318. Semua jadi pelajaran
319
Bab 319. Usaha mas Pasha lancar
320
Bab 320. Santai sejenak
321
Bab 321. Tambahan tugas baru dari bos besar
322
Bab 322. Kunjungan Bu Gianto ke rumah mu
323
Bab 323. Kepergian keluarga Bu Hendro
324
Bab 324. Rencana ke Bali
325
Bab 325. Kesepakatan bersama dengan PKK
326
Bab 326. Revan ke rumah ku
327
Bab 327. Ledekan Asep
328
Bab 328. Revan ikut ke Bali
329
Bab 329. Rencana kunjungan ke Pak Hendro
330
Bab 330. Ke rumah Pak Hendro.
331
Bab 331. Rencana pembelian rumah Pak Hendro
332
Bab 332. Rencana pembelian rumah Pak Hendro
333
Bab 333. Periapan penyambutan Pak Hendro.
334
Bab 334. Rumah Pak Hendro sudah jadi milik ku
335
Bab 335. Bersyukur
336
Bab 336. Rencana renovasi rumah kantor yang baru.
337
Bab 337. Terulang kembali
338
Bab 338. Renovasi rukan baru
339
Bab 339. Arya semakin membaik
340
Bab 340. Revan penasaran
341
Bab 341. Pakde Sutris dan mas Gatot ke rumah
342
Bab 342. Rencana healing ke Bali
343
Bab 343. Meeting dengan PKK di rumah ku.
344
Bab 344. Kontrak sewa rukan sudah ditanda tangani
345
Bab 345. Rencana beres
346
Bab 346. Pekerjaan lagi padat.
347
Bab 347. Sibuk penyelesaian rukan baru
348
Bab 348. Bantuan Deni dan Riki.
349
Bab 349. Persiapan tahlilan untuk almarhum Bapak ku.
350
Bab 350. Mengenang Bapak
351
Bab 351. Ke yayasan
352
Bab 352. Tahlilan berjalan lancar
353
Bab 353. Semoga berkah
354
Bab 354. Persiapan ke bali
355
Bab 355. Pesan untuk Pak Gatot
356
Bab 356. Go to Bali
357
Bab 357. Keceriaan anak-anak sepanjang perjalanan
358
Bab 358. Bahagianya bisa berdamai
359
Bab 359. Sambutan dengan tarian Pendet
360
Bab 360. Indahnya di jimbaran
361
Bab 361. Keseruan saat reog dan tarian banyuwangi dipentaskan
362
Bab 362. Perkenalan Revan dengan Ibu mertua ku
363
Bab 363. Pertunjukan reoq ponorogo
364
Bab 364. Keseruan pemain Reoq
365
Bab 365. Persiapan ke pantai jimbaran
366
Bab 366. Arya pintar
367
Bab 367. Go to Jimbaran
368
Bab 368. Makan bersama dengan keluarga Malang.
369
Bab 369. Serunya makan siang di tepi pantai.
370
Bab 370. Kelakuan kakak ipar ku
371
Bab 371. Selalu bikin keributan
372
Bab 372. Berusaha tegar
373
Bab 373. Revan menyemangati ku.
374
Bab 374. Serasa sedang bulan madu
375
Bab 375. Healing bareng Bu Retno.
376
Bab 376. Keseruan di kebun binatang
377
Bab 377. Berkeliling dengan gajah
378
Bab 378. Kebahagiaan di kebun binatang
379
Bab 379. Masih berhubungan
380
Bab 380. Kesal
381
Bab 381. Curhatan ku ke Revan
382
Bab 382. Kegelisahan ku
383
Bab 383. Kecurigaan Revan
384
Bab 384. Selamat tinggal jimbaran
385
Bab 385. Kenangan indah di Jimbaran
386
Bab 386. Kembali ke surabaya
387
Bab 387. Perjalanan yang menyenangkan
388
Bab 388. Renovasi rumah
389
Bab 389. Mampir ke Bromo
390
Bab 390. Menikmati makanan di kaki gunung Bromo
391
Bab 391. Keceriaan Arya bersama kuda nya
392
Bab 392. Kasihan Revan
393
Bab 393. Semoga Revan baik baik saja
394
Bab 394. Mampir ke Lek Barno.
395
Bab 395. Kunjungan dadakan
396
Bab 396. Semoga selalu bahagia saudara ku
397
Bab 397. Perhatian mas Pasha untuk ku
398
Bab 398. Seting kantor baru
399
Bab 399. Melanjutkan seting kantor baru
400
Bab 400. Belanja meja meeting untuk kantor baru.
401
Bab 401. Makan siang bersama di meja kantor baru
402
Bab 402. Semoga Pasha tidak mengulangi lagi
403
Bab 403. Renovasi tahap pertama sudah beres
404
Bab 404. Batal untuk istirahat
405
Bab 405. Segera istirahat, untuk bangun tengah malam
406
Bab 406. Cerita Pak Bambang
407
Bab 407. Ibu tiba di Surabaya
408
Bab 408. Ngobrol dengan Ibu
409
Bab 409. Makan rujak cingur bersama Revan
410
Bab 410. Kumpul bareng di ruang TV
411
Bab 411. Bu Retno yang selalua ada untuk ku
412
Bab 412. Semoga ucapan mas Pasha itu benar
413
Bab 413. Mengatur rencana untuk esok
414
Bab 414. Malam terakhir bersama bule Sri di rumah ku.
415
Bab 415. Mengantar bule Sri ke terminal
416
Bab 416. Persiapan menyambut Pak Slamet.
417
Bab 417. Menyiapkan kejutan untuk Pak Slamet
418
Bab 418. Banyak pujian dari Pak Slamet.
419
Bab 419. Ibu terharu dengan kata-kata Pak Slamet
420
Bab 420. Ilmu bisnis baru dari Revan
421
Bab 421. Amanah baru, projek baru
422
Bab 422. Meeting kecil persiapan kantor baru
423
Bab 423. Revan pamitan dengan Ibu ku
424
Bab 424. Rencana ke Pasuruan
425
Bab 425. Ibu dan sudara-saudara ku ikut ke Pasuruan
426
Bab 426. Ke Pasuruan
427
Bab 427. Belanja kebutuhan kantor baru
428
Bab 428. Belanja beres dapat bonusan
429
Bab 429. Gotong royong setting kantor baru
430
Bab 430. Ada aja yang berusaha merusaknya
431
Bab 431. Ke kawatiran keluarga
432
Bab 432. Nasehat Ibu ku
433
Bab 433. Doa mengantar kepulangan bule Parti
434
Bab 434. Selamat jalan bule, selamat sampai di bengkulu.
435
Bab 435. Santai sambil Makan rujak cingur
436
Bab 436. Bismilah mulai jalani projek baru
437
Bab 437. Doa Ibu selalu untuk ku.
438
Bab 438. Selamat jalan semuanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!