18. Perjalanan

Lili tiba di ruangan tempat jasad yang diduga adalah Arjuna terbujur kaku. Jasad itu ditutupi kain sepanjang tubuhnya.

"Mbak yakin mau melihatnya?" tanya Kiki yang mendampingi Lili. Mereka sedang berdiri di sisi jasad itu bersama seorang perawat laki-laki dan seorang berseragam polisi.

Lili mengangguk, tapi tangannya menggenggam erat tangan Kiki. Saat kain di bagian kepala jasad itu dibuka, Lili memejamkan matanya kuat-kuat lalu dipaksa ya dibuka.

Tampak di hadapannya sebentuk wajah yang telah membengkak dan sangat pucat. Benar-benar sulit dikenali.

Lalu, saat Lili mengingat-ingat wajah Arjuna dan menyesuaikannya dengan apa yang ada di hadapannya, tiba-tiba sekelibat ingatan muncul. Lili seolah kembali pada saat ia digendong oleh Arjuna kala itu.

Lili mengerjap mata dan tangannya langsung membuka bagian bahu jasad itu. Lili mengintip bagian pundaknya. Benar, ada sebuah tanda di sana. Sebuah tahi lalat kecil di pundaknya. Persis sama seperti yang ia lihat saat berada di gendongan Arjuna.

Lili menutup mulutnya yang menganga dengan tangannya. Air matanya tumpah begitu saja tanpa ekspresi di wajahnya.

"Ini benar Arjuna," ucapnya.

"Nona mengenalinya?" tanya polisi di sisi Lili.

Sekelibat ingatan kembali melintas di depan mata Lili yang terbuka. Ia sedang ada di punggung seorang remaja yang menggendongnya. Tanda di pundak itu adalah tanda yang sama dengan yang Arjuna miliki.

Lili baru mengingatnya. Mungkin Arjuna adalah teman di masa lalunya. Tetangganya yang pergi karena pindah rumah ke luar kota. Lili tidak hanya mengira-ngira tapi ia punya keyakinan yang cukup akan hal itu.

Polisi di sisi Lili menyadarkannya dari lamunan. Polisi itu meminta agar Lili memberikan keterangan guna penyelidikan kematian orang yang diduga Arjuna tersebut.

Lili pun menyanggupinya lalu mereka berpindah ruangan.

Di sebuah ruangan, Kiki pamit untuk keluar sebentar meninggalkan Lili. Rupanya Kiki pergi ke swalayan di depan rumah sakit untuk membeli seduhan kopi matcha latte untuk Lili.

Kopi latte adalah kopi kesukaan Lili, tapi akhir-akhir ini Kiki memperkenalkan Lili dengan rasa matcha di dalam kopi latte itu. Akhirnya, Lili ternyata menyukainya. Itu dijadikan minuman favorit Lili di saat ia gundah sendirian.

Kiki pun kembali ke tempat Lili berada. Ia memberikan minuman itu dan menemani Lili menjawab pertanyaan-pertanyaan dari polisi kepada Lili.

Lili pun menceritakan sejelas-jelasnya apa yang terjadi hari itu. Mulai dari siaran Arjuna di pagi hari, melalui batas gaib, hingga Arjuna pergi malam harinya.

Selanjutnya, polisi menanyakan tentang siapa saja yang ada dalam lokasi itu dan apa saja aktivitas di saat bersama Arjuna maupun setelah Arjuna pergi. Lili menjawabnya apa adanya kepada polisi.

Lili tampak begitu sedih. Di wajahnya terlukis permohonan agar kasus dapat dipecahkan dan Lili sangat mendendam kepada orang ada di balik kejadian ini. Orang yang belum pasti, apakah itu Lili kenal atau tidak.

Seusai kegiatan di tempat polisi, Lili dan Kiki pun beranjak pergi. Rencananya Kiki akan mengantar Lili kembali ke apartemennya. Namun, ternyata Lili minta diantarkan ke tempat lain.

"Ini sudah larut malam, Mbak. Mbak mau kita mudik ke daerah itu? Apakah tidak sebaiknya kita pulang dulu dan melakukannya besok saja?" ucap Kiki.

"Kalau lu ga bisa nganterin gue malam ini ya ga apa-apa. Gue bisa pergi sendiri," jawab Lili.

"Bukan gitu, Mbak. Saya sudah pasti akan mengantar Mbak kemanapun. Hanya saja waktunya ini. Mbak perlu istirahat, Mbak," ucap Kiki.

"Oke, oke. Benar-benar keras kepala. Saya akan menemani kamu, Mbak. Gini, kita sekarang makan malam dulu. Nanti, setelahnya baru kita berangkat. Oke?" lanjut Kiki.

Lili pun mengiyakan saran dari Kiki. Mereka berdua pergi ke sebuah rumah makan lalu bermaksud akan melanjutkan perjalanan mereka setelahnya nanti.

Setelah memesan dan makanan tiba, mereka pun menyantapnya. Kiki tampak lahap, tapi berbeda dengannya Lili justru makan seperti kurang berselera. Lili makan sambil melamun.

Melihat hal itu, Kiki menuang sedikit kuah dan daging ke atas nasi Lili. Kiki paham betul kalau Lili paling suka nasi yang ditambahi kuah seperti yang ia lakukan itu.

"Ayo makan, Mbak. Katanya kita mau mudik? Jadi harus makan yang banyak dulu," bujuk Kiki.

Lili masih menyuap makanan lambat-lambat. Kemudian, Kiki melihat ada bekas bumbu yang menempel di tepi bibir Lili. Maka, Kiki mengambil tisu untuk mengelapnya.

"Kamu lagi mikirin apa sih, Mbak?" tanya Kiki sambil mengelap bibir Lili.

"Emh, makasih Ki. Sebenarnya gue lagi nyoba mengingat-ingat sesuatu," ucap Lili.

Lili pun menceritakan perihal sekelibat ingatan yang tiba-tiba muncul saat melihat jasad Arjuna tadi.

Lili mengingat bahwa Arjuna adalah sosok teman di masa lalu Lili. Mereka berdua dulu begitu akrab karena rumah mereka berdekatan.

Sahabat masa kecil Lili itu kemudian harus pindah ke luar kota karena perceraian orangtuanya. Sebelum pergi, sahabat masa kecil Lili yang tahu lebih awal perihal rencana kepindahan itu pun memberi tahu Lili.

Mereka berdua pun mengubur sebuah kotak yang saat ini tak Lili ingat lagi. Bahkan, dimana kotak itu dikubur pun Lili tidak ingat.

Hal itu yang membuat Lili begitu ingin datang ke kampung halamannya malam ini juga. Pikirannya sudah terlanjur syok dengan kematian Arjuna. Rasa kehilangan membuatnya sangat ingin kembali menggali sosok Arjuna di kehidupan masa lalunya.

Kiki menyimak dengan baik apa yang Lili ceritakan. Tampak wajah Kiki yang begitu ikhlas membantu. Kiki sudah pasrah. Walaupun tidak ada ruang baginya di hati perempuan yang dipujanya ini, ia tetap tulus kepada Lili.

Usai makan malam, Kiki dan Lili pun menaiki mobil jemputan online menuju terminal bus antar provinsi. Setelahnya, perjalanan pun mereka lanjutkan dengan menaiki bus.

Kiki dan Lili duduk di barisan belakang. Empat baris kursi setelah kursi yang paling belakang. Lili duduk di dekat jendela sebagaimana yang Lili suka dan Kiki duduk di sebelahnya.

Kiki memandangi wajah Lili yang suram. Lili lalu membalas tatapan itu kemudian Kiki pun tersenyum. Kiki mengusap-usap punggung tangan Lili seraya berkata, "kamu yang semangat ya."

Kemudian, Kiki pun terlihat mengantuk dan ia pun tertidur. Lili memandanginya. Lili merasakan hadirnya rasa simpati yang besar kepada Kiki.

Lili menyadari bahwa dirinya begitu egois sampai Kiki terlihat kelelahan seperti ini. Namun, Lili juga menyadari bahwa ia tidak bisa membalas cinta Kiki kepadanya.

"Semoga suatu saat nanti lu bisa dapatin cewek yang mencintai lu sepenuh hati, Ki. Maafin gue karena bukan gue sosok cewek itu," gumam Lili lirih.

*

Waktu pun berlalu. Ternyata kini berganti Lili yang tertidur. Lili terbangun saat kepalanya sudah ada di bahu Kiki. Kiki menyambutnya dengan senyuman.

Terpopuler

Comments

non aktif

non aktif

sedih

2022-12-03

1

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

(-‸ლ)ᴬˢᵗᵃᵍᵃ

2022-12-03

2

lihat semua
Episodes
1 1. Hari yang Melelahkan
2 Visual Cast
3 2. Live Keluar Circle
4 3. Sosok Pahlawan
5 4. Menjalin Persahabatan
6 5. Masa Lalu Percintaan Lili
7 6. Sepertinya Celine Punya Bucinan?
8 7. Awal Mula Berkenalan
9 8. Gue Ga Lagi Kasmaran!
10 9. Celine Merebut Kiki dari Lili
11 10. Penembakan Misterius
12 11. Pisau Lipat Celine
13 12. Gunung Agungra
14 13. Gunung Agungra (2)
15 14. Gunung Agungra (3)
16 Visual Cast
17 15. Sebuah Misteri
18 16. Tebing Lepas Pantai
19 17. Arjuna Meninggal?
20 18. Perjalanan
21 19. Sarapan Pagi
22 20. Suasana Desa
23 21. Dipatuk Ular
24 22. Aku Tak Akan Pergi, Li
25 23. Musik Metal
26 24. Kantor Polisi
27 25. Personaliti Disorder
28 26. Seember Es Krim
29 27. Sahabat Baru
30 28. Bobo Bareng
31 29. Si Paling Berkarisma
32 30. Ditembak Victor
33 31. Hujan Buatan
34 32. Trauma Masa Kecil
35 33. Nasi Padang
36 34. Persidangan Celine
37 35. Pengakuan Celine
38 36. Muka seperti Hantu Bunuh Diri
39 37. Aksi Heroik Victor
40 38. Puisi Dongeng Romansa
41 39. Penjadi Penyiar Sajak
42 40. Pendengar Misterius
43 41. Pilih si Pendengar Misterius atau Ultraman?
44 42. Kebersamaan itu Juga Puitis
45 43. Hari yang Friendly
46 44. Tong Setan
47 45. Rumah Hantu
48 46. Bianglala
49 47. Bintang di Langit
50 48. Penumpang Misterius
51 49. Pesanan Kudapan Romantis
52 50. Cowok Bayaran
53 51. Bodyguard
54 52. Tersesat di Hutan (1)
55 53. Tersesat di Hutan (2)
56 54. Tersesat di Hutan (3)
57 55. Tersesat di Hutan (4)
58 56. Tersesat di Hutan (5)
59 57. Tersesat di Hutan (6)
60 58. Tersesat di Hutan (7)
61 59. Tersesat di Hutan (8)
62 60. Tersesat di Hutan (9)
63 61. Tersesat di Hutan (10)
64 62. Tersesat di Hutan (11)
65 63. Tersesat di Hutan (12)
66 64. Tersesat di Hutan (13)
67 65. Tersesat di Hutan (14)
68 66. Tersesat di Hutan (15)
69 67. Tersesat di Hutan (16)
70 68. Tersesat di Hutan (17)
71 69. Tersesat di Hutan (18)
72 70. Tersesat di Hutan (19)
73 71. Tersesat di Hutan (20)
74 72. Tersesat di Hutan (21)
75 73. Tersesat di Hutan (22)
76 74. Tersesat di Hutan (23)
77 Visual Cast
Episodes

Updated 77 Episodes

1
1. Hari yang Melelahkan
2
Visual Cast
3
2. Live Keluar Circle
4
3. Sosok Pahlawan
5
4. Menjalin Persahabatan
6
5. Masa Lalu Percintaan Lili
7
6. Sepertinya Celine Punya Bucinan?
8
7. Awal Mula Berkenalan
9
8. Gue Ga Lagi Kasmaran!
10
9. Celine Merebut Kiki dari Lili
11
10. Penembakan Misterius
12
11. Pisau Lipat Celine
13
12. Gunung Agungra
14
13. Gunung Agungra (2)
15
14. Gunung Agungra (3)
16
Visual Cast
17
15. Sebuah Misteri
18
16. Tebing Lepas Pantai
19
17. Arjuna Meninggal?
20
18. Perjalanan
21
19. Sarapan Pagi
22
20. Suasana Desa
23
21. Dipatuk Ular
24
22. Aku Tak Akan Pergi, Li
25
23. Musik Metal
26
24. Kantor Polisi
27
25. Personaliti Disorder
28
26. Seember Es Krim
29
27. Sahabat Baru
30
28. Bobo Bareng
31
29. Si Paling Berkarisma
32
30. Ditembak Victor
33
31. Hujan Buatan
34
32. Trauma Masa Kecil
35
33. Nasi Padang
36
34. Persidangan Celine
37
35. Pengakuan Celine
38
36. Muka seperti Hantu Bunuh Diri
39
37. Aksi Heroik Victor
40
38. Puisi Dongeng Romansa
41
39. Penjadi Penyiar Sajak
42
40. Pendengar Misterius
43
41. Pilih si Pendengar Misterius atau Ultraman?
44
42. Kebersamaan itu Juga Puitis
45
43. Hari yang Friendly
46
44. Tong Setan
47
45. Rumah Hantu
48
46. Bianglala
49
47. Bintang di Langit
50
48. Penumpang Misterius
51
49. Pesanan Kudapan Romantis
52
50. Cowok Bayaran
53
51. Bodyguard
54
52. Tersesat di Hutan (1)
55
53. Tersesat di Hutan (2)
56
54. Tersesat di Hutan (3)
57
55. Tersesat di Hutan (4)
58
56. Tersesat di Hutan (5)
59
57. Tersesat di Hutan (6)
60
58. Tersesat di Hutan (7)
61
59. Tersesat di Hutan (8)
62
60. Tersesat di Hutan (9)
63
61. Tersesat di Hutan (10)
64
62. Tersesat di Hutan (11)
65
63. Tersesat di Hutan (12)
66
64. Tersesat di Hutan (13)
67
65. Tersesat di Hutan (14)
68
66. Tersesat di Hutan (15)
69
67. Tersesat di Hutan (16)
70
68. Tersesat di Hutan (17)
71
69. Tersesat di Hutan (18)
72
70. Tersesat di Hutan (19)
73
71. Tersesat di Hutan (20)
74
72. Tersesat di Hutan (21)
75
73. Tersesat di Hutan (22)
76
74. Tersesat di Hutan (23)
77
Visual Cast

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!