2. Live Keluar Circle

"Selamat pagi! Welcome Ryu! Welcome Une! Welcome Lolipop! Welcome Donat! Welcome... Eh, Anak Ayam online juga... Semalam kemana lu, Yam? Gua naikin lu ya, Yam! Ini dia, guys, si Anak Ayam udah join lagi sama kita."

Pagi ini pukul 6.30 ponsel Lili sudah berisik oleh suara penyiar live streaming. Lili tengah menyisir rambutnya kemudian berjalan ke sana ke mari memilah pakaian dan aksesorisnya.

Ponsel itu tergeletak begitu saja di meja tempat Celine melahap sarapannya.

"Anak Ayam semalam lembur, Tong," jawab Celine kepada ponsel yang menangkap suara begitu saja tanpa headset.

"Eh, elu, Meng! Lu lagi sama Anak Ayam?" tanya penyiar kepada Celine.

"Iya. Biasa lah..." jawab Celine dengan panggilan Meng secara virtual. Sedangkan Anak Ayam, itu adalah nama Lili secara virtual.

"Hei, Tong, tahu ga lu... Udahlah gue capek-capek lembur, semalam gue ngadepin hal yang nyebeliiin banget!" ucap Lili yang tiba-tiba sudah berada di dekat Celine.

"Apaan tuh, Yam?" tanya penyiar dengan nama TongTongJer.

"Ah, mulai deh, pagi-pagi curhat. Ubah aja judul room lu Tong, jadi Curhat Bersama Mamah Dedeh," ucap Celine.

"Hahaha... Jangan lupa password-nya ya Yam. Mamah, curhat dong! Hahaha... By the way, emangnya semalam lu ngadepin apaan sih?" tanya penyiar.

Lili pun bercerita tentang apa yang terjadi semalam sambil meraih ponselnya. Ia bercerita sambil membaca chat-chat berjalan di layar ponselnya itu. Sambil bercerita, Lili juga menjawab pertanyaan serta komentar dari pendengar lain melalui typing-an di dalam siaran tersebut.

"Eh, kok... Aduh, malah ke-scroll ke room lain," keluh Lili.

"Yang berbeda itu ketika tak ada restu dari semesta kepada kita. Sebagaimana angin terhadap daun yang jatuh. Sebagaimana air terhadap debu yang hanyut. Sebagaimana... "

"Ih, pagi-pagi udah ngebucin. Males banget," gerutu Lili lalu memindahkan kembali siaran di ponselnya kepada siaran semula.

"Wait... wait! Tu suara merdu banget tahu, Lik! Mana kata-katanya romantis banget lagi. Ala-ala Dilan gitu," ucap Celine.

"Apaan sih, Lin? Bikin ngantuk tahu ga!" jawab Lili.

"Coba aja dengerin dulu. Lu belum pernah kan masuk room sajak kaya tadi?" bujuk Celine.

"Room sajak? Room bucin kali!" ucap Lili.

"Iya, room sajak! Tu cowok bukan ngebucin sama siapa-siapa. Doi cuma lagi bacain sajak," jawab Celine.

"Sajak?" tanya Lili.

"Iya, sajak. Puisi, puisi! Ah, circle online lu gibah-gibah mulu, sih! Sesekali ke circle-nya orang-orang literasi dong! Sini-sini, mana hape-lu sini," ucap Celine.

"Eh, main rebut-rebut aja lu, Lin!" protes Lili.

"Wah, tulisan yang bagus ya, guys. Terima kasih Rintik Sendu sudah mengirimkan sebuah tulisan yang luar biasa pada pagi hari ini," ucap penyiar.

"Mengirim tulisan?" ucap Lili.

Celine pun memberikan ponsel itu kembali kepada Lili.

"Buat teman-teman yang ingin mengirimkan puisi untuk saya bacakan boleh langsung ke DM di sini ya. Atau boleh juga buat kamu yang mau naik buat baca, langsung typing aja di bawah," ucap penyiar.

"Lu sering denger room ini, Lin?" tanya Lili kepada Celine yang sedang berjalan menjauh untuk membersihkan peralatan makannya.

"Sesekali doang. Mayan buat bergalau-galau ria. Secara, lu kan tau gue jomblo udah lama. Ngedengerin sajak-sajak kaya gitu adalah vitamin buat gue," ucap Celine yang meninggikan suaranya karena berjauhan dengan Lili.

Lili pun menyimak dengan saksama apa yang sedang disampaikan oleh penyiar. Penyiar itu adalah seorang pemuda dengan suara yang merdu. Suaranya terkesan berkarakter bijaksana.

"Serius banget lu ngedengerinnya? Doyan juga kan lu akhirnya sama Dilanisme kaya gitu?" goda Celine.

"Gue kepo aja, Lin. Baca-baca sajak atau puisi kaya gitu menurut gue unik aja. Bukan doyan. Emangnya elu, yang doyan cari bucinan," jawab Lili.

"Hahaha... Suka-suka lu aja deh, Lik. By the way, gue cabut duluan, ya? Thanks udah nampung gua buat nginap tadi malam di sini," ucap Celine.

"Mau cabut? Cepet amat? Baru juga jam berapa... " ucap Lili.

"Iya, pagi ini gue ada acara pertemuan dengan wali murid. Ada yang perlu di-prepare dulu di sana," ucap Celine.

"Oh, ya udah. Hati-hati ya," balas Lili.

"Yuhu. Duluan ya, Li. Bye..." ucap Celine pamit.

"Bye... " balas Lili.

Lili pun kembali menyimak dan memperhatikan layar ponselnya.

"Arjuna, room Sajak Pagi Juna," ucap pelan Lili.

Kemudian, Lili pun menekan tombol subscribe di layar ponselnya itu.

"Ada Anak Ayam! Terima kasih sudah subscribe. Anak Ayam sepertinya baru join di Sajak Pagi Juna ya? Salam kenal dari Arjuna," ucap penyiar.

----------------

Anak Ayam

Salam kenal kembali

Udin_24

Hai Anak Ayam, folback y

YosefSea

Puan

----------------

"Oh, cewek ini ya? Ngomong-ngomong kalau boleh tahu Mbak Anak Ayam asal mana nih?" tanya Arjuna.

TIIING... TIIING... TIIING...

Tiba-tiba alarm di ponsel Lili pun berbunyi.

"Sudah hampir jam tujuh. Gue harus berangkat kerja nih," ucap Lili.

----------------

Anak Ayam

Ijin pamit host. Terima kasih sajiannya.

----------------

"Oke, Mbak Anak Ayam. Sama-sama. Terima kasih sudah mampir," ucap Arjuna.

Lili pun bersiap lalu memesan taksi untuk mengantarkannya ke kantor.

Setelah berada di taksi, Lili membuka kembali catatan-catatan to-do-list mengenai pekerjaannya nanti di ponselnya.

Perjalanan menuju kantor seperti biasanya akan diwarnai oleh padatnya lalu lintas. Ia setidaknya membutuhkan waktu sekitar 45 menit perjalanan dengan menggunakan taksi.

TIIING...

Sebuah notifikasi kecil muncul di layar ponselnya.

----------------

Penyiar kesayangan kamu Arjuna telah relive!

----------------

Lili hampir membuka notifikasi itu untuk kembali bergabung dengan siaran, tapi ia justru mengabaikannya. Lili lebih memilih untuk kembali membuka to-do-list-nya.

Walau pun demikian, ia masih sempat tersenyum mengingat apa yang pagi ini baru ia temukan. Sebuah siaran bertajuk sajak. Sebuah hal menarik yang selama ini ia abaikan.

Lili pun berhenti sejenak dari memperhatikan to-do-list-nya. Ia memandang kosong ke arah boneka dashboard.

"Ternyata selama ini gue terlalu kuper. Selama ini gie ga pernah keluar dari circle virtual gue. Padahal, di platform itu banyak banget orang yang siaran," batinnya.

Lili lalu mengangkat kedua alisnya dan berkedip cepat. Ia mencoba mengalihkan perhatiannya kembali ke catatan tugas-tugas kantornya.

Kemudian, ponsel Lili pun berdering.

"Halo? Iya Nad?" ucap Lili pada sambungan telepon.

"Mbak Lili dimana?" tanya penelepon.

"Saya sedang on the way ke kantor. Ada apa?" jawab Lili.

"Mbak dicari sama Pak Victor," ujar penelepon.

"Pak Victor? Kok masih pagi sudah stay di kantor aja ya? Pakai acara nyari-nyari saya segala, lagi?" balas Lili.

"Saya kurang tahu, Mbak. Mbak sudah cek WA? Biasanya Bapak WA Mbak kan?" ucap penelepon.

"Belum sih. Biar saya cek deh. Makasih ya, Nad," ucap Lili.

"Iya, Mbak. Sama-sama," jawab penelepon.

Panggilan telepon pun berakhir.

"Ck... Apaan lagi sih. Pasti tu orang cuma nyari-nyari alasan aja buat ketemu sama gue! Nasib gue gini amat sih, harus sekantor dengan orang macam Victor, si Vikiran Kotor!" batin Lili.

Terpopuler

Comments

🍾⃝🐇ωεɪıɑ xɪɑи⍣⃝కꫝ 🎸

🍾⃝🐇ωεɪıɑ xɪɑи⍣⃝కꫝ 🎸

aku sudah mampir kak

2022-12-26

1

duh Lily terpesona dg cogan .km suka dg sajak iya 🤗🤗🤗 mampir thor amanah 🙏🙏🙏

2022-12-06

1

༄༅⃟𝐐 🇩𝗲𝘄𝗶ᵇᵘⁿᵍᵃ㊍㊍ꪶꫝ🌀🖌

༄༅⃟𝐐 🇩𝗲𝘄𝗶ᵇᵘⁿᵍᵃ㊍㊍ꪶꫝ🌀🖌

lanjut, semangat Thor

2022-12-06

1

lihat semua
Episodes
1 1. Hari yang Melelahkan
2 Visual Cast
3 2. Live Keluar Circle
4 3. Sosok Pahlawan
5 4. Menjalin Persahabatan
6 5. Masa Lalu Percintaan Lili
7 6. Sepertinya Celine Punya Bucinan?
8 7. Awal Mula Berkenalan
9 8. Gue Ga Lagi Kasmaran!
10 9. Celine Merebut Kiki dari Lili
11 10. Penembakan Misterius
12 11. Pisau Lipat Celine
13 12. Gunung Agungra
14 13. Gunung Agungra (2)
15 14. Gunung Agungra (3)
16 Visual Cast
17 15. Sebuah Misteri
18 16. Tebing Lepas Pantai
19 17. Arjuna Meninggal?
20 18. Perjalanan
21 19. Sarapan Pagi
22 20. Suasana Desa
23 21. Dipatuk Ular
24 22. Aku Tak Akan Pergi, Li
25 23. Musik Metal
26 24. Kantor Polisi
27 25. Personaliti Disorder
28 26. Seember Es Krim
29 27. Sahabat Baru
30 28. Bobo Bareng
31 29. Si Paling Berkarisma
32 30. Ditembak Victor
33 31. Hujan Buatan
34 32. Trauma Masa Kecil
35 33. Nasi Padang
36 34. Persidangan Celine
37 35. Pengakuan Celine
38 36. Muka seperti Hantu Bunuh Diri
39 37. Aksi Heroik Victor
40 38. Puisi Dongeng Romansa
41 39. Penjadi Penyiar Sajak
42 40. Pendengar Misterius
43 41. Pilih si Pendengar Misterius atau Ultraman?
44 42. Kebersamaan itu Juga Puitis
45 43. Hari yang Friendly
46 44. Tong Setan
47 45. Rumah Hantu
48 46. Bianglala
49 47. Bintang di Langit
50 48. Penumpang Misterius
51 49. Pesanan Kudapan Romantis
52 50. Cowok Bayaran
53 51. Bodyguard
54 52. Tersesat di Hutan (1)
55 53. Tersesat di Hutan (2)
56 54. Tersesat di Hutan (3)
57 55. Tersesat di Hutan (4)
58 56. Tersesat di Hutan (5)
59 57. Tersesat di Hutan (6)
60 58. Tersesat di Hutan (7)
61 59. Tersesat di Hutan (8)
62 60. Tersesat di Hutan (9)
63 61. Tersesat di Hutan (10)
64 62. Tersesat di Hutan (11)
65 63. Tersesat di Hutan (12)
66 64. Tersesat di Hutan (13)
67 65. Tersesat di Hutan (14)
68 66. Tersesat di Hutan (15)
69 67. Tersesat di Hutan (16)
70 68. Tersesat di Hutan (17)
71 69. Tersesat di Hutan (18)
72 70. Tersesat di Hutan (19)
73 71. Tersesat di Hutan (20)
74 72. Tersesat di Hutan (21)
75 73. Tersesat di Hutan (22)
76 74. Tersesat di Hutan (23)
77 Visual Cast
Episodes

Updated 77 Episodes

1
1. Hari yang Melelahkan
2
Visual Cast
3
2. Live Keluar Circle
4
3. Sosok Pahlawan
5
4. Menjalin Persahabatan
6
5. Masa Lalu Percintaan Lili
7
6. Sepertinya Celine Punya Bucinan?
8
7. Awal Mula Berkenalan
9
8. Gue Ga Lagi Kasmaran!
10
9. Celine Merebut Kiki dari Lili
11
10. Penembakan Misterius
12
11. Pisau Lipat Celine
13
12. Gunung Agungra
14
13. Gunung Agungra (2)
15
14. Gunung Agungra (3)
16
Visual Cast
17
15. Sebuah Misteri
18
16. Tebing Lepas Pantai
19
17. Arjuna Meninggal?
20
18. Perjalanan
21
19. Sarapan Pagi
22
20. Suasana Desa
23
21. Dipatuk Ular
24
22. Aku Tak Akan Pergi, Li
25
23. Musik Metal
26
24. Kantor Polisi
27
25. Personaliti Disorder
28
26. Seember Es Krim
29
27. Sahabat Baru
30
28. Bobo Bareng
31
29. Si Paling Berkarisma
32
30. Ditembak Victor
33
31. Hujan Buatan
34
32. Trauma Masa Kecil
35
33. Nasi Padang
36
34. Persidangan Celine
37
35. Pengakuan Celine
38
36. Muka seperti Hantu Bunuh Diri
39
37. Aksi Heroik Victor
40
38. Puisi Dongeng Romansa
41
39. Penjadi Penyiar Sajak
42
40. Pendengar Misterius
43
41. Pilih si Pendengar Misterius atau Ultraman?
44
42. Kebersamaan itu Juga Puitis
45
43. Hari yang Friendly
46
44. Tong Setan
47
45. Rumah Hantu
48
46. Bianglala
49
47. Bintang di Langit
50
48. Penumpang Misterius
51
49. Pesanan Kudapan Romantis
52
50. Cowok Bayaran
53
51. Bodyguard
54
52. Tersesat di Hutan (1)
55
53. Tersesat di Hutan (2)
56
54. Tersesat di Hutan (3)
57
55. Tersesat di Hutan (4)
58
56. Tersesat di Hutan (5)
59
57. Tersesat di Hutan (6)
60
58. Tersesat di Hutan (7)
61
59. Tersesat di Hutan (8)
62
60. Tersesat di Hutan (9)
63
61. Tersesat di Hutan (10)
64
62. Tersesat di Hutan (11)
65
63. Tersesat di Hutan (12)
66
64. Tersesat di Hutan (13)
67
65. Tersesat di Hutan (14)
68
66. Tersesat di Hutan (15)
69
67. Tersesat di Hutan (16)
70
68. Tersesat di Hutan (17)
71
69. Tersesat di Hutan (18)
72
70. Tersesat di Hutan (19)
73
71. Tersesat di Hutan (20)
74
72. Tersesat di Hutan (21)
75
73. Tersesat di Hutan (22)
76
74. Tersesat di Hutan (23)
77
Visual Cast

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!