5. Masa Lalu Percintaan Lili

Lili baru saja usai bekerja. Ia mendatangi kos-kosan Celine dengan membawa pizza dan 2 gelas minuman boba. Itu adalah kudapan kesukaan mereka berdua.

Matahari sudah beringsut di peraduan, senja hampir enyah, karena malam menjelang.

TOK TOK TOK...

"IYAAA SEBENTAR... " teriak Celine dari dalam.

"Lilik... Yok masuk!" ajak Celine setelah membukakan pintu untuk Lili.

"Gue bawa sesajen, nih," ucap Lili sambil meletakkan makanan dan minuman yang di bawanya ke atas meja.

"Asiiik!" ucap Celine yang seketika langsung membuka bungkusannya.

"Audit di kantor lu udah kelar, Li? Habis party ya lu di kantor tadi?" tanya Celine.

"Udah. Ga ikutan, gue. Gue langsung cabut tadi. Katanya orang-orang kantor mau hang out sih, gue diajakin tapi gue ogah ikut. Ya, lu tahu sendiri gue ga suka yang rame-rame kaya gitu," jelas Lili.

"Hang out kemana?" tanya Celine.

"Yah, makan-makan. Ntar juga ujung-ujungnya kalau ga karokean ya ke klub. Males banget kan?" jawab Lili.

"Ck ck ck... Liliii... Lilii... Sesekali ga apa-apa kali gabung sama mereka. Gue perhatiin sejak si Mastur pergi, lu ga pernah hang out - hang out lagi," ucap Celine.

"Enak aja Mastur! Namanya Arthur, tahu Lin!" protes Lili.

"Iyaaa... Pokoknya gue manggilnya Mastur! Yah, Li, semenjak doi pergi, lu kaya ga mau lagi nikmatin hidup. Lu lebih suka menyendiri. Kalau ga ada gue sebagai bestie lu, sama siapa lagi coba lu? Lu ga punya barengan lagi, kecuali sama gue kan?" ucap Celine.

Raut murung tiba-tiba terukir di wajah Lili. Ia kembali mengingat tentang mantan pacarnya yang sudah meninggal dunia itu.

"Buat apa, Lin. Menikmati hidup, kata lu? Gue pikir hidup itu ngalir aja lah. Kalau lu lagi males ngelakuin sesuatu, ya udah ga usah dilakuin. Itu prinsip gue sih," jawab Lili.

"Gue tahu, lu belum bisa memaafkan diri lu atas kepergian Mas Arthur kan, Li? Kepergiannya itu bukan salah elu, Li. Dia kecelakaan, takdirnya udah tergaris," balas Celine.

Lili meneteskan air mata. Namun, belum sempat turun ke pipinya, ia segera menyekanya dengan jemarinya.

"Mas Arthur meninggal karena nolongin gue," ucap Lili pelan sambil menunduk.

"Kalau gitu jangan bikin pengorbanan Mas Arthur sia-sia. Elu udah ditolongin doi, sampai sekarang lu sehat. Harusnya lu bisa nikmatin hidup biar dia di atas sana bisa ikut tersenyum ngelihat elu bahagia," ucap Celine dengan nada pelan sambil mengelus punggung Lili.

Lili masih menunduk sedih tanpa suara dan tanpa membiarkan tetesan air matanya jatuh. Ia terus menyekanya.

"Udah jangan sedih lagi. Mending kita makan makanan yang lu bawa? Kasihan nanti kelamaan dianggurin malah jadi ga enak," ucap Celine.

Celine tahu, menyantap makanan kesukaan mereka bisa membuat kebahagiaan kecil di antara mereka. Lili dan Celine punya tubuh yang mungil dan ramping, tapi selera makan mereka tidak mencerminkan hal itu. Mereka berdua suka makan.

Bahkan, dulu di saat Celine ditinggal menikah dan sangat terpukul, Lili ada di sisi Celine. Mereka waktu itu sama-sama menangis sambil menyantap berbagai makanan olahan dengan porsi besar.

Lili yang matanya berkaca-kaca pun tertawa kecil setelah ditawari makanan oleh Celine untuk menghentikan kesedihannya. Mereka pun menyantap makanan dan minuman itu bersama-sama.

Saat menyantap makanan sambil bercanda dengan Celine, pandangan mata Lili tiba-tiba tertuju pada jam dinding di hadapannya.

"Eh, udah jam segini!" Lili lalu meraih ponselnya yang ada di dalam tasnya, menghubungkan headset dan menekan-nekan layar ponselnya.

"Dih? Ada apa sih, bestie?" tanya Celine penasaran. Ia pun mendekat dan menempelkan pipinya ke pipi Lili untuk sama-sama melihat layar ponsel Lili yang coba Lili hindarkan dari Celine.

"Apaan, risih gue! Lu kepo banget!" keluh Lili.

"Aplikasi itu lagi. Lu mau join di siarannya siapa sih? Kaya urgen banget gitu harus tepat waktu?" tanya Celine.

Tombol yang tadi sudah Lili tekan tapi masih slow respon pun tiba-tiba merubah tampilan di layar.

"Astaga... Siaran si pujangga! Lu mulai ketagihan lu, sama konten sajak! Siapa, siapa penyiarnya? Kan! Ini nih, si Arjuna! Lu ga bisa ngeles lagi dari gua! Lu kena gap sama gue lu!" goda Celine.

"Ih... Ya terserah gue!" ucap Lili.

"Romantisme pesona Dilan... Ceilah... Akhirnya tembok kokoh di hati seorang Lili runtuh juga!" goda Celine.

"Tembok apaan, lagi? Ngawur aja ngomongnya! Kekenyangan lu ya? Laper nyolot, kenyang b*go lu Lin," ucap Lili.

"Enak aja! Ya maksudnya tembok sok kuat, tembok sok quality jomblo, sok sok'an pokoknya. Semoga setelah ini lu bisa secepatnya move on dan punya pacar! AAMIIN!" ucap Celine.

"Ih, jangan ngadi-ngadi!" protes Lili.

"Gue tahu banget, Li. Elu masih belum bisa ninggalin masa lalu lu. Masalah hati dan romantisme selama ini tuh mental semua buat lu. Gue berharap hati lu bisa kembali melunak kaya dulu lagi," ucap Celine dengan wajah yang mulai serius dalam bertutur.

"Halah... Sok bijak lu, Lin. Mau jadi Maria Teguh kali," ucap Lili seraya meninggalkan Celine.

"Hey, Lik! Lu mau kemana?" tanya Celine.

"Mau mandi, gue. Gerah bet," jawab Lili.

"HEY LIK! MASA MANDI BAWA HAPE? GA TAKUT KECEPLUNG DI AIR TU HAPE?" teriak Celine kepada Lili yang sudah berada jauh darinya.

"IYA, NI HAPE MAU GUE AJAK BERENDAM!" jawab Lili.

"Ya ampun, tu anak ada-ada aja," gerutu Celine pelan.

*

Lili pun beranjak mandi. Ia meletakkan ponselnya yang dalam keadaan menyala dengan suara loudspeaker aktif di atas wastafel di dalam kamar mandi. Ia lalu membersihkan diri dengan shower dari balik tirai plastik yang memisahkan bathup dan ruangan kering di depan wastafel.

Sambil mendengarkan siaran Arjuna, pikiran Lili pun mengembara.

"Masalah hati dan romantisme itu sebenarnya ga perlu diseriusin-seriusin banget. Gue memang pernah mencintai dan dia, Arthur, yang sampai sekarang menggenggam hati gue," batinnya.

Sekarang gue cuma lagi gabut. Ga lebih. Kebetulan lagi nyaman sama siarannya si Arjuna, ga lebih. Mana bisa hati gue terbuka buat orang lain selain Arthur, cuma gara-gara puisi-puisi yang konten hiburan doang," batin Lili.

Di pikiran Lili terbayang wajah Arthur yang kini sudah tiada. Lalu, terlintas di ingatannya saat dulu mereka sedang berjalan-jalan dengan mobil yang dibawa Arthur di jalan tepi tebing lepas pantai.

Sedang bersenda gurau, tiba-tiba Arthur hilang kendali sehingga mobil mereka terguling jatuh ke tebing dan kemudian tenggelam. Di dalam laut, Lili panik karena ruang dalam mobil sudah terendam air.

Lili terjebak di dalamnya, sementara Arthur bisa melepaskan diri dan keluar dari dalam mobil. Lili panik karena tubuhnya tersangkut, lalu Arthur kembali masuk dan melepaskan tubuh Lili.

Sialnya, berganti tubuh Arthur yang tersangkut dan tidak kunjung bisa keluar dari dalam mobil. Lili yang melihatnya pun panik tapi mulai tercekik karena kehabisan udara. Jadi, Lili naik ke permukaan untuk mengambil napas.

Nahas, mobil semakin jauh tenggelam dan sulit dijangkau dengan cepat dari permukaan. Lili keluar dari air dan berlari untuk mencari pertolongan, tapi di saat yang sama ia tahu betul kalau upayanya itu sudah terlambat untuk menyelamatkan Arthur.

Mengingat itu semua, Lili pun meneteskan air mata. Kebetulan puisi yang dibacakan Arjuna adalah puisi elegi yang bertema perpisahan sepasang kekasih.

Lili membenamkan wajahnya di antara tangannya, kemudian menarik rambutnya dengan kesal sambil menangis. Ia menangis tanpa suara yang kuat juga sekaligus tangisnya itu lebur bersama gemericik air dari shower yang menyala.

Terpopuler

Comments

@Kristin

@Kristin

Like komen

2022-12-06

3

rie

rie

Ampun dah Celine, jauh banget dari Arthur ke Mastur 🤣🤣🤣

2022-11-22

5

🎤༈•⃟ᴋᴠ•`♨♠Echa🐞Jamilah🍄☯🎧

🎤༈•⃟ᴋᴠ•`♨♠Echa🐞Jamilah🍄☯🎧

hadir🏃🏿‍♂️🏃🏿‍♂️

2022-08-23

3

lihat semua
Episodes
1 1. Hari yang Melelahkan
2 Visual Cast
3 2. Live Keluar Circle
4 3. Sosok Pahlawan
5 4. Menjalin Persahabatan
6 5. Masa Lalu Percintaan Lili
7 6. Sepertinya Celine Punya Bucinan?
8 7. Awal Mula Berkenalan
9 8. Gue Ga Lagi Kasmaran!
10 9. Celine Merebut Kiki dari Lili
11 10. Penembakan Misterius
12 11. Pisau Lipat Celine
13 12. Gunung Agungra
14 13. Gunung Agungra (2)
15 14. Gunung Agungra (3)
16 Visual Cast
17 15. Sebuah Misteri
18 16. Tebing Lepas Pantai
19 17. Arjuna Meninggal?
20 18. Perjalanan
21 19. Sarapan Pagi
22 20. Suasana Desa
23 21. Dipatuk Ular
24 22. Aku Tak Akan Pergi, Li
25 23. Musik Metal
26 24. Kantor Polisi
27 25. Personaliti Disorder
28 26. Seember Es Krim
29 27. Sahabat Baru
30 28. Bobo Bareng
31 29. Si Paling Berkarisma
32 30. Ditembak Victor
33 31. Hujan Buatan
34 32. Trauma Masa Kecil
35 33. Nasi Padang
36 34. Persidangan Celine
37 35. Pengakuan Celine
38 36. Muka seperti Hantu Bunuh Diri
39 37. Aksi Heroik Victor
40 38. Puisi Dongeng Romansa
41 39. Penjadi Penyiar Sajak
42 40. Pendengar Misterius
43 41. Pilih si Pendengar Misterius atau Ultraman?
44 42. Kebersamaan itu Juga Puitis
45 43. Hari yang Friendly
46 44. Tong Setan
47 45. Rumah Hantu
48 46. Bianglala
49 47. Bintang di Langit
50 48. Penumpang Misterius
51 49. Pesanan Kudapan Romantis
52 50. Cowok Bayaran
53 51. Bodyguard
54 52. Tersesat di Hutan (1)
55 53. Tersesat di Hutan (2)
56 54. Tersesat di Hutan (3)
57 55. Tersesat di Hutan (4)
58 56. Tersesat di Hutan (5)
59 57. Tersesat di Hutan (6)
60 58. Tersesat di Hutan (7)
61 59. Tersesat di Hutan (8)
62 60. Tersesat di Hutan (9)
63 61. Tersesat di Hutan (10)
64 62. Tersesat di Hutan (11)
65 63. Tersesat di Hutan (12)
66 64. Tersesat di Hutan (13)
67 65. Tersesat di Hutan (14)
68 66. Tersesat di Hutan (15)
69 67. Tersesat di Hutan (16)
70 68. Tersesat di Hutan (17)
71 69. Tersesat di Hutan (18)
72 70. Tersesat di Hutan (19)
73 71. Tersesat di Hutan (20)
74 72. Tersesat di Hutan (21)
75 73. Tersesat di Hutan (22)
76 74. Tersesat di Hutan (23)
77 Visual Cast
Episodes

Updated 77 Episodes

1
1. Hari yang Melelahkan
2
Visual Cast
3
2. Live Keluar Circle
4
3. Sosok Pahlawan
5
4. Menjalin Persahabatan
6
5. Masa Lalu Percintaan Lili
7
6. Sepertinya Celine Punya Bucinan?
8
7. Awal Mula Berkenalan
9
8. Gue Ga Lagi Kasmaran!
10
9. Celine Merebut Kiki dari Lili
11
10. Penembakan Misterius
12
11. Pisau Lipat Celine
13
12. Gunung Agungra
14
13. Gunung Agungra (2)
15
14. Gunung Agungra (3)
16
Visual Cast
17
15. Sebuah Misteri
18
16. Tebing Lepas Pantai
19
17. Arjuna Meninggal?
20
18. Perjalanan
21
19. Sarapan Pagi
22
20. Suasana Desa
23
21. Dipatuk Ular
24
22. Aku Tak Akan Pergi, Li
25
23. Musik Metal
26
24. Kantor Polisi
27
25. Personaliti Disorder
28
26. Seember Es Krim
29
27. Sahabat Baru
30
28. Bobo Bareng
31
29. Si Paling Berkarisma
32
30. Ditembak Victor
33
31. Hujan Buatan
34
32. Trauma Masa Kecil
35
33. Nasi Padang
36
34. Persidangan Celine
37
35. Pengakuan Celine
38
36. Muka seperti Hantu Bunuh Diri
39
37. Aksi Heroik Victor
40
38. Puisi Dongeng Romansa
41
39. Penjadi Penyiar Sajak
42
40. Pendengar Misterius
43
41. Pilih si Pendengar Misterius atau Ultraman?
44
42. Kebersamaan itu Juga Puitis
45
43. Hari yang Friendly
46
44. Tong Setan
47
45. Rumah Hantu
48
46. Bianglala
49
47. Bintang di Langit
50
48. Penumpang Misterius
51
49. Pesanan Kudapan Romantis
52
50. Cowok Bayaran
53
51. Bodyguard
54
52. Tersesat di Hutan (1)
55
53. Tersesat di Hutan (2)
56
54. Tersesat di Hutan (3)
57
55. Tersesat di Hutan (4)
58
56. Tersesat di Hutan (5)
59
57. Tersesat di Hutan (6)
60
58. Tersesat di Hutan (7)
61
59. Tersesat di Hutan (8)
62
60. Tersesat di Hutan (9)
63
61. Tersesat di Hutan (10)
64
62. Tersesat di Hutan (11)
65
63. Tersesat di Hutan (12)
66
64. Tersesat di Hutan (13)
67
65. Tersesat di Hutan (14)
68
66. Tersesat di Hutan (15)
69
67. Tersesat di Hutan (16)
70
68. Tersesat di Hutan (17)
71
69. Tersesat di Hutan (18)
72
70. Tersesat di Hutan (19)
73
71. Tersesat di Hutan (20)
74
72. Tersesat di Hutan (21)
75
73. Tersesat di Hutan (22)
76
74. Tersesat di Hutan (23)
77
Visual Cast

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!