14. Gunung Agungra (3)

Lili dan Arjuna tengah dalam persembunyian mereka di dasar tebing. Posisi yang bersuasana kikuk begitu terasa.

Menyadari adanya luka tembak di kaki Lili, Arjuna pun mengikat luka itu dengan pakaiannya. Lalu, dengan bertelanjang dada Arjuna menggendong Lili di punggungnya, karena Lili tidak bisa berjalan.

Mereka menyusuri hutan hanya berdasarkan intuisi saja. Sebab keduanya sama-sama disorientasi. Hanya kepada arah penunjuk alam mereka bergantung, matahari dan lumut.

Hari terasa semakin gelap saja. Untungnya Lili dan Arjuna tiba tepat di belakang warung nenek. Tampak Celine, supir dan nenek berkeliling dan memanggil-manggil Lili.

"Lili! Rupanya lu di sini? Apa yang terjadi?" ucap Celine terkejut saat pertama kali melihat Lili tengah digendong Arjuna.

"PAK, NEEK... LILI SUDAH KETEMU," teriak Celine.

Celine pun mengarahkan Arjuna untuk mengikutinya dan supir serta nenek pun menghampiri.

"Mas ini siapa?" tanya Celine. "Saya... " Arjuna belum usai berbicara lalu Lili langsung menyerobot. "Arjuna. Penyiar sajak itu."

"Ar... Ar... Arjuna? Yang ada di aplikasi audio live streaming itu?" Celine terkejut.

"Ya, nona ini telah menyelamatkan saya tapi sekarang malah dia yang jadi korban. Ah, panjang ceritanya," ucap Arjuna dengan napas sedikit tersengal.

"Ya, mari sini, istirahat di warung nenek dulu," ucap Celine.

Lili pun didudukkan di sebuah dipan dan diperiksa kondisinya. Hari semakin gelap, sepertinya akan ada hujan badai. Tempat yang mereka tuju yaitu kediaman Punta Damara adalah tempat terdekat yang bisa dijangkau.

Kalau mereka putar balik keluar dari hutan ini sekarang untuk mencari klinik, dikhawatirkan mereka akan terjebak badai dan kondisi seperti pohon tumbang bisa saja terjadi.

Maka, mereka pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanan mereka ke tempat Punta Damara. Celine membayar apa yang sudah mereka konsumsi di warung nenek, rupanya harga kudapannya sangat murah.

Karena simpati kepada nenek yang membuka warung ditengah hutan seperti ini namun sepi pembeli, maka Celine memutuskan untuk memborong semua makanan yang ada.

Makanan tersebut bisa sama-sama dinikmati nanti ketika sudah sampai di kediaman Punta Damara. Mungkin bisa sekalian untuk makan malam nanti.

Akhirnya, Celine, Lili, Arjuna, bersama supir itu pun berangkat dengan mobil mereka.

Beberapa waktu kemudian, mereka pun sampai di kediaman Punta Damara. Punta tentu saja terkejut dengan kondisi teman lamanya itu. Mereka pun langsung diarahkan untuk beristirahat di kamar-kamar tamu yang Punta miliki.

Lili mendapatkan perawatan ala tabib. Untungnya ada paman pekerja yang menguasai pengobatan tradisional di sana.

Setelah mereka membersihkan diri, mereka pun berkumpul untuk bercengkrama sekaligus menemani Lili.

Celine pun membuka makanan yang ia beli dari warung nenek tadi. Rencananya mereka akan disuguhkan makanan itu.

Tapi, ketika makanan-makanan berbungkus daun itu dibuka, keanehan pun terjadi. Isi bungkusan-bungkusan itu adalah kumpulan cacing tanah, ulat-ulat, blatung.

Seketika Celine, Lili dan supir tiba-tiba muntah darah secara bersamaan. Punta pun menanyai dan supir pun menceritakan apa yang terjadi.

"Setahu saya, tidak ada orang yang berjualan di sepanjang jalur masuk area Gunung Agungra ini. Jangankan berjualan, aktivitas apapun tidak akan ada. Tidak ada penduduk lokal di sini. Satu-satunya aktivitas manusia hanya ada tempat saya ini," jelas Punta.

Mendengar ucapan Punta, seorang wanita, seorang asisten rumah tangga memunculkan diri dari balik dinding menuju ruang belakang rumah.

Wanita itu menceritakan tentang adanya aktivitas gaib di sekitar lokasi yang dimaksud. Punta pun mengiyakannya. Walaupun dirinya belum pernah bersinggungan langsung dengan aktivitas gaib di daerah ini, cerita-cerita seperti itu memang masyur.

Hal yang telah terjadi merupakan pelajaran bagi mereka bahwa di dunia ini manusia bisa bersinggungan dengan kehidupan makhluk gaib.

"Punta, bukannya lu punya kemampuan spiritual? Masa ga bisa melihat hal-hal yang seperti itu?" tanya Lili.

"Ya, tapi saya hanya sebatas praktisi yang menurut kemampuan saya terbatas pada ilmu yang saya miliki. Besok, ketika kakimu sudah membaik, saya akan menunjukkannya," ucap Punta.

"Menunjukkan hal-hal gaib versi lu?" tanya Celine.

Punta pun tersenyum sembari menggeleng. "Kita akan sama-sama melihatnya besok," jawab Punta.

Setelah dilakukan netralisir pengaruh gangguan gaib pada Celine, Lili dan supir itu oleh tabib, dengan cara mengonsumsi teh herbal dan doa-doa, mereka pun bersantap malam.

Kali ini masakan sehat yang dibuat oleh manusia, bukan santapan gaib seperti tadi siang. Mereka membutuhkan asupan setelah kelaparan lalu isi perut mereka dikuras habis oleh pengalaman gaib tadi.

Saat makan bersama, terlihat ada yang aneh dengan ekspresi Celine terhadap Arjuna. Sebenarnya sudah sejak sebelumnya, tapi baru terlihat sekarang. Sebab saat ini waktu sedang lengang, tidak disibukkan dengan hal-hal aneh seperti tadi.

"Apa benar lu Arjuna yang suka siaran sajak itu?" tanya Celine.

"Iya, tentu saja. Saya Arjuna itu," jawab lelaki yang tengah duduk berhadapan dengannya itu.

"Boleh dong kami mendengarkan pembacaan sajak dari lu?" pinta Celine.

"Lin, kita kan lagi makan. Biarkan dia menghabiskan makanannya," sela Lili.

Arjuna tersenyum. "Ya, setelah ini saya akan coba bacakan sesuatu," jawab Arjuna.

"Oke. Ngomong-ngomong, lu orang mana? Sejak kapan lu siaran? Oh iya, kejadian tadi pagi itu... " Celine melemparkan berondongan pertanyaan kepada Arjuna.

"Lin! Santai dikit Napa, sih!" sela Lili.

"Bukannya gue... " jawab Celine.

"Ga apa-apa. Maklum. Kita memang sudah seharusnya waspada kepada orang yang baru ditemui, apalagi setelah kejadian tadi pagi," ucap Arjuna sembari tersenyum.

"Baiklah, saya akan menceritakan kepada kalian hal-hal yang baru saja terjadi hari ini," lanjut Arjuna.

Arjuna pun menceritakan bahwa dirinya diteror oleh orang asing yang selalu berbicara tentang puisi kepadanya. Selama berhari-hari teror itu lebih sering bahkan kemudian disertai ancaman apabila Arjuna tidak menghiraukannya.

Arjuna tidak menyangka bahwa adik kandungnya yang tengah berada di kota lain untuk melanjutkan pendidikan, adik perempuannya itu dilibatkan dalam aksi teror ini.

Adik perempuannya itu disekap sebagaimana Arjuna disekap. Arjuna dipaksa untuk mengingat kembali perihal awal ia menjadi penyiar puisi, seperti judul puisi pertama yang dibawakan, nama listener setianya di awal-awal, dan sebagainya. Tentu saja Arjuna lupa karena hal itu sudah bertahun-tahun lamanya.

Selain menceritakan masalah yang terjadi mengapa dan bagaimana ia disekap, ia juga menjelaskan keanehan orientasi waktu dan tempat selama perjalanan melarikan diri bersama Lili.

Lili pun menyambut cerita itu. Lili mengatakan memang hal yang terjadi benar-benar aneh. Kejadian teror penembakan selama siaran berlangsung adalah pagi hari. Namun, seolah Lili dapat kembali ke beberapa jam sebelumnya sehingga dapat mencegah penembakan adik perempuan Arjuna terjadi.

Hal tersebut pun divalidasi oleh Celine. Karena, selama siaran yang aneh itu terjadi tadi pagi Celine juga menyimaknya bersama-sama Lili.

Mereka pun akhirnya meyakini bahwa hal yang telah terjadi pada Lili dan Arjuna merupakan perjalanan waktu kembali ke masa lalu melalui dimensi gaib di hutan.

Saat ini Arjuna mengkhawatirkan keadaan adiknya itu. Dirinya bisa bebas dari penyekapan, tapi tidak dengan adiknya.

Terpopuler

Comments

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻

seru nih 😍😍😍

2022-11-22

3

💙 Ɯιʅԃα 🦅™

💙 Ɯιʅԃα 🦅™

Semangat thor, lanjut

2022-11-22

3

lihat semua
Episodes
1 1. Hari yang Melelahkan
2 Visual Cast
3 2. Live Keluar Circle
4 3. Sosok Pahlawan
5 4. Menjalin Persahabatan
6 5. Masa Lalu Percintaan Lili
7 6. Sepertinya Celine Punya Bucinan?
8 7. Awal Mula Berkenalan
9 8. Gue Ga Lagi Kasmaran!
10 9. Celine Merebut Kiki dari Lili
11 10. Penembakan Misterius
12 11. Pisau Lipat Celine
13 12. Gunung Agungra
14 13. Gunung Agungra (2)
15 14. Gunung Agungra (3)
16 Visual Cast
17 15. Sebuah Misteri
18 16. Tebing Lepas Pantai
19 17. Arjuna Meninggal?
20 18. Perjalanan
21 19. Sarapan Pagi
22 20. Suasana Desa
23 21. Dipatuk Ular
24 22. Aku Tak Akan Pergi, Li
25 23. Musik Metal
26 24. Kantor Polisi
27 25. Personaliti Disorder
28 26. Seember Es Krim
29 27. Sahabat Baru
30 28. Bobo Bareng
31 29. Si Paling Berkarisma
32 30. Ditembak Victor
33 31. Hujan Buatan
34 32. Trauma Masa Kecil
35 33. Nasi Padang
36 34. Persidangan Celine
37 35. Pengakuan Celine
38 36. Muka seperti Hantu Bunuh Diri
39 37. Aksi Heroik Victor
40 38. Puisi Dongeng Romansa
41 39. Penjadi Penyiar Sajak
42 40. Pendengar Misterius
43 41. Pilih si Pendengar Misterius atau Ultraman?
44 42. Kebersamaan itu Juga Puitis
45 43. Hari yang Friendly
46 44. Tong Setan
47 45. Rumah Hantu
48 46. Bianglala
49 47. Bintang di Langit
50 48. Penumpang Misterius
51 49. Pesanan Kudapan Romantis
52 50. Cowok Bayaran
53 51. Bodyguard
54 52. Tersesat di Hutan (1)
55 53. Tersesat di Hutan (2)
56 54. Tersesat di Hutan (3)
57 55. Tersesat di Hutan (4)
58 56. Tersesat di Hutan (5)
59 57. Tersesat di Hutan (6)
60 58. Tersesat di Hutan (7)
61 59. Tersesat di Hutan (8)
62 60. Tersesat di Hutan (9)
63 61. Tersesat di Hutan (10)
64 62. Tersesat di Hutan (11)
65 63. Tersesat di Hutan (12)
66 64. Tersesat di Hutan (13)
67 65. Tersesat di Hutan (14)
68 66. Tersesat di Hutan (15)
69 67. Tersesat di Hutan (16)
70 68. Tersesat di Hutan (17)
71 69. Tersesat di Hutan (18)
72 70. Tersesat di Hutan (19)
73 71. Tersesat di Hutan (20)
74 72. Tersesat di Hutan (21)
75 73. Tersesat di Hutan (22)
76 74. Tersesat di Hutan (23)
77 Visual Cast
Episodes

Updated 77 Episodes

1
1. Hari yang Melelahkan
2
Visual Cast
3
2. Live Keluar Circle
4
3. Sosok Pahlawan
5
4. Menjalin Persahabatan
6
5. Masa Lalu Percintaan Lili
7
6. Sepertinya Celine Punya Bucinan?
8
7. Awal Mula Berkenalan
9
8. Gue Ga Lagi Kasmaran!
10
9. Celine Merebut Kiki dari Lili
11
10. Penembakan Misterius
12
11. Pisau Lipat Celine
13
12. Gunung Agungra
14
13. Gunung Agungra (2)
15
14. Gunung Agungra (3)
16
Visual Cast
17
15. Sebuah Misteri
18
16. Tebing Lepas Pantai
19
17. Arjuna Meninggal?
20
18. Perjalanan
21
19. Sarapan Pagi
22
20. Suasana Desa
23
21. Dipatuk Ular
24
22. Aku Tak Akan Pergi, Li
25
23. Musik Metal
26
24. Kantor Polisi
27
25. Personaliti Disorder
28
26. Seember Es Krim
29
27. Sahabat Baru
30
28. Bobo Bareng
31
29. Si Paling Berkarisma
32
30. Ditembak Victor
33
31. Hujan Buatan
34
32. Trauma Masa Kecil
35
33. Nasi Padang
36
34. Persidangan Celine
37
35. Pengakuan Celine
38
36. Muka seperti Hantu Bunuh Diri
39
37. Aksi Heroik Victor
40
38. Puisi Dongeng Romansa
41
39. Penjadi Penyiar Sajak
42
40. Pendengar Misterius
43
41. Pilih si Pendengar Misterius atau Ultraman?
44
42. Kebersamaan itu Juga Puitis
45
43. Hari yang Friendly
46
44. Tong Setan
47
45. Rumah Hantu
48
46. Bianglala
49
47. Bintang di Langit
50
48. Penumpang Misterius
51
49. Pesanan Kudapan Romantis
52
50. Cowok Bayaran
53
51. Bodyguard
54
52. Tersesat di Hutan (1)
55
53. Tersesat di Hutan (2)
56
54. Tersesat di Hutan (3)
57
55. Tersesat di Hutan (4)
58
56. Tersesat di Hutan (5)
59
57. Tersesat di Hutan (6)
60
58. Tersesat di Hutan (7)
61
59. Tersesat di Hutan (8)
62
60. Tersesat di Hutan (9)
63
61. Tersesat di Hutan (10)
64
62. Tersesat di Hutan (11)
65
63. Tersesat di Hutan (12)
66
64. Tersesat di Hutan (13)
67
65. Tersesat di Hutan (14)
68
66. Tersesat di Hutan (15)
69
67. Tersesat di Hutan (16)
70
68. Tersesat di Hutan (17)
71
69. Tersesat di Hutan (18)
72
70. Tersesat di Hutan (19)
73
71. Tersesat di Hutan (20)
74
72. Tersesat di Hutan (21)
75
73. Tersesat di Hutan (22)
76
74. Tersesat di Hutan (23)
77
Visual Cast

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!