Muntah - muntah

"Mau kamana kita?" tanya Celine saat tidak mengenali jalan yang dilewatinya.

"Kita akan makan malam dulu direstoran yang baru saja buka kemaren" Jawab March dengan mata fokus menyetir mobilnya.

"Udah lama juga kan kita ngga makan diluar lagi" lanjutnya kembali.

Setelah kejadian malam perempuan yang menyamar tunangan March, disana tidak pernah lagi March dan Celine makan diluar, bahkan sampai tidak bertemu lagi.

"Kejutan apa lagi untuk malam sekarang?" itu yang membuatnya kecewa.

"Tidak ada kejutan apa - apa, hanya saja merayakan kebahagiaanku" jawab March dengan tersenyum.

"Apa yang membuat dia bahagia?" Tanya Celine dengan memalingkan wajahnya melihat jalanan yang terlihat indah.

"Kamu dengar apa yang dikatakan dokter tadi" March mulai menggoda Celine, agar Susana dalam mobil tidak terasa canggung lagi.

"Tidur aja dengan wanita lain sewaan Lo itu." Gumam Celine dengan nada yang kesal.

Celine mendapatkan informasi dari teman nya March bahwa selama putus dengannya, March menjadi seorang Casanova yang gila terhadap wanita.

March tertawa dengan kencang saat mendengar apa yang dikatakan oleh Celine.

"Sekarang beda lagi…" ucap March meyakinkan istrinya.

Celine hanya memalingkan wajahnya berpura - pura tidak mendengar apa yang March bicarakan dan melihat ponselnya yang terus saja bergetar.

***

"Kamu mau makan apa?" tanya March setelah sampai ditempat tujuanya.

"Apa aja…" jawab Celine dengan mata yang fokus terhadap ponselnya.

March memanggil pelayan restoran itu dan memesankan makannya untuk dirinya dan Celine.

"Celine…" March memanggil nama istrinya, saat istrinya sangat fokus terhadap ponselnya.

"Iya…?" Celine melihat kearah March dengan bingung.

"Maafin aku…" March meminta maaf atas kelakuanya yang bisa sampai mereka menikah.

"Aku akan jelasin semuanya…"

"Ngga usah dibahas lagi" Celine yang tau tujuan March membahas apa langsung menghentikan ya, dia tidak ingin mengingatnya kembali.

"Tapi…"

Sebelum March melanjutkan omonganya, dia melihat Abian dan sahabatnya yang sedang makan malam juga dilestoran yang sama.

"Ada Abian disini, apa kita akan pergi?" tanya March melihat istrinya, karena dia tidak ingin ada masalah lagi dalam rumah tangganya.

"Mereka udah tau, ngapain kita pergi" ucap Celine memutar bola matanya.

March langsung terdiam karena dia merasa Abian tau semuanya karena dirinya yang mengatakannya.

Setelah beberapa saat, makanan yang dipesan pun datang, Celine dan March menikmati makanan yang terasa lezat itu dengan lahapnya.

"Abian itu bukanya pak March ya?" tanya Iqbal saat melihat March yang bersama cewe.

"Apa dia cewenya?" tanya Rasya yang melihat March juga.

"Mungkin dia istrinya" jawab Abian kesal saat mengingat March mengatakan dia adalah suaminya Celine.

Dengan berbarengan, raya dan Iqbal kaget kalo March telah menikah. "Apa…!"

"Serius Lo Abian?" tanya Rasya menatap tajam ke arah Abian.

"Lo samperin aja" jawab Abian dan menikmati makanannya yang baru saja tiba.

"Astaga… gw gak nyangka kalo pak March sudah menikah" Iqbal yang masih tidak menyangka pun terus memikirkannya.

"Lo suka sama pa March, makanya Lo kelihatan gelisah gitu saat dia sudah menikah" ucap Abian saat melihat raut wajah Iqbal panik.

"Astaga… amit - amit ya" Iqbal langsung memukul - mukul kepalanya.

"Masa gw suka lagi sama sesama cowo Abian" lanjutnya lagi.

Rasya dan Abian pun tertawa puas saat mengerjai sahabatnya yang telihat polos dan mereka menikmati kembali makannya.

Setelah seharian berbelanja dan memeriksa kandungan dengan suaminya, Celine membersihkan badanya sebelum dia beristirahat.

Saat dia akan memjamkan matanya, dia teringat tadi malam dia kembali muntah - muntah seperti sebelum dia tidur dengan March.

Celine pun memikirkan gimana agar dirinya tidak muntah - muntah lagi saat tidak tidur dengan March.

"Sayang kamu jangan membuat mama muntah - muntah lagi ya nak" Celine mengusap - ngusap perutnya dengan lembut.

Tok… Tok… tok…

Terdengar ketukan pintu dari kamar Celine, dia langsung membuka pintu itu dan ada sosok March berada dihadapannya dengan segelas susu ditanganya.

"Ada apa?" tanya Celine saat melihat March telah siap dengan pakaian tidurnya.

"Apa kamu lupa ini?" tanya March dengan menyodorkan segelas susu itu kehadapan Celine.

"Iya makasih…" Celine menggambil susu itu dan menutup kembali pintunya.

"Ehh… tunggu" March memegang handle pintu kamar Celine.

"Kenapa lagi?"

"Aku tidur sini boleh?" March meminta ijin ingin tidur dikamar Celine kembali.

Celine berpikir sejenak tentang kejadian semalam yang muntah - muntah dan dia tidak ingin itu terjadi lagi. jadi, mau tidak mau Celine membiarkan March tidur bersamanya.

"Iya boleh" jawabnya menuju tempat tidur kembali.

"Aku tau semalam kamu muntah - muntah karena ngga tidur denganku" ucap March. saat menutup pintu kamar Celine.

"Makanya aku mau tidur disini lagi dengan anakku" lanjutnya.

March tau Celine muntah - muntah semalaman karena mendengar suara cctv yang ada diruang makan saat dia periksa setelah pulang berbelanja dengan Celine.

"Itu hanya masuk angin aja" ucap Celine dengan banyak alasan setelah meminum susu yang dibuatkan March untuknya.

"Enak kan susunya?" tanya March dengan tersenyum.

"Biasa aja…" Celine menyimpan gelas diatas rak kecil pinggir tempat tidur nya.

"Yaudah kamu tidur aja" March langsung menyuruh Celine tidur saat Celine sudah meminum susunya.

"Aku ngga akan tidur disana" March meyakinkan Celine agar istrinya tidak gelisah.

"Cepat tidurlah…" lanjut March dengan membuka laptopnya terlebih dahulu untuk mengerjakan tugas kantornya yang belum selesai.

Celine pun menurut apa yang dikatakan suaminya, dia perlahan memejamkan matanya sehingga dia sudah dialam bawah sadarnya.

Berikan semangatnya ya gays…😙😙

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!