Dengan tersenyum bahagia, akhirnya March menemukan rumah Celine. kini dia pun pergi berpamitan kepada satpam itu. sehingga satpam itu pun merasa aneh dengan sikaf March.
March kembali kesekolahanya dengan merencanakan akan segera menikahi Celine setelah ia lulus sekolah untuk bertanggung jawab atas perbuatanya dan meminta maaf kepada kedua orang tua Celine.
☘️☘️☘️
Melepas rindu dengan kedua sahabatnya, Lyana dan Evellyn pun saling bercerita. beberapa hari ini yang tanpa ditemani Celine. Celine yang merasa terpuruk pun melupakan semuanya setelah kedua sahabatnya datang menemui dirinya.
"Abian selalu menanyakan Lo line" Evellyn terus menggoda Celine dengan menyebut nama Abian.
Seketika Celine diam membeku saat mengingat kejadian malam itu.
"Ehh sorry sorry" Evellyn yang menyadari perubahan sikaf Celine pun menormalkan kembali suasana.
"Ehh BTW nyokap sama bokap Lo kemana?" tanya Lyana yang menanyakan keberadaan orang tua Celine.
"Mereka pergi melongok saudaranya yang meninggal". jelas Celine.
"Lo kenapa ngga ikut?" tanya Evellyn.
"Gw kan sekolah disini. mana males juga"
"Berarti udah beberapa hari ini Lo disini sendirian?" tanya Lyana menyipitkan matanya.
"Iya..." jawab Celine singkat.
"Lo kenapa ngga ajak kami tidur disini?" tanya Lyana dan Evellyn kompak.
Karena sudah menjadi kebiasaan mereka jika orang tua nya sedang berlibur mereka akan menginap bertiga. Namun sikaf Celine yang aneh membuat Lyana dan Evelyn merasa kesal.
"Apa jangan jangan Lo udah ngga anggap kami sahabat lagi?" tanya Evellyn dengan menanamkan pandanganya.
"Ngga mungkin lah, gw disini cuma pengen sendiri aja" jelas Celine yang tidak mau sahabatnya mencurigai dirinya.
"Yaudah. malam ini kami nginep disini. iya kan na?" ucap Evellyn kepada Lyana.
"Tentu" dengan semangat Lyana menjawab.
"Astaga .... kalian baik banget. makasih ya" ucap Celine sambil memeluk mereka berdua.
"Apaan si Lo" Evellyn yang tidak biasa dengan sikaf Celine pun menjadi semakin penasaran. karena tidak biasanya dalam persahabatan mereka meminta maaf dan mengucapkan terima kasih.
Seminggu telah dilalui Celine dengan apa yang menimpa dirinya tanpa diketahui siapa pun. kedua orang tua Celine pun memutuskan untuk pulang kembali kerumahnya, karena ingin melihat kondisi anak kesayanganya.
Setelah tiba di bandara, Celine memutuskan yang akan menjemput orang tuanya tanpa menggunakan supir pribadi keluarga Nathanaen.
Sampai dibandara, Celine bertemu kedua orang tuanya dan memeluk ibu nya dengan sangat erat. dia begitu merindukan ibunya yang sudah seminggu tidak ada bersamanya.
"Kamu tidak merindukan Daddy?" tanya Zayn dengan tersenyum saat melihat anaknya yang terus memeluk ibunya dengan erat.
"Tentu saja Daddy" ucap Celine bergantian memeluka ayahnya.
Selesai berpelukan, mereka memutuskan untuk segera kembali kerumahnya, Celine yang dilarang ayahnya membawa mobil pun berganti alih dengan ayahnya yang sekarang sedang menyupir.
Sedangkan Celine dan ibunya terus saja berkecoh tanpa henti di tempat duduk belakang. menceritakan bagaimana keadaan keluarga yang ada disini.
Saat ibunya menanyakan bagaimana keadaan Celine saat ditinggalkan oleh ibunya, dia pun langsung terdiam dan mengingat kembali malam itu.
"Celine?" tanya ibunya kembali saat melihat Celine terdiam.
"Celine seneng juga. setiap hari ditemenin kedua sahabat Celine" jelas Celine dengan senyum terpaksanya.
"Syukurlah kalo gitu" Glaretha merasa lega anaknya juga tidak terjadi apa apaa.
Setelah sampai dirumah, mereka duduk terlebih dahulu diruang keluarga untuk beristirahat sejenak. Saat Celine melihat kearah ibunya yang begitu bahagia karena telah melepas rasa rindunya itu. Tiba tiba Celine terdiam dan memikirkan apakah ibunya harus tau apa yang menimpanya atau tidak.
Lamunan Celine terbuyarkan saat ibunya memanggil dirinya.
"Celine mommy kekamar dulu ya, bersih bersih dulu".
Celine menganggukkan kepalanya dan tidak lama dari itu, dia pun naik ke kamarnya untuk beristirahat sejenak.
"Semua harapan gw sudah hilang" ucap Celine lirih saat tiba didepan cermin kamarnya.
"Pria itu telah merusak kepercayaan orang tua gw terhadap gw" lanjutnya lagi meneteskan air mata.
Setelah matahari terbit, Celine pun mengerjapkan mata saat ibunya membuka gordeng kamar miliknya.
"Bangun sayang udah siang" ibunya mengelus kepala celis yang masih diatas bantal.
"Heummm.." ucap Celine mengucek ngucek matanya.
"Kamu segera mandi sana. sekolah nanti kesiangan" ucap ibunya dengan melangkahkan kakinya keluar.
Sebelum turun dari tempat tidur. Celine mendudukan terlebih dahulu badanya dan menyenderkanya ke kepala kasur punggungnya.
"Gw males banget ketemu sama dia" ucap Celine mengingat March.
☘️☘️☘️
Sesampainya disekolah, dengan berat hati Celine turun dari mobil dan berjalan menuju kelasnya. tanpa disengaja, dia berpapasan langsung dengan March.
Saling menatap mata satu sama lain. Celine langsung memalingkan wajahnya dan berjalan pergi, saat March ingin menghentikan Celine dengan memegang tanganya. Celine langsung menepis tanganya dengan kasar.
March yang ingin mengejar Celine pun terhenti setelah melihat kedua sahabat Celine yang menghampirinya. dia pun melanjutkan kembali jalanya menuju ruangannya.
"Akhirnya.... Lo masuk kembali sekolah" ucap Evelyn dengan memeluk Celine.
"Lebay banget si Lo" Lyana yang tidak ikut berpelukan pun merasa iri dan memalingkan wajahnya.
"Apa si. pagi pagi udah marah aja" Celine menggoda Lyana yang merasa kesal dan langsung memeluk kedua sahabatnya.
Lyana pun tersenyum lebar saat kedua sahabatnya peka akan dirinya yang merasa iri tidak ikut berpelukan.
Jam pelajaran akan segera dimulai, Celine dan kedua sahabatnya masuk kedalam kelasnya dan duduk dibangku masing masih.
Tidak lama dari itu, gurunya pun datang kedalam kelas. betapa tercengangnya Celine saat melihat March yang masuk kedalam kelasnya.
"Selamat pagi teman teman" sapa March kepada muridnya.
"Guru yang masuk dikelas kalian sedang mengambil cuti. makanya bapa yang akan menggantikan untuk sementara waktu" jelas March yang peka kepada muridnya atas kehadiran dirinya.
Lyana dan Evelyn terus memperhatikan March dengan tersenyum, kegantengan dan kepintaranya membuat para murid tertarik kepada March. berlainan dengan Celine.
Sepanjang March mengajar dikelas Celine. dia terus memperhatikan Celine yang terlihat acuh dengan dirinya, sehingga tidak memperhatiakan apa yang dia sampaikan.
"Ijin ketoilet sebentar pak" ucap Celine mengangkat tanganya.
"Silahkan" Dengan tersenyum lebar March mengijinkan pujaanya itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
Terus dukung karya aku ya kalo kalian suka🙏🙏🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments