Mau tidak mau Glaretha dan suaminya pun harus menerima menantunya dengan baik, karena bagai mana pun juga Marcht yang telah menghamili anaknya dan dia pun siap untuk bertanggung jawab.
Dia juga merasa takut. jikalau dirinya tidak bisa menerima March, March akan melukai anak kesayangannya. fikir Glaretha.
"Kamu keatas aja, samperin Celine" Glaretha yang tau maksud kedatangan March pun langsung menyuruhnya menemui istrinya.
"Ngga usah mom, Marcht hanya ingin mengunjungi mommy dan Daddy saja. March pergi dulu, nanti March kesini lagi untuk menjemput Celine". ijin March dan segera pergi.
"Yaudah kamu hati - hati ya." ucap Glaretha yang tidak mau memaksakan keinginan March dan Celine.
"Iya mom"
"Sayang ayo kita makan malam nak" setelah menjelang malam, Glaretha pun mengajak Celine untuk makan bersama dengan sedikit mengetuk pintunya.
"Iya mom, nanti Celine nyusul"
Terdengar teriakan Celine didalam kamar, Glaretha pun turun kembali kebawah menemui suaminya yang telah bersiap untuk makan malam.
"Dimana Celine?" tanya Zeyn saat tidak melihat Celine dibelakang Glaretha.
"Nanti dia akan menyusul" jawabnya dengan menyindukan nasi untuk suaminya.
Setelah beberapa waktu, Celine pun turun dengan piyama yang telah ia kenakan dengan rambutnya yang digelung asal dan menyapa Daddy nya.
"Malam dad"
"Malam sayang, makanlah" ajak Zeyn dengan menyuapkan makanan kedalam mulutnya.
"Udah mom biar Celine aja" ucap Celine saat melihat mommynya menyindukan nasi untuk dirinya.
"Ngga masalah sayang, kamu makan yang banyak agar babby nya sehat dan kuat" ucapnya dengan menyimpan piring dihadapan Celine.
"Celine kenapa March tidak tidur disini juga?"
"Ngga tau dad, tadi Celine juga udah mengajaknya kesini" jawab Celine sambil mengunyah.
Zeyn dan Glaretha saling memandang tidak mengerti apa yang disembunyikan anak dan menantunya itu.
"Tapi kamu tidak ada masalah kan sama suami kamu?" tanya Glaretha menyipitkan matanya.
"Ngga ada mom. emngnya masalah apaan?" tanya nya kembali.
"Iya siapa tau aja kan dad" jawab Glaretha dengan mata yang melihat kearah suaminya.
Disaat sedang berbincang dengan keluarganya, Tiba tiba seseorang datang kerumahnya.
"Malam Daddy, mommy" sapa March yang melihat mertuanya ada dimeja makan.
"Eh kebetulan ada kamu, sini nak makan bareng bersama kami" Glaretha menyambut hangat menantunya mempersilahkan duduk disamping Celine.
"Makasih mommy"
March pun duduk disebelah Celine. sedangkan celine, dia tidak menghiraukan kedatangan suaminya itu.
"Celine ambilkan nasi untuk suami kamu sayang" suruh Glaretha dengan tersenyum.
"Tapi mom…"
"Celine!" Zeyn.
Celine pun langsung mengambilakan nasi dengan terpaksa untuk suaminya dan menambakan sedikit lauk pauknya.
"Makanlah…" ucap Glaretha setelah Celine menyimpannya piringnya didepan Marcht.
"Iya makasih" ucap March dengan melirik kearah Celine.
Obrolan pun berlanjut hingga mereka menyelesaikan makanan nya dengan dibarengi dengan tertawa renyah.
"Oh… jadi kamu itu kepala sekolah disekolahnya Celine" ucap Zeyn yang kaget.
Karena selama mereka bertemu kembali dengan March dari sekian lamanya, mereka belum sempat mengobrol seperti itu.
"Iya Daddy. udah setengah taun juga March menjadi kepala sekolah juga disana" jelasnya kembali.
"Kamu ngga pernah ngomong apa - apa sama mommy" lirik Glaretha kepada Celine.
"Iya kan sekarang uadah pada tau" jawab Celine.
"Celine mau kekamar dulu, mau istirahat" lanjutnya dengan bangkit dari duduknya.
"Yaudah kamu istirahat sana, March kamu juga butuh istirahat, tidurlah dengan ya" perintah Glaretha.
"Ngga mom, March pulang aja" tolak March, karena dia tau istrinya ingin bersama orang tuanya terlebih dahulu.
"Kenapa kamu pulang, istrimu kan ada disini. kamu tidur aja disini" ucap Zeyn.
"Yaudah. March keatas dulu mom dad".
"Iya silahkan" ucap serentak Zeyn dan Glaretha.
Sebelum masuk kedalam kamar, Marcht mengetuk terlebih dahulu pintu kamar Celine, takut dia sedang mengganti pakaian.
Selama dirumahnya yang baru, March dan Celine berbeda kamarnya. sehingga mereka tidak terbiasa satu sama lainya.
"Masuk"
Terdengar teriakan Celine dari dalam, March pun memberanikan diri untuk masuk kedalam kamar Celine.
"Kenapa ngga pulang aja?" tanya Celine saat melihat sosok March yang masuk kedalam kamarnya.
"Disuruh mommy tidur disini" jawab March berusaha lembut untuk meluluhkan hati istrinya.
"Gw tidur disofa. ngga akan ditempat tidur" lanjutnya lagi dan berniat membersihkan badannya dahulu.
Dengan cuek Celine pun melanjutkan mamainkan ponsel berbalas pesan dengan sahabatnya.
Setelah selesai membersihkan badanya, March keluar dengan menggunakan handuk dipinggangnya. tanpa sengaja Celine melihatnya, dan repleks menjerik kaget.
Aaaaa.....
"Diam lah, nanti orang tua mu menyangka aku menyakiti dirimu" March langsung menutup mulut Celine.
"Lepaskan tanganya" Celine pun memberontak untuk melepaskan tangan March Yang ada dimulutnya.
"Harusnya Lo itu pake baju kalo keluar jangan seperti ini" ucap Celine mengusap - ngusap pipinya yang terasa sakit.
"Emangnya kenapa?. ngga ada salanya kan gw seperti ini dihadapan istri gw?" tanya March menaikan alis matanya.
"Cepatlah pake baju" Celine pun keluar dengan membanting pintu kamarnya.
"Lo mau kemana?" tanya March dengan sedikit berteriak dan tersenyum kecil.
.
.
.
.
.
.
.
Tinggalkan jejak ya kalo kalian suka dengan ceritanya🤗🤗😙
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments