Terbongkarnya pernikahan

Lyana dan Evellyn tercengang saat melihat Celine menerima makanan yang Abian berikan, karena tidak biasanya dia menerima makanan atau minuman dari Abian.

"Lo sehat?" tanya Evellyn memegang kening Celine saat Abian telah pergi.

"Kenapa emngnya?" tanya Celine menyingkirkan tangan Evellyn dari keningnya.

"Lo gak biasanya menerima makanan dari Abian" jelasnya.

"Ini terlihat sangat enak, jadi gw mau ini" ucap Celine dan memakan makanan yang diberikan Abian.

March terus menahan dirinya untuk tidak emosi atas apa yang Abian lakukan didepannya, dia harus tetap profesional jika berada di sekolahan karena bagaimana pun sekolahan. belum ada yang tau tentang pernikahanya.

Perjalanan dilanjutkan kembali, semua siswa dan siswi mencatat untuk membuat laporan setelah selesai menjalankan study tournya.

***

Setelah semuanya selesai menjalankan study tournya Celine ijin untuk pergi kekamar mandi tanpa sepengetahuan March.

"Biar gw anter Lo" Lyana menawarkan diri untuk mengantar Celine.

"Ngga usah gw sendiri aja" Celine langsung pergi ke kamar mandi yang berada disitu sendirian.

Setelah selesai, dia sedikit merapihkan pakaian dan rambutnya yang terlihat kusut,

"Celine…"

Saat akan keluar dari kamar mandi itu, Celine mendengan seorang pria yang tidak asing dengan suaranya memanggil namanya.

Celine melihat kearah pria itu "kenapa Abian?".

"Emmm… gw mau ngomong sesuatu sama Lo" ucap Abian dengan terbata.

"Kenapa gak disitu aja ngomongnya?" tanya Celine.

"Ini pribadi, jadi gw disini aja ngomongnya" jawabnya.

"Yaudah mau ngomong apa?" Celine membenarkan pakaiannya yang masih terlihat berantakan.

"Gw dari dulu suka sama Lo, Lo mau gak jadi pacar gw?" Abian menyampaikan perasaan nya kepada Celine dengan terbata.

Seketika Celine menghentikan aktifitasnya dan melihat kearah Abian. Dia tercengang setelah apa yang Abian katakan pada dirinya.

"Hah… serius Lo?" Celine memastikan apa yang dikatakan Abian.

"Iya gw serius" jawabnya dengan tegas.

"Jangan pernah deketin dia lagi…"

Tiba - tiba March datang dengan wajahnya yang memerah menahan nafsunya yang dari tadi dia pendam. dengan tangan menunjuk ke arah Celine.

Celine dan Abian langsung melihat kearah March.

"March" gumam Celine takut rahasianya terbongkar.

"Apa urusan mu pak…?" tanya Abian yang merasa risih atas kedatangan March.

"Ini pribadi saya" lanjutnya kembali.

Celine merasa bingun diha harus memihak kepada siapa.

"Jelas ini urusan saya" jawab March mendekat kearah Celine.

"Dari tadi saya perhatikan kamu selalu berusaha mendekati dia dan memberikan memberikan perhatianmu padanya…" lanjutnya.

"March…" Celine yang tidak mau terjadi pertengkaran langsung menghentikan March.

"Diamlah" March melihat kearah Celine.

"Ini sudah keterlaluan Abian, dan saya tidak akan diam lagi" lanjut March.

"Apa yang bapa maksud?" Abian merasa bingung dengan apa yang diucapkan dengan March.

"Dia istri saya, dan kamu jangan pernah mendekatinya lagi" March merangkul pundak Celine.

"Celine dan Abian membulatkan matanya sempura, Celine tidak menyangka kalau March akan mengatakan pernikahanya kepada Abian.

Seketika Abian melihat kearah Celine dengan raut wajah kecewa.

"Astaga…"

Salah satu siswi yang mengagumi March tidak sengaja mendengar pembjcaran March dengan Abian dan Celine. dia menutup mulutnya tidak menyangka kalau Celine telah menikah.

Abian March dan Celine melihat kerasa siswa itu dan siswa itu langsung melarikan diri, dengan keras Celine langsung menepis tangan March dari pundaknya.

"Apa semua ini benar?" tanya Abian melihat kearah Celine.

Dia tidak menjawab pertanyaan Abian dan langsung pergi dari tempat itu.

"Celine Lo kenapa?" tanya Lyana saat melihat muka Celine yang terlihat marah.

"Gw pulang duluan ya". Celine meminta ijin kepada sahabatnya untuk disampaikan kepada gurunya.

"Gw ada urusan" lanjutnya dengan meninggalkan tempat study tour.

Celine yang merasa marah terhadap March pun langsung meninggalkan tempat itu dengan pulang menaiki taxi yang sempat melintas disana.

"Dimana Celine?" tanya March dengan bergegas saat melihat kedua sahabat Celine.

"Dia katanya masih ada urusan, jadi pulang duluan" jelas Evellyn dengan polosnya.

March langsung mengikuti Celine, namun sayangnya dia sudah tidak menemukan Celine disekitar tempat duduk tour itu.

"Kenapa pak March begitu khawatir dengan Celine" Lyana merasa heran dengan March yang begitu khawatir dengan Celine. Evellyn hanya mengangkat kedua bahunya tidak mengerti.

Tidak lama dari itu, Abian pun datang dengan wajah yang terlihat kecewa.

"Lyana lihat…" Evellyn menunjuk wajah Abian.

"Udah lah jangan difikirkan" tidak mau ambil pusing, Lyana pun melupakan nya dan menikmati kembali acara study tour itu.

Setelah meminta ijin kepada guru - guru yang lainya, March pun pergi mencari Celine kerumah orang tuanya.

"Apa ada Celine kesini?" tanya March kepada satpam yang menjaga rumah Zeyn.

Dia tidak ingin masuk kedalam rumah, karena dia tidak mau mertuanya tau kalau dia sedang ada masalah dengan anaknya.

"Tida ada tuan. nona Celine tidak datang kesini" jawabnya.

Setelah mendapatkan jawaban, March langsung menuju rumahnya siapa tau dia pulang kerumah. Namun March tidak menemukan sosok Celine didalam rumahnya.

"Dimana dia…" ucap March mengeluarkan ponselnya dan berusaha menghubungi Celine.

Setelah beberapa saat mencoba menghubungi celi, March tidak bisa tersambung dengan nya. dia tidak tau akan bebuat apaa untuk mencarinya.

Dia pun mendudukan terlebih dahulu dirinya ke kursi untuk memikirkan bagaimana dia akan mencari istrinya.

Sampai jam 22.00 Celine pun tidak kembali kerumah, March sangat khawatir dan dia akan mencarinya lagi.

Saat March akan menaiki mobilnya dia melihat ada taxi yang berhenti didepan rumahnya, dia harap itu adalah Celine. Dan benar saja, Celine keluar dari taxi itu dengan masih selamat.

"Kamu dari mana?" Tanya March setelah menghampiri Celine.

"Ngga usah pegang - pegang" Celine menepis tangan March yang berusaha meraih tanganya.

"Aku mengatakan yang sebenarnya agar kamu aman dan tidak akan ada yang berani mencelaka kan kamu lagi. kenapa kamu marah seperti ini?" tanya March saat menyadari kesalahannya.

"Kan ini udah perjanjian dari awal, pernikahan kita ngga bakalan ada yang tau kecualia keluarga besar kita" Celine meninggikan suaranya.

"Aku liat perempuan yang dekat dengan Abian ingin mencelakai kamu dan anak aku, bagaimana kalau itu terjadi?" tanya March yang masih berusaha merendahkan suaranya.

Dia teringat saat didekat jurang tadi wanita yang suka dengan abina akan mendorong Celine diatas sana.

"Terus harus dengan seperti ini agar dia tidak mencelakai gw?" tanya Celine.

"Ini yang terbaik, semuanya akan baik - baik aja" March berusaha menyakinkan Celine.

"Ini tidak baik - baik aja, malah ini semakin kacau" Celine teringat ada orang yang mendengar pembicaraan mereka.

"Kalo kamu tidak ingin ini terjadi, kenapa mau nikah denganku?" March mulai meninggikan suaranya.

"Fikirkan juga anak mu, jangan egois seperti ini" lanjutnya lagi dengan meninggalkan Celine sendirian diruang tengah.

Celine tercengang saat March meninggikan suaranya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!