Dengan tersenyum manis dan penuh kesopan santunan, kepala sekolah itu memperkenalkan dirinya beserta memberikan sedikit motifasi muridnya agar semangat mereka kembali memuncak.
"Selamat siang para murid semuanya" sapa kepala sekolah itu dengan ramah.
"Dimasa yang penuh tantangan ini marilah kita selalu bersyukur atas apa yang telah kita peroleh dan raih serta selalu bersabar atas apa yang belum bisa kita gapai. Dengan selalu berfikir positif akan menjadikan kita mudah untuk berinovasi dan kreatif sehingga tetap bisa berprestasi.
Marilah selalu optimis dan fokus pada diri sendiri dimana kita berkompetisi dengan diri sendiri untuk berubah lebih baik. Meski perubahan hanya 1% setiap harinya. Namun hal ini akan mendorong kita untuk melakukan tindakan-tindakan yang lebih baik.
Dengan demikian saya sangat meyakini bahwa siswa-siswi disekolahan ini akan menjadi pribadi yang unggul dan berkarakter mulia serta siap berkompetisi dalam dunia global; seperti yang tertuang dalam visi sekolah.
Terimakasih sekali lagi atas perhatiannya. Mohon maaf jika ada kekurangan." sambutan kepala sekolah itu dengan cerdik.
Semua para murid memperhatikan sambutan yang kepala sekolah itu sampaikan.
Ada beberapa murid yang mengagumi kepala sekolah itu, karena usia yang masih muda mampu untuk memimpin sekolahan yang elite dan megah serta memberikan motifasi yang sangat berharga bagi dirinya yang mengagumi kepsek itu.
Celine yang udah mengenali kepala sekolah itu pun merasa biasa saja. Karena dibarisan terakhir, dia fokus memaikan ponselnya, sehingga tidak memperhatikan kepala sekolah yang sedang memberikan motifasi.
"Celine" Lyana yang merasa aneh dengan Celine pun memanggilnya.
"heummm" jawab Celine terus memainkan ponselnya.
"Lo kenapa?" tanya Lyana dengan ragu.
"Gw?" tanya Celine melihat kearah Lyana yang berada disampingnya.
"Iya" jawabnya.
"Gw gak papa" jawab Celine Kemabli melihat kearah ponselnya.
"Lo kenapa main ponsel terus dari tadi?" tanya Evellyn yang juga heran akan sikaf sahabatnya yang satu itu.
"Gak papa, gw cuma pengen aja main ponsel gw" jelas Celine.
Lyana dan Evellyn yang merasa heran dengan Celine. karena biasanya, Celine tidak terlalu sering bermain ponselnya saat disekolah terkecuali waktu istirahat.
Lyana yang sadar akan perubahan sikaf Celine saat melihat kepala sekolah baru itu pun terus melihat kearah Celine ingin menanyakan sesuatu.
Setelah semua acara berjalan lancar, akhirnya acara penyambutan kepala sekolah baru itu pun selesai. para murid berbubaran dari tempat duduknya untuk mengisi perutnya yang sudah terasa perih akibat lapar.
Acara penyambutan guru dan mendoakan kepala sekolah yang sudah tiada pun berlangsung lama, sehingga sampai dijam istirahat.
Karena ingin fokus dalam pelajaranya, para guru pun mempersilahkan murid muridnya untuk mengisi perutnya terlebih dahulu.
"Line Lo serius gak papa?" tanya Lyana yang sudah sampai dikantin.
"Gw emng kenapa?" tanya Celine memastikan.
"Gw lihat aja perubahan sikaf Lo saat kepala sekolah itu naik ke atas panggung" Lyana berterus terang kepada Celine saat Evellyn tidak ada untuk pergi ke kamar mandi.
"Kenapa?" tanya Evellyn yang tiba tiba muncul dari belakang.
"Oh... ngga ada" Jawab Lyana membenarkan posisi duduknya yang kaget kedatangan Evellyn tiba tiba muncul.
"Lo udah kembali?" tanya Lyana kembali.
"Iya...Kalian belum pesen makanan?" Jawab Evelly sambil menanyakan kenapa belum memesan makanan nya.
"Kita nungguin Lo. makanya belum pesen" jawab Lyana sambil memanggil mba mba yang menjaga kantin itu.
Setelah memesan makanan, mereka bertiga berbincang sambil menunggu makanan yang mereka pesan.
Saat sedang mengobrol, tidak lama dari itu Abian dan teman temanya datang untuk mengisi perutnya, dan duduk dimeja sebelah Celine yang kosong.
Lyana yang tidak sengaja melihat kearah Abian dan teman temanya, reples langsung menyenggol lengan Celine sambil menunjukan keberadaan Abian dengan matanya.
"Apaan si Lo" ucap Celine sambil memakan makanan yang telah tiba dihadapan dirinya.
"Nanti malam kita keluar yu" ajak Evellyn yang belum sempat lagi mereka keluar malam.
"Gmna Lo line?" tanya Lyana kepada Celine yang tidak ingin keluar jika ada ayahnya.
"Gw lihat dulu malam. nanti gw kabarin aja lagi kalo jadi" jawab Celine singkat.
Selama menikmati makanan yang mereka pesen, tidak lama suara bel masuk kedalam telah berbunyi, Celine dan kedua sahabatnya membayar makanan yang telah dipesan ya lalu pergi kedalam kelas mereka.
"Sebentar ya, gw pergi dulu ke kamar mandi" Celine yang kebelet langsung meminta ijin kepada sahabatnya dan berjalan menuju kamar mandi.
sedangkan kedua sahabatnya pergi ke kelas mereka karena Celine meminta mereka ke kelas duluan.
Celine berjalan dengan tenang dan masuk kedalam kamar mandi perempuan. sedikit membersihkan wajah dan bajunya yang terlihat kusut.
Setelah membersihkannya, Celine akan kembali ke kelasnya. namun ditengah perjalanan dia bertubrukan dengan Abian yang akan pergi ke kamar mandi juga.
"Sorry..." ucap Abian sebelum melihat wajah Celine.
"Jalan tuh pake mata, jangan nunduk terus" omel Celine saat melihat Abian yang telah menubruknya.
"Sorry gw kaga sengaja" ucap Abian mulai emosi.
"Lagian Lo juga nunduk tadi jalannya. kenapa nyalahin gw?" tanya Abian yang kesal karena menyalahkan dirinya.
Celine langsung melanjutkan kembali jalan menuju kelasnya dengan wajah yang kesal.
"Celine kemana?" tanya guru yang mengajar dikelas Celine.
"Dia lagi kekamar mandi dulu Bu" jawab Lyana.
"Mari kita mulai pelajaran hari ini" ucap guru itu memulai pelajaranya hari ini.
Dengan tertib dalam memperhatikan gurunya yang sedang menerangkan, lagi lagi Celine tertubruk dengan seorang pria.
"Emm maaf pak ..." ucap Celine dengan ramah kepada guru yang ia tabrak.
Saat Celine melihat kearah muka guru itu, ternyata itu kepala sekolah dan dia langsung memalingkan wajahnya sambil meneruskan jalanya.
"Celine tunggu...." ucap kepala sekolah itu menghentikan jalan Celine.
Tidak peduli dengan ucapan kepala sekolah itu, Celine terus melarikan diri dari kepala sekolah itu dan terburu buru memasuki kedalam kelasnyaa.
"Celine ko kenapa" tanya Lyana kepada Celine saat melihat sahabatnya ngos ngosan.
"Ngga ada" ucap Celine sembari menormalkan nafasnya yang tadi sempat berlari.
Setelah nafasnya normall kembali, Celine memperhatikan gurunya yang sedang menerangkan pelajaranya. namun dalam pikirannya dia terus memikirkan kepala sekolah itu kenapa dia ada disini.
"Kenapa dia ada disini?" tanya Celine dalam pikiranya.
"Celine kamu kenapa ngelamun terus?" tanya guru itu saat melihat Celine yang sedang bengong.
Celine langsung melihat kearah guru itu dengan bingung dan melihat kearah Lyana yang ada disebelahnya.
"Emmm... maaf Bu" ucap Celine memposisikan duduknya dengan benar.
"Perhatikan semuanya" ucap guru itu melanjutkan menjelaskan pelajaranya.
"Apa dia sekolah disini juga?" ucap marce diatas kursi kekuasaan ya dengan menyenderkan kepalanya ke kepala kursi itu.
.
.
.
.
.
Kembali lagi sama
AKU DAN TITIK
Terus dukung authornya ya
Berikan Like, dan vote ya😚😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments