Celine langsung pergi ke kamarnya, Apa yang dibicarakan March memang benar, seharusnya dia tidak bersikap seperti itu untuk menutupi rahasianya.
Karena bagai mana pun juga March sekarang adalah suaminya.
Celine mengusap perutnya yang mulai kelihatan membesar, dia menatapnya dengan dalam.
"Maafkan mama sayang…" ucap Celine lirih.
Setelah merasa tenang, Celine langsung membersihkan badanya dan bersiap untuk makan malam.
Saat dia keluar dari kamarnya, Celine melihat March yang sedang makan malam juga, dia menghampirinya dan duduk disebelahnya.
March tidak menengok kearah Celine dia terus menikmati makan malamnya yang telah disiapkan pelayanya. Celine langsung menyindukan nasi untuknya dan menambahkan beberapa lauk kedalam piringnya.
Suasana begitu hening, Celine sangat kaku karena March yang tidak sedikitpun melirik ke arahnya.
"Apa dia beneran marah?" tanya Celine saat memantau March yang tidak melirik dirinya dengan sudut ekor matanya.
Tanpa mengeluarkan sepatah kata pun, March langsung pergi ke kamarnya setelah menyelesaikan makanya, Celine melihat langkah march yang mulai menaiki anak tangga.
Setelah beberapa jam berada dikamarnya, Celine merasa heran kenapa suaminya tidak datang ke kamarnya, karena beberapa hari ini pagi Celine merasa baik - baik saja saat March tidur dengannya.
Celine keluar dari kamarnya melihat pintu kamar March yang tertutup rapat. Diapun tidak menunggunya lagi dan langsung pergi beristirahat.
Jam 03.00 pagi, Celine terbangun dan merasakan mual kembali, dengan bergegas dia pergi kekamar mandi dan memuntahkan semua isi perutnya.
Tidak ada orang satu pun karena masih pada tertidur. setelah merasa cukup, dia kembali ketempat tidurnya dengan tangan memegang dinding karena tidak tahan lagi merasa lemas.
Celine berusaha kekamar mandi lagi karena efek dari misalnya, hingga berulang - ulang dia kekamar mandi.
"Kamu jangan seperti ini sayang…" Celine mengusap perutnya tidak tahan lagi jika dia harus kekamar mandi lagi.
Saat Celine melihat jam, ternyata jam telah menunjukan pukul 06.00. berarti dia telah bermuntah - muntah selama 3 jam fikirnya.
Celine memutuskan untuk memeriksa kandunganya, Karena bulan ini dia belum pergi kerumah sakit untuk USG babynya, karena dia selalu memeriksa kandunganya sebulan sekali.
Dia merasa lebih baik dan segera bersiap untuk pergi ke rumah sakit, namun sebelum pergi dia sempatkan sarapan terlebih dahulu. karena dia tidak mungkin akan pergi tanpa sarapan.
March yang telah turun dari kamarnya untuk sarapan merasa heran karena Celine sudah berpakaian rapi padahal ini hari Minggu.
Karena masih kesal dengan Celine, March tidak bertanya kepada Celine dia hanya mengambil selembar roti dan slay coklat kesukaanya.
"Gw pergi kerumah sakit dulu" Celine meminta ijin kepada suaminya ditengah - tengah heningnya sarapan.
March langsung menghentikan kunyahanya dan melihat kearah Celine.
"Apa kamu sakit?" tanya nya merasa khawatir.
"Ngga, cuma mau USG aja bulan ini belum di USG" jelasnya.
Tanpa berbicara March langsung kembali kekamarnya dan mengganti pakaianya berniat untuk mengantarkan Celine.
"Ayo kita pergi" ajak March setelah kembali lagi kebawah.
Celine yang masih santai mengunyah pun melihat kearah March telah siap dengan pakaianya yang rapih.
"Gw bisa pergi sendiri" Celine merasa tidak enak, karena dari kemaren March tidak mau mengobrol dengannya.
"Aku tunggu diluar…"
Tidak ada tolakan, March langsung berjalan keluar memanaskan mobilnya terlebih dahulu.
***
"Babby nya sehat dan Pertumbuhannya juga sangat baik, tidak ada masalah" jelas dokter itu setelah melihat USG baby Celine.
"Dan dia sangat mirip dengan ayahny" lanjutnya kembali dengan melihat kearah March.
March pun tersenyum bahagia karena dia bisa melihat anaknya dan mendengar detak jantungnya.
"Ayahnya harus sering melongok babynya agar dia dekat dengan ayahnya" saran dokter dengan mengelap gel yang ada diperut Celine.
Celine dan March saling pandang tidak mengerti " maksudnya dok?" tanya March untuk lebih jelas.
"Kalian harus sering berhubungan badan, karena ini akan mempengaruhi kedekatan anak dan ayahnya" ucap dokter itu dengan jelas.
Celine membulatkan matanya. bagaimana dia bisa berhubungan badan dengan suaminya, sedangkan hubungannya aja tidak sedang baik. Fikir Celine.
Sedangkan March hanya tersenyum mendengar penjelasan dokter.
"Gw pengen kesuper market dulu" ucap Celine setelah selesai pemeriksaanya dan menaiki mobil menuju pulang.
March pun mengIyakan permintaan Celine tanpa bertanya apa pun.
Sepanjang perjalanan, Celine dan March begitu kaku dengan apa yang disarankan oleh dokter yang memeriksanya tadi.
Namun Celine berusaha mengalihkan ingatanga dengan memainkan ponselnya.
"Kamu mau beli apa?" tanya amrch saat sampai disuper market dan memarkirkan mobilnya.
"Biar aku yang belikan kamu tunggu disini" lanjutnya.
"Ngga usah, biar gw aja yang masuk" Celine membuka pintu mobilnya dan berjalan masuk kearah super market. March pun langsung mengikutinya.
Betapa tercengangnya March saat Celine membeli susu ibu hamil. karena selama ini dia tidak meminumnya alasanya tidak menyukai susunya.
"Kamu serius mau beli ini?" tanya March memastikan
Saat bersama kedua orang tua Celine ke supermarket dia dengan keras kepalanya menolak ibunya tidak mau meminum susu ibu hamil.
"Iya…" ucap Celine singkat dan mengambil beberapa parian rasa susu ibu hamil.
March memperhatikan tubuh Celine, dan Celine pun tidak menutupi lagi kehamilannya. karena biasanya dia selalu menutupi perutnya dengan menggunakan jaket atau blazer.
Lagi - lagi March merasa bahagia, karena Celine mulai menerima anaknya dengan baik. dia pun langsung mengikuti istrinya untuk berbelanja yang lainya.
.
.
.
.
.
.
Happy reading gays....
tinggalkan jejak kalau kalian suka dengan ceritanya🤗🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments