"Kalau kamu ngantuk, tidur aja!" Ujar Bagas yang kasihan melihat Yasmin mengantuk.
"Kalau aku tidur, nanti mas Bagas gak ada temannya ngobrol."
"Udah, gak apa-apa. Mas bisa ngidupin musik kok."
"Serius mas?"
"Iya serius!"
Mobil kembali hening, Yasmin semakin mengantuk saat mendengar alunan musik di dalam mobil. Perlahan namun pasti ia mulai memejamkan mata.
"Heran sama laki-laki, cantik, baik dan polos gini kok di sia-siain. Yang di cari apanya coba?" Bagas bertanya di dalam hatinya.
Mobil melaju dengan kecepatan sedang, tepat pukul sepuluh malam Bagas dan Yasmin tiba di rumah.
Saat mobil berhenti, Yasmin pun terbangun. Untuk beberapa saat ia masih duduk di dalam mobil untuk mengumpulkan tenaga.
"Tidurnya di lanjut di dalam kamar aja. Ayo masuk...!" Ajak Bagas.
"Kepala ku malah pusing," ucap Yasmin pelan.
"Eh, kenapa? mau mas gendong kah?" Tawar Bagas.
"Gak jadi pusing, ayo masuk ke dalam!" Ucap Yasmin seketika kembali segar.
Mereka masuk ke dalam rumah, Yasmin masuk terlebih dahulu ke dalam kamar sedangkan Bagas pergi ke kamar sang mamah untuk memastikan keadaan ibu Mita.
Malam telah berganti pagi, Bagas dan bu Mita yang baru keluar dari kamar langsung menuju meja makan untuk sarapan.
"Loh Yasmin, kamu masak?" tanya bu Mita.
"Kamu bisa masak Yas?" Tanya Bagas juga.
"Gak bisa masak, ini tadi cuma bantu bibi aja!" Jawab Yasmin.
"Bohong loh bu, ini semua mbak Yasmin yang masak. Bibi tadi cuma bantu-bantu ngiris aja!" Sahut bi Warti.
"Gak boleh loh Yasmin. Mau mas cubitkah?" Gurau Bagas.
"Heeh.......!" Bu Mita melirik tajam pada anaknya.
"Bercanda loh mah. Ayo sarapan, aku mau berangkat kerja nih!"
Mereka bertiga pun sarapan, sesekali bu Mita bertanya tentang kepergian Yasmin dan Bagas.
"Mah, ada baiknya Yasmin ikut aku aja kerja." Ujar Bagas memberi saran.
"Eh, kerja apa? Sebagai apa?" Tanya bu Mita bingung.
"Gak lah mas, aku cuma lulusan sekolah biasa. Aku di kerja di rumah aja, masak, nyuci dan beberes." Tolak Yasmin.
"Kalau Yasmin ikut kamu kerja, terus mamah sama siapa di rumah?"
"Ah, biasanya juga sendirian!" Sahut Bagas.
"Bagas....!!"
"Mamah,....!!"
Ibu dan anak ini saling bertatapan, Yasmin yang melihat mereka berdua bingung ingin bersikap seperti apa.
"Mamah mau ajak Yasmin belanja," ujar bu Mita.
Jika sudah begini Bagas tidak bisa menentang sang mamah. Selesai sarapan, Bagas langsung berangkat ke kantor sedangkan Yasmin dan bu Mita pergi berbelanja.
"Bahan makanan di dapur sudah mulai habis. Kamu ambil aja sesuai selera," ujar bu Mita.
"Ibu sama mas Bagas suka makan apa?" Tanya Yasmin.
"Saya suka makan ikan bakar dan sayur asem di tambah sambel terasi. Kalau bagas sukanya ayam goreng bagian paha. Kamu ambil aja ikan dan ayam yang banyak."
"Oh, iya bu...!"
Yasmin memilih ikan, bu Mita memilih sayuran setelah itu mereka memilih buah-buahan bersama-sama.
"Ya ampun, saya senang sekali bisa pergi berdua sama kamu. Serasa pergi sama anak sendiri," ucap bu Mita.
"Saya juga bu, serasa punya ibu kembali." Sahut Yasmin.
"Eh, kita beli camilan dan minuman yuk. Kalau Bagas sukanya minum yogurt, dan minuman yang berbahan dasar kelapa. Kalau untuk camilan dia suka ini, yang jenis kentang-kentangan."
Bu Mita sangat bersemangat menjelaskan apa yang di suka oleh anak semata wayangnya.
"Yasmin, ambil aja apa yang kamu mau. Gak usah sungkan!"
"Iya bu, terimakasih."
Mereka terus berbelanja, sampai lupa jika sekarang adalah jam makan siang. Jika Bagas tidak menelpon, sudah pasti mamahnya masih sibuk berbelanja.
"Kita tunggu Bagas di sini ya. Katanya dia mau ikut makan siang bersama." Kata bu Mita.
"Iya bu...!"
"Gak biasanya loh Bagas seperti ini. Biasanya tuh susah banget ngajak dia makan siang."
"Masa sih bu?"
"Iya,...tuh yang di omongin datang...!"
"Maaf telat...!" Ucap Bagas.
"Baru duduk juga kok," sahut Yasmin.
Melihat Yasmin, senang sekali rasanya hati Bagas. Pria ini seperti menemukan semangat yang selama ini belum pernah ia rasakan.
"Yasmin makan yang banyak...!" Ujar Bagas yang mengambilkan satu udang besar untuk perempuan yang duduk di sampingnya ini.
"Aduh,...mas Bagas makan yang banyak juga. Biar kerjanya semangat!" Balas Yasmin dengan mengambilkan satu cumi berukuran besar dan menaruhnya ke piring Bagas.
"Kalian ini bikin mamah iri aja deh. Mamah kok seperti obat nyamuk!" Ucap bu Mita membuat Yasmin malu.
"Udah tua juga. Bisa-bisanya iri sama yang muda!" Sahut Bagas.
"Hai,...Bagas. Tante....apa kabar?" Sapa seorang perempuan dengan senyum lebarnya.
Bagas hanya menoleh siapa yang menyapanya lalu pria ini kembali menikmati makanannya.
"Oh, hai Nadin." Sapa bu Mita balik.
"Nadin juga mau makan siang, tante. Apa boleh Nadin bergabung di sini?"
Bu Mita melirik ke arah Bagas, rasanya ia begitu malas jika harus berada satu meja dengan Nadin.
"Tidak bisa!" Jawab Bagas. "Ada calon istriku. Kau datang sendiri jadi makan sendiri sana...!"
Seketika senyum Nadin memudar. Seandainya jika ia bisa makan satu meja dengan Bagas dan bu Mita, Nadin akan makan gratis tidak perlu mengeluarkan uang.
Nadin menoleh ke arah Yasmin, keningnya berkerut seolah mencemooh.
"Dia calon istri kamu?" Tanya Nadin tidak percaya.
"Iya. Kenapa?"
"Kok penampilannya begini. Seperti babu....!"
"Nadin, kamu tuh gak sopan. Sana pergi...!" Usir bu Mita tidak terima.
"Tapi kenyataan loh tante!" Seru Nadin.
"Sayang, mau nambah lagi?" tawar Bagas pada Yasmin dengan sengaja.
"Gak mas, yang kamu ambilin aja belum habis."
Nadin tercengang saat melihat kemesraan Bagas dan Yasmin. Merasa tak di anggap, wanita ini memutuskan pergi.
"Gebetan Bagas tuh dulu. Gak ada sopan-soapnnya!" Ucap bu Mita kesal.
"Maaf sudah memanggil mu sayang," ucap Bagas. "Kalau gak seperti itu dia gak akan pergi."
"Di panggil sayang terus juga gak apa-apa, ya kan Yasmin?" Goda bu Mita.
"Eh,....anu.....!" Yasmin merona malu. Ibu dan anak ini selalu bisa membuatnya mati ucap.
"Mamah pulang sendiri aja ya," ujar Bagas. "Aku mau ajak Yasmin pergi....!"
"Kamu ini, gak bisalah. Yasmin tetap pulang sama mamah!"
"Mamah pulang sama pak Don aja. Aku mau ajak Yasmin jalan-jalan."
"Kamu itu loh, biasanya juga sibuk. Kok sekarang sok longgar banget!"
"Mamah,....!!"
"Bagas......!!"
"Yasmin ikut bersama ku titik gak pake koma!"
"Ah, terserah kalian. Mamah mau pulang aja, capek loh habis belanja!"
Bagas tersenyum lebar, sebisa mungkin ia akan mencuri waktu agar bisa berduaan dengan Yasmin.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Felisha Almaira
diih mau yg gratisan😁
2022-11-25
1
Noor Sukabumi
pdkt nih yee Mas bagas 😊😊😊
2022-08-22
1
Hasan
wah mama nya bagas kurang peka nih wong anaknya udah mau lepas takdir jomblo nya malah dihalangin terus🤣🤣🤣
2022-08-17
0