Aksi Penyelamatan Franklin.

🌹🌹🌹🌹

"Tuan, perlukah saya?"

"Tidak, ini hanya masalah kecil. Kau tetaplah di sini!" Franklin merasa dia bisa menolong Vyn. Karena itu dirinya menolak tawaran dari Joy, yang mana pria maskulin itu adalah anak buah kiriman dari sahabatnya.

Karena Franklin membuat tim untuk mengungkap kebocoran dana pada perusahaannya.

'Aku tidak bisa membiarkannya dalam bahaya. Dia adalah kunci dari kesembuhan penyakitku.'

Sementara itu ...

"Lepaskan! Beraninya main keroyok! Dasar banci!" Vyn berteriak marah. Ketika pergerakannya telah di kunci oleh dua orang preman. Ia kalah jumlah, serta pisik mereka cukup besar dan kuat. 

"Lepaskan, Nona! Atau kalian akan membusuk di penjara!" teriak Pak Tun, pria berusia 45 tahun. Seorang driver yang mengabdi dengan keluarga Marquise sejak ia muda.

Bugh!

"Pak Tun!" Vyn membulatkan matanya, ketika tubuh pria itu tersungkur ke atas tanah. Ketua preman telah memukul kepala pria itu hingga mengeluarkan cairan merah, yang merembes di atas aspal yang hitam.

" Kau! Penjahat brengseeekkk!" Amarah Vyn sudah tak tertahan lagi. Ia menginjak kaki preman sebelah kanan dengan sekuat tenaga, lalu menghajarnya menggunakan siku tangan. Satu pegangan lepas, Vyn lantas mengarahkan lututnya ke sarang burung perkututnya si preman.

"Huueegghh!"

" Gadis gila! Kau memecahkan telur masa depanku!" Preman itu meraung kesakitan, dengan kedua tangan yang memegangi bagian bawah tubuhnya.

"Lepaskan tangan kotor mu dariku, sialan!" Vyn meronta ketika salah satu preman menangkapnya, dengan memeluk tubuhnya dari belakang. 

"Diam kau gadis nakal!"

"Kau, lakukan sekarang! Dia sangat agresif!" titah ketua preman yang menangkap Vyn, kepada salah satu anal buahnya. Meski tertatih, anak buah preman tersebut menghampiri Vyn. Ia mengeluarkan sapu tangan dari balik jaketnya.

Ketika ia ingin membekap Vyn dengan sapu tangan yang telah di beri obat bius tersebut, sebuah sedan menghajar tepat  dari samping tubuhnya. Preman tersebut terpental lalu berguling di aspal.

Ketua preman melongo ketika anak buahnya terkapar di jalanan. Merasa ketua preman tengah lengah karena terperangah, maka Vyn mengambil kesempatan tersebut untuk melepaskan  diri. Ia menggerakkan kepalanya dengan  kencang ke belakang.

Dugh!

"Argh! Sial, kau!" Ketua preman tersebut memegangi hidungnya yang berdarah. Ketika ia merangsek maju ingin menyergap Vyn kembali, sebuah tendangan keras mendarat di pinggangnya. Membuat preman itu lantas tersungkur dengan keras ke atas aspal.

"Tuan, Franklin." Vyn membekap mulutnya ketika ia melihat siapa yang telah datang menolongnya.

"Cepat masuk ke mobil!" titah Franklin pada Vyn. Ketika ia berbalik dan hendak mencekal lengan gadis itu, sebuah lemparan pisau menancap di punggungnya.

"Asshh!" Frank terhuyung ke depan, tangan langsung mengarah ke punggung dan menarik benda tajam tersebut. Belum sempat Vyn, menarik napas karena kejadian barusan. Napasnya kembali tercekat ketika, Franklin membalik tubuhnya cepat untuk kembali melempar pisau itu.

Crepp!

"Akh!" Preman itu berteriak kesakitan, ketika senjata tajam yang ia lempar kembali kepadanya. Namun, bukan ke tangannya, melainkan menancap pada perutnya.

"Tu–tuan? apa kau baik-baik saja?" tanya Vyn panik, seraya berusaha memapah Franklin. Darah mengalir deras hingga melewati lengannya. Sepertinya, luka itu cukup dalam. Apalagi, Franklin sengaja mencabut benda itu dengan asal. Pasti, robekan di  kulitnya semakin lebar.

"Apa kau buta! Kau tak melihat darah bercucuran dari tubuhku!" sarkas Franklin.

"Maaf, maksudku. Apa anda masih kuat?" ucap Vyn, kikuk. Majikannya ini sudah terluka masih saja ketus.

"Kau pikir aku lemah? Kau lupa siapa yang menolong mu barusan!" hardik Franklin kesal. Karena gadis ini terlalu banyak bicara.

"Ah, maaf aku salah bicara. Ayo aku bantu ke mobil." Vyn, lantas menaikkan tangan Franklin ke atas bahunya. Di bantu oleh sang asisten Gill untuk memapahnya menuju mobil.

Sementara, para preman itu juga melarikan diri segera. Sebelum aksi mereka terendus oleh pihak yang berwajib.

"Gill, bawa aku ke rumah sakit XXX. Tapi, hubungi dulu Brandy, sekarang!" titah Franklin dengan nada tegasnya.

" Baik, Tuan." Gill pun melaksanakan tugas dari majikannya itu.

"Tuan, darahnya semakin banyak. Wajah anda juga semakin pucat." Vyn, menyeka keringat yang mengalir pada kening Franklin.

"Diamlah! Kepalaku pusing mendengar suara berisikmu itu." Franklin berkata sembari memejamkan matanya.

"Tuan! Tuan! Anda tidak boleh tidur, anda harus tetap sadar!" panggil Vyn, seraya menggoncang kan raga tegap tinggi yang bersandar itu. Namun, Franklin tak meresponnya. Ia merasa dirinya sangat lemas dan mengantuk saat ini.

"Gill, Cepatlah! Tuan, pingsan!" teriak Vyn pada pria di depan kemudi itu.

"Ini sudah cepat, Nona! Tepuk-tepuk pipinya agar tuan tetap sadar!" ujar Gill memberi arahan.

Puk. Puk. Puk.

Vyn, menepuk pipi pria itu beberapa kali. Hingga sebuah sorotan mata tajam mengarah padanya.

"Akh, Tuan! Kirain anda pingsan," ucap Vyn, malu hati.

" Berani kau memukul wajah majikan mu! Mana kencang sekali!" pekik Franklin disertai bersungut-sungut setelahnya.

"Iya, iya maaf, Tuan." Vyn, mengusap-usap kedua pipi yang tadi ia pukul. Membuat, sebuah debaran aneh menerpa dada Franklin.

𝘓𝘢𝘨𝘪-𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘱𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘢𝘯 𝘢𝘯𝘦𝘩 𝘪𝘯𝘪 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨. 𝘙𝘢𝘴𝘢 𝘢𝘱𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘪𝘯𝘪 𝘴𝘦𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳𝘯𝘺𝘢. 𝘋𝘪𝘢 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘣𝘪𝘢𝘴𝘢, 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘭𝘢𝘺𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘤𝘦𝘳𝘦𝘸𝘦𝘵 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘶𝘬𝘢 𝘬𝘶𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘫𝘢𝘳.

"Tuan, kita sampai." Laporan dari Gill lantas membuat Franklin tersadar dari lamunan sesaat nya.

"Sini, biarkan aku membantumu." Vyn yang sudah berada di luar pintu, membantu Franklin untuk turun dari mobil. Posisi mereka  begitu dekat, hingga Franklin dapat mencium aroma Vyn yang begitu ia hapal. Debaran dan rasa aneh itu kembali muncul, dengan getaran yang lebih kuat.

" Tuan, naiklah. Biar saya membawa anda ke dalam." Seorang perawat pria datang membawa kursi roda.

"Biar gadis itu yang mendorongku." Franklin menolak tawaran perawat pria dengan tatapan dinginnya.

"Sorry, Boy." Vyn pun, mengarahkan agar sang perawat berjalan di depan sebagai penunjuk jalan saja.

Sesampainya di ruangan pribadi dokter Brandy.

"OMG! Franklin!" Brandy memekik dengan keras. Melihat keadaan pasien khususnya itu.

"Kenapa kau berteriak! Seharusnya kau cepat tangani aku!" ketus Franklin.

"Hei! Apa kau pikir aku ini dokter bedah? Aku ini ahli penyakit dalam dan obat-obatan." Brandy menepuk keningnya. Bahkan, ia benci melihat darah. Bagaimana bisa seorang Franklin mengotori ruangannya dengan cairan merah yang berceceran menjijikkan itu.

"Aku tidak ingin orang lain yang menangani ku," geram Franklin sembari menahan tekanan kuat di dadanya.

"Bagaimana caraku menangani mu, oh Tuhan! Lukamu harus segera di tangani, Franklin!" tukas Brandy, menahan geramnya.

"Kalau begitu kau lakukanlah dengan cepat. Ini sakit sekali!" Franklin benar-benar keras kepala.

"Luka mu perlu di jahit, Franklin Marquise!" Brandy benar- benar kesal. Pasiennya ini keras kepala atau bodoh sebenarnya.

"Jahitlah cepat!" titahnya tak mau tau. Meski asap dan api telah mengepul di ubun-ubun dokter Brandy sekalipun. Franklin tak sedikit pun peduli.

"Whatever! Aku akan memanggil perawat." Brandy hendak keluar seketika itu juga Franklin melempar benda keras melewati samping kepala Brandy.

Prakk!

Benda tersebut menabrak dinding dan pecah berantakan. Kedua mata Brandy hampir loncat dari sarangnya. Membayangkan benda itu mengenai kepalanya.

Deg!

Ia menelan ludahnya susah. Temperamen Franklin memang keras, jika sudah maunya ya maunya juga. Apalagi, pria itu tak bisa sembarangan di sentuh oleh orang lain.

"Bagaimanapun, kau memaksaku. Aku tidak bisa menjahit lukamu. Itu bukan bidang ku." Akhirnya, Brandy melunak. Ia mencoba memberi pengertian pada pasien anehnya itu.

"Aku akan memberimu obat, untuk menghentikan darahnya." Brandy mengeluarkan jarum suntik, lalu mengisinya dengan cairan obat.

"Jangan membodohi ku." Franklin memandang Brandy tajam.

𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘱𝘦𝘳𝘭𝘶 𝘬𝘶 𝘣𝘰𝘥𝘰𝘩𝘪. 𝘒𝘢𝘶 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘣𝘰𝘥𝘰𝘩 𝘥𝘶𝘭𝘶𝘢𝘯, 𝘍𝘳𝘢𝘯𝘬𝘭𝘪𝘯. 𝘔𝘦𝘯𝘺𝘦𝘣𝘢𝘭𝘬𝘢𝘯! 𝘔𝘦𝘯𝘺𝘶𝘴𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯! 𝘒𝘢𝘶 𝘮𝘦𝘳𝘶𝘴𝘢𝘬 𝘩𝘢𝘳𝘪𝘬𝘶!

 Bersambung>>>

Terpopuler

Comments

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus sehat

2023-04-12

1

Itarohmawati Rohmawati

Itarohmawati Rohmawati

franklin memang bodoh dan menyebalkan

2022-08-07

2

💮Aroe🌸

💮Aroe🌸

emang, Franklin menyebalkan dan bodoh😆

2022-08-06

2

lihat semua
Episodes
1 Menyelamatkan Tuan Muda
2 Racun Beku
3 Mencuri Kehangatan.
4 Bertemu Dokter Brandy
5 Pria- pria Penggosip
6 Ngerjain Siapa Sih?
7 Salah Sasaran
8 Sifat Alex Sebenarnya.
9 Rencana Penculikan.
10 Aksi Penyelamatan Franklin.
11 Penawar Racun
12 Kekuatan Asing.
13 Topeng Raisa
14 Penyekapan
15 Kisah Dibalik Dendam Raisa
16 Perasaan Vynnitta
17 Terkoyaknya Mahkota Vyn
18 Tak Berdaya
19 Panggil Aku Nyonya.
20 Kepergian Vyn
21 Selamat Tinggal Cintaku.
22 Rencana Baru
23 Vyn Pingsan Di Desa Terpencil
24 Kehamilan Vynnitta.
25 Oma Elli Di Culik
26 Tuntutan Dari Alex.
27 Operasi Penyelamatan
28 Yakuza vs Gangster
29 Kerasnya Hati Raisa
30 Ancaman Oma Elli
31 Ketegaran Vynnitta
32 Tatapan Kagum Pak Kades
33 Sedih Dan Sesal Elli
34 Rencana Citra
35 Citra Vs Raisa
36 Kecelakaan Di Arena Balap
37 Terkapar Di Rumah Sakit
38 Kesedihan Tak Tertahan
39 Jangan Panggil Pak
40 Perhatian Xilondra
41 Gadis atau Janda?
42 Kisah Versi Oma Elli. ( kenyataan )
43 Danger Line.
44 Bukan Keracunan
45 Couvage Syndrome
46 Rayuan Untuk Bumil
47 Feelling Yang Kuat.
48 Pembalasan Citra.
49 Karma Bagi Raisa
50 Kehidupan Baru Vynnitta
51 Putri Kecil Vynnitta
52 Alessia Hilang
53 Bertemu Franklin
54 Melamar Daddy
55 Empat tahun merindukanmu.
56 Menatap Penuh Rindu.
57 Vynnitta Atau Erriana.
58 ketakutan Vynnitta.
59 Menemukan Jejakmu.
60 Mengunjungi Desa Cenderawasih
61 Misi Di Mulai
62 Terkesima Pada Pesonamu.
63 Aku Bukan Hantu.
64 Aku Tidak Akan Menyerah
65 Nona Saga.
66 Perasaan Terdalam
67 Ternyata Bukan Hantu.
68 Pertemuan Franklin Dengan Nona Saga.
69 Pertanggung-jawaban.
70 Hanya Sekedar Alasan.
71 Perang Kata.
72 Membicarakan Uncle Tampan
73 Peringatan Dari Ale
74 Sakitnya Itu Disini
75 Alessia Adalah Putriku
76 Membohongi Hati
77 Maaf, Memanfaatkan mu.
78 Calon Suami
79 Pengamatan Asisten Gill
80 Oh Alessia, Kelakuanmu ...
81 Alasan Biar Ketemu Kamu Lagi.
82 Pembicaraan Empat Mata
83 Jujurlah Vynnitta
84 Persepsi Yang Menyakiti Hati
85 Rencana Untuk Duo Jones
86 Pertanyaan Alessia.
87 Keingintahuan Alessia.
88 Upaya Mencari Tau.
89 Tim Yang Kompak.
90 Menjalankan Rencana.
91 Gombal Gembel
92 Tidak Mau Bertemu Tapi Dicari.
93 Mengulik Perasaan
94 Satu Informasi Lagi Terungkap
95 Menjalankan Misi Kejutan
96 Kenyataan Bukan Rekayasa
97 Kejutan Yang Mengejutkan
98 Pak Kades VS Franklin
99 Masih Dengan Pak kades dan Franklin
100 Debat Terus! Tinggal Aja!
101 Masih Lanjut Sesi Ketiga
102 Dekapan Penuh Sesal
103 Membuka Guardian Portal 1
104 Membuka Guardian Portal 2
105 Diagnosis NYI Laluna 1
106 Diagnosis NYI Laluna 2.
107 Syarat Yang Menggetarkan Hati
108 Menjadi satu-satunya
109 Bersatu Kembali
110 Sentuhan Yang Ternyata Kurindukan
111 Ungkapan Hati Ke Hati
112 Akhir Dari Penyatuan.
113 Racun Beku Pada Alessia ( Tamat )
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Menyelamatkan Tuan Muda
2
Racun Beku
3
Mencuri Kehangatan.
4
Bertemu Dokter Brandy
5
Pria- pria Penggosip
6
Ngerjain Siapa Sih?
7
Salah Sasaran
8
Sifat Alex Sebenarnya.
9
Rencana Penculikan.
10
Aksi Penyelamatan Franklin.
11
Penawar Racun
12
Kekuatan Asing.
13
Topeng Raisa
14
Penyekapan
15
Kisah Dibalik Dendam Raisa
16
Perasaan Vynnitta
17
Terkoyaknya Mahkota Vyn
18
Tak Berdaya
19
Panggil Aku Nyonya.
20
Kepergian Vyn
21
Selamat Tinggal Cintaku.
22
Rencana Baru
23
Vyn Pingsan Di Desa Terpencil
24
Kehamilan Vynnitta.
25
Oma Elli Di Culik
26
Tuntutan Dari Alex.
27
Operasi Penyelamatan
28
Yakuza vs Gangster
29
Kerasnya Hati Raisa
30
Ancaman Oma Elli
31
Ketegaran Vynnitta
32
Tatapan Kagum Pak Kades
33
Sedih Dan Sesal Elli
34
Rencana Citra
35
Citra Vs Raisa
36
Kecelakaan Di Arena Balap
37
Terkapar Di Rumah Sakit
38
Kesedihan Tak Tertahan
39
Jangan Panggil Pak
40
Perhatian Xilondra
41
Gadis atau Janda?
42
Kisah Versi Oma Elli. ( kenyataan )
43
Danger Line.
44
Bukan Keracunan
45
Couvage Syndrome
46
Rayuan Untuk Bumil
47
Feelling Yang Kuat.
48
Pembalasan Citra.
49
Karma Bagi Raisa
50
Kehidupan Baru Vynnitta
51
Putri Kecil Vynnitta
52
Alessia Hilang
53
Bertemu Franklin
54
Melamar Daddy
55
Empat tahun merindukanmu.
56
Menatap Penuh Rindu.
57
Vynnitta Atau Erriana.
58
ketakutan Vynnitta.
59
Menemukan Jejakmu.
60
Mengunjungi Desa Cenderawasih
61
Misi Di Mulai
62
Terkesima Pada Pesonamu.
63
Aku Bukan Hantu.
64
Aku Tidak Akan Menyerah
65
Nona Saga.
66
Perasaan Terdalam
67
Ternyata Bukan Hantu.
68
Pertemuan Franklin Dengan Nona Saga.
69
Pertanggung-jawaban.
70
Hanya Sekedar Alasan.
71
Perang Kata.
72
Membicarakan Uncle Tampan
73
Peringatan Dari Ale
74
Sakitnya Itu Disini
75
Alessia Adalah Putriku
76
Membohongi Hati
77
Maaf, Memanfaatkan mu.
78
Calon Suami
79
Pengamatan Asisten Gill
80
Oh Alessia, Kelakuanmu ...
81
Alasan Biar Ketemu Kamu Lagi.
82
Pembicaraan Empat Mata
83
Jujurlah Vynnitta
84
Persepsi Yang Menyakiti Hati
85
Rencana Untuk Duo Jones
86
Pertanyaan Alessia.
87
Keingintahuan Alessia.
88
Upaya Mencari Tau.
89
Tim Yang Kompak.
90
Menjalankan Rencana.
91
Gombal Gembel
92
Tidak Mau Bertemu Tapi Dicari.
93
Mengulik Perasaan
94
Satu Informasi Lagi Terungkap
95
Menjalankan Misi Kejutan
96
Kenyataan Bukan Rekayasa
97
Kejutan Yang Mengejutkan
98
Pak Kades VS Franklin
99
Masih Dengan Pak kades dan Franklin
100
Debat Terus! Tinggal Aja!
101
Masih Lanjut Sesi Ketiga
102
Dekapan Penuh Sesal
103
Membuka Guardian Portal 1
104
Membuka Guardian Portal 2
105
Diagnosis NYI Laluna 1
106
Diagnosis NYI Laluna 2.
107
Syarat Yang Menggetarkan Hati
108
Menjadi satu-satunya
109
Bersatu Kembali
110
Sentuhan Yang Ternyata Kurindukan
111
Ungkapan Hati Ke Hati
112
Akhir Dari Penyatuan.
113
Racun Beku Pada Alessia ( Tamat )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!