Salah Sasaran

🌹🌹🌹🌹🌹

Raisa benar-benar kesal, dirinya gagal lagi menemui Franklin untuk menyiksa batin pria malang itu.

"Sial! Pasti, Franklin belum tau kalau aku sudah pulang. Biasanya, jam segini dia sudah masuk kamar. Apa tidak ada satupun pelayan yang memberi tahu kedatanganku. Apa pria itu belum bertemu dengan oma Elli juga?" gumam Raisa pelan. Pikirannya di penuhi oleh berbagai kemungkinan yang ada.

" Apa jangan-jangan dia sudah tau, tapi sengaja tidak ingin menemuiku. Awas saja kau, Franklin! Berani kau tidak menganggapku ada! Akulah yang sebentar lagi akan membuatmu tiada di dunia ini." Raisa tersenyum licik. Wanita itu masih saja mampu memikirkan hal jahat, padahal dirinya tengah tergolek lemah diatas kasur. Tentunya, dengan selang infus yang tertancap di lengannya.

Sementara itu, Vyn yang berpikir Raisa akan sekamar dengan Franklin, kembali tidur di kamar pribadinya. Kamar yang terletak jauh di ruang belakang. Meski ruangan itu cukup luas dan memiliki beberapa fasilitas. Seperti 𝘢𝘪𝘳 𝘤𝘰𝘯𝘥𝘪𝘵𝘪𝘰𝘯𝘦𝘳 ( AC ), dan kamar mandi di dalam. Cukup nyaman bukan? Untuk sekelas asisten rumah tangga sepertinya. Namun, kenyamanan itu tidak membuatnya mudah untuk tidur. Padahal jika di kamar Franklin ia sangat mudah terlelap.

𝘊𝘬. 𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘢𝘳 𝘪𝘯𝘪 𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘨𝘢𝘬 𝘦𝘯𝘢𝘬 𝘴𝘪𝘩? 𝘒𝘢𝘴𝘶𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘫𝘶𝘨𝘢. 𝘔𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘦𝘯𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘰𝘧𝘢 𝘥𝘪 𝘬𝘢𝘮𝘢𝘳 𝘴𝘪 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘶𝘵𝘶𝘣. 𝘏𝘶𝘩! 𝘚𝘢𝘥𝘢𝘳 𝘸𝘰𝘪! 𝘋𝘪𝘢 𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘪𝘴𝘵𝘳𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘶𝘩. 𝘚𝘢𝘬𝘪𝘯𝘨 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢, 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘦 𝘣𝘦𝘳𝘦𝘯𝘤𝘢𝘯𝘢 𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘢𝘣𝘪𝘴𝘪 𝘴𝘶𝘢𝘮𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪. 𝘋𝘢𝘴𝘢𝘳 𝘱𝘦𝘳𝘦𝘮𝘱𝘶𝘢𝘯 𝘪𝘣𝘭𝘪𝘴! 𝘚𝘢𝘥𝘪𝘴! 𝘒𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘴𝘪𝘩, 𝘮𝘢𝘵𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘵𝘪 𝘴𝘪 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘶𝘵𝘶𝘣 𝘪𝘵𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘶𝘬𝘢.

Bukannya memejamkan mata, Vyn justru menggerutu didalam hatinya.

Franklin yang belum tau jika Raisa sudah di dalam mansion. Kembali tidur di kamar sebelah. Ia bingung, kenapa Vyn si pelayan pribadinya itu belum juga ada di dalam kamar. 

"Kemana gadis itu?" Franklin berusaha memejamkan matanya. Berganti posisi dengan berguling kekanan dan kiri. Tetap saja matanya itu tak juga mau terpejam, bahkan rasa kantuk yang sejak tadi menggelayuti nya sontak pergi.

"Pelayan pemalas! Kemana dia! Ini sudah hampir tengah malam!" Pria berusia 26 tahun itu menjadi gelisah dan kesal sendiri. Biasanya ia akan mengerjai Vyn, lalu berakhir dengan bertengkar pada gadis muda itu. Tapi, malam ini, kamarnya menjadi sepi dan terasa kosong. Franklin turun dari kasur lalu menghampiri sofa, dimana biasa Vyn tidur dengan begitu pulas disana.

"Gadis nakal itu, terlihat nyenyak ketika tidur di sini. Apakah tempat ini begitu nyaman." Franklin mengulurkan tangannya untuk mengusap bantalan sofa yang lembut itu. Hingga, tiba-tiba ingatan kembali pada kejadian pagi tadi.

"Huh!" Franklin segera beranjak dari sofa itu. Ia menyeka peluh yang mengembun di pelipisnya.

"Damn it! Kenapa bayangan itu mampir lagi! Sial! Apa karena aroma tubuhnya yang masih tertinggal di sofa ini, hingga membuatku mengingatnya." Franklin terus mengumpat dirinya sendiri, ia heran kenapa penciumannya terus menangkap aroma tubuh Vynnitta. Bahkan, kini salah satu bagian tubuhnya memanas dan mengeras.

"WTF!" Franklin sontak meraba bagian depan celananya, bagian dimana sesuatu terlihat menonjol dari bawahan piyama tidurnya itu.

"Apa ini? Bagaimana bisa? Bukankah aku?" Franklin heran, bagaimana bisa juniornya terbangun saat ini.

"Aku, aku hanya mengingat salah satu bagian dari tubuh gadis itu saja. Bagaimana bisa menjadi seperti ini." Franklin gegana, pria tampan dengan tinggi 187 cm itu menggaruk kepalanya kasar. Ia merasa tak nyaman dengan keadaannya ini.

Ia pun kembali naik ke atas kasur dan membungkus dirinya dengan selimut. Bukannya makin baik, justru bayangan Vyn semakin menari di pelupuk matanya.

"Gadis nakal sialan!" Franklin berteriak di dalam selimut. Pria itu menggeram merasakan siksaan dari pusat tubuhnya.

Hingga dini hari, setelah lelah berguling ke setiap tepian kasur. Akhirnya, Franklin terlelap dalam keadaan telungkup di atas guling nya.

🐾Posisi apa itu, Frank? 😱🤣 Apa kau anggap guling itu sebagai Vynnitta.😆

Kasian kau! Tuh di sebelah ada Raisa yang lagi teler🤣.

Vyn bangun lagi dengan pegal di seluruh raganya. Padahal kasurnya juga empuk. Karena oma Elli, selalu memperhatikan kesejahteraan para pelayan di rumah ini.  Hanya, Vyn yang memiliki kamar sendiri. Karena pelayan yang lainnya satu kamar berempat. Pantas saja, beberapa dari mereka iri padanya.

Raisa yang sudah merasa baikan, ketika dokter datang untuk mencabut selang infusnya. Ia telah memiliki rencana pembalasan untuk Vyn.

🐾Emang Vyn salah apaan?🙄

Raisa yang sudah menjelajah ke dapur, bertemu Vyn yang sudah rapi dengan seragamnya. Memang ada hari dimana ia juga mengenakan seragam seperti yang lainnya. Yaitu, ketika istri dari cucu mahkota ada di kediaman keluarga Marquise Boudouin.

𝘈𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘯𝘤𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘦𝘯𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘳𝘢𝘨𝘢𝘮 𝘪𝘯𝘪, 𝘣𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘪𝘯𝘢 𝘱𝘳𝘰𝘧𝘦𝘴𝘪 𝘪𝘯𝘪. 𝘛𝘢𝘱𝘪, 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘯𝘤𝘪 𝘱𝘢𝘯𝘥𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘙𝘢𝘪𝘴𝘢 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘬𝘶. 𝘑𝘪𝘬𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘶𝘯𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘳𝘢𝘨𝘢𝘮.  𝘐𝘢  𝘴𝘦𝘮𝘢𝘬𝘪𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘥𝘪 𝘢𝘵𝘢𝘴 𝘢𝘸𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘫𝘢.

🐾'Kan dia emang majikanmu, Vyn😌

"Hei, pelayan!" Beberapa pelayan di dapur menengok serentak. Padahal Raisa berniat memanggil Vyn saja.

"Aku memanggil, Vyn!" hardiknya dengan membulatkan matanya yang besar. Hingga, terlihat semakin besar saja.

"Vynnitta!" Raisa berteriak kembali. Hingga sang empunya nama, menghentikan pekerjaannya. Kemudian menghampirinya dengan malas. Ia hanya  mengikuti apa nasihat dari seniornya saja.

"Kenapa sih suka sekali teriak-teriak!" Vyn menggosok telinganya yang berdenging.

"Suka-suka aku dong! Kau itu cuma pelayan, jadi jangan protes!" kilah Raisa.

"Tapi ini kan mansion, bukannya hutan. Kenapa, harus ada 𝙩𝙖𝙧𝙯𝙖𝙣𝙬𝙖𝙩𝙞." Vyn, berkata asal demi menyindir Raisa. Para pelayan di belakangnya sibuk menyembunyikan kekehan mereka. Sementara yang di sindir, tengah mengerutkan dahinya.

"Siapa itu, yang kau maksud?aku tidak merasa mengenalnya?" selidik Raisa.

"Cari aja di gugel!" Vyn dengan santai menanggapi Raisa, ia pun memasukkan kedua tangan di saku celemeknya.

"Kurang ajar!" Raisa melempar botol kecil berisi garam tabur. Namun, Vyn dengan sigap menangkisnya. Hingga, botol itu terlempar jauh ke atas lantai dan menebarkan isinya.

"Berhenti main-mainnya. Pekerjaanku masih banyak. Mau nyuruh apa manggil-manggil?" ketus Vyn, ia tak bisa sopan dengan Raisa. Karena bukan hanya tabiatnya, tapi ia juga tau niat dan rencana kejahatan wanita rubah ini.

Pelayan lainnya, mengganggap Vyn paling berani dan selalu mencari masalah dengan Raisa. Hanya karena dia, pelayan kesayangan oma Elli.

"Aku ingin kau membuat sup untuk oma Elli, 30 menit mulai dari sekarang!" Mendapat perintah seperti itu, Vyn langsung bergerak cepat. Apalagi, Raisa  hanya memberi waktu singkat padanya. Jika sudah mengenai oma Elli, Vyn tidak akan membantah lagi.

"Kau, jangan lupa. Ulangi seperti kemarin dan pastikan jika oma Elli menerimanya," bisik Raisa, pada pelayan suruhannya.

"Beres, Nya! Kali ini, dia pasti kena." Lalu Meggy segera berlalu.

"Oma, ini Vyn bawakan sup hangat. Tadi,  Raisa bilang Oma lagi mau sarapan yang lembut-lembut." Vyn, meletakkan sup itu di atas meja ruang baca. Oma Elli masih suka membaca, meski usianya tak muda lagi. Karena itu, wanita itu masih memiliki daya ingat yang kuat.

"Terima kasih, Vyn. Aku akan memakannya nanti."

"Oh, apakah Franklin sudah berangkat? Bisakah kau memanggilnya ke sini?" pinta Elli yang kemudian dijawab dengan senyum serta anggukan kepala oleh Vynnitta.

Oma Elli, menyuruh menelepon ke kamar Raisa, untuk menemuinya ke ruang baca. Sementara itu, Vynnitta, yang tadi pagi melihat Franklin di ruang gym, naik ke atas dengan lift.

"Kenapa kau kesini, mau mengintip aku olahraga!" hardik Franklin.

" Jangan ge-er, Tuan. Saya hanya menyampaikan pesan dari oma Elli. Ia menunggumu di ruang baca." Sebelum mendapat jawaban dari Franklin, Vyn sudah berlalu dengan cepat. Tanpa, sadar ia malah menuruni tangga, bukan menggunakan lift. Sambil, memegangi dadanya yang berdegup kencang. Karena sempat melihat roti kombinasi kotak delapan milik tuannya.

"Huh, selamat." Vyn, menyeka peluhnya ketika telah sampai di dapur. Ia pun menenggak air es hingga tandas segelas.

" Oma, kau memanggilku?" Sapa Raisa ketika, ia sudah berada di ruang baca.

"Hai, cucu Oma yang cantik. Kemarilah!" pinta oma Elli pada Raisa. Membuat hidung bangir Raisa kembang kempis mendapat sanjungan seperti itu.

"Aku ingin memakan sup ini bersamamu." Tentu saja, tawaran Elli ini membuat kedua mata Raisa membola.

Elli terus meminta Raisa memakan sup itu di hadapannya. Bahkan, oma berniat menyuapi Raisa.

"O–oma, aku sudah kenyang." Raisa , berkelit dengan sedikit mendorong sendoknya. Berbarengan dengan Franklin yang baru saja masuk, membuat Raisa salfok dan ia pun membuka mulutnya secara tidak sadar.

Hap!

"Sekali lagi ya, sup ini bagus untuk persiapan agar kau cepat hamil. Karena di dalamnya mengandung banyak sekali nutrisi." Elli pun kembali memasukkan suapan sup itu ke mulut Raisa.

𝘚𝘪𝘢𝘭! 𝘚𝘦𝘭𝘶𝘳𝘶𝘩 𝘵𝘶𝘣𝘶𝘩𝘬𝘶 𝘨𝘢𝘵𝘢𝘭!

Tak lama, Raisa terlihat menggaruk-garuk tubuhnya. Elli yang panik lantas berdiri dan tak sengaja menyenggol mangkuk sup hingga tumpah.

Bersambung>>>

Terpopuler

Comments

Mimik Pribadi

Mimik Pribadi

Jahat sih lo mknya kena apesnya,senjata mkn tuan kan yaa,,,,

2023-06-29

1

fifid dwi ariani

fifid dwi ariani

trus ceria

2023-04-12

1

Mutia Kim🍑

Mutia Kim🍑

Cie yg udah mulai nyaman dengan Vyn😗

2022-09-25

1

lihat semua
Episodes
1 Menyelamatkan Tuan Muda
2 Racun Beku
3 Mencuri Kehangatan.
4 Bertemu Dokter Brandy
5 Pria- pria Penggosip
6 Ngerjain Siapa Sih?
7 Salah Sasaran
8 Sifat Alex Sebenarnya.
9 Rencana Penculikan.
10 Aksi Penyelamatan Franklin.
11 Penawar Racun
12 Kekuatan Asing.
13 Topeng Raisa
14 Penyekapan
15 Kisah Dibalik Dendam Raisa
16 Perasaan Vynnitta
17 Terkoyaknya Mahkota Vyn
18 Tak Berdaya
19 Panggil Aku Nyonya.
20 Kepergian Vyn
21 Selamat Tinggal Cintaku.
22 Rencana Baru
23 Vyn Pingsan Di Desa Terpencil
24 Kehamilan Vynnitta.
25 Oma Elli Di Culik
26 Tuntutan Dari Alex.
27 Operasi Penyelamatan
28 Yakuza vs Gangster
29 Kerasnya Hati Raisa
30 Ancaman Oma Elli
31 Ketegaran Vynnitta
32 Tatapan Kagum Pak Kades
33 Sedih Dan Sesal Elli
34 Rencana Citra
35 Citra Vs Raisa
36 Kecelakaan Di Arena Balap
37 Terkapar Di Rumah Sakit
38 Kesedihan Tak Tertahan
39 Jangan Panggil Pak
40 Perhatian Xilondra
41 Gadis atau Janda?
42 Kisah Versi Oma Elli. ( kenyataan )
43 Danger Line.
44 Bukan Keracunan
45 Couvage Syndrome
46 Rayuan Untuk Bumil
47 Feelling Yang Kuat.
48 Pembalasan Citra.
49 Karma Bagi Raisa
50 Kehidupan Baru Vynnitta
51 Putri Kecil Vynnitta
52 Alessia Hilang
53 Bertemu Franklin
54 Melamar Daddy
55 Empat tahun merindukanmu.
56 Menatap Penuh Rindu.
57 Vynnitta Atau Erriana.
58 ketakutan Vynnitta.
59 Menemukan Jejakmu.
60 Mengunjungi Desa Cenderawasih
61 Misi Di Mulai
62 Terkesima Pada Pesonamu.
63 Aku Bukan Hantu.
64 Aku Tidak Akan Menyerah
65 Nona Saga.
66 Perasaan Terdalam
67 Ternyata Bukan Hantu.
68 Pertemuan Franklin Dengan Nona Saga.
69 Pertanggung-jawaban.
70 Hanya Sekedar Alasan.
71 Perang Kata.
72 Membicarakan Uncle Tampan
73 Peringatan Dari Ale
74 Sakitnya Itu Disini
75 Alessia Adalah Putriku
76 Membohongi Hati
77 Maaf, Memanfaatkan mu.
78 Calon Suami
79 Pengamatan Asisten Gill
80 Oh Alessia, Kelakuanmu ...
81 Alasan Biar Ketemu Kamu Lagi.
82 Pembicaraan Empat Mata
83 Jujurlah Vynnitta
84 Persepsi Yang Menyakiti Hati
85 Rencana Untuk Duo Jones
86 Pertanyaan Alessia.
87 Keingintahuan Alessia.
88 Upaya Mencari Tau.
89 Tim Yang Kompak.
90 Menjalankan Rencana.
91 Gombal Gembel
92 Tidak Mau Bertemu Tapi Dicari.
93 Mengulik Perasaan
94 Satu Informasi Lagi Terungkap
95 Menjalankan Misi Kejutan
96 Kenyataan Bukan Rekayasa
97 Kejutan Yang Mengejutkan
98 Pak Kades VS Franklin
99 Masih Dengan Pak kades dan Franklin
100 Debat Terus! Tinggal Aja!
101 Masih Lanjut Sesi Ketiga
102 Dekapan Penuh Sesal
103 Membuka Guardian Portal 1
104 Membuka Guardian Portal 2
105 Diagnosis NYI Laluna 1
106 Diagnosis NYI Laluna 2.
107 Syarat Yang Menggetarkan Hati
108 Menjadi satu-satunya
109 Bersatu Kembali
110 Sentuhan Yang Ternyata Kurindukan
111 Ungkapan Hati Ke Hati
112 Akhir Dari Penyatuan.
113 Racun Beku Pada Alessia ( Tamat )
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Menyelamatkan Tuan Muda
2
Racun Beku
3
Mencuri Kehangatan.
4
Bertemu Dokter Brandy
5
Pria- pria Penggosip
6
Ngerjain Siapa Sih?
7
Salah Sasaran
8
Sifat Alex Sebenarnya.
9
Rencana Penculikan.
10
Aksi Penyelamatan Franklin.
11
Penawar Racun
12
Kekuatan Asing.
13
Topeng Raisa
14
Penyekapan
15
Kisah Dibalik Dendam Raisa
16
Perasaan Vynnitta
17
Terkoyaknya Mahkota Vyn
18
Tak Berdaya
19
Panggil Aku Nyonya.
20
Kepergian Vyn
21
Selamat Tinggal Cintaku.
22
Rencana Baru
23
Vyn Pingsan Di Desa Terpencil
24
Kehamilan Vynnitta.
25
Oma Elli Di Culik
26
Tuntutan Dari Alex.
27
Operasi Penyelamatan
28
Yakuza vs Gangster
29
Kerasnya Hati Raisa
30
Ancaman Oma Elli
31
Ketegaran Vynnitta
32
Tatapan Kagum Pak Kades
33
Sedih Dan Sesal Elli
34
Rencana Citra
35
Citra Vs Raisa
36
Kecelakaan Di Arena Balap
37
Terkapar Di Rumah Sakit
38
Kesedihan Tak Tertahan
39
Jangan Panggil Pak
40
Perhatian Xilondra
41
Gadis atau Janda?
42
Kisah Versi Oma Elli. ( kenyataan )
43
Danger Line.
44
Bukan Keracunan
45
Couvage Syndrome
46
Rayuan Untuk Bumil
47
Feelling Yang Kuat.
48
Pembalasan Citra.
49
Karma Bagi Raisa
50
Kehidupan Baru Vynnitta
51
Putri Kecil Vynnitta
52
Alessia Hilang
53
Bertemu Franklin
54
Melamar Daddy
55
Empat tahun merindukanmu.
56
Menatap Penuh Rindu.
57
Vynnitta Atau Erriana.
58
ketakutan Vynnitta.
59
Menemukan Jejakmu.
60
Mengunjungi Desa Cenderawasih
61
Misi Di Mulai
62
Terkesima Pada Pesonamu.
63
Aku Bukan Hantu.
64
Aku Tidak Akan Menyerah
65
Nona Saga.
66
Perasaan Terdalam
67
Ternyata Bukan Hantu.
68
Pertemuan Franklin Dengan Nona Saga.
69
Pertanggung-jawaban.
70
Hanya Sekedar Alasan.
71
Perang Kata.
72
Membicarakan Uncle Tampan
73
Peringatan Dari Ale
74
Sakitnya Itu Disini
75
Alessia Adalah Putriku
76
Membohongi Hati
77
Maaf, Memanfaatkan mu.
78
Calon Suami
79
Pengamatan Asisten Gill
80
Oh Alessia, Kelakuanmu ...
81
Alasan Biar Ketemu Kamu Lagi.
82
Pembicaraan Empat Mata
83
Jujurlah Vynnitta
84
Persepsi Yang Menyakiti Hati
85
Rencana Untuk Duo Jones
86
Pertanyaan Alessia.
87
Keingintahuan Alessia.
88
Upaya Mencari Tau.
89
Tim Yang Kompak.
90
Menjalankan Rencana.
91
Gombal Gembel
92
Tidak Mau Bertemu Tapi Dicari.
93
Mengulik Perasaan
94
Satu Informasi Lagi Terungkap
95
Menjalankan Misi Kejutan
96
Kenyataan Bukan Rekayasa
97
Kejutan Yang Mengejutkan
98
Pak Kades VS Franklin
99
Masih Dengan Pak kades dan Franklin
100
Debat Terus! Tinggal Aja!
101
Masih Lanjut Sesi Ketiga
102
Dekapan Penuh Sesal
103
Membuka Guardian Portal 1
104
Membuka Guardian Portal 2
105
Diagnosis NYI Laluna 1
106
Diagnosis NYI Laluna 2.
107
Syarat Yang Menggetarkan Hati
108
Menjadi satu-satunya
109
Bersatu Kembali
110
Sentuhan Yang Ternyata Kurindukan
111
Ungkapan Hati Ke Hati
112
Akhir Dari Penyatuan.
113
Racun Beku Pada Alessia ( Tamat )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!