“I..Itu, itu saya kesini bersama cucu perempuan saya, namun di tengah perjalanan kami terpisah karena di kejar oleh Raja Beruang Merah. A..Apakah Tuan muda bisa membantu cu-”
Sebelum Li Zhang Menyelesaikan permintaannya, Xiu Bai lebih dulu memotongnya.
“Itu bukan urusanku,” ucap Xiu Bai datar.
“Aku hanya bisa membantumu kembali ke bagian terluar hutan, tapi dengan satu syarat saja. Itupun jika kau bisa memenuhi syaratku, jika tidak bisa, maka aku akan meninggalkanmu di sini.” Ucap Xiu Bai tersenyum layaknya seorang psikopat.
Glek..!!
Li Zhang secara tidak sadar mundur, tubuhnya juga terlihat langsung bergetar hebat tanpa berhenti.
“A..Apa itu syaratnya Tuan muda?” Li Zhang langsung mencoba memberanikan diri bertanya.
“Jadilah umpanku,” ucap Xiu Bai tersenyum tipis.
Glek..!!
Li Zhang seketika menelan ludah saat mendengar itu, ia juga melihat sekilas dari balik senyum Xiu Bai, ada sedikit kelicikan terlintas tadi.
“Ba..Baiklah,” entah mengapa secara tiba-tiba Li Zhang menjawab spontan. Hal tersebut membuatnya langsung menutup mulutnya, tapi nasi sudah menjadi bubur, ia lebih dulu menyetujuinya.
“Baiklah jika begitu, mumpung hari masih siang, kita berangkat sekarang.” Ajak Xiu Bai langsung melangkah keluar.
Li Zhang pun hanya bisa menurutinya tanpa bisa melawan.
“Hehehe,, teknik gabungan pelacak yang aku pasang dengan sedikit metode buku pengendali Binatang Buas ternyata benar-benar berpungsi,” kekeh Xiu Bai dalam hati saat melihat Li Zhang dengan mudahnya menurutinya.
...
Wuss wuss..!!
Xiu Bai dan Li Zhang pun mulai melesat, kini kecepatan mereka terlihat santai karena sambil mengedarkan indra kesadaran mereka untuk menemukan Binatang Buas yang setara atau sedikit lebih kuat dari Xiu Bai.
Tidak jauh dari mereka berdua, Meng Chen dan Du Jian yang baru-baru ini selesai bertengkah hanya saling memandang saja dalam waktu 10 menitan.
“Kau lihat yang tadi itu?” Tanya Du Jian.
“Hemm..!! Itu adalah teknik segel pengendali Binatang Buas, tandanya memasang mirip dengan tanda segel pelacak, apa Tuan muda menggabungkan keduanya dan manusia ini jadi bahan percobaannya ya?” Jawab Meng Chen sambil bertanya-tanya pada dirinya sendiri.
“Mungkin saja, Tuan muda kita kan cerdas, teknik Asura saja ia gabungkan tadi, jadi tidak mungkin ia tidak bisa menggabungkan hal kecil seperti itu,” sambung Du Jian membanggakan Tuan Mudanya.
“Hal kecil, hal kecil kepala bodohmu,” dengus Meng Chen lalu kembali melanjutkan. “Memang kau bisa berpikir seperti yang Tuan muda pikirkan, jika pun bisa berpikir seperti itu, aku tidak yakin kau bisa menggabungkannya, secara, otakmu kan sedikit memiliki kelainan.” Ejek Meng Chen.
“Gendut sialan, apa maksudmu aku ini kurang warah dan idiot hah?” Teriak Du Jian tak terima dirinya di kira idiot.
“Nah kau sadar diri juga,” jawab Meng Chen.
“Kau ku tabok juga wajahmu dasar gendut,” teriak Du Jian langsung melipat baju yang ada di lengannya.
“Heh,, walau aku sedikit gendut, tapi tubuhku ini terbilang ideal di kalangan Ras lain loh, buktinya dulu saat kita mengembara, sangat banyak wanita menempel dan juga aku kuat, apa kau berani beradu tinju,” ucap Meng Chen terus menerus dengan nada ejekan, tapi tak lama ia juga ikut melipat baju yang ada di lengannya lalu bersiap saling pukul dengan Du Jian.
Dan tak lama, terjadi lagi keributan di antara keduanya.
...
Xiu Bai dan Li Zhang seketika terhenti saat mendengar suara ledakan demi ledakan yang berasal di atas langit.
“Hemm..!! Apa ada Binatang Buas berjenis burung melakukan pertarungan lagi tanpa energi ya?” Ucap Li Zhang sedikit merasa aneh.
Sama halnya dengan Li Zhang, Xiu Bai pun sedikit aneh. Karena merasa penasaran, ia pun langsung terbang, walaupun Xiu Bai bisa terbang, namun karena sudah terbiasa melesat dari pohon ke pohon sehingga malas untuk terbang, terlebih itu menguras terlalu banyak energi, tidak seperti melesat dari pohon ke pohon.
Wuss..!!
Dret..!!
Tidak sampai 10 menit, karena letaknya cukup jauh di atas langit, kini Xiu Bai melihat siapa yang melakukan pertarungan.
Wajah Xiu Bai awalnya sedikit aneh karena melihat kedua pamannya bertarung, karena selama ia bersama, ia tidak pernah bertarung seperti ini, namun untuk beradu mulut memang sering terjadi.
Tapi tak lama, Xiu Bai memasang wajah cemberut.
“Paman Chen, Paman Jian, apa kalian selama ini mengikuti ku?” Teriak Xiu Bai bertanya.
Dret..!!
Du Jian dan Meng Chen yang saat ini saling pukul, seketika berhenti.
Glek..!!
Terdengar jelas Du Jian dan Meng Chen menelan ludah saat ketahuan mengikuti Tuan muda mereka.
“Bu..Bukan, kami tadi di suruh berburu oleh pemimpin untuk hidangan makan malam, benar kan saudara Jian,” ucap Meng Chen terdengar sedikit berbata-bata, ia juga menyenggol Du Jian agar ikut membenarkan.
“Be..Benar Tuan muda, kami di suruh oleh Pemimpin,” ucap Du Jian mengangguk-angguk patuh.
“Ooh begitu,” ucap Xiu Bai tersenyum tipis.
“Lalu biarkan aku bertanya lagi, tapi kalian berdua harus menjawab bersamaan dengan cepat, jika lebih dari sedikit kalian tidak menjawab,” senyum psikopat seketika Xiu Bai perlihatkan.
Glek..!!
Du Jian dan Meng Chen hanya bisa menelan ludah sambil saling memandang, tentunya jika di berikan waktu satu detik, mungkin mereka bisa berkomunikasi melalui telapati dan saling memberitahu jawaban agar bisa menjawab sama. Tapi saat ini mereka hanya mengangguk pasrah.
“Bagus, jika begitu berapa banyak buruan yang sudah kalian dapat?” Tanya Xiu Bai.
“Sepuluh.” Jawab Du Jian dengan cepat.
“Tiga.” Jawab Meng Chen dengan cepat.
Du Jian dan Meng Chen saling memplototi saat menjawab berbeda.
“Dasar Babi bodoh.” Dengus Du Jian.
“Dasar idiot kurang waras,” dengus Meng Chen.
Sementara Xiu Bai yang mendengar jawaban yang berbeda kini tersenyum menyeramkan. “Bagus-bagus, berani sekali kalian membohongiku, akan ku adukan ini kepada nenek,” ucap Xiu Bai.
Xiu Bai sadar, jika ia berkata adukan jika mengikutinya, ia berpikir keduanya ada di sini pasti karena suruhan nenek dan ayahnya. Jadi tidak mungkin ia mengatakan hal seperti itu.
Di belakang Xiu Bai, Li Zhang yang melihat wajah Du Jian dan Meng Chen hanya bisa mematung dari pertama kali ia muncul.
Tubuhnya tak henti-hentinya bergetar, bahkan saat ini ia hampir saja mati karena kehabisan nafas. Jika ia tidak cepat-cepat sadar, mungkin ia bisa mati berdiri.
“Me..Mereka, mereka berdua ada di setiap buku kuno, bahkan patung mereka pun ada.” Gumam Li Zhang kini tidak bisa harus ber-ekspresi seperti apa lagi.
Tentu saja Li Zhang tahu siapa keduanya, banyak cerita rumor yang berbeda-beda tentang mereka dari setiap buku kuno yang ia baca maupun dengar dari para penduhulunya.
Tapi satu yang pasti, keduanya kuat dan tidak pandang bulu, mereka selalu membantai setiap Ras yang ingin mereka bantai di masa lalu sehingga di juluki Klan kuno terkuat.
Dan dari sanalah Li Zhang mengetahui jika Klan kuno terkuat adalah klan kuno Asura lantaran cerita dari keduanya.
Untuk julukan nama mereka, setahu Li Zhang adalah Dua Iblis Angin, karena di setiap mereka membantai musuh, mereka seperti angin yang dapat di rasakan namun tidak bisa di lihat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 449 Episodes
Comments
Darwito
ka
2023-07-17
0
**Penikmat Xianxia & Wuxia**
wihhh pd rame yg coment 🤭😇😇👍
2023-03-07
0
Ir - one - Immortal God War
mantap...hajar terus
2023-01-29
0