Bab 15 : Ketegangan Antara Steven dan Sebastian.

Demi menemani Lynelle di rumah selama masa pemulihan, Steven berinisiatif mengambil cuti selama beberapa hari ke depan. Dia menyerahkan semua urusan kantor pada dua sekretarisnya, Zendaya dan Louise. Steven hanya perlu menerima laporan dari kedua sekretarisnya tersebut setiap hari.

Pria yang sejak kecil tidak pernah berkutat dengan urusan anak-anak, kini harus berperan penuh menggantikan sang istri. Beberapa asisten rumah tangga mereka sebenarnya menawarkan diri untuk mengurus anak-anak, tetapi Steven menolak tegas. Misinya untuk menjadi bapak rumah tangga yang baik harus terlaksana tanpa cacat.

Alhasil, setiap hari Steven dengan telaten mengurus Laura dan Sean, mulai dari bangun tidur sampai tidur kembali.

Sebenarnya keteguhan hati Steven sempat goyah begitu merasakan lelahnya mengurus kedua buah hati mereka. Baginya, mengurus ribuan dokumen jauh lebih ringan dari pada mengurus dua orang anak yang aktif sekali. Mengurus Laura mungkin sedikit lebih mudah, sebab gadis itu sudah mulai bisa mengerjakan segala sesuatu seorang diri, seperti mandi dan berganti pakaian. Namun, tidak dengan putra bungsunya yang masih berusia tiga tahun. Kekuatan ekstra dibutuhkan Steven untuk menghadapi putra semata wayangnya tersebut.

Jika biasanya rumah adalah tempat yang selalu dia rindukan, kini kasur adalah tempat yang selalu dia inginkan.

Kendati begitu, entah mengapa Steven merasa jauh lebih berharga dan bangga terhadap dirinya sendiri.

"Terima kasih sudah mengurus anak-anak dengan baik selama ini," bisik Steven kepada Lynelle yang sudah tertidur pulas.

Bukan hanya bangga pada dirinya sendiri, dia juga bangga pada kehebatan sang istri yang mampu mengurus anak-anak mereka sekaligus mendampingi dirinya. Dia bahkan tak pernah sekali pun mendengar keluh kesah yang keluar dari mulut Lynelle.

Hal itu lah sebenarnya yang terkadang membuatnya sedikit tertekan dan merasa bersalah.

"Maafkan aku. Menikah denganku membuat hidupmu serba terkekang," kata pria itu lirih.

Ditatapnya wajah sang istri tercinta selama beberapa saat, sebelum kemudian ikut merebahkan diri di sebelah wanita itu untuk tidur.

"Aku tak pernah merasa terkekang," ucap Lynelle dalam hati. Wanita itu ternyata belum benar-benar tertidur pulas.

...***...

Seperti hari-hari kemarin, Steven kembali bangun pagi-pagi sekali untuk mengurus kedua buah hatinya. Pria itu tampak sibuk menyiapkan seragam dan kaos kaki sang anak sulung.

Setelah meletakkan seragam dan kaos kaki Laura di atas ranjang, Steven bergegas pergi ke kamar Sean untuk memandikannya.

Selesai mengurus mereka, Steven langsung berkutat di dapur. Steven yang sama sekali tidak pandai memasak, mau tidak mau menerima bantuan salah seorang asisten rumah tangganya untuk menyiapkan sarapan pagi. Dengan telaten, dia menyuapi Sean sarapan sembari sesekali membersihkan makanan di pinggiran mulut Laura.

"Selesai!" seru gadis itu riang. "Aku ingin pamit pada Mommy dulu!" Tanpa menunggu jawaban sang ayah, gadis kecil itu bergegas lari menuju lantai dua.

Lynelle baru saja keluar dari kamar mandi saat Laura masuk ke dalam kamarnya.

Gadis itu memeluk tubuh sang ibu dengan sangat hati-hati. "Cepat sehat Mommy, aku merindukanmu," ucap Laura.

Lynelle tersenyum. Dia mengelus rambut Laura penuh sayang. "Bukankah lebih menyenangkan bersama Daddy?" tanyanya jenaka.

Mendengar pertanyaan sang ibu, Laura sontak mendongakkan kepalanya. "Dibandingkan pertama kali, Daddy hari ini memang jauh lebih baik."

Keduanya pun saling melempar tawa.

"Apa yang sudah kami lewatkan? Sepertinya ada hal yang lucu?" Suara Steven terdengar kemudian. Pria itu rupanya menyusul Laura ke kamar sembari menggendong Sean.

Pria itu kemudian menurunkan Sean. "Hati-hati, Sean, ibumu masih sakit," ujar Steven seraya menjawil hidung mancung putra bungsunya itu.

Dengan langkah riang, Sean turut bergabung memeluk Lynelle.

Setelah bercengkerama selama beberapa menit, Laura pun pergi meninggalkan Lynelle untuk berangkat ke sekolah. Steven mengantar gadis itu sampai di depan pintu rumah.

...***...

Semula, Steven berencana untuk kembali ke kantor dua hari lagi, tetapi begitu mendengar laporan dari Louise, dengan penuh amarah pria itu langsung bergegas pergi menuju kantor hari itu juga.

"Mr. Calder kini sedang mengadakan rapat pasca peluncuran Herz37 ini, Tuan," kata Louise dari balik telepon.

Steven langsung mematikan ponselnya. Tanpa menghiraukan panggilan Lynelle, pria itu keluar dari rumah dan mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Sesampainya di kantor, ternyata rapat yang diadakan Sebastian baru saja selesai. Sebastian bahkan sudah pergi meninggalkan gedung kantor Dempster Enterprise.

Tanpa pikir panjang, Steven langsung pergi menyusul Sebastian ke kantornya.

"Salah satu perusahaan ternama yang kini melebarkan sayapnya di dunia farmasi, Dempster Enterprise, menunjukkan komitmennya dalam melakukan riset dan memproduksi obat. Hari ini Dempster Enterprise meluncurkan produk obat modern, Herz37 yang berkhasiat membantu meringankan penderita penyakit jantung. Obat tersebu—"

Steven melempar ponselnya ke layar televisi mini hingga retak.

Ternyata ini lah tujuan Sebastian mengambil alih obat tersebut. Pria itu pasti sudah memanipulasi pengujian ulang Herz37. Sebab tidak secepat itu pengujian ulang selesai. Obat tersebut bahkan jelas-jelas harus dibuat ulang karena efek sampingnya terlalu besar. Apa lagi, dari yang dikatakan Louise tadi, jika Herz37 dijual jauh lebih mahal dari harga yang sudah ditetapkan.

Sibuk mengurus keluarganya membuat pria itu kecolongan. Entah mengapa, Steven merasa Sebastian sengaja mengambil celah ini.

...***...

Steven menerobos masuk ke dalam ruangan Sebastian tanpa permisi. Beberapa orang yang sempat menahannya meminta maaf pada Sebastian karena tak mampu menahan pria itu.

"Tidak apa-apa. Mengapa harus ditahan? Dia merupakan tamu istimewaku. Kapan pun dia datang, kalian tidak diperbolehkan melarangnya!" seru Sebastian.

"Baik, Tuan."

Setelah mereka menutup pintu. Steven pun mengambil remote televisi milik Sebastian dan menyalakannya. Berita soal peluncuran Herz37 sudah tersiar ke mana-mana.

"Apa maksudmu? Pengujian tidak bisa selesai secepat itu! Lagi pula Herz37 harus dibuat ulang. Beri pengumuman dan tarik kembali obat tersebut!" titah Steven keras. Dia sudah tidak memperdulikan sikapnya.

Mendengar perkataan Steven, Sebastian mengerutkan keningnya. "Pengujian telah selesai dan Herz37 terbukti aman dikonsumsi, Steve. Aku tak bisa menarik obat itu. FDA (Food and Drug Administration) tidak mungkin mengeluarkan izin edar jika Herz37 berbahaya. Kau bisa memeriksanya sendiri."

"Tidak mungkin. Kau pasti melakukan sesuatu!" seru Steven.

"Melakukan apa yang kau maksud? Jangan menuduhku yang tidak-tidak Steve. Sepertinya kejadian yang menimpa keluargamu, membuat emosimu jadi tidak stabil. Kau harus memperpanjang cutimu, Steve, biar aku yang urus semua." Nada bicara Sebastian kini terdengar mencemooh.

Perdebatan tak bisa dihindarkan, Steven bahkan dengan lantang meneriaki Sebastian dengan kata-kata kasar.

Mendengar ribut-ribut dari dalam ruang kerja sang atasan, beberapa karyawan pun memutuskan memanggil pihak keamanan.

Steven segera diamankan saat hendak menghampiri Sebastian. Meski memberontak, pihak keamanan Gold Calder Corporation sama sekali tidak mengendurkan pegangan mereka.

"Maaf, aku harus melakukan ini Steve. Kau sudah mengganggu ketentraman kantorku. Lebih baik kau pulang dan menenangkan diri terlebih dahulu. Kau terlalu mencemaskan segala sesuatu. Pergi lah memeriksakan diri, aku akan mengurus semua ini."

Setelah berkata demikian, Sebastian memberi isyarat pada pihak keamanan untuk menyeret Steven keluar. "Hati-hati, perlakukan dia dengan baik," kata Sebastian pada pihak keamanan.

"Br33ngs3k kau, Sebastian!" umpat Steven seraya memberontak. "Lepas!" hardik pria itu. Matanya menatap Sebastian bengis, seolah bersiap m3mbvnvhnya.

Terpopuler

Comments

Sophia Verheyden✨

Sophia Verheyden✨

gila nih org

2022-08-21

0

Sophia Verheyden✨

Sophia Verheyden✨

wkwk, sabar ya pak😁

2022-08-21

0

Sophia Verheyden✨

Sophia Verheyden✨

anak laki emang2 klo dipakein baju suka kabur2an lari sana sini

2022-08-21

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Kebahagiaan Keluarga Dempster.
2 Bab 2 : Kerabat Keluarga.
3 Bab 3 : "Kau Selalu Dapat Menenangkan Hatiku."
4 Bab 4 : Tak Memiliki Kebebasan Hidup.
5 Bab 5 : Sahabat Baik Lynelle.
6 Bab 6 : Ambisi Terselubung Seorang Sebastian.
7 Bab 7 : Peresmian DEMPTV.
8 Bab 8 : Berbagai Gangguan.
9 Bab 9 : Andrea Laura Dempster.
10 Bab 10 : Penyelidikan.
11 Bab 11 : Berlibur.
12 Bab 12 : Clara, Si Gadis Tunawisma.
13 Bab 13 : Lynelle Terluka.
14 Bab 14 : Investigasi.
15 Bab 15 : Ketegangan Antara Steven dan Sebastian.
16 Bab 16 : Herz37.
17 Bab 17 : Niat Terselubung Sebastian.
18 Bab 18 : Pesta Kejutan Penuh Cinta.
19 Bab 19 : Tragedi Herz37 (1).
20 Bab 20 : Tragedi Herz37 (2).
21 Bab 21 : Kehancuran Steven Dempster (1).
22 Bab 22 : Kehancuran Steven Dempster (2).
23 Bab 23 : Bill Siegel.
24 Bab 24 : Kekhawatiran Dan Penyesalan Kaylee.
25 Bab 25 : Bisnis Terselubung Sebastian Calder.
26 Bab 26 : Kata-kata Cinta Dari Yang Tercinta.
27 Bab 27 : Tragedi.
28 Bab 28 : Pelarian Lynelle.
29 Bab 29 : Akhir Pelarian Lynelle.
30 Bab 30 : Persemayaman Keluarga Dempster.
31 Bab 31 : Pertemuan Pertama Lynelle dengan Almero.
32 Bab 32 : Almero Leaman.
33 Bab 33 : Permohonan Lynelle.
34 Bab 34 : Penyelidikan April.
35 Bab 35 : Sang Leona.
36 Bab 36 : Tekad Lynelle.
37 Bab 37 : Anshel City.
38 Bab 38 : Pencurian Leona.
39 Bab 39 : Penyusup.
40 Bab 40 : Pengkhianat.
41 Bab 41 : Pengkhianat (2).
42 Bab 42 : Rumah Keluarga Dempster.
43 Bab 43 : Kemarahan Bill Siegel.
44 Bab 44 : Anthony dan George.
45 Bab 45 : Pencarian Jati Diri.
46 Bab 46 : Satu Tahun Kemudian.
47 Bab 47 : Kepindahan Louise ke Maryland.
48 Bab 48 : Frans dan Dominique.
49 Bab 49 : Kerinduan Lynelle.
50 Bab 50 : Perasaan Samuel.
51 Bab 51 : Empat Tahun Kemudian.
52 Bab 52 : Bobroknya Pabrik Dempster Enterprise.
53 Bab 53 : Meminta Izin untuk Pergi.
54 Bab 54 : Masa Lalu Ursula.
55 Bab 55 : Pamit.
56 Bab 56 : Menyusup.
57 Bab 57 : Breaking News.
58 Bab 58 : Pertemuan dan Penyelidikan.
59 Bab 59 : Lynelle Tertangkap.
60 Bab 60 : Bantuan.
61 Bab 61 : Petunjuk Steven.
62 Bab 62 : Langkah Terakhir.
63 Bab 63 : Penyelesaian
64 Bab 64 : Akhir Kisah
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Bab 1 : Kebahagiaan Keluarga Dempster.
2
Bab 2 : Kerabat Keluarga.
3
Bab 3 : "Kau Selalu Dapat Menenangkan Hatiku."
4
Bab 4 : Tak Memiliki Kebebasan Hidup.
5
Bab 5 : Sahabat Baik Lynelle.
6
Bab 6 : Ambisi Terselubung Seorang Sebastian.
7
Bab 7 : Peresmian DEMPTV.
8
Bab 8 : Berbagai Gangguan.
9
Bab 9 : Andrea Laura Dempster.
10
Bab 10 : Penyelidikan.
11
Bab 11 : Berlibur.
12
Bab 12 : Clara, Si Gadis Tunawisma.
13
Bab 13 : Lynelle Terluka.
14
Bab 14 : Investigasi.
15
Bab 15 : Ketegangan Antara Steven dan Sebastian.
16
Bab 16 : Herz37.
17
Bab 17 : Niat Terselubung Sebastian.
18
Bab 18 : Pesta Kejutan Penuh Cinta.
19
Bab 19 : Tragedi Herz37 (1).
20
Bab 20 : Tragedi Herz37 (2).
21
Bab 21 : Kehancuran Steven Dempster (1).
22
Bab 22 : Kehancuran Steven Dempster (2).
23
Bab 23 : Bill Siegel.
24
Bab 24 : Kekhawatiran Dan Penyesalan Kaylee.
25
Bab 25 : Bisnis Terselubung Sebastian Calder.
26
Bab 26 : Kata-kata Cinta Dari Yang Tercinta.
27
Bab 27 : Tragedi.
28
Bab 28 : Pelarian Lynelle.
29
Bab 29 : Akhir Pelarian Lynelle.
30
Bab 30 : Persemayaman Keluarga Dempster.
31
Bab 31 : Pertemuan Pertama Lynelle dengan Almero.
32
Bab 32 : Almero Leaman.
33
Bab 33 : Permohonan Lynelle.
34
Bab 34 : Penyelidikan April.
35
Bab 35 : Sang Leona.
36
Bab 36 : Tekad Lynelle.
37
Bab 37 : Anshel City.
38
Bab 38 : Pencurian Leona.
39
Bab 39 : Penyusup.
40
Bab 40 : Pengkhianat.
41
Bab 41 : Pengkhianat (2).
42
Bab 42 : Rumah Keluarga Dempster.
43
Bab 43 : Kemarahan Bill Siegel.
44
Bab 44 : Anthony dan George.
45
Bab 45 : Pencarian Jati Diri.
46
Bab 46 : Satu Tahun Kemudian.
47
Bab 47 : Kepindahan Louise ke Maryland.
48
Bab 48 : Frans dan Dominique.
49
Bab 49 : Kerinduan Lynelle.
50
Bab 50 : Perasaan Samuel.
51
Bab 51 : Empat Tahun Kemudian.
52
Bab 52 : Bobroknya Pabrik Dempster Enterprise.
53
Bab 53 : Meminta Izin untuk Pergi.
54
Bab 54 : Masa Lalu Ursula.
55
Bab 55 : Pamit.
56
Bab 56 : Menyusup.
57
Bab 57 : Breaking News.
58
Bab 58 : Pertemuan dan Penyelidikan.
59
Bab 59 : Lynelle Tertangkap.
60
Bab 60 : Bantuan.
61
Bab 61 : Petunjuk Steven.
62
Bab 62 : Langkah Terakhir.
63
Bab 63 : Penyelesaian
64
Bab 64 : Akhir Kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!