Bab 11 : Berlibur.

"Kaylee, ikat sepatumu yang benar!" seru Sebastian saat Kaylee hendak turun dari mobilnya. Pagi ini Sebastian bertugas mengantar anak tunggalnya ke sekolah, sebab Alyssa, sang istri, tengah pergi menghadiri pesta pernikahan kerabat mereka sejak kemarin.

Semula, Sebastian ingin ikut serta, tetapi padatnya jadwal pekerjaan membuat pria itu mengurungkan niatnya. Lagi pula, Kaylee masih harus sekolah dan dia tidak ingin putrinya membolos.

Kaylee melepas handle pintu mobil dan membenarkan ikatan sepatunya. "Sudah. Bye, Dad!"

"Tali tasmu terlalu panjang!" teriak Sebastian. Berusaha tidak terlihat kesal, sembari berjalan pergi, Kaylee membenarkan tali tasnya.

Di dalam hati sebenarnya Kaylee sangat kesal terhadap ayahnya. Bagaimana tidak, seharusnya dia bisa ikut sang ibu ke Kanada, tetapi ayahnya dengan tegas melarang karena dia masih harus bersekolah.

Kaylee sama sekali tidak pernah diperbolehkan membolos. Jangankan membolos, saat sakit pun sebisa mungkin gadis itu harus hadir di kelas. Sebastian tidak akan membiarkan jadwal absensinya cacat sedikit pun.

Dia jadi merindukan sahabat kecilnya, Laura. Kata sang ayah, Laura baru saja keluar dari rumah sakit. Perasaan bersalah menghinggapi diri Kaylee, karena dia belum sempat menjenguk adiknya tersebut. Padatnya jadwal les membuat Kaylee tidak memiliki waktu banyak. Mereka hanya bisa saling bertukar sapa melalui ponsel saja.

Lamunan Kaylee buyar seketika saat mendengar ponselnya berdering. Gadis berusia 15 tahun itu bergegas mengambil ponselnya dari dalam saku celana.

Wajahnya yang semula kesal berubah sumringah begitu mendapati orang yang baru saja dia pikirkan kini meneleponnya.

"Laura!" sapa Kaylee antusias.

"Kakak, besok aku akan pergi ke wahana bermain. Kau harus ikut denganku, oke?" tanpa basa-basi Laura langsung menanyakan hal tersebut pada sang kakak.

Kaylee terdiam. Sabtu adalah hari dimana dia harus mengikuti les biola, balet, dan musik dari pagi hingga sore hari.

"Maaf, Laura, aku tidak bisa. Kau tahu sendiri, besok jadwal les-ku hingga sore hari," ujar Kaylee lesu.

"Aku akan meminta Daddy untuk meminta izin Daddy Sebastian. Beliau pasti mengizinkan, tenang saja!" seru Laura yakin.

Kaylee melipat bibirnya. Dia memang hampir selalu berhasil lolos dari jeratan sang ayah jika berhubungan dengan Laura. Namun kali ini sepertinya Kaylee tidak terlalu yakin. Sebab mood sang ayah tidak begitu baik.

"Kalau begitu, terserah kau saja."

Seruan kegembiraan terdengar setelah Kaylee berkata demikian. Gadis itu pun pamit dan memutuskan hubungan teleponnya dengan Kaylee.

Kaylee menghembuskan napasnya dengan berat. Semoga saja dia bisa ikut Laura pergi. Selalu berkutat di rumah membuat kepalanya sedikit berasap.

...***...

Seulas senyum lebar terpatri di wajah cantik Kaylee, saat melihat kedatangan Laura dan keluarganya. Setelah berdebat sengit semalam, Sebastian akhirnya mengizinkan Kaylee untuk ikut berlibur bersama keluarga Dempster dengan catatan, bahwa dia harus pulang sebelum jam makan malam tiba.

Kendati tidak biasanya, tetapi Kaylee menyetujui persyaratan dari sang ayah.

Sebastian muncul dari dalam begitu mendengar suara Steven. Meski di dalam pekerjaan mereka terlihat bersitegang, tetapi di rumah keduanya berusaha bersikap seperti biasa.

"Terima kasih sudah mengizinkan Kaylee pergi disaat dia sibuk dengan les-lesnya," ucap Steven.

"Tidak masalah." Jawab Sebastian. Dia pun mengalihkan pandangannya pada Kaylee yang kini tengah bersiap-siap memakai sepatu. "Ingat untuk tidak membiarkan tubuh dan pakaianmu kotor, Kay! Cuci tangan selama tiga menit sebelum makan dan gunakan hand sanitizer setelah memegang sesuatu. Mengerti?"

Kaylee mengangguk mantap, sementara Steven menggeleng pelan. Dia sudah hafal di luar kepala bagaimana sikap protektif yang dimiliki Sebastian pada putri tunggalnya.

Laura dan Lynelle yang tengah menggendong Sean, berjalan menyusul Steven untuk menyapa Sebastian.

Melihat kedatangan mereka, Sebastian keluar dari pintu rumah. Dia menyapa Lynelle dan juga Sean.

Puas menggoda Sean, Sebastian berjongkok di hadapan Laura. "Kau sudah sehat, Darling?" tanya pria paruh baya itu.

Laura mengangguk. "Aku sangat sehat, tetapi Daddy tidak datang menjengukku," ujar gadis itu dengan wajah sedih.

"Maaf Sayang, kesibukan Daddy lebih padat dari Daddy Steven." Sebastian tertawa kecil. "Sebagai permintaan maaf, bagaimana kalau besok Daddy hadiahkan satu set boneka barbie lengkap seperti milik Kak Kaylee?"

Mendengar tawaran menggiurkan tersebut, mata Laura membelalak seketika. Tanpa pikir panjang dia mengangguk-anggukan kepalanya cepat. "Thank you, Daddy!" seru Laura sembari memeluk erat Sebastian.

Lynelle tersenyum. Begitu pula Steven dan Kaylee. Kaylee tidak pernah merasa cemburu jika Laura diberikan kasih sayang yang sama oleh kedua orang tuanya, sebab walau sang ayah terbilang keras mendidiknya, tetapi kasih sayang yang dia berikan tidak pernah kurang.

Begitu pun sebaliknya. Laura bahkan sangat senang jika ayah dan ibunya memberi perhatian lebih pada Kaylee.

Setelah persiapan selesai, Kaylee pun memeluk dan mencium pipi Sebastian.

"Bye, Dad!" ujar kedua gadis berbeda usia itu bersamaan, sembari berlari menuju mobil. Lynelle pamit sebelum kemudian menyusul mereka.

"Bye, Little angels!" balas Sebastian seraya melambaikan tangannya dua kali.

"Kau yakin tak ingin ikut?" tanya Steven.

"Lebih baik berkutat dengan pekerjaan dari pada keramaian seperti itu." Tolaknya. Dia memang tidak pernah menyukai wahana bermain. Hanya Alyssa lah yang pergi menemani, jika Kaylee ingin pergi ke sana.

Steven tertawa, dia pun pamit dan masuk ke dalam mobil.

Mobil Rolls Royce berwarna hitam itu pun pergi meninggalkan kediaman keluarga Calder. Begitu pula dengan dua sedan hitam yang berada di belakang mobil Steven.

...***...

Rencana mereka untuk pergi ke taman bermain seketika gagal, saat kedua gadis itu kompak mengganti rencana perjalanan mereka. Rupanya Kaylee dan Laura memutuskan pergi ke pantai untuk bermain air.

Hal itu tentu saja ditentang langsung oleh Lynelle, sebab mereka sama sekali tidak membawa pakaian renang mau pun pakaian ganti.

"Kita bisa beli di sana, kan, Mom?" ucap Laura memelas. Sorot mata serupa ditunjukkan oleh Kaylee. Mereka bahkan minta persetujuan Steven untuk mengabulkan keinginan dadakan tersebut.

Steven yang gampang luluh dengan kedua anak manis itu pun menyetujui permintaan mereka.

Tak disangka, Sean bahkan turut ambil suara.

Tahu bahwa dia telah kalah suara, Lynelle pun menyetujui keinginan kedua anak tersebut.

...***...

"Seharusnya kau berada di pihakku," ujar Lynelle pada Steven. Mereka baru saja sampai di pantai. Lynelle yang tidak percaya diri memilih duduk di pinggir pantai, menunggu ketiga anaknya bermain bersama dua asisten rumah tangga yang memang diajak ikut.

Demi menjaga keamanan, delapan orang bodyguard yang ikut serta, ditugaskan berjaga di sekitar mereka.

"Maafkan aku, Sayang. Lihat mereka, bagaimana bisa aku tega menahan keinginan mereka yang menggebu-gebu itu. Lagi pula, bukan ide yang buruk menghabiskan waktu liburan di sini." Steven mengulas senyum lebar. Dia pun mencium bibir sang istri demi meredam kekesalan wanita itu.

Terpopuler

Comments

Santai Dyah

Santai Dyah

betul kalau tidak di ikat yang benar bisa keinjak dan bikin jatuh

2022-08-14

0

Siska Agustin

Siska Agustin

tau deh Sebastian ini kurang refresing,apa kagak sumpek ya otaknya gk pernah diajak liburan...makanya ambisinya besar nih orang..

2022-08-09

0

Sophia Verheyden✨

Sophia Verheyden✨

cara ampuh biar istri manut😅

2022-08-08

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Kebahagiaan Keluarga Dempster.
2 Bab 2 : Kerabat Keluarga.
3 Bab 3 : "Kau Selalu Dapat Menenangkan Hatiku."
4 Bab 4 : Tak Memiliki Kebebasan Hidup.
5 Bab 5 : Sahabat Baik Lynelle.
6 Bab 6 : Ambisi Terselubung Seorang Sebastian.
7 Bab 7 : Peresmian DEMPTV.
8 Bab 8 : Berbagai Gangguan.
9 Bab 9 : Andrea Laura Dempster.
10 Bab 10 : Penyelidikan.
11 Bab 11 : Berlibur.
12 Bab 12 : Clara, Si Gadis Tunawisma.
13 Bab 13 : Lynelle Terluka.
14 Bab 14 : Investigasi.
15 Bab 15 : Ketegangan Antara Steven dan Sebastian.
16 Bab 16 : Herz37.
17 Bab 17 : Niat Terselubung Sebastian.
18 Bab 18 : Pesta Kejutan Penuh Cinta.
19 Bab 19 : Tragedi Herz37 (1).
20 Bab 20 : Tragedi Herz37 (2).
21 Bab 21 : Kehancuran Steven Dempster (1).
22 Bab 22 : Kehancuran Steven Dempster (2).
23 Bab 23 : Bill Siegel.
24 Bab 24 : Kekhawatiran Dan Penyesalan Kaylee.
25 Bab 25 : Bisnis Terselubung Sebastian Calder.
26 Bab 26 : Kata-kata Cinta Dari Yang Tercinta.
27 Bab 27 : Tragedi.
28 Bab 28 : Pelarian Lynelle.
29 Bab 29 : Akhir Pelarian Lynelle.
30 Bab 30 : Persemayaman Keluarga Dempster.
31 Bab 31 : Pertemuan Pertama Lynelle dengan Almero.
32 Bab 32 : Almero Leaman.
33 Bab 33 : Permohonan Lynelle.
34 Bab 34 : Penyelidikan April.
35 Bab 35 : Sang Leona.
36 Bab 36 : Tekad Lynelle.
37 Bab 37 : Anshel City.
38 Bab 38 : Pencurian Leona.
39 Bab 39 : Penyusup.
40 Bab 40 : Pengkhianat.
41 Bab 41 : Pengkhianat (2).
42 Bab 42 : Rumah Keluarga Dempster.
43 Bab 43 : Kemarahan Bill Siegel.
44 Bab 44 : Anthony dan George.
45 Bab 45 : Pencarian Jati Diri.
46 Bab 46 : Satu Tahun Kemudian.
47 Bab 47 : Kepindahan Louise ke Maryland.
48 Bab 48 : Frans dan Dominique.
49 Bab 49 : Kerinduan Lynelle.
50 Bab 50 : Perasaan Samuel.
51 Bab 51 : Empat Tahun Kemudian.
52 Bab 52 : Bobroknya Pabrik Dempster Enterprise.
53 Bab 53 : Meminta Izin untuk Pergi.
54 Bab 54 : Masa Lalu Ursula.
55 Bab 55 : Pamit.
56 Bab 56 : Menyusup.
57 Bab 57 : Breaking News.
58 Bab 58 : Pertemuan dan Penyelidikan.
59 Bab 59 : Lynelle Tertangkap.
60 Bab 60 : Bantuan.
61 Bab 61 : Petunjuk Steven.
62 Bab 62 : Langkah Terakhir.
63 Bab 63 : Penyelesaian
64 Bab 64 : Akhir Kisah
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Bab 1 : Kebahagiaan Keluarga Dempster.
2
Bab 2 : Kerabat Keluarga.
3
Bab 3 : "Kau Selalu Dapat Menenangkan Hatiku."
4
Bab 4 : Tak Memiliki Kebebasan Hidup.
5
Bab 5 : Sahabat Baik Lynelle.
6
Bab 6 : Ambisi Terselubung Seorang Sebastian.
7
Bab 7 : Peresmian DEMPTV.
8
Bab 8 : Berbagai Gangguan.
9
Bab 9 : Andrea Laura Dempster.
10
Bab 10 : Penyelidikan.
11
Bab 11 : Berlibur.
12
Bab 12 : Clara, Si Gadis Tunawisma.
13
Bab 13 : Lynelle Terluka.
14
Bab 14 : Investigasi.
15
Bab 15 : Ketegangan Antara Steven dan Sebastian.
16
Bab 16 : Herz37.
17
Bab 17 : Niat Terselubung Sebastian.
18
Bab 18 : Pesta Kejutan Penuh Cinta.
19
Bab 19 : Tragedi Herz37 (1).
20
Bab 20 : Tragedi Herz37 (2).
21
Bab 21 : Kehancuran Steven Dempster (1).
22
Bab 22 : Kehancuran Steven Dempster (2).
23
Bab 23 : Bill Siegel.
24
Bab 24 : Kekhawatiran Dan Penyesalan Kaylee.
25
Bab 25 : Bisnis Terselubung Sebastian Calder.
26
Bab 26 : Kata-kata Cinta Dari Yang Tercinta.
27
Bab 27 : Tragedi.
28
Bab 28 : Pelarian Lynelle.
29
Bab 29 : Akhir Pelarian Lynelle.
30
Bab 30 : Persemayaman Keluarga Dempster.
31
Bab 31 : Pertemuan Pertama Lynelle dengan Almero.
32
Bab 32 : Almero Leaman.
33
Bab 33 : Permohonan Lynelle.
34
Bab 34 : Penyelidikan April.
35
Bab 35 : Sang Leona.
36
Bab 36 : Tekad Lynelle.
37
Bab 37 : Anshel City.
38
Bab 38 : Pencurian Leona.
39
Bab 39 : Penyusup.
40
Bab 40 : Pengkhianat.
41
Bab 41 : Pengkhianat (2).
42
Bab 42 : Rumah Keluarga Dempster.
43
Bab 43 : Kemarahan Bill Siegel.
44
Bab 44 : Anthony dan George.
45
Bab 45 : Pencarian Jati Diri.
46
Bab 46 : Satu Tahun Kemudian.
47
Bab 47 : Kepindahan Louise ke Maryland.
48
Bab 48 : Frans dan Dominique.
49
Bab 49 : Kerinduan Lynelle.
50
Bab 50 : Perasaan Samuel.
51
Bab 51 : Empat Tahun Kemudian.
52
Bab 52 : Bobroknya Pabrik Dempster Enterprise.
53
Bab 53 : Meminta Izin untuk Pergi.
54
Bab 54 : Masa Lalu Ursula.
55
Bab 55 : Pamit.
56
Bab 56 : Menyusup.
57
Bab 57 : Breaking News.
58
Bab 58 : Pertemuan dan Penyelidikan.
59
Bab 59 : Lynelle Tertangkap.
60
Bab 60 : Bantuan.
61
Bab 61 : Petunjuk Steven.
62
Bab 62 : Langkah Terakhir.
63
Bab 63 : Penyelesaian
64
Bab 64 : Akhir Kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!