Bab 2 : Kerabat Keluarga.

Steven sedang sibuk memeriksa berkas-berkas ketika salah seorang sekretarisnya masuk ke dalam ruangan.

Wanita berpenampilan rapi dengan setelan kemeja dan rok berwarna senada, berdiri tegak di ambang pintu lalu kemudian membungkukkan badannya.

"Mr. Dempster, Mr. Calder baru saja tiba," kata sng sekretaris.

Steven mengalihkan pandangannya dari berkas-berkas tersebut dan mempersilakannya untuk masuk.

Detik kemudian, seorang pria matang berpenampilan perlente masuk ke dalam ruangan Steven. Rambutnya yang sudah memutih di bagian sisi kiri kanan kepalanya, mengidentifikasikan bahwa usia di antara mereka berdua cukup jauh.

Steven bangkit dari tempat duduknya guna menyambut hangat kedatangan pria bernama lengkap Sebastian Calder tersebut.

"Mr. Calder, apa kabar?" tanya Steven seraya memeluk erat tubuh Sebastian.

"Tidak perlu begitu, Steve. Ingat, aku ini pamanmu," ujar Sebastian sembari membalas pelukan anak dari mendiang sahabat baiknya itu.

Steven tersenyum kecil. Dia segera memerintahkan Zendaya, sang sekretaris, untuk menyiapkan minuman terbaik.

Zendaya mengangguk dan kembali membungkuk, sebelum akhirnya pergi meninggalkan ruangan Steven.

Setelah kepergian Zendaya, Steven mempersilakan Sebastian untuk duduk di sofa tamu.

"Bagaimana kabar Elle dan anak-anak, Steve?" tanya Sebastian memulai pembicaraan.

"Mereka cukup baik. Elle beberapa kali menanyakan kabar Uncle dan Aunty. Laura bahkan selalu saja menanyakan kabar Kaylee," jawab Steven.

"Manis sekali. Ajaklah Laura dan Sean ke rumah. Kaylee juga merindukan adik-adiknya." Sebastian tersenyum.

"Baik." Steven menganggukkan kepalanya.

Setelah berbasa-basi sejenak membicarakan keluarga mereka, keduanya pun mulai membahas proyek obat-obatan yang rencananya akan mereka luncurkan akhir bulan ini.

"Sepertinya kita harus melakukan pengujian sekali lagi, Uncle. Dokter David mengatakan, bahwa Herz37 masih belum layak diedarkan. Efek samping dari obat tersebut masih cukup mengkhawatirkan." Setelah berkata demikian, Steven terdiam sejenak. Matanya dengan hati-hati menatap Sebastian yang kini terlihat kaku.

Sebastian menghela napasnya. "Setiap obat pasti memiliki efek samping, dan itu merupakan hal yang sangat wajar, Steve. Lagi pula, dibandingkan dengan efek sampingnya, obat ini tentu akan jauh lebih banyak memberikan kesembuhan. Bayangkan saja, berapa juta penderita di dunia yang akan terselamatkan dengan obat kita. Mereka tak perlu lagi mengambil resiko besar. Hanya dengan rutin mengonsumsi obat tersebut, kecil kemungkinan mereka harus melakukan transplantasi jantung, Steve!"

"Mereka harus tetap melakukan transplantasi jantung, Uncle," ujar Steven dengan nada tenang.

Sebastian berdiri dari sofa dan berjalan menuju dinding kaca ruangan Steven. "Ya, tetapi selagi menunggu, mereka masih bisa tetap hidup dan beraktifitas seperti biasa tanpa harus berbaring di ranjang rumah sakit." Pria itu berbalik dan menatap Steven dengan raut meyakinkan.

Mendengar perkataan Sebastian, Steven terdiam.

Steven hafal bagaimana tabiat Sebastian. Dia merupakan pria yang sangat berambisius. Sejak awal kerja sama ini terjalin, Steven tahu bahwa dia tidak akan melewatinya dengan mudah. Mendiang sang ayah pernah memperingatinya akan hal tersebut.

Namun biar bagaimana pun, Steven tidak bisa menolak ajakan kerja sama apa pun dari Sebastian, sebab mendiang sang ayah telah lama menandatangani kontrak kerja sama dengan Gold Calder Enterprise, perusahaan Sebastian, secara pribadi sebagai wujud persahabatan mereka yang sudah terjalin selama puluhan tahun.

Selama ini keduanya cukup baik dalam menjalankan kerja sama, karena Jimmy Dempster yang merupakan ayah dari Steven, mampu menekan ambisi sahabat baiknya tersebut.

Itu lah yang kini coba Steven lakukan pada pamannya.

Lagi pula, Steven tak ingin mengambil resiko besar. Obat tersebut masih belum layak diedarkan. Ada beberapa efek samping yang lumayan berbahaya dari Herz37, salah satunya adalah gejala yang terdapat pada penderita gangguan psikosis, seperti halusinasi, delusi, ketidakmampuan berpikir, dan yang lainnya. Steven tentu tak ingin mempertaruhkan kesehatan masyarakat hanya demi proyek bernilai jutaan dollar ini.

Setidaknya, mereka harus menunda selama beberapa saat hingga benar-benar aman diedarkan.

"Aku akan meminta Dokter David untuk menguji ulang Herz37, Uncle. Tidak akan lama. Jikalau pun obat tersebut tidak bisa diluncurkan tepat waktu, bukankah lebih baik terlambat dari pada terburu-buru tapi membahayakan?" Steven berusaha tidak terintimidasi tatapan Sebastian yang nampaknya tidak menyukai gagasan tersebut.

Bagi Sebastian, waktu adalah uang. Keterlambatan waktu merupakan hal yang paling fatal bagi pria berusia 57 tahun itu.

Sebastian mengendurkan tatapan matanya. "Baiklah, tetapi aku tak ingin ada keterlambatan, Steve. Dua minggu lagi obat itu haru diluncurkan!"

"Akan aku usahakan," jawab Steven mantap.

Tanpa berlama-lama lagi, Sebastian pergi meninggalkan ruangan Steven. Dia bahkan mengabaikan minuman yang baru saja dibawakan oleh Zendaya.

Steven membungkukkan badannya hingga Sebastian masuk ke dalam lift.

"Sial! Dia memang lebih keras kepala dari Jimmy!" umpat Sebastian. Sejak awal bekerja sama dengan Jimmy dulu, dia selalu menuruti apa pun keputusan sahabatnya itu, begitu pula ketika perusahaan diambil alih oleh Steven.

Namun, Sebastian tak bisa terus-terusan melakukan hal ini. Apa lagi jika harus diatur oleh anak muda seperti Steven.

...***...

"Terima kasih," ucap Lynelle sembari mendorong trolly-nya yang sangat penuh, keluar dari lorong kasir. Dengan langkah perlahan dan hati-hati, wanita itu berjalan keluar dari pusat perbelanjaan menuju parkiran mobil.

Wanita itu memang terbiasa berbelanja mingguan seorang diri tanpa bantuan siapa pun. Dia lebih senang menghabiskan waktunya berjam-jam dengan berbelanja kebutuhan keluarga dari pada ke klinik kecantikan. Bukan berarti Lynelle tidak rajin merawat diri. Itu semua sudah jelas terlihat dari wajah dan kulitnya yang cantik nan mulus.

Hanya saja, Lynelle kini sedikit kurang percaya diri karena berat badan tubuhnya belum kembali seperti semula sejak melahirkan Sean.

Hal itu tentu saja tidak menjadi masalah bagi Steven, sang suami. Namun, bagi Lynelle itu merupakan suatu masalah besar. Entah kenapa dia sama sekali tidak bisa mengembalikan bentuk tubuhnya seperti dulu.

Lynelle menyentuh sensor bagasi mobil menggunakan kakinya dan menata barang belanjaan dengan rapi. Setelah selesai, wanita itu mengembalikan trolly ke tempat yang telah disediakan, dan masuk ke dalam mobil.

"Masih ada waktu satu setengah jam," ujar Lynelle seraya menatap jam tangan miliknya, sebelum kemudian mengemudikan mobil keluar dari area pusat perbelanjaan. Dia harus bergegas sampai di rumah sebelum bus sekolah Laura tiba nanti.

...***...

Mengetahui kedatangan nyonya besarnya, salah seorang penjaga buru-buru membuka pagar besar kediaman keluarga Dempster.

"Terima kasih, Noel," ucap Lynelle dari dalam mobil.

"Sama-sama, Nyonya," jawab penjaga berusia 25 tahun itu.

Lynelle terus mengemudikan mobilnya hingga sampai di depan pelataran rumah. Beberapa asisten rumah tangga yang sudah menunggu di sana, lantas membantu sang nyonya besar mengeluarkan barang-barang belanjaan untuk dibawa ke ruang penyimpanan.

"Mommy!" teriak Sean. Pria mungil yang mirip dengan suaminya tersebut, mendesak pelayan rumah mereka untuk menurunkannya dari gendongan guna menghampiri sang ibu.

"Kau jadi anak baik selama Mommy pergi, kan?" tanya Lynelle seraya membawa Sean ke dalam gendongan.

Sean mengangguk antusias.

"Anak pintar," puji Lynelle. Tangannya mencubit gemas pipi sang anak bungsu dan sedikit menggelitikinya.

Sean tertawa senang. Tawanya bahkan masih terdengar hingga keluar, padahal mereka sudah masuk ke dalam rumah.

Terpopuler

Comments

Imam Sutoto Suro

Imam Sutoto Suro

mantap thor lanjutkan

2023-04-26

0

Hulapao

Hulapao

wah bahaya juga

2022-09-15

0

YouTrie

YouTrie

Hadir lagi

2022-08-13

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Kebahagiaan Keluarga Dempster.
2 Bab 2 : Kerabat Keluarga.
3 Bab 3 : "Kau Selalu Dapat Menenangkan Hatiku."
4 Bab 4 : Tak Memiliki Kebebasan Hidup.
5 Bab 5 : Sahabat Baik Lynelle.
6 Bab 6 : Ambisi Terselubung Seorang Sebastian.
7 Bab 7 : Peresmian DEMPTV.
8 Bab 8 : Berbagai Gangguan.
9 Bab 9 : Andrea Laura Dempster.
10 Bab 10 : Penyelidikan.
11 Bab 11 : Berlibur.
12 Bab 12 : Clara, Si Gadis Tunawisma.
13 Bab 13 : Lynelle Terluka.
14 Bab 14 : Investigasi.
15 Bab 15 : Ketegangan Antara Steven dan Sebastian.
16 Bab 16 : Herz37.
17 Bab 17 : Niat Terselubung Sebastian.
18 Bab 18 : Pesta Kejutan Penuh Cinta.
19 Bab 19 : Tragedi Herz37 (1).
20 Bab 20 : Tragedi Herz37 (2).
21 Bab 21 : Kehancuran Steven Dempster (1).
22 Bab 22 : Kehancuran Steven Dempster (2).
23 Bab 23 : Bill Siegel.
24 Bab 24 : Kekhawatiran Dan Penyesalan Kaylee.
25 Bab 25 : Bisnis Terselubung Sebastian Calder.
26 Bab 26 : Kata-kata Cinta Dari Yang Tercinta.
27 Bab 27 : Tragedi.
28 Bab 28 : Pelarian Lynelle.
29 Bab 29 : Akhir Pelarian Lynelle.
30 Bab 30 : Persemayaman Keluarga Dempster.
31 Bab 31 : Pertemuan Pertama Lynelle dengan Almero.
32 Bab 32 : Almero Leaman.
33 Bab 33 : Permohonan Lynelle.
34 Bab 34 : Penyelidikan April.
35 Bab 35 : Sang Leona.
36 Bab 36 : Tekad Lynelle.
37 Bab 37 : Anshel City.
38 Bab 38 : Pencurian Leona.
39 Bab 39 : Penyusup.
40 Bab 40 : Pengkhianat.
41 Bab 41 : Pengkhianat (2).
42 Bab 42 : Rumah Keluarga Dempster.
43 Bab 43 : Kemarahan Bill Siegel.
44 Bab 44 : Anthony dan George.
45 Bab 45 : Pencarian Jati Diri.
46 Bab 46 : Satu Tahun Kemudian.
47 Bab 47 : Kepindahan Louise ke Maryland.
48 Bab 48 : Frans dan Dominique.
49 Bab 49 : Kerinduan Lynelle.
50 Bab 50 : Perasaan Samuel.
51 Bab 51 : Empat Tahun Kemudian.
52 Bab 52 : Bobroknya Pabrik Dempster Enterprise.
53 Bab 53 : Meminta Izin untuk Pergi.
54 Bab 54 : Masa Lalu Ursula.
55 Bab 55 : Pamit.
56 Bab 56 : Menyusup.
57 Bab 57 : Breaking News.
58 Bab 58 : Pertemuan dan Penyelidikan.
59 Bab 59 : Lynelle Tertangkap.
60 Bab 60 : Bantuan.
61 Bab 61 : Petunjuk Steven.
62 Bab 62 : Langkah Terakhir.
63 Bab 63 : Penyelesaian
64 Bab 64 : Akhir Kisah
Episodes

Updated 64 Episodes

1
Bab 1 : Kebahagiaan Keluarga Dempster.
2
Bab 2 : Kerabat Keluarga.
3
Bab 3 : "Kau Selalu Dapat Menenangkan Hatiku."
4
Bab 4 : Tak Memiliki Kebebasan Hidup.
5
Bab 5 : Sahabat Baik Lynelle.
6
Bab 6 : Ambisi Terselubung Seorang Sebastian.
7
Bab 7 : Peresmian DEMPTV.
8
Bab 8 : Berbagai Gangguan.
9
Bab 9 : Andrea Laura Dempster.
10
Bab 10 : Penyelidikan.
11
Bab 11 : Berlibur.
12
Bab 12 : Clara, Si Gadis Tunawisma.
13
Bab 13 : Lynelle Terluka.
14
Bab 14 : Investigasi.
15
Bab 15 : Ketegangan Antara Steven dan Sebastian.
16
Bab 16 : Herz37.
17
Bab 17 : Niat Terselubung Sebastian.
18
Bab 18 : Pesta Kejutan Penuh Cinta.
19
Bab 19 : Tragedi Herz37 (1).
20
Bab 20 : Tragedi Herz37 (2).
21
Bab 21 : Kehancuran Steven Dempster (1).
22
Bab 22 : Kehancuran Steven Dempster (2).
23
Bab 23 : Bill Siegel.
24
Bab 24 : Kekhawatiran Dan Penyesalan Kaylee.
25
Bab 25 : Bisnis Terselubung Sebastian Calder.
26
Bab 26 : Kata-kata Cinta Dari Yang Tercinta.
27
Bab 27 : Tragedi.
28
Bab 28 : Pelarian Lynelle.
29
Bab 29 : Akhir Pelarian Lynelle.
30
Bab 30 : Persemayaman Keluarga Dempster.
31
Bab 31 : Pertemuan Pertama Lynelle dengan Almero.
32
Bab 32 : Almero Leaman.
33
Bab 33 : Permohonan Lynelle.
34
Bab 34 : Penyelidikan April.
35
Bab 35 : Sang Leona.
36
Bab 36 : Tekad Lynelle.
37
Bab 37 : Anshel City.
38
Bab 38 : Pencurian Leona.
39
Bab 39 : Penyusup.
40
Bab 40 : Pengkhianat.
41
Bab 41 : Pengkhianat (2).
42
Bab 42 : Rumah Keluarga Dempster.
43
Bab 43 : Kemarahan Bill Siegel.
44
Bab 44 : Anthony dan George.
45
Bab 45 : Pencarian Jati Diri.
46
Bab 46 : Satu Tahun Kemudian.
47
Bab 47 : Kepindahan Louise ke Maryland.
48
Bab 48 : Frans dan Dominique.
49
Bab 49 : Kerinduan Lynelle.
50
Bab 50 : Perasaan Samuel.
51
Bab 51 : Empat Tahun Kemudian.
52
Bab 52 : Bobroknya Pabrik Dempster Enterprise.
53
Bab 53 : Meminta Izin untuk Pergi.
54
Bab 54 : Masa Lalu Ursula.
55
Bab 55 : Pamit.
56
Bab 56 : Menyusup.
57
Bab 57 : Breaking News.
58
Bab 58 : Pertemuan dan Penyelidikan.
59
Bab 59 : Lynelle Tertangkap.
60
Bab 60 : Bantuan.
61
Bab 61 : Petunjuk Steven.
62
Bab 62 : Langkah Terakhir.
63
Bab 63 : Penyelesaian
64
Bab 64 : Akhir Kisah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!